Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

EFEKTIVITAS MODUL KONSEP ASAM BASA BERORIENTASI KETERAMPILAN GENERIK SAINS Sudyana, I Nyoman; Frantius, Deklin
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2016: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2016
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan kimia dasar mahasiswa Jurusan PMIPA FKIP Universitas Palangka Raya masih rendah.Mempelajari kimia dasar memerlukan keterampilan konsistensi logika, inferensi logika, hubungan sebab akibat, kerangka logika, pemahaman skala, pemodelan, maupun bahasa simbolik.Keterampilan tersebut tercakup dalam komponen Keterampilan Generik Sains (KGS) yang dikemas dalam bentuk modul dalam konsep asam-basa.Uji efektivitas modul yang dihasilkan dilakukan di Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Palangka Raya. Model penelitian yang digunakan adalah pra eksperimental dengan desain one group pretest-postest only. Efektivitas modul ditinjau dari jumlah lulus,n-gain score,dan uji-t hasil belajar mahasiswa. Jumlah mahasiswa yang lulus meningkat: dari 3,5% menjadi 95,3%; n-gain score: 0,58; dan uji-t: 0,00. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa modul efektif digunakan sebagai bahan ajar alternatif. Kata-kata Kunci: efektivitas modul, hasil belajar, keterampilan generik sains AbstractThe students of MIPA Department, Faculty of Teacher Training and Education, Palangka Raya University still have low competences on basic chemistry. Learning basic chemistry needs skills of logical consistency, logical inference, causality, logical framework, scale comprehension, modeling, and symbolical language. Those skills are included on the components of generic science skills (KGS – Ketrampilan Generik Sains) which are packed on an acid-base concept module. The test of module effectiveness was conducted at the Chemistry Education Study Program, Palangka Raya University. The research design was pre-experimental withone group pretest-postest only. The module effectiveness was measured on the total passing grades of n-gain score, and t-test of students’ outcome learning. The results show that the total number of students passed the test increased: from 3.5% to 95.3%; while n-gain score: 0.58; and t-test: 0.00. From the analysis, it can be concluded that the module effectively can be used as an alternative teaching material. Keywords: Module effectiveness, learning outcomes, generic science skills
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Problem Based Learning (PBL) Materi Virus Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Di SMA Sari, Bunga Nilam; Haryono, Agus; Sudyana, I Nyoman; Miranda, Yula
JURNAL PENDIDIKAN Vol 24 No 2 (2023): Jurnal Pendidikan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jpn.v24i2.11175

Abstract

This study aims to develop Student Worksheets (LKS) based on Problem Based Learning (PBL) to improve students' critical thinking skills based on the characteristics of LKS as well as student responses and teacher responses to PBL-based LKS products developed. The research site at SMAS PGRI 2 in Sampit class X with a sample of 45 students, trial I as many as 15 students and trial II as many as 30 students.Research method of ADDIE model development ( analysis, design, development, implementation, evaluation). One group pretest-posttest design. The results showed that the characteristics of the LKS product developed were composed of the syntax of the Problem Based Learning (PBL) model with indicators of critical thinking skills able to increase students' critical thinking on viral material. PBL-based student worksheets can improve students' critical thinking skills with an average N-gain of trial I of 0.58 and trial II of average N-gain of 0.67 with moderate categories. The teacher's response to PBL-based LKS in trial I percentage value above 61% category was quite good and trial II percentage value above 90% category was very good. The students' response after using LKS in trial I was quite good with a percentage value above 67% and in the phase II trial the response was very good with a percentage value above 82%.
Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Program Kesetaraan Paket C Pada Satuan Pendidikan Non Formal Sejenis Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Pulang Pisau Pujangga, Made; Sudyana, I Nyoman; Darlan, Saiffullah
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi April - Juni
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i2.5781

Abstract

Bahasa Indonesia: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pemahaman tenaga pendidik dan peserta didik mengenai P5 serta tantangan yang dihadapi dalam implementasinya. Penelitian ini memadukan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data melalui dokumentasi, wawancara, dan observasi. Sumber data primer adalah wawancara dengan Ketua SPNF Sejenis SKB Kabupaten Pulang Pisau, dua orang guru, dan dua orang siswa kelas X. Sumber data sekunder adalah dokumen resmi seperti kurikulum operasional lembaga. Analisis data dilakukan melalui empat tahap, yaitu pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, serta penarikan simpulan dan verifikasi. Berdasarkan laporan, SPNF SKB Kabupaten Pulang Pisau telah melaksanakan P5 melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Kendala utama yang dihadapi adalah minimnya perangkat penilaian Profil Pelajar Pancasila untuk jalur pendidikan nonformal dan minimnya SDM yang terampil. Namun, peningkatan keterampilan sosial melalui kearifan lokal dan kesadaran siswa terhadap karakter Profil Pelajar Pancasila merupakan dua manfaat dari pelaksanaan P5.
Model Pertumbuhan Rasional Tanaman Balangeran (Shorea balangeran Korth. Burck) di Lahan Rawa Gambut Kalimantan Tengah : Rational Growth Model of Balangeran Plants (Shorea balangeran Korth. Burck) in Peat Swamp Lands of Central Kalimantan Wahyudi, Wahyudi; Poerwadi, Petrus; Sudyana, I Nyoman; Rotinsulu, Johanna Maria
HUTAN TROPIKA Vol 19 No 2 (2024): Volume 19 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jht.v19i2.17032

Abstract

The balangeran tree (Shorea balangeran Korth. Burck) is a commercial species that grows well in peat swamps. Plant growth can be described through mathematical equations.  The research aims to determine the most appropriate harvest time for balangeran plants. The model was then tested for validation, accuracy and coefficient of determination. The results of the research show that the diameter growth model for balangeran plants is namely: y = - 6.94 + 7.26 x / (1+ 0.48 x + (-0.01) x2) with a coefficient of determination of  80%, The equation is valid and quite accurate.  Based on this equation, the harvest time for balangeran plants can be determined, namely 29 years, when the average diameter of balangeran plants reaches 30.97 cm.
Sosialisasi Pembuatan Minyak Serai Sebagai Campuran Sabun Bath Bomb Untuk Masyarakat Usia Produktif Kota Palangka Raya Toepak, Erwin Prasetya; Sudyana, I Nyoman; Irmawan, Muhammad; Mahrita, Ani; Suherman
Gudang Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): GJPM - JANUARI s/d JUNI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjpm.v2i1.129

