Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

STRUKTUR POPULASI IKAN DURI (ARIUS MACULATUS) HASIL TANGKAPAN NELAYAN YANG DIDARATKAN DI TPI JUNGKAT KABUPATEN MEMPAWAH Katherive, Katherive; Hadinata, Fitra Wira; Soetignya, Widadi Padmarsari
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 13, No 2
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v13i2.70412

Abstract

Ikan duri merupakan salah satu komoditas hasil tangkapan utama di TPI Jungkat, Kabupaten Mempawah. Ikan duri adalah salah satu ikan yang memiliki nilai ekonomis penting dan permintaan pasar terhadap ikan duri tergolong tinggi sehingga upaya penangkapan terhadap ikan duri terus meningkat. Adanya kegiatan penangkapan ikan duri atau ikan manyung yang dilakukan terus menerus tanpa adanya suatu usaha pengaturan, maka dapat mempengaruhi keberadaan dan mengubah status stok sumberdaya ikan duri  tersebut.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur populasi ikan duri (Arius maculatus) yang meliputi sebaran frekuensi panjang, hubungan panjang dan berat, laju pertumbuhan, mortalitas dan laju eksploitasi. Penelitian ini dilakukan pada  bulan April-Mei yang berlokasi di TPI Jungkat, Kabupaten Mempawah. Jumlah sampel yang digunakan yaitu  126  ekor ikan dengan kisaran panjang 13-20 cm. Hasil penelitian menunjukan bahwa ikan duri (Arius maculatus) yang tertangkap terdiri dari 4 macam  kelas  ukuran dan tergolong dalam kelompok umur ikan  remaja. Hubungan panjang dan berat ikan duri bersifat  allometrik negatif  dengan nilai panjang asimptot (L∞) sebesar 34,40  cm  dan  koefisien laju pertumbuhan  sebesar  0,28 cm.  Nilai laju mortalitas total (Z)  3,61 pertahun, mortalitas alami (M) 0,74 per  tahun  dan  mortalitas penangkapan (F) 2,87 per  tahun,  serta nilai  laju eksploitasi (E) 0,79 per  tahun.    
Keanekaragaman Jenis Ikan pada Musim Penghujan dan Kemarau di Danau Liut Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat Soetignya, Widadi Padmarsari; Utami, Pratita Budi; Wahyudi, Dede
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 8 No 2 (2025): ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Edisi November 2025
Publisher : Cenderawasih University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/acr.v8i2.5039

Abstract

Danau Liut merupakan salah satu danau lindung yang termasuk jenis danau oxbow dan menjadi sumber perikanan tawar di Kabupaten Sintang. Sebagai danau berjenis oxbow, ketika pada musim penghujan terdapat konektivitas antara Danau Liut dan Sungai Ketungau, dan ketika musim kemarau konektivitas tersebut akan terputus. Penelitian tentang perbandingan komunitas ikan pada musim penghujan dan musim kemarau belum pernah dilakukan di Danau Liut. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keanekaragaman ikan pada musim penghujan dan musim kemarau di Danau Liut Kabupaten Sintang. Pengambilan sampel ikan dan faktor lingkungan dilakukan pada 2 tahap yaitu musim penghujan pada Januari-Februari 2024 dan musim kemarau pada Agustus-September 2024. Alat tangkap yang digunakan adalah jaring insang, jala tebar dan pancing. Faktor lingkungan yang diamati terdiri dari suhu perairan, kandungan oksigen terlarut, pH perairan, kedalaman, TSS, kadar nitrat, kadar fosfat dan Biochemical Oxyogen Demand (BOD). Data yang dianalisis meliputi komposisi jenis, kelimpahan relatif, indeks keragaman Shannon Wiener, Indeks keseragaman, indeks dominansi dan indeks similaritas Sorensen. Hasil penelitian menunjukkan jumlah species yang tertangkap selama penelitian di Danau Liut adalah sebanyak 22 spesies yang termasuk dalam 9 famili. Pada musim penghujan tertangkap ikan lebih sedikit yaitu 17 species yang termasuk dalam 8 familia sedangkan pada musim kemarau tertangkap sebanyak 21 spesies yang termasuk dalam 9 familia. Analisis keanekeragaman pada musim penghujan, musim kemarau dan sepanjang musim menunjukkan komunitas berada pada kategori sedang, indeks keseragaman berada pada tingkat tinggi dan indeks dominansi berada pada level rendah.  Pengukuran indeks similaritas antara musim hujan dan musim kemarau menunjukkan similaritas rendah yaitu 0,44 atau 44%.