Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Substitusi Tepung Kedelai dengan Tepung Daun Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Terfermentasi untuk Pertumbuhan Benih Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Putra, Febri Ridho; Suharman, Indra; Adelina, Adelina
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 9 No. 2 (2021): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan tanaman air yang memiliki kemampuan berkembang biak dengan cepat dan memiliki nutrisi yang dibutuhkan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan tepung daun eceng gondok difermentasi kombucha dalam pakan untuk pertumbuhan benih ikan mas dan dapat mengetahui dosis yang optimal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2020, persiapan bahan pakan dilakukan di Laboratorium Nutrisi Ikan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Pemeliharaan ikan dilakukan di Balai Benih Ikan Sei Tibun, Kabupaten kampar, Riau, sedangkan untuk uji proksimat pakan dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Riau. Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih ikan mas (Cyprinus carpio) dengan berat rata-rata 4,5±0,2g sebanyak 475 ekor. Perlakuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut P0 (Tepung eceng gondok 0%: tepung kedelai 100%), P1 (25%:75%), P2 (50%:50%), P3 (75%:25%), dan P4 (100%:0%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi tepung eceng gondok dan tepung kedelai memberikan pengaruh terhadap laju pertumbuhan dan kelulushidupan ikan mas (p<0,05). Hasil terbaik terdapat pada P2 (Tepung eceng gondok 50%: tepung kedelai 50%) dengan nilai kecernaan pakan (68,94%), kecernaan protein (85,01%), nilai efisiensi pakan (32,80%±2,03), retensi protein (52,45%±3,21), laju pertumbuhan spesifik (2,76 %/hari), dan Kelulushidupan 100%. Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa tepung eceng gondok terfermentasi sebanyak 50% mampu menggantikan tepung kedelai dalam pemeliharaan ikan mas.
Pemanfaatan Tepung Daun Indigofera (Indigofera sp) Terfermentasi Menggunakan Kombucha dalam Pakan terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Patin Siam (Pangasianodon hypophthalmus) Sembiring, Ayu Puspita; Adelina, Adelina; Suharman, Indra
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 12 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Patin siam (Pangasianodon hypophthalmus) adalah spesies ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis penting untuk dibudidayakan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jumlah tepung daun indigofera terfermentasi dalam pakan yang dapat menghasilkan efisiensi pakan dan pertumbuhan benih ikan patin siam terbaik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 taraf perlakuan dan 3 kali ulangan, perlakuannya adalah pakan tanpa tepung daun indigofera terfermentasi (P0), pakan dengan tepung daun indigofera terfermentasi 10% (P1), 20% (P2), 30% (P3) dan 40% (P4). Pakan uji diberikan ke ikan uji yang dipelihara di dalam keramba berukuran 1x1x1 m3 dengan padat tebar 25 ekor/m3 dan diamati pertumbuhan ikan dan kecernaan pakan, dengan ukuran akuarium 60x40x40 cm dengan padat tebar 15 ekor/cm3. Pakan diberikan 3 kali sehari sebanyak 10% dari total bobot tubuh ikan selama 56 hari. Pengukuran kecernaan pakan dilakukan dengan pemberian pakan uji sebanyak 3 kali sehari secara ad satiation yang telah dicampurkan Cr2O3 sebanyak 0,5%. Setelah pemberian pakan, feses dikumpulkan dan dikeringkan untuk dianalisa kandungan Cr2O3 dan proteinnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa subtitusi tepung kedelai dengan tepung daun indigofera yang difermentasi menggunakan kombucha sebanyak 30% mampu dimanfaatkan dengan baik oleh benih ikan patin siam dan menghasilkan kecernaan pakan 54,50%, kecernaan protein 71,80%, efisiensi pakan 45,13%, retensi protein 25,03%, laju pertumbuhan spesifik 3,23% dan kelulushidupan ikan 97,3%.
