Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Stek Menggunakan Dua Sumber Bibit Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) yang Berbeda Armin, Armin; M. Aslan, La Ode; Patadjai, Andi Besse
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 4, No 1 (2020): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsipi.v4i1.10976

Abstract

Metode stek merupakan salah satu metode yang dapat meningkatkan kualitas bibit rumput laut dengan menggunakan dua sumber bibit yang berbeda. Dua sumber bibit yang digunakan adalah bibit prof dan kultur jaringan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase penempelan stek, rasio berat basah : berat kering, laju pertumbuhan harian (LPH), kadar karaginan, viskositas, dan kekuatan gel dari kombinas kombinasi dua sumber bibit tersebut menggunakan metode stek lurus. Penelitian ini telah dilaksanakan di bulan Januari-Juni 2019. Rata-rata persentase penempelan mencapai 92,5%, berat basah (BB) : berat kering (BK) 7,07:1. Semua parameter menunjukkan kombinasi nilai tertinggi diperoleh pada perlakuan antara prof dan kutur jaringan. LPH (6,06%/hari±0.14), kandungan karaginan (58,74%±2.04), viskositas tertinggi (348,2cps±10,60) dan kekuatan gel tertinggi perlakuan (1.066,3 g/cm2±77,833). Kesimpulan, hasil stek bibit prof vs kultur jaringan menunjukkan kualitas yang lebih tinggi daripada perlakuan tanpa menggunakan sumber bibit yang berbeda (prof dan / atau kultur jaringan saja)Kata Kunci: metode stek, stek lurus, prof, kultur jaringan
STUDI PERUBAHAN BIOKIMIA DAN MIKROBIAL UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) SELAMA PROSES RANTAI DINGIN DI PERUSAHAAN GRAHAMAKMUR CIPTAPRATAMA KABUPATEN KONAWE Badrin, Tri Adiyat; Patadjai, Andi Besse; Suwarjoyowirayatno, Suwarjoyowirayatno
Jurnal Fish Protech Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Fish Protech Vol 2, No. 1, April 2019
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v2i1.6471

Abstract

AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan biokimia dan mikrobial udang putih (L. vannamei) selama proses penanganan di bawah sistem rantai dingin mulai dari penerimaan dari pemasok hingga pembekuan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan yaitu sampel udang yang didapat dari Receiving (P1), Deheading (P2), PND (P3), Washing III (P4) dan Freezing (P5) serta 3 kali ulangan. Ulangan berupa kelompok supplier yang berbeda.Perubahan biokimia yang diukur meliputi suhu, pH, TVB dan TMA dan perubahan mikroba dengan menguji TPC. Analisis proksimat dilakukan sebagai data produk pendukung. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal suhu, TVB, TMA dan TPC. Rata-rata nilai pH tetap stabil dikisaran netral (6.8-7.0). Tingkat TVB-N dan TMA-N pada semua aliran proses sangat rendah. Receiving (P1) memiliki nilai TVB-N dan TMA-N tertinggi yaitu 10,31mgN/100 gr dan 3,75 mgN/100 gr. Tingkat TVB-N dan TMA-N menurun secara signifikan seiring dengan berlanjutnya proses perlakuan. Tingkat TPC tertinggi pada Receiving (P1) 7,2 x 104 CFU/g dan terendah pada Deheading (P2) 1,9 x 104 CFU/g. Kadar air udang putih meningkat dari (P1) 79,78% menjadi 82,53% (P5). Senyawa Protein meningkat dari (P1) 61,78% (basis kering) menjadi 74,93% (basis kering) (P5). Mereka menunjukkan bahwa pembekuan cepat dengan CPF memiliki dampak yang baik pada kualitas biokimia, mikroba dan juga proksimat. Kata kunci: Biokimia, mikrobial, rantai dingin, udang beku   AbstractThe aim of this research was to study the biochemical and microbial changes of White Shrimp (L. vannamei) during handling under cold chain system starting from receiving from suppliers until freezing. There were five steps as source of variation and act as treatment. These were using three replications. These arranged under random block design. The sources of Variation were: Receiving (P1); Deheading (P2), Peeled and Deveined (P3), Washing III (P4), and Freezing (P5). The biochemical changes were monitored consist of temperature, pH, TVB and TMA and the microbial changes were monitored by TPC. The proximate was also analyzed as supporting product data. The result of the experiment shown there was significantly different in term of temperature, TVB, TMA and TPC. The result shown that the average of pH remained stable in the neutral range (6.8-7.0). The result shown the level of TVB-N and TMA-N on all process flow was very low. Receiving (P1) was the highest level of TVB-N and TMA-N consecutively 10.31mgN/100 gr and 3.75 mgN/100 gr. The level of TVB-N and TMA-N decreased significantly continuously with the process. The highest level of TPC was Receving (P1) 7.2 x 104 CFU/g and the lowest was Deheading (P2) 1.9 x 104 CFU/g. The moisture of white-leg shrimp increased from (P1) 79.78% to 82.53% (P5). The Protein compound increased from (P1) 61.78% (dry basis) to 74.93% (dry basis) (P5). Those indicated that quick freezing with CPF had a good impact on the quality of biochemical, microbial and also proximate. Key words: Biochemical, microbial, frozen shrimp, cold chain
KARAKTERISTIK POKEA (Batissa violacea celebensis Martens 1897) ASAP DENGAN BAHAN PENGASAP YANG BERBEDA Ardiansyah, Ardiansyah; Patadjai, Andi Besse; Isamu, Kobajashi Togo
Jurnal Fish Protech Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Fish Protech Vol 2, No. 1, April 2019
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v2i1.6493

