Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

PEMANFAATAN METODE SIG DALAM PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN (Studi Kasus Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan Pahandut di Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah) Susi, Theresia
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 4, No 2: Edisi Juli 2012
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Pertumbuhan penduduk yang cukup pesat akan berdampak pada peningkatan kebutuhan permukiman sebagai tempat tinggal maupun lahan usaha lainnya. Bertambahnya kebutuhan permukiman ini menuntut perluasan daerah untuk dijadikan permukiman baru sebagai akibat dari pemekaran dearah perkotaan ke daerah sekitarnya yang kemudian akan merambat ke daerah sekitar daerah pinggiran tersebut. Dalam penentuan suatu kawasan permukiman perlu didukung oleh kesesuaian lahan berdasarkan aspek fisik dasarnya. Metode penelitian yang digunakan adalah SIG dengan tiga kelas kesesuaian yaitu sangat sesuai, sesuai, dan tidak sesuai.  Kata Kunci :  Metode SIG, Kesesuaian Lahan Permukiman.
Living in Harmony: Acculturation of Balinese and Dayak Ngaju Cultures in Basarang Jaya Village, Central Kalimantan Sutrisno, Herwin; Hardiman, Gagoek; Pandelaki, Edward Endrianto; Susi, Theresia
Jurnal Ilmiah Peuradeun Vol 7 No 3 (2019): Jurnal Ilmiah Peuradeun
Publisher : SCAD Independent

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (819.485 KB) | DOI: 10.26811/peuradeun.v7i3.279

Abstract

The transmigrants of Balinese ethnic living in Basarang Jaya Village, Kapuas, Central Kalimantan live harmoniously with the local ethnics (Dayak Ngaju) even though the area ever experienced ethnic riots that took thousands of lives and properties. The objective of this research is to find out the form of the cultural acculturation occurring between Balinese transmigrants with the Dayak Ngaju in Basarang Jaya Village. This research used phenomenology approach. The data were collected through in-depth interviews and participatory observations. The sources of research data are the local chiefs of Balinese and banjar Bali in Basarang Jaya Village and the first group of transmigrants coming to Basarang Jaya Village. The subject of the research was the Balinese transmigrants in Basarang Jaya Village. The object of the research is the way of life, the way of speaking, the food and the religious activities of Bali transmigrants. The research reveals some facts. First, the Balinese transmigrants have made adaptation by imitating how the ethnics of Dayak Ngaju lives. Second, there are changes in the language, way of life, food and religious activities of transmigrants. Third, the harmony between the two ethnics can be maintained by using the religion as the medium of integration.
TRANSFORMASI RUANG HUNIAN TRANSMIGRAN BALI AKIBAT AKULTURASI DI DESA BASARANG JAYA, KALIMANTAN TENGAH Herwin Sutrisno; Theresia Susi
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Arsitektur ARCADE Maret 2020
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.397 KB) | DOI: 10.31848/arcade.v4i1.347

Abstract

Abstract: Balinese transmigrants in Basarang Jaya Village, Central Kalimantan indirectly brought their tradition and culture. The meeting of Balinese culture elements with the local culture elements (the Dayak Ngaju tribe) has caused acculturation in the village. In the point of view of architecture, such acculturation is implemented in the residence of Balinese transmigrants in the form of changes or adjustments based on the characteristics of both cultures, and one of the examples is the transformational changes in the Balinese residences. This research aims to identify the physical transformation of Balinese residences that happened because of acculturation in Basarang Jaya. This research employed the qualitative descriptive research, and the data were collected from field observations, documentation, and in-depth interviews with key resources and residential owners. The result has shown that the kind of transformation occurring at Balinese residences in Basarang Jaya Village is the transformation in the residences’ basic form, masses, and room elements.Keyword: Spatial transformation, balinese residence, Basarang Jaya Abstrak: Transmigran Bali yang berpindah ke Desa Basarang Jaya, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah secara tidak langsung membawa serta tradisi dan budayanya. Bertemunya unsur-unsur budaya yang dibawa oleh transmigran Bali dengan unsur-unsur budaya masyarakat lokal (suku Dayak Ngaju) menyebabkan terjadinya akulturasi di Desa Basarang Jaya. Dari segi arsitektur, akulturasi tersebut terimplementasi pada hunian transmigran Bali. Dalam hunian transmigran Bali terjadi berbagai perubahan atau penyesuaian antara budaya yang mereka bawa dengan lingkungan tempat tinggalnya, salah satunya tampak pada transformasi ruang hunian transmigran Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi transformasi ruang hunian yang terjadi pada hunian transmigran Bali akibat akulturasi di Desa Basarang Jaya. Metode penelitian yang dipergunakan adalah kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan di lapangan, dokumentasi dan wawancara mendalam dengan nara sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa transformasi hunian yang terjadi pada hunian transmigran Bali di Desa Basarang Jaya adalah perubahan bentuk hunian berupa perubahan bentuk dasar hunian, perubahan massa hunian dan perubahan jenis ruang.Kata Kunci: Transformasi Ruang, Hunian Transmigran Bali, Basarang Jaya
Pembimbingan Wirausaha Mahasiswa dan Pemuda Gereja Melalui Kegiatan Budidaya Jamur Tiram Emmy Uthanya Antang; Yustinus Sulistiyanto; Kartika Bungas; Selvie Mahrita; Herwin Sutrisno; Theresia Susi; Luluk Tri Harinie; Herry Redin; Shella A.J. Winerungan; Evi Faridawaty
Jurnal Pengabdian Kampus Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Kampus
Publisher : LPPM Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jpmupr.v10i1.9916

