Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Efektivitas Learning Management System (LMS) Berbasis Moodle sebagai Sarana Diskusi untuk Meningkatkan Kemampuan Argumentasi Matematika Mahasiswa Nonik - Indrawatiningsih
JP2M (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika) Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Bhinneka PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/jp2m.v7i2.1898

Abstract

Teknologi informasi dan telekomunikasi telah mengalami perubahan yang cepat dan perkembangan luar biasa akibat dari pandemic Covid-19. Pembelajaran yang dilaksanakan selama pandemik semuanya serba online sehingga mengharuskan semua dosen untuk memanfaatkan teknologi dalam proses perkuliahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas LMS berbasis Moodle sebagai sarana diskusi untuk meningkatkan kemampuan argumentasi matematika mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan uji one sample t-test. Uji normalitas data dilakukan sebelum uji one sample t-test sebagai prasyarat. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester 4 angkatan 2018 sebanyak 35 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas mahasiswa selama menggunakan LMS (Learning Management System) dalam proses pembelajaran matakuliah pengembangan bahan ajar mengalami peningkatan dari setiap pertemuan, yaitu dari pertemuan ke 1 sampai dengan pertemuan ke 6 secara klasikal. Selain itu, rerata skor kemampuan argumentasi matematika mahasiswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan LMS (Learning Management System) berbasis Moodle lebih besar dari 77 terpenuhi atau berlaku sehingga dapat dikatakan efektif. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas menunjukkan bahwa data brdistribusi normal dengan signifikansi Shapiro-Wilk (SW) sebesar 0,060 0,05. Sedangkan berdasarkan uji One Sample t-test menunjukkan bahwa LMS berbasis moodle sangat berdampak secara signifikan terhadap kemampuan argumentasi matematika mahasiswa dengan nilai signifikansi 0,005 0,05 yang artinya LMS efektif digunakan dalam proses pembelajaran
Analisis kemampuan multiple representasi siswa dalam memecahkan masalah peluang Kuni Arifah; Nonik Indrawatiningsih; Ani Afifah
JP2M (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika) Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : STKIP PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/jp2m.v6i2.1749

Abstract

Dalam memecahkan masalah setiap siswa mampu menggunakan beragam representasi (multiple representasi). Penggunaan multiple representasi salah satunya dapat diterapkan pada materi peluang subbab kaidah pencacahan terdapat aturan perkalian dimana pada bentuk aturan pengisian tempat yang tersedia (filling slot) mampu memunculkan kemampuan multiple representasi siswa namun pada kenyataannya siswa hanya menggunakan satu jenis representasi pada penyelesaiannya berdasarkan cara yang mereka pahami saja. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan multiple representasi siswa dalam memecahkan masalah peluang. Subjek dalam penelitian ini ialah siswa kelas XI TPM (Teknik Pemesinan) berjumlah 3 siswa dengan karakteristik siswa dengan kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah. Pengumpulan data menggunakan tes tulis, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek berkemampuan matematika tinggi mampu memunculkan kemampuan multiple representasi visual dan non-visual tanpa mengalami kesulitan pada dua dari tiga soal yang dikerjakan. Subjek berkemampuan matematika sedang juga mampu memunculkan kemampuan multiple representasi visual dan non-visual pada dua dari tiga soal yang diberikan namun pada representasi non-visual subjek ini masih mengalami kesulitan pada proses pehitungannya. Sedangkan subjek berkemampuan matematika rendah belum mampu memunculkan kemampuan multiple representasi visual dan non-visual pada soal yang diberikan. Subjek dengan kemampuan hanya menggunakan representasi non-visual bentuk simbol (angka), namun pada proses perhitungannya masih terdapat kesalahan.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN PEMANFAATAN MACROMEDIA FLASH Nonik Indrawatiningsih
JP2M (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika) Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : STKIP PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/jp2m.v2i1.211

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada sub bab Pengukuran Sudut melalui model pembelajaran Scramble dengan pemanfaatan Macromedia Flash 8.0 pada siswa kelas VB SD Muhammadiyah 9 Malang. Penelitian ini mengikuti desain penelitian tindakan kelas. Data pada penelitian ini berupa data hasil belajar siswa sebelum pelaksanaan tindakan, data hasil evaluasi disetiap siklus, dan data hasil belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran Scramble dengan pemanfaatan Macromedia Flash 8.0. Peningkatan tersebut sebesar 7,41%, dengan rata-rata nilai 85,75. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa Kelas VB SD Muhammadiyah 9 Malang pada sub bab pengukuran sudut mengalami peningkatan setelah menerapkan model pembelajaran Scramble dengan pemanfaatan Macromedia Flash 8.0.
DEFRAGMENTİNG STUDENTS' THİNKİNG STRUCTURE İN SOLVİNG MATHEMATİCAL ARGUMENTS Nonik Indrawatiningsih; Andika Setyo Budi Lestari
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.459 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v11i3.5061

Abstract

The structure of thinking is a representation of the thought process in the form of a problem-solving flow that is carried out by a person when he resolves a problem. many students make mistakes in solving problems. One way that can be done to overcome these errors is to defragment the structure of thought. This study aims to describe the students’ erroneous thinking structure in solving mathematical argument and the defragmenting efforts. The students of 10th Grade of high school in Pasuruan, East Java, Indonesia, were involved as research subjects. They were selected based on three criteria, namely low, moderate and high level of procedural error. The activity of ‘think out loud’ was used to observe the errors made by students in solving mathematical argument. The data obtained from this activity were codified and later used as a basis to perform the defragmenting process. Based on the findings of this study, it can be concluded that procedural errors in solving mathematical argument are in the form of error in determining the value of x from an equation, modeling an argument, and proving a valid argument. Defragmenting was done using scaffolding approach to improve students' thinking structure in solving mathematical problems
Peningkatan iptek guru TK melalui penggunaan aplikasi zoom untuk pembelajaran berbasis daring Nonik Indrawatiningsih; Luthfi Hakim
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v4i2.10008

Abstract

The role of technology (science and technology) is currently very much needed as a means of conducting online learning. One of the technologies that can be applied in bold learning is the Zoom Meeting Cloud application. The purpose of this service is to provide training to kindergarten teachers in operating the Zoom Cloud Meeting application as a bold learning tool. The method used is in the form of training. The subject of the study are 6 orders of people and is a kindergarten teacher. The performance indicator in the implementation of this service program is 70% of participants can operate the Zoom Cloud Meeting application. Based on the results of the training, it shows that the training participants can be categorized into 2, namely participants who succeed in achieving 5 indicators (100%) with 2 participants and participants who reach 4 indicators (80%) with 4 participants in using the Zoom Cloud Meeting application. From this training the participants were greatly helped because the previous participants had not been able to operate the Zoom Cloud Meeting application but after the training participants were able to run the Zoom Cloud Meeting application.
PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH UNTUK MAHASIWA CALON GURU MATEMATIKA DI UNIVERSITAS PGRI WIRANEGARA PASURUAN Andika Setyo Budi Lestari Lestari; Nonik Indrawatiningsih
Jurnal Pemantik Vol. 1 No. 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Rafandha Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.965 KB) | DOI: 10.56587/pemantik.v1i2.35

Abstract

Karya ilmiah merupakan salah satu wujud nyata kemampuan literasi yang dimiliki oleh mahasiswa. Karya ilmiah mahasiswa secara umum berupa tugas akhir atau skripsi. Berdasarkan temuan ketika melakukan pembimbingan skripsi sebagian mahasiswa masih memiliki kualitas yang rendah dalam hal penulisan skripsi. Hal ini nampak dari sumber rujukan yang digunakan, beberapa mahasiswa masih copy paste dari penelitian yang sebelumnya. Cara penulisan rujukan mahasiswa sebagian besar masih secara manual. Judul-judul penelitian yang digunakan oleh mahasiswa cenderung sama dengan penelitian sebelumnya hanya mengubah subjek penelitiannya saja. Oleh karena itu diperlukan kegiatan pelatihan penulisan karya ilmiah untuk mahasiswa calon guru di Universitas PGRI Wiranegara Pasuruan. Hasil dari kegiatan pengabdian berupa pelatihan penulisan karya ilmiah untuk mahasiswa calon guru di Universitas PGRI Wiranegara Pasuruan adalah mahasiswa mampu menuliskan rujukan dan memunculkan ide judul penelitian. Kegiatan pelatihan penulisan Karya Ilmiah untuk calon guru Matematika di Universitas PGRI Wiranegara Pasuruan dapat disimpulkan berhasil. Hal ini ditunjukkan oleh antusiasnya peserta pelatihan yang diikuti oleh 95% persen mahasiswa calon guru matematika di Universitas PGRI Wiranegara. Selain itu beberpa mahasiswa yang bergabung dalam LRM (Lembaga Riset Mahasiswa) telah mengikuti lomba tingkat Nasional dan berhasil lolos.
Kemampuan Visualisasi Spasial Siswa Dalam Memecahkan Masalah Geometri Bangun Ruang Sisi Datar Kiranti Dwi Octaviani; Nonik Indrawatiningsih; Ani Afifah
International Journal of Progressive Mathematics Education Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/ijopme.v1i1.6583