Abstract

Cymbopogon citratus, biasa disebut serai, adalah tanaman aromatik yang sangat serbaguna yang terkenal dengan sifat terapeutik dan kegunaannya yang luas. Aplikasi ini mencakup minyak pijat, aromaterapi, pengusir serangga, penyegar udara, parfum, kosmetik, dan bahkan tujuan pengobatan. Tanaman serai merupakan salah satu spesies tumbuhan yang mampu mensintesis minyak atsiri. Di Indonesia, pemanfaatan tanaman serai (Cymbopogon citratus) sebagian besar terfokus pada penerapannya sebagai bahan penyedap makanan. Namun, terdapat potensi besar yang belum dimanfaatkan untuk pengembangan minyak atsiri berkualitas tinggi yang berasal dari tanaman ini. Minyak atsiri biasa disebut demikian karena komposisinya yang mencakup esensi dasar dari masing-masing tanaman. Pemanfaatan minyak atsiri lazim dalam produksi sabun bath bomb. Sabun bath bomb telah mengalami lonjakan popularitas yang signifikan karena digabungkan sebagai pelengkap ritual mandi yang menyenangkan, menawarkan pengalaman sensorik multi-segi yang ditandai dengan produksi busa, warna cerah, dan aroma harum yang menyenangkan. Penyuluhan produksi minyak serai dilakukan pada demografi masyarakat di Palangka Raya yang berada pada rentang usia produktif, khususnya pelajar. Sesi pelatihan meliputi pemberian panduan produksi minyak serai melalui metodologi yang lugas. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berhasil dilaksanakan dan mendapat sambutan baik dari kalangan mahasiswa.
Sintesis Asam Humat-Fe3O4 dari Gambut Kalimantan Tengah sebagai Adsorben Magnetik Limbah Zat Warna Congo Red: Sintesis Asam Humat-Fe3O4 dari Gambut Kalimantan Tengah sebagai Adsorben Magnetik Limbah Zat Warna Congo Red Muzaki Al Mukhtar, Abdullah; Sudyana, I Nyoman; Rosmainar, Lilis
Bohr: Jurnal Cendekia Kimia Vol 2 No 02 (2024): Bohr: Jurnal Cendekia Kimia Vol 02 No 02
Publisher : Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gambut merupakan daerah dengan akumulasi bahan organik yang sama atau kurang dari 35%. Salah satu bahan organik tersebut adalah asam humat yang digunakan dalam sintesis adsorben bersama magnetit untuk mengadsorpsi congo red. Isolasi asam humat berhasil dilakukan dengan metode IHSS. Karakterisasi menggunakan FTIR, XRD dan UV-Vis digunakan untuk mengetahui keberhasilan dari sintesis AH-Fe3O4. Hasil spektra FTIR dari asam humat menunjukkan serapan pada gugus -OH atau -NH amina dan amida (3300 cm-1), C-H alifatik (2920 cm-1), -C=O dari gugus COOH (1705 cm-1), serta C=C aromatik (1607 cm-1). Hasil diffraktogram dari asam humat menunjukkan puncak 2q dari rentang 10-30° berbentuk tonjolan lebar yang mengindikasikan bentuk amorf dengan puncak pada rentang 32° dan 45° yang menunjukkan adanya pengotor yaitu SiO2. Sintesis AH-Fe3O4 berhasil dilakukan dengan metode kopresipitasi dan dikarakterisasi dengan XRD yang menunjukkan diffraktogram sesuai dengan JCPDS 19-0629 dan mengindikasikan bahwa asam humat tidak memengaruhi struktur kristal dari Fe3O4. AH-Fe3O4 diaplikasikan pada congo red dengan hasil optimum pada variasi 1,8 : 1 : 1,2 (AH : Fe2+ : Fe3+) dengan basa pengendap sebesar 15%. Uji isoterm adsorpsi dilakukan untuk mengetahui model isoterm dari AH-Fe3O4. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa AH-Fe3O4 mengikuti model isoterm Langmuir sehingga adsorpsi terjadi secara kemisorpsi monolayer.
Evaluasi Kesesuaian Lahan Beberapa Tanaman Hortikultura dan Status Kesuburan Tanah di Kelurahan Banturung, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya Pranata Wijaya, Gusti Indra; Damanik, Zafrullah; Susi, Theresia; Jemi, Renhart; Hastari, Belinda; Sudyana, I Nyoman
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Evaluation of land suitability and soil fertility status is useful for assessing the potential of agricultural areas. This research aims to determine the physical, chemical properties, soil fertility status, factors that influence land suitability classes and land suitability classes (actual and potential), as well as to obtain improvements and directions for land use. This research is a qualitative descriptive study. Analyze data by matching land characteristics with land use. The research results show low soil fertility status. The limiting factors for land suitability classes are temperature (tc), water availability (wa), oxygen availability (oa), rooting media (rc), nutrient retention (nr), available nutrients (na), erosion hazard (eh) and danger flood (fh). The land suitability classes in SPT I-II are actually marginally suitable (S3) and in SPT III-VII are not suitable (N) and potentially in SPT I and II are quite suitable (S2) and very suitable (S1). Improvement efforts are carried out on land limiting factors. Land use directions are recommended in SPT I and SPT II.
Students' Practices of Scientific Investigation (PoSI) on the Learning of Food Test Materials Using an Explicit Instructional Approach Sudyana, I Nyoman; Mufida, Asita Al
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 9 (2023): September
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i9.4215

Abstract

Carrying out assignments through scientific investigations is one of the most meaningful learning experiences for students. In addition, these activities can also have a positive influence on students' interest in learning science. In Indonesia, scientific investigation skills are a skill that students must possess. However, the fact is that there are still many students who have not mastered these skills properly. Therefore, this study aims to look at students' scientific investigation skills through Practices of Scientific Investigation (PoSI) using an explicit instructional approach. This study used the Quasy Experimental Research method, with a pretest-posttest control group design research design. The results obtained indicate that the five skills in PoSI seen in this study have not all been mastered perfectly by students, there are some skills that are still not possessed by students. Overall, the investigative skills (PoSI) of students in the treatment class showed better results when compared to students in the control class. The use of the explicit instructional approach applied in this study helps students carry out the five skills in the PoSI. The five skills in question are skills in making problem formulations, making hypotheses, designing experiments, analyzing experimental results, and making conclusions on experimental results. Habit is needed in developing some of the skills in the PoSI in students.