Abstract

Wirausaha adalah  orang-orang yang kreatif dan inovatif dalam mengembangkan berbagai peluang usaha menjadi kesempatan usaha yang menguntungkan dirinya dan masyarakat konsumennya, memiliki kepemimpinan pribadi yang tinggi yang tercermin dari daya juang yang tinggi, kesabaran dalam menghadapi tantangan, dan toleransi terhadap ketidakpastian. Tantangan yang dihadapi generasi muda pada masa mendatang adalah ketidakpastian terhadap lapangan pekerjaan. Jumlah pencari kerja dari tahun ke tahun semakin meningkat, sedangkan lapangan pekerjaan yang tersedia peningkatannya tidak berbanding lurus dengan jumlah peningkatan peningkatn pencari kerja.   Pada tahun 2020 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mencanangkan Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memberikan “hak belajar tiga semester di luar program studi” yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian.  Berbagai bentuk kegiatan belajar di luar perguruan tinggi, salah satunya adalah melakukan kegiatan kewirausahaan, dengan mengembangkan jiwa kewirausahaan pada diri setiap mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda sebagai bekal untuk mengatasi persoalan lapangan pekerjaan.  Kewirausahaan yang merupakan upaya untuk melakukan mencari dan menemukan sesuatu yang baru, dan harus diikuti dengan pemikiran kreatif dan tindakan inovatif untuk menciptakan peluang.   Oleh karenanya untuk membangun wirausahawan muda tidak cukup hanya memberikan pembekalan dengan belajar di kelas tapi diperlukan   praktek kerja untuk memberikan pengalaman dan membangkitkan kreativitas, inovatif dan jiwa entrepreunership pada diri setiap mahasiswa. Kegiatan pengabdian masyarakat tentang “Pembimbingan Wirausaha Mahasiswa dan Pemuda Gereja Melalui Kegiatan Budidaya Jamur Tiram” bertujuan untuk 1) membangun kesadaran dan motivasi kewirausahaan; 2) menumbuhkan jiwa interpreneurship, dan 3) memberikan pengalaman pengelolaan usaha. Kegiatan yang dilakukan meliputi pelatihan-pelatihan, serta praktek usaha budidaya jamur tiram. Pelatihan yang akan dilaksanakan meliputi: 1) Pelatihan Kewirausahaan; 2) Pelatihan dan Pendampingan Budidaya Jamur Tiram
Pembimbingan Wirausaha Mahasiswa dan Pemuda Gereja Melalui Kegiatan Budidaya Jamur Tiram Emmy Uthanya Antang; Yustinus Sulistiyanto; Kartika Bungas; Selvie Mahrita; Herwin Sutrisno; Theresia Susi; Luluk Tri Harinie; Herry Redin; Shella A.J. Winerungan; Evi Faridawaty
Jurnal Pengabdian Kampus Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Kampus
Publisher : LPPM Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jpmupr.v10i1.9916

Abstract

Wirausaha adalah  orang-orang yang kreatif dan inovatif dalam mengembangkan berbagai peluang usaha menjadi kesempatan usaha yang menguntungkan dirinya dan masyarakat konsumennya, memiliki kepemimpinan pribadi yang tinggi yang tercermin dari daya juang yang tinggi, kesabaran dalam menghadapi tantangan, dan toleransi terhadap ketidakpastian. Tantangan yang dihadapi generasi muda pada masa mendatang adalah ketidakpastian terhadap lapangan pekerjaan. Jumlah pencari kerja dari tahun ke tahun semakin meningkat, sedangkan lapangan pekerjaan yang tersedia peningkatannya tidak berbanding lurus dengan jumlah peningkatan peningkatn pencari kerja.   Pada tahun 2020 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mencanangkan Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memberikan “hak belajar tiga semester di luar program studi” yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian.  Berbagai bentuk kegiatan belajar di luar perguruan tinggi, salah satunya adalah melakukan kegiatan kewirausahaan, dengan mengembangkan jiwa kewirausahaan pada diri setiap mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda sebagai bekal untuk mengatasi persoalan lapangan pekerjaan.  Kewirausahaan yang merupakan upaya untuk melakukan mencari dan menemukan sesuatu yang baru, dan harus diikuti dengan pemikiran kreatif dan tindakan inovatif untuk menciptakan peluang.   Oleh karenanya untuk membangun wirausahawan muda tidak cukup hanya memberikan pembekalan dengan belajar di kelas tapi diperlukan   praktek kerja untuk memberikan pengalaman dan membangkitkan kreativitas, inovatif dan jiwa entrepreunership pada diri setiap mahasiswa. Kegiatan pengabdian masyarakat tentang “Pembimbingan Wirausaha Mahasiswa dan Pemuda Gereja Melalui Kegiatan Budidaya Jamur Tiram” bertujuan untuk 1) membangun kesadaran dan motivasi kewirausahaan; 2) menumbuhkan jiwa interpreneurship, dan 3) memberikan pengalaman pengelolaan usaha. Kegiatan yang dilakukan meliputi pelatihan-pelatihan, serta praktek usaha budidaya jamur tiram. Pelatihan yang akan dilaksanakan meliputi: 1) Pelatihan Kewirausahaan; 2) Pelatihan dan Pendampingan Budidaya Jamur Tiram
IDENTIFIKASI KRITERIA DESAIN TAMAN BUDAYA DI KALIMANTAN TENGAH (STUDI KASUS: UPT TAMAN BUDAYA KALIMANTAN TENGAH) Yufri Andika; Herwin Sutrisno
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 22, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/dk.2023.v22i1.7614

Abstract

Taman Budaya Kalimantan Tengah merupakan perangkat pelaksana teknis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah yang berperan dalam melestarikan seni dan budaya serta memajukan kemajuan budaya di kalangan masyarakat Kalimantan Tengah. Koentjaraningrat (1982) kebudayaan dapat berupa pranata keagamaan dan ritual, bahasa, kesenian dan pranata sosial masyarakat, memungkinkan kebudayaan untuk mengekspresikan karakter suatu daerah atau negara. Kalimantan Tengah memiliki banyak budaya, sehingga taman budaya harus mampu menampung semua kegiatan budaya tersebut. Teknik pengambilan data yang dipergunakan yaitu dengan melakukan observasi dan wawancara yang dilakukan Bersama Kepala UPT Taman Budaya Kalimantan Tengah. Analisa data memakai metode kualitatif, yaitu mereduksi data, menyajikan data, serta penarikan kesimpulan. Fasilitas yang tersedia pada Taman Budaya Kalimantan Tengah yaitu gedung pameran, teater terbuka, kantor pengelola, mushola, rumah generator, garasi, gudang, bangunan terbuka. Kriteria desain taman budaya yang perlu diperhatikan yaitu lokasi, landmark, sirkulasi dan aksebilitas, zoning, ruang pertunjukan, ruang pendukung, dan ruang bebas. 
ANALISIS SPASIAL: MELACAK TRANSFORMASI LAHAN GAMBUT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT Dian Wisnu Ajie Saputro; Indrawan Permana Kamis; Herwin Sutrisno
Jurnal GeoEkonomi Vol. 15 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/geoekonomi.v15i1.339

Abstract

This research aims to determine the condition of land use changes in peatlands. Where peatlands determine the resilience of Palangka Raya City through the level of vulnerability to disasters due to land and forest fires in peat conservation areas in the future. The literature review method was used in this research. The research results reveal that land resilience in Palangka Raya City, spatial and land planning factors need to be based on rational considerations in accordance with the existing potential of the area, so that there is efficient use of space without reducing land quality. Then, land conservation factors in Palangka Raya City are stipulated in spatial planning regulations which regulate the delineation and arrangement of cultivation areas and protected areas, developing protected areas as buffer zones, delineation and arrangement of agricultural areas. There are threats to land security in the form of flood disasters, rapid rates of urbanization or immigration, as well as various shocks and pressures, both caused by nature and humans. We need to be aware of this threat so that the peatland ecosystem in Palangka Raya City can be well maintained.
Analisa Penggunaan Lahan Tahun 2013 Sampai Tahun 2023 di Kabupaten Seruyan Eko Dedy Kurniawan; Singgih Hartanto; Theresia Susi; Herwin Sutrisno
REKA RUANG Vol. 7 No. 1 (2024): Reka Ruang
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/rkr.v7i1.4964

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk tujuan mengetahui pola perubahan lahan di Kabupaten Seruyan dari tahun 2013 sampai 2023. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan analisis kuantitatif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kondisi pola perubahan penggunaan lahan menggunakan data penggunaan lahan Kabupaten Seruyan tahun 2013 dan 2023 dengan klasifikasi sebanyak 15 jenis penggunaan lahan sebagai berikut. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tutupan lahan Kabupaten Seruyan selama 10 tahun banyak mengalami perubahan. Jenis penggunaan lahan yang mengalami penurunan adalah hutan rawa sekunder dengan nilai persentase sebesar 20% dan lahan terbuka sebesar 1%, sedangkan penggunaan lahan yang mengalami peningkatan yaitu kebun campur, lahan terbangun, perkebunan, semak belukar, dan semak belukar rawa.
Analisa Penggunaan Lahan Tahun 2013 Sampai Tahun 2023 di Kabupaten Seruyan Eko Dedy Kurniawan; Singgih Hartanto; Theresia Susi; Herwin Sutrisno
REKA RUANG Vol. 7 No. 1 (2024): Reka Ruang
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/rkr.v7i1.4964

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk tujuan mengetahui pola perubahan lahan di Kabupaten Seruyan dari tahun 2013 sampai 2023. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan analisis kuantitatif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kondisi pola perubahan penggunaan lahan menggunakan data penggunaan lahan Kabupaten Seruyan tahun 2013 dan 2023 dengan klasifikasi sebanyak 15 jenis penggunaan lahan sebagai berikut. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tutupan lahan Kabupaten Seruyan selama 10 tahun banyak mengalami perubahan. Jenis penggunaan lahan yang mengalami penurunan adalah hutan rawa sekunder dengan nilai persentase sebesar 20% dan lahan terbuka sebesar 1%, sedangkan penggunaan lahan yang mengalami peningkatan yaitu kebun campur, lahan terbangun, perkebunan, semak belukar, dan semak belukar rawa.
PERANCANGAN RESORT DI KAWASAN WISATA AIR TEPIAN SUNGAI KAHAYAN Saragih, Samuel Leonardo; Hamidah, Noor; Susi, Theresia
JURNAL PERSPEKTIF ARSITEKTUR Vol. 16 No. 01 (2021): Jurnal Perspektif Arsitektur Volume 16 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Jurusan Arsitektur UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jpa.v16i01.8414

Abstract

Sungai Kahayan merupakan sebuah sungai di kota Palangka Raya yang memiliki banyak potensi wisata baik alam maupun budaya. Sehingga diperlu Pembangunan hotel resort sebagai fasilitas pendukung kegiatan wisata di kawasan wisata air tepian Sungai Kahayan. Berlokasi didekat Pusat kota Palangka Raya dan dekat dengan ikon Palangka Raya yaitu Jembatan Kahayan. Kehadiran hotel resort diharapkan mampu menjadi sebuah wadah yang dapat menunjang dan meningkatkan kegiatan wisata. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat maupun Pemerintah Daerah. Hotel resort ini menggunakan pendekatan Arsitektur Vernakular. Arsitektur vernakular adalah suatu karya arsitektur yang tumbuh dari arsitektur rakyat dengan segala macam tradisi dan mengoptimalkan atau memanfaatkan potensi-potensi lokal seperti; material, teknologi, dan pengetahuan. Arsitektur vernakular melekat pada sistem hidup masyarakatnya, ekspresi dan tradisi hidup setempat akan menghasilkan ruang sebagai wadah aktifitas masyarakat. Sedangkan bentuk sebagai pelingkup ruang berfungsi sebagai ekspresi penyelesaian terhadap setting tempat serta adat istiadat