Utilization of Fermented Chicken Feather Flour Using Rhizopus sp in Feed on the Growth of Striped Catfish (Pangasianodon hypophthalmus) Nazar, Muhammad Ahlun; Adelina, Adelina; Suharman, Indra
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 29 No. 1 (2024): February
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

This study aims to determine the effect of feeding containing fermented chicken feather flour on feed efficiency and growth of striped catfish fry. The test fish used weighted 2.85 ± 0.33 g. The containers used for observing fish growth were 15 units of floating net cages made of gauze measuring 1x1x1 m with a stocking density of 25 ind/m3 and 5 units of aquariums measuring 60x35x40 cm as containers for observing the digestibility of feed with a stocking density of 25 ind/m3. This research method used a one-factor Completely Randomized Design (CRD) with five treatment levels and three replications. The treatments in this study were P0 (feed without fermented feather meal), P1 (feed containing 7.5% fermented feather meal), P2 (feed containing 15% fermented feather meal), P3 (feed containing 22.5% flour fermented chicken feathers), and P4 (feed containing 30% fermented chicken feather flour). The test feed protein was about 40%. The amount of feed given is 5% of the body weight of the fish with a frequency of 3 times a day, namely morning, afternoon, and evening. Fish rearing was carried out for 56 days. Measure the digestibility of feed by giving feed containing an indicator of 0.5% chromium oxide (Cr2O3). Feed is offered three times a day, namely morning, afternoon, and evening, as much as 5% of the body weight of the fish. The feces excreted by the fish are then collected and dried. The collected feces were analyzed for protein content and Cr2O3 to obtain feed and protein digestibility data. The results of this study indicated that the best treatment was P3 (feed containing 22.5% fermented chicken feather meal), resulting in feed digestibility of 55.36%, protein digestibility of 85.39%, feed efficiency of 83.59%, protein retention of 36.33%, specific growth rate of 3.38%, and survival of 92.00%.
Pemberdayaan Masyarakat melalui Produksi Pakan Ikan Nila Mandiri untuk Mendukung Ketahanan Pangan di Desa Pulau Komang Kecamatan Sentajo Raya Kabupaten Kuantan Singingi Adelina, Adelina; Diandra, Vildo Mailu; Ritonga, Baginda Raja; Kholijah , Siti; Sinaga, Iin Try Daniaty; Putri, Disa Pasmala; Natasya, Alisa; Ria, Nola; Suryani, Wulan; Pardy, Pardy; Rafif, Tegar M. Rafif
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 6 No. 1 (2024): Oktober
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Pulau Komang Sentajo merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Sentajo Raya yang memiliki potensi dalam budidaya ikan di kolam tanah. Usaha budidaya ikan nila sangat berpotensi untuk dikembangkan di Desa Pulau Komang Sentajo Raya akan tetapi kendala yang dihadapi dalam budidaya ikan nila yaitu pakan karena 60-70% dari total biaya produksi digunakan untuk pembelian pakan. Salah satu upaya mengatasi mahalnya harga pellet adalah dengan membuat pellet mandiri. Tujuan dari penyuluhan ini adalah untuk memberdayakan masyarakat di Desa Pulau Komang Sentajo Kecamatan Sentajo Raya dalam membuat pakan ikan nila mandiri. Metode yang diterapkan adalah persiapan wadah, pembuatan produk, sosialisasi, dan evaluasi. Hasil yang diperoleh adalah pembudidaya ikan di desa Pulau Komang dapat membuat pellet ikan mandiri yang diterapkan untuk pemeliharaan ikan nila. Pembudidaya ikan juga dapat membuat pelet secara mandiri dengan tingkat keberhasilan marteri sebesar 80% dari jumlah peserta yang hadir. Hasil evaluasi dari program ini menunjukkan bahwa kelompok masyarakat di Pulau Komang Sentajo akan menggunakan pellet untuk meningkatkan produksi ikan budidaya.
Aplikasi Teknologi Bioflok dan Pembuatan Pakan untuk Budidaya Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Desa Pulau Komang Sentajo, Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau Mulyadi , Mulyadi; Pamukas, Niken Ayu; Adelina, Adelina; Suharman, Indra; Darfia, Novreta Ersyi; Kurniawan, Mhd Andry
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 6 No. 1 (2024): Oktober
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Desa Pulau Komang Sentajo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sentajo Raya, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Di desa ini telah dilakukan kegiatan budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus) di kolam tanah, namun produksi ikan belum optimal dan belum dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Rendahnya produksi ikan disebabkan oleh tingginya kematian ikan akibat pengelolaan kolam yang kurang baik serta berkembangnya mikroorganisme patogen penyebab penyakit dan kematian ikan. Rendahnya produksi ikan juga karena pembudidaya ikan tidak mampu memberikan pakan buatan (pelet) secara kontinu sehingga ikan kurus dan pertumbuhannya relatif lambat / produksi rendah. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan inovasi pengetahuan, wawasan, dan keterampilan untuk memotivasi masyarakat Desa Pulau Komang Sentajo melakukan budidaya ikan nila dengan teknik yang baik dan benar sehingga menjadi suatu wirausaha yang berkelanjutan. Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian ini meliputi persiapan pelaksanaan kegiatan, penyampaian materi dan penyuluhan tentang teknologi bioflok pada media budidaya dan pembuatan pakan ikan mandiri berupa pelet dengan menggunakan bahan-bahan lokal yang murah harganya tetapi berkualitas baik, pembuatan kolam percontohan, pembuatan pakan ikan mandiri, pendampingan dan pembinaan, serta monitoring dan evaluasi. Hasil evaluasi terhadap pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat menunjukkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan hasil 30% menyatakan ‘Sangat Setuju’ dan 70% menyatakan ‘Setuju’. Hasil evaluasi juga menunjukkan bahwa 20% peserta menyatakan ‘Sangat Setuju’ dan 80% menyatakan ‘Setuju’ bahwa mereka mampu melaksanakan kegiatan dengan baik dan antusias terhadap kegiatan.
Utilization of Fermented Chicken Feather Flour Using Rhizopus sp in Feed on the Growth of Striped Catfish (Pangasianodon hypophthalmus) Nazar, Muhammad Ahlun; Adelina, Adelina; Suharman, Indra
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 29 No. 1 (2024): February
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

This study aims to determine the effect of feeding containing fermented chicken feather flour on feed efficiency and growth of striped catfish fry. The test fish used weighted 2.85 ± 0.33 g. The containers used for observing fish growth were 15 units of floating net cages made of gauze measuring 1x1x1 m with a stocking density of 25 ind/m3 and 5 units of aquariums measuring 60x35x40 cm as containers for observing the digestibility of feed with a stocking density of 25 ind/m3. This research method used a one-factor Completely Randomized Design (CRD) with five treatment levels and three replications. The treatments in this study were P0 (feed without fermented feather meal), P1 (feed containing 7.5% fermented feather meal), P2 (feed containing 15% fermented feather meal), P3 (feed containing 22.5% flour fermented chicken feathers), and P4 (feed containing 30% fermented chicken feather flour). The test feed protein was about 40%. The amount of feed given is 5% of the body weight of the fish with a frequency of 3 times a day, namely morning, afternoon, and evening. Fish rearing was carried out for 56 days. Measure the digestibility of feed by giving feed containing an indicator of 0.5% chromium oxide (Cr2O3). Feed is offered three times a day, namely morning, afternoon, and evening, as much as 5% of the body weight of the fish. The feces excreted by the fish are then collected and dried. The collected feces were analyzed for protein content and Cr2O3 to obtain feed and protein digestibility data. The results of this study indicated that the best treatment was P3 (feed containing 22.5% fermented chicken feather meal), resulting in feed digestibility of 55.36%, protein digestibility of 85.39%, feed efficiency of 83.59%, protein retention of 36.33%, specific growth rate of 3.38%, and survival of 92.00%.