Abstract

Background. Spatial visualization ability is an important factor in solving geometric problems because when studying three-dimensional shapes students are not only asked to count to determine a value but also must be able to visualize an object in their minds. If this spatial visualization ability is not developed, it is likely that students will experience difficulties in learning geometry. The purpose of this research is to describe students' spatial visualization abilities in solving geometric problems, which is the aim of this study. The research method used was qualitative research in which data were collected using the results of written tests and interviews with research subjects who were class VIII, totaling 28 students. Students whose answers met the most indicators met the other students to be interviewed further about their spatial visualization abilities. The selection of subjects was based on the results of written tests from 28 students, there was 1 student whose answers met the most indicators than the other students, so these students were selected to be research subjects and further interviewed. The results showed that the results of the written tests and subject interviews were able to fulfill the indicators of imagining, conceptualizing and pattern-finding. The indicator that the subject cannot fulfill is problem solving, this is because students are not careful in writing down the number of cubes that are known in the problem which results in wrong answers. Subjects in this study are said to have spatial visualization abilities, this is due to the compatibility when conducting written tests and interviews.   Latar Belakang. Kemampuan visualisasi spasial merupakan salah satu faktor penting dalam memecahkan masalah geometri karena pada saat mempelajari bangun ruang tiga dimensi siswa tidak hanya diminta berhitung untuk menentukan suatu nilai tetapi juga harus dapat memvisualkan suatu objek di dalam pikirannya. Jika kemampuan visualisasi spasial ini tidak dikembangkan maka kemungkinan siswa akan mengalami kesulitan dalam mempelajari geometri. Tujuan Penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan visualisasi spasial siswa dalam memecahkan masalah geometri merupakan tujuan dari penelitian ini. Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang pengambilan datanya menggunakan hasil tes tulis dan wawancara dengan subjek penelitian adalah kelas VIII yang berjumlah 28 siswa kemudian diambil siswa yang jawabannya paling banyak memenuhi indikator dari pada siswa yang lainnya untuk diwawancarai lebih lanjut mengenai kemampuan visualisasi spasialnya. Pemilihan subjek didasarkan atas hasil tes tulis dari 28 siswa, terdapat 1 siswa yang jawabannya paling banyak memenuhi indikator dari pada siswa yang lainnya, sehingga siswa ini dipilih untuk dijadikan subjek penelitian serta diwawancarai lebih lanjut. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa hasil tes tulis dan wawancara subjek mampu memenuhi indikator pengimajinasian, pengonsepan dan pencarian pola. Indikator yang tidak dapat dipenuhi oleh subjek yaitu pemecahan masalah, hal ini dikarenakan siswa kurang teliti dalam menuliskan jumlah kubus yang diketahui dalam soal yang mengakibatkan jawabannya salah. Subjek pada penelitian ini dikatakan memiliki kemampuan visualisasi spasial, hal ini dikarenakan adanya kesesuaian ketika melakukan tes tulis dan wawancara.
PROFIL KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS TULIS SISWA KELAS VII PADA MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT Desi Ayu; Nonik Indrawatiningsih; Zuhrotun Nazihah
International Journal of Progressive Mathematics Education Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/ijopme.v3i1.7621