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan bahan pengasap yang berbeda terhadap uji sensorik, proksimat, Polycylic Aromatic Hydrocarbon (PAH) pada pokea asap.Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif yang terdiri dari Pokea asap dengan menggunakan bahan pengasap tempurung kelapa (A1), cangkang kelapa sawit (A2), tempurung kelapa dan cangkang kelapa sawit (A3). uji sensorik pada penelitian ini menunjukkan hasil pada pokea asap nilai aroma tertinggi yaitu 6,6 (A1), Warna tertinggi yaitu 7,3 (A1), Umami tertinggi yaitu 5,9 (A2), Saltiness tertinggi yaitu 5,6 (A1), Tekstur tertinggi yaitu 5,2 (A1) dan (A2).  Berdasarkan kandungan proksimat, kandungan kadar protein hasil tertinggi pada pokea asap dengan bahan pengasap cangkang kelapa sawit. Kandungan Polycyclic Aromatic Hidrocarbon kandungan (benzo(a phyrene) hasil terendah pada pokea asap dengan bahan pengasap            tempurung kelapa. Kata kunci: Pengasapan, Batissa violacea, tempurung kelapa, cangkang kelapa sawit AbstractThe purpose of this study was to evaluated the sensory quality, proximate content and Polycylic Aromatic Hydrocarbon (PAH)profile onsmoked pokea.This study used a descriptive design consisting of Pokea smoke using coconut shell smoked (A1), oil palm shells (A2), coconut shells and palm shells (A3). Sensory test in this study showed that the highest pokea value of smoke was 6.6 (A1), the highest color was 7.3 (A1), the highest color was 5.9 (A2), the highest saltiness was 5.6 (A1), The highest texture is 5.2 (A1) and (A2).  Based on the proximate content, the highest content of protein content in pokea smoke using oil palm shell as smoke source. The content of Polycyclic Aromatic Hydrocarbon content (Benzo(a)phyrene)is the lowest result in smoke pokea with coconut shell smoked.Key words: Smoking, Batissa violacea, coconut shell, palm oil shell
NILAI KIMIA DAN SENSORI SERTA AKTIVITAS ANTIOKSIDAN CENDOL DENGAN PENAMBAHAN ANGGUR LAUT (Caulerpa racemosa) PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA Battu, Sutrisno Prasetyo; Asnani, Asnani; Patadjai, Andi Besse
Jurnal Fish Protech Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Fish Protech Vol 2, No. 1, April 2019
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v2i1.6478