KAJIAN ASAS SEDERHANA, CEPAT, DAN BIAYA RINGAN DALAM PROSES BERACARA PERDATA DI INDONESIA : STUDY OF THE PRINCIPLES OF SIMPLICITY, SPEED AND LOW COST IN CIVIL LITIGATION PROCESSES IN INDONESIA Lubis, Fauziah; Putri, Nabilah Eka; Adelina, Adelina; Khairani, Mutia; Habeahan, Sinar Hidayat; Sari, Uci Pinkan
Bureaucracy Journal : Indonesia Journal of Law and Social-Political Governance Vol. 5 No. 2 (2025): Bureaucracy Journal : Indonesia Journal of Law and Social-Political Governance
Publisher : Gapenas Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53363/bureau.v5i2.608

Abstract

This paper aims to examine the extent to which the application of the principle of simple, fast, and low cost in the civil procedure process in Indonesia is effective in facilitating public access to justice. Against the background of the need for an efficient and affordable procedural process, considering that there are still obstacles such as excessive formalities and lack of cooperation from litigants that hinder the implementation of these principles. Normative methods are used to analyze court regulations and practices to identify challenges and offer innovative solutions, such as simplifying procedures and utilizing information technology. This study found that although this principle has been regulated in Law No. 48 of 2009, consistent and comprehensive implementation is needed so that the justice system becomes inclusive and responsive to the needs of the community. This principle requires the efficient resolution of cases without neglecting the thoroughness of seeking truth and justice. Measures such as the merging of related cases and simpler summons mechanisms can increase the effectiveness of this principle. Therefore, this article provides important recommendations for interested parties to improve access and quality of justice in Indonesia through the optimal application of simple, fast, and low-cost principles.
Aplikasi Penggunaan Probiotik pada Media Budidaya dan Pakan untuk Mempercepat Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Desa Pematang, Kecamatan Batang Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau Adelina, Adelina; Pamukas, Niken Ayu; Mulyadi, Mulyadi; Siagian, Desi Rahmadani; Sari, Mira Rahmita
Journal of Rural and Urban Community Empowerment Vol. 5 No. 1 (2023): Oktober
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Ikan nila merupakan komoditas perikanan yang digemari oleh masyarakat Desa Pematang. Upaya yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan konsumen akan ikan tersebut maka pembudidaya ikan (Mitra) melakukan budidaya dalam keramba jaring apung di Sungai Indragiri. Akan tetapi kualitas air sering berfluktuasi sehingga tidak mendukung kehidupan ikan, bahkan ikan sering mengalami kematian. Pembudidaya juga tidak mampu memberikan pakan pelet ke ikan budidaya secara kontiniu sehingga pertumbuhan ikan relatif lambat. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat (Abdimas), Tim Universitas melakukan inovasi pengetahuan dan keterampilan kepada Mitra untuk melakukan budidaya ikan di kolam terpal dengan melakukan aplikasi probiotik pada media budidaya untuk meningkatkan kualitas air dan pembuatan pakan berkualitas baik dengan menggunakan bahan-bahan lokal untuk menekan harga pakan. Hasil evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan Abdimas menunjukkan bahwa seluruh peserta terlibat secara langsung dan terlihat bersemangat dalam mengikuti setiap tahapan kegiatan yang dilakukan. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta sebesar 100%, pada umumnya 90% sangat setuju dengan pelaksanaan kegiatan Abdimas ini dan 10% menyatakan setuju. Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah agar pembudidaya ikan dapat melakukan budidaya ikan nila di kolam darat dengan membuat pakan secara mandiri dan mampu meningkatkan produksi ikan sehingga budidaya ikan dapat menjadi mata pencarian alternatif dan mampu meningkatkan pendapatan Mitra.
Pengaruh Penggunaan Tepung Lemna (Lemna minor) yang Difermentasi Menggunakan Kombucha Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Patin Siam (Pangasianodon hypophthalmus) Syarif, Muhammad; Adelina, Adelina; Suharman, Indra
Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 10 No. 2 (2022): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2020 bertempat di Laboratorium Nurisi Ikan dan Waduk Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase pengunaan tepung lemna (Lemna minor) fermentasi terbaik dalam pakan buatan untuk meningkatkan efisiensi pakan dalam pertumbuhan benih ikan patin siam (Pangasianodon hypophthalmus). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penggunaan fermentasi tepung lemna fermentasi dalam pakan dengan persentase yang berbeda, yaitu P0 (0% TLF), P1 (25% TLF), P2 (50% TLF), P3 (75% TLF) dan P4 (100% TLF) dalam pakan. Kadar protein pakan 32%. Pakan uji yang diberikan ke benih ikan patin siam sebanyak 10% dari bobot biomassa yang diberikan 3 kali sehari, yaitu pada pukul 08.00, 12.00 dan 16.00 WIB. Benih ikan patin siam yang digunakan dengan bobot rata-rata berkisar 2,13±0,09 g/ekor dan dipelihara dalam keramba berukuran 1x1x1 m. Benih ikan patin siam yang dipelihara di dalam masing-masing keramba berjumlah 25 ekor. Wadah yang digunakan untuk pengamatan parameter kecernaan adalah akuarium berukuran 60x40x40 cm dengan jumlah 20 ekor setiap akuariumnya. Pakan yang digunakan untuk parameter kecernaan pakan dan kecernaan protein ditambahkan dengan Cr2O3 sebanyak 0,5% dari jumlah pakan yang dibuat. Pakan diberikan secara ad satiation dengan frekuensi 3 kali sehari, yaitu pada pukul 08.00, 12.00 dan 16.00 WIB. Feses yang dikumpulkan, kemudian dikeringkan dan diuji kandungan Cr2O3 dan proteinnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tebaik terdapat pada P4 (100% TLF dan 0% TK) dengan kecernaan pakan 68,20%, kecernaan protein 85,20%, efisiensi pakan 40,00%, retensi protein 21,30%, laju pertumbuhan spesifik 3,54% dan kelulushidupan 96%. Kualitas air selama penelitian adalah suhu 27,5-29οC, pH 6-8 dan DO 5-6,4 mg/L.
Pemanfaatan Tepung Daun Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Difermentasi Menggunakan Cairan Rumen Sapi Terhadap Pertumbuhan Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) Kurniawan, Rahmat; Suharman, Indra; Adelina, Adelina
Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 10 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Eceng gondok mempunyai kandungan protein serta kandungan serat kasar yang cukup tinggi sehingga perlu dilakukan pengolahan sebelum digunakan sebagai bahan pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung daun eceng gondok terfermentasi terhadap pertumbuhan benih ikan baung. Penelitian ini dilaksanakan pada September-November 2019 yang bertempat di BBI, Sei Tibun, Kabupaten Kampar, Riau. Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih ikan baung yang berukuran 5 cm dengan rata-rata bobot awal 1,26±1,17 g sebanyak 400 ekor. Benih ini diperoleh di Desa Lipat Kain Kampar, Riau. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap satu faktor dengan 5 taraf perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan adalah pemberian pakan persentase subsitusi tepung kedelai dengan tepung daun eceng gondok terfermentasi yang berbeda yaitu (100:0%), (90:10%), (80:20%), (70:30%), dan (60:40%). Wadah yang digunakan pada penelitian ini adalah keramba yang berukuran 1x1x1m3 sebanyak 15 unit, dengan padat tebar sebanyak 20 ekor/wadah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung daun eceng gondok terfermentasi sebagai bahan pakan ikan baung mampu mengurangi penggunaan tepung kedelai, ini terlihat dari pertambahan bobot rata-rata benih ikan baung setiap periodenya. Penggunaan tepung daun eceng gondok terfermentasi dalam pakan sebanyak 30% menghasilkan pertumbuhan benih ikan baung terbaik yang menghasilkan efisiensi pakan 46,64%, retensi protein 18,73%, laju pertumbuhan spesifik 3,85% dan kelulushidupan 99-100%.