Abstract

The purpose of this study was to describe students' written mathematical communication abilities on quadrilateral material. This research is qualitative descriptive research where the data was collected using the results of written tests and interviews with research subjects consisting of three class VII students from groups of students with different mathematical abilities. Based on the results of the study, S-1 subjects had good written communication skills by fulfilling all written mathematical communication indicators. S-2 subjects can fulfill almost all indicators even though there are errors in the calculations. As well as S-3 subjects having less written mathematical communication skills, S-3 subjects can only meet the indicators of writing down mathematical ideas in writing, which means that S-3 subjects are less able to explain, present, interpret, and evaluate mathematical ideas in writing.   Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis tulis siswa pada materi bangun datar segiempat. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi kualitatif yang pengambilan datanya menggunakan hasil tes tulis dan wawancara dengan subyek penelitian yang terdiri dari tiga orang siswa kelas VII dari kelompok siswa dengan kemampuan matematika yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian, subyek S-1 memiliki kemampuan komunikasi tulis yang baik dengan memenuhi semua indikator komunikasi matematis tulis. Subyek S-2 dapat memenuhi hampir semua indikator meskipun terdapat kesalahan dalam perhitungan. Serta subyek S-3 memiliki kemampuan komunikasi matematis tulis yang kurang, subyek S-3 hanya dapat memenuhi indikator menuliskan ide-ide matematis secara tertulis, yang berarti subyek S-3 kurang mampu dalam menjelaskan, menyajikan, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide matematis secara tertulis.
Defragmenting Student Construction Holes in Solving System of Absolute Value Equations Rizky Widya Putri; Nonik Indrawatiningsih
Jurnal Riset Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Matematika (JRPIPM) Vol. 6 No. 2 (2023): JRPIPM APRIL 2023
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpipm.v6n2.p131-142

Abstract

Constructing concepts is one of the processes in learning mathematics. Making mistakes in constructing concepts is often experienced by students in solving mathematical problems, errors in constructing concepts that can be experienced are construction pits. Construction holes can occur if the schemes that are formed in the thinking structure of students have not been fully constructed or not, students cannot construct concepts properly and completely. This research is a descriptive study with a qualitative approach that aims to defragment the students' construction holes in solving systems of equations in the linear absolute value of one variable. The subject of this study was a class X high school student who fit the indicator for defragmenting the construction pit that is answering correctly but there was a construction process that was not appropriate and students answering correctly but the concept was not fully constructed. Data collection was carried out using test and interview instruments and analyzed ie reducing data, presenting data and drawing conclusions. The validity of the data is done by passing triangulation by comparing test results with interview results. From the results of this study it was found that students 'construction holes were located when simplifying absolute values ​​and determining the values ​​of  and  were therefore given defragmenting by providing conflict cognitive to sensitize students' mistakes in simplifying absolute values ​​and then new schemes emerged through scaffolding so that schemes were not constructed in a constructional manner. complete when determining the values ​​of  and  can be completely constructed.
PROFIL KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS TULIS SISWA KELAS VII PADA MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT Ayu, Desi; Indrawatiningsih, Nonik; Nazihah, Zuhrotun; Halog, Vincent A.
International Journal of Progressive Mathematics Education Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/ijopme.v3i1.7621

Abstract

The purpose of this study was to describe students' written mathematical communication abilities on quadrilateral material. This research is qualitative descriptive research where the data was collected using the results of written tests and interviews with research subjects consisting of three class VII students from groups of students with different mathematical abilities. Based on the results of the study, S-1 subjects had good written communication skills by fulfilling all written mathematical communication indicators. S-2 subjects can fulfill almost all indicators even though there are errors in the calculations. As well as S-3 subjects having less written mathematical communication skills, S-3 subjects can only meet the indicators of writing down mathematical ideas in writing, which means that S-3 subjects are less able to explain, present, interpret, and evaluate mathematical ideas in writing.   Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis tulis siswa pada materi bangun datar segiempat. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi kualitatif yang pengambilan datanya menggunakan hasil tes tulis dan wawancara dengan subyek penelitian yang terdiri dari tiga orang siswa kelas VII dari kelompok siswa dengan kemampuan matematika yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian, subyek S-1 memiliki kemampuan komunikasi tulis yang baik dengan memenuhi semua indikator komunikasi matematis tulis. Subyek S-2 dapat memenuhi hampir semua indikator meskipun terdapat kesalahan dalam perhitungan. Serta subyek S-3 memiliki kemampuan komunikasi matematis tulis yang kurang, subyek S-3 hanya dapat memenuhi indikator menuliskan ide-ide matematis secara tertulis, yang berarti subyek S-3 kurang mampu dalam menjelaskan, menyajikan, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide matematis secara tertulis.