Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Utilization of Fermented Chicken Feather Flour Using Rhizopus sp in Feed on the Growth of Striped Catfish (Pangasianodon hypophthalmus) Nazar, Muhammad Ahlun; Adelina, Adelina; Suharman, Indra
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 29 No. 1 (2024): February
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jpk.29.1.77-85

Abstract

This study aims to determine the effect of feeding containing fermented chicken feather flour on feed efficiency and growth of striped catfish fry. The test fish used weighted 2.85 ± 0.33 g. The containers used for observing fish growth were 15 units of floating net cages made of gauze measuring 1x1x1 m with a stocking density of 25 ind/m3 and 5 units of aquariums measuring 60x35x40 cm as containers for observing the digestibility of feed with a stocking density of 25 ind/m3. This research method used a one-factor Completely Randomized Design (CRD) with five treatment levels and three replications. The treatments in this study were P0 (feed without fermented feather meal), P1 (feed containing 7.5% fermented feather meal), P2 (feed containing 15% fermented feather meal), P3 (feed containing 22.5% flour fermented chicken feathers), and P4 (feed containing 30% fermented chicken feather flour). The test feed protein was about 40%. The amount of feed given is 5% of the body weight of the fish with a frequency of 3 times a day, namely morning, afternoon, and evening. Fish rearing was carried out for 56 days. Measure the digestibility of feed by giving feed containing an indicator of 0.5% chromium oxide (Cr2O3). Feed is offered three times a day, namely morning, afternoon, and evening, as much as 5% of the body weight of the fish. The feces excreted by the fish are then collected and dried. The collected feces were analyzed for protein content and Cr2O3 to obtain feed and protein digestibility data. The results of this study indicated that the best treatment was P3 (feed containing 22.5% fermented chicken feather meal), resulting in feed digestibility of 55.36%, protein digestibility of 85.39%, feed efficiency of 83.59%, protein retention of 36.33%, specific growth rate of 3.38%, and survival of 92.00%.
Budidaya Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Dengan Pemberian Pakan Mandiri di Desa Pulau Komang Sentajo, Kuantan Singingi Provinsi Riau Mulyadi, Mulyadi; Pamukas, Niken Ayu; Adelina, Adelina; Suharman, Indra; Darfia, Novreta Ersyi; Kurniawan, Mhd Andry
Unri Conference Series: Community Engagement Vol 6 (2024): Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/unricsce.6.185-192

Abstract

The production of tilapia (Oreochromis niloticus) carried out by cultivators in Komang Sentajo Island Village, Kuantan Singingi has not been optimal and has not been able to meet consumer needs. One of the causes of low fish production is because fish farmers are unable to provide artificial feed (pellets) continuously so that fish are thin and fish growth is relatively slow. The purpose of this Community Service activity is to improve the knowledge and skills of the people of Komang Sentajo Island Village to make pellets independently with good and correct techniques and apply them to tilapia cultivation so that it becomes a sustainable entrepreneur. The service activities carried out were the delivery of materials and counseling about making independent fish feed in the form of pellets using local ingredients that are cheap but of good quality. Then the practice of making fish feed is also carried out. The results of the evaluation of the implementation of the activity showed that 70% of the participants agreed and 30% of the participants strongly agreed that the material and practice of making fish feed were easy to understand so that the community was able to do it themselves. In addition, activities can be carried out with adequate and simple facilities and infrastructure with a percentage of 80% of participants agree and 20% strongly agree.
Use of Rubber Trees (Havea brasiliensis) Tube Fermentated by using Rumen Cow in feed for Growth of Asian Redtail Catfish (Hemibagrus nemurus) Manurung, Roy Andre Parsaoran; Adelina, Adelina; Suharman, Indra
Jurnal Akuakultur SEBATIN Vol. 4 No. 1 (2023): Mei
Publisher : Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jas.4.1.33-47

Abstract

This research was conducted at the Fish Nutrition Laboratory and Experimental Reservoir of the Faculty of Fisheries and Marine, University of Riau which was carried out from June to August 2021. This study aims to determine the effect of the use of rubber seed flour which is fermented using cow rumen fluid for the growth of tropical catfish (Hemibagrus nemurus) fry. This study used a Complete Randomized Design (RAL) with 5 levels of treatment and 3 repeats. The tropical catfish fry used had an average weight of 0.67 ± 0.07 g. Test fish were put into the cage am with a stocking density of 25 heads. The test feed used is in the form of pellet with a protein content of 37.71-38.92%. The treatment in this study was in the form of the use of fermented rubber seed flour in the feed by 0.5, 10, 15, 20%. Test feed is given as much as 10% of the weight of biomass with a frequency of feeding 3 times a day, feeding is carried out for 56 days. To measure the digestibility of fish feed, feed is given containing Cr2O3 as much as 0.5% of the amount of feed. Test fish weighing 0.67 ± 0.07 g are introduced into the aquarium with a stocking density of 10 heads. After feeding, fish feces are collected and dried to measure cr 2O3 levels and their proteins. The results of this study showed that the best treatment was found in P2, the use of 35% fermented rubber seed flour which resulted in 77.27% feed digestibility, 82.64% protein digestibility, 53.59% feed efficiency, 30.53% protein retention, 4.14% specific growth rate and 98.66% dilution
Pemanfaatan Tepung Bulu Ayam Difermentasi Menggunakan Rumen Sapi untuk Pertumbuhan Benih Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) Syakirin, Muhammad Fakhrusy; Adelina, Adelina; Suharman, Indra
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 12 No. 3 (2024): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Budidaya ikan baung berkembang pesat begitu juga kebutuhan pakan semakin meningkat. Tingginya biaya penyediaan pakan menyebabkan tinggi pula biaya oprasional untuk menyediakan pakan tersebut. Untuk menekan biaya pembuatan pakan dapat digunakan bahan-bahan lokal, seperti bulu ayam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase tepung limbah bulu ayam fermentasi dalam pakan terhadap pertumbuhan benih ikan baung. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2022 s/d Januari 2023 di Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini adalah penggunaan tepung bulu ayam yang difermentasi pada pakan sebanyak 0%, 7,5%, 15%, 22,5%, dan 30%. Pakan uji diberikan sebanyak 5% dari bobot biomassa ikan, frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari. Pemberian pakan dilakukan selama 56 hari dan menghitung nilai kecernaan pakan. Perlakuan terbaik adalah pakan yang menggunakan tepung bulu ayam 30% menghasilkan kecernaan pakan 55,36%, kecernaan protein 83,64%, efisiensi pakan 57,68%, retensi protein 23,4%, laju pertumbuhan spesifik 2,35% dan kelangsungan hidup ikan 94,7%. Hasil pengukuran kualitas air selama penelitian adalah suhu rata-rata 26-29ºC, pH berkisar 6,5-6,8, dan oksigen terlarut 6,6- 6,8 mg/L.
Pemanfaatan Tepung Daun Kaliandra (Calliandra calothyrsus) Difermentasi Menggunakan Kombucha dalam Pakan terhadap Pertumbuhan Ikan Patin (Pangasianodon hypophthalmus) Sianturi, Desri Andriani; Igres, Klara; Lubis, Maria Petronella; Adelina, Adelina
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 12 No. 2 (2024): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Ikan patin (Pangasianodon hypophthalmus) adalah salah satu komoditas ikan air tawar asli perairan Indonesia yang telah berhasil dibudidayakan. Biaya penyediaan pakan pada saat ini mengalami kenaikan dikarenakan harga bahan baku pakan yang mahal. Salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor perlu dilakukan inovasi bahan seperti daun kaliandra (Calliandra calothyrsus). Daun ini memiliki kandungan protein yang lebih dari 20% sehingga dapat digunakan sebagai sumber protein nabati dalam pakan, akan tetapi kandungan serat kasarnya cukup tinggi (9,85%) sehingga harus difermentasi untuk meningkatkan kecernaannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah tepung daun kaliandra difermentasi terbaik pada pakan, untuk meningkatkan efisiensi pakan dan pertumbuhan benih ikan patin. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Ikan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penggunaan tepung daun kaliandra fermentasi 0%, 10%, 20%, 30%, 40% dalam pakan. Tepung daun kaliandra beserta bahan-bahan lain dicampur dan dijadikan pakan berupa pelet, pakan yang telah jadi kemudian diberikan ke ikan patin sebanyak 10% dari berat biomassa ikan dengan frekuensi 3 kali sehari pada pukul 08.00, 12.00 dan 17.00 WIB. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan terbaik adalah P3 dengan penggunaan 30% tepung daun kaliandra difermentasi menghasilkan kecernaan pakan 80,24%, efisiensi pakan 56,25%, dan laju pertumbuhan spesifik 5,44%. Kualitas air selama penelitian adalah suhu 26-29ᵒC, pH 6,5-7 dan DO 4,5-6 mg/L.
Penambahan Asam Lemak EPA dan DHA pada Pakan untuk Pertumbuhan dan Sintasan Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) Fajri, Muhammad Nur; Suharman, Indra; Adelina, Adelina
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 12 No. 2 (2024): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Ikan baung (Hemibagrus nemurus) merupakan komoditas ikan air tawar andalan Provinsi Riau yang mempunyai nilai komersil tinggi. Ikan baung memiliki kandungan dan mutu protein yang bagus dan kandungan lemak yang rendah. Permasalahan pada budidaya ikan baung ini adalah nutrisi pakan yang belum tercukupi secara maksimal sehingga mengakibatkan pertumbuhan dan sintasan yang rendah. Kandungan nutrisi pada pakan ikan baung yang belum memenuhi kebutuhan seperti kandungan lemak dan asam lemak esensial. Salah satu upaya untuk meningkatkan lemak ikan baung adalah penambahan asam lemak EPA dan DHA pada pakan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2022 yang bertempat di Jalan Kubang Raya No.16, Panam Pekanbaru. Metode penelittian yang digunakan adalah metode eksperimen,dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu factor dengan 4 taraf perlakuan dan 3 kali ulangan. Taraf perlakuan tersebut adalah tanpa penambahan EPA dan DHA, penambahan EPA dan DHA 5 g/kg pakan, penambahan EPA dan DHA 10 g/kg pakan, penambahan EPA dan DHA 15 g/kg pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan EPA dan DHA pada pakan memberikan pengaruh nyata (p<0,05) terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan baung. Penambahan EPA dan DHA terbaik diperoleh pada penambahan 10 g/kg pakan.
Pemanfaatan Fermentasi Tepung Azolla (Azolla microphylla) dalam Pakan Buatan untuk Meningkatkan Pertumbuhan Benih Ikan Nila Merah (Oreochromis niloticus) Husnaini, Radiatul; Suharman, Indra; Adelina, Adelina
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 9 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2020. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi pengaruh penggunaan tepung A. microphylla terfermentasi dalam pakan buatan terhadap kecernaan pakan, efisiensi pakan dan pertumbuhan benih ikan nila merah, serta persentase fermentasi tepung A. microphylla terbaik dalam pakan untuk meningkatkan efisiensi pakan dan pertumbuhan benih ikan nila merah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 5 Perlakuan dan 3 kali ulangan. Adapun perlakuan pada penelitian ini adalah P0 (0%FTA), P1 (25%FTA), P2 (50%FTA), P3 (75% FTA), P4 (100%FTA) dalam pakan. Pakan uji yang sebanyak 10% dari bobot biomassa yang diberikan 3 kali sehari yaitu pada pukul 07.00, 12.00 dan 17.00 WIB. Benih ikan nila merah yang digunakan berukuran 5,50±0,71 cm dengan bobot rata-rata 1,27±0,08g dan padat tebar 25 ekor/m3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung daun azola dapat meningkatkan pertumbuhan dan sintasan ikan nila merah. Penggunaan 25% tepung daun A.microphylla terfermentasi (P1) memberikan hasil terbaik terhadap nilai kecernaan pakan 75,96%, kecernaan protein 76,59%, efisiensi pakan 62,07%, retensi protein 85,36%, laju pertumbuhan spesifik 4,31% dan biaya pakan uji Rp. 8,310
Pemanfaatan Tepung Kayu Apu (Pistia stratiotes L) Terfermentasi dalam Pakan Buatan terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) Gunawan, Geri; Adelina, Adelina; Suharman, Indra
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 9 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Ikan baung (Hemibagrus nemurus) merupakan ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung kayu apu terfermentasi terhadap pertumbuhan benih ikan baung, untuk mengetahui persentase pemberian fermentasi tepung kayu apu terbaik untuk benih ikan Baung. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan tiga ulangan, perlakuannya yaitu P0 (Tepung kedelai 100 %, Tepung kayu apu terfermentasi 0%), P1 (TK 95 %, TKAT 5%), P2 (TK 90 %, TKAT 10 %), P3 (TK 85%, TKAT 15%), dan P4 (TK 80%, TKAT 20%). Ikan yang digunakan berukuran panjang 5,00±1,00 cm dan bobot 1,50±0,50 g, dengan padat tebar 20 ekor/m3. Ikan dipelihara selama 56% dengan frekuensi pemberian pakan sebanyak tiga kali sehari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian substitusi tepung kayu apu terfermentasi mampu memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ikan baung. Dosis tepung kayu apu terfermentasi sebanyak 15% memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan ikan baung yaitu laju pertumbuhan spesifik (LPS), efisiensi pakan (EP), dan kelulushidupan masing-masing sebesar 3,93%, 46,47% dan 96,7%.
Pengaruh Tepung Daun Lemna (Lemna minor) Fermentasi pada Pakan Formulasi terhadap Pertumbuhan Ikan Gurame (Osphronemus gouramy) Sukran, Slamat Harianto; Suharman, Indra; Adelina, Adelina
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 9 No. 2 (2021): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 s/d Februari 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah tepung daun lemna fermentasi dalam pakan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan efisiensi pakan ikan gurami (Osphronemus gouramy). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor, lima taraf perlakuan dan tiga ulangan. Ikan yang digunakan berukuran bobot rata-rata 1,5 g dan panjang 4 cm. Ikan dipelihara dalam keramba berukuran 1 m3 dengan padat tebar 25 ekor/m3. Perlakuan pada penelitian ini adalah pemberian pakan dengan penggantian tepung kedelai dengan tepung daun lemna fermentasi, adapun perlakuannya adalah kontrol P0 (0:100%), P1 (10:90%), P2 (15:85%), P3 (20:80%) dan P4 (25:75%) untuk kandungan protein 30%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung daun lemna fermentasi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertumbuhan, efisiensi pakan dan retensi protein. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa protein bungkil daun lemna yang difermentasi dapat menggantikan hingga 10% dari tepung kedelai dalam pakan untuk pertumbuhan ikan gurami.
Pengaruh Daun Lemna (Lemna minor) Fermentasi pada Pakan terhadap Pertumbuhan Ikan Gurame (Osphronemus gouramy) Khairudin, Khairudin; Suharman, Indra; Adelina, Adelina
Jurnal Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol. 9 No. 2 (2021): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

Penelitian ini dilakukan selama 56 hari dari bulan Februari sampai Maret 2020, yang bertujuan untuk mendapatkan jumlah tepung daun lemna fermentasi terbaik dalam pakan untuk pertumbuhan ikan gurami (Osphronemus gouramy). Ikan gurami yang digunakan memiliki bobot rata-rata 1,74-1,76 g, ikan dipelihara dalam keramba berukuran 1x1x1 m dengan padat tebar 20 ekor/m3. Pakan yang digunakan dalam percobaan menggunakan tepung kedelai yang diganti dengan tepung daun lemna fermentasi, sebanyak 0, 10, 15, 20, dan 25% dengan kandungan protein pakan sebesar 35%. Pakan diberikan tiga kali sehari sebanyak 10% dari berat badan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen satu faktor Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan daun lemna yang difermentasi dalam pakan mampu menggantikan tepung kedelai dan mempengaruhi laju pertumbuhan ikan gurami. Substitusi daun lemna fermentasi 20% merupakan perlakuan terbaik, menghasilkan kecernaan pakan 70,23%, kecernaan protein 81,41, efisiensi pakan 40,31%, retensi protein 31,05%, laju pertumbuhan spesifik 3,77%, dan kelangsungan hidup 98,33%. Hasil pengukuran kualitas air selama penelitian adalah suhu 29-31oC, pH 5-5,6, dan oksigen terlarut 6-8 ppm.