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan konsentrasi anggur laut terhadap kandungan kimia, sensori danaktivitas antioksidan cendol anggur laut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL)yang terdiri dari tiga perlakuan yaitu penggunaan anggur laut, tepung beras dan tepung kanji (1:1) dengan variasi konsentrasi berturut-turut 10:90% (AT1),20:80% (AT2)dan 30:70% (AT3). Kandungan kimia kadar air dan kadar abu, kadar karbohidrat dan aktivitas antioksidan (metode DPPH).Nilai kadar air (89,87%) dan kadar abu (0,13%) tertinggi terdapat pada perlakuan AT3 dan merupakan perlakuan yang paling disukai secara uji sensori, sedangkan nilai kadar karbohidrat (24,59%) tertinggi terdapat pada perlakuan AT1. Nilai aktivitas antioksidan diperoleh  (585,558 µg/mL) terdapat pada perlakuan AT3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kandungan kimia dan aktivitas antioksidan yang ada pada cendol pada setiap perlakuan.  Kata kunci: Caulerpa racemosa, cendol, kandungan kimia, antioksidan   AbstractThe purpose of this study was to determine the effect of the ratio of concentration of sea grapes to the chemical content, sensory and antioxidant activity of sea grapes cendol. This study uses a completely randomized design (CRD) which consists of three treatments, namely the use of sea grapes, rice flour and starch (1:1) with variations in concentrations of 10: 90% (AT1), 20:80% (AT2) and 30:70% (AT3). Chemical content of water content and ash content, carbohydrate content and antioxidant activity (DPPH method). The highest moisture content (89.87%) and ash content (0.13%) was found in the AT3 treatment and was the most preferred treatment by sensory test, while the highest carbohydrate value (24.59%) was found in the AT1 treatment. The value of antioxidant activity obtained (585,558 µg / mL) was found in the AT3 treatment. The results of this study indicate that there are effects of chemical content and antioxidant activity on cendol in each treatment. Key words: Caulerpa racemosa, cendol, chemical content, antioxidants
STUDI PERBEDAAN PERSIAPAN BAHAN BAKU SURIMI TERHADAP KUALITAS SENSORIK DAN KIMIA SOSIS IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsskal) Endang, Wa; Patadjai, Andi Besse; Isamu, Kobajashi Togo
Jurnal Fish Protech Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Fish Protech
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v1i2.4897

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh persiapan bahan baku surimi yang berbeda pada kualitas sensoris dan kimia sosis ikan bandeng (Chanos chanos Forsskal). Pada penelitian ini terdapat tiga metode persiapan bahan baku yang digunakan sebagai bahan baku sosis ikan yaitu 100% surimi sebagai perlakuan S1; 50% surimi : 50% daging ikan cincang sebagai perlakuan S2; dan 100% daging ikan cincang sebagai perlakuan S3. Kualitas bahan baku ditentukan dengan uji lipat dan uji gigit, sedangkan untuk sosis ikan dilakukan analisis sensorik dan analisis proksimat. Data yang dikumpulkan dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa perlakuan 100% surimi (S1) diperoleh hasil uji sensorik aroma 5,4, odor 6,7, warna 5,25, berongga 4,9, shiness 5,4, kekenyalan 5,5, hardness 2,4, Juiceness 5,6, umami 6. Hasil analisis kimia dari perlakuan (S3)  berdasarkan berat kering diperoleh hasil kadar air, abu, lemak, protein berturut-turut yakni 58,96, 6,22%, 19,12%, 48,6%.Kata Kunci  : Bahan baku, Surimi, Sensorik, Sosis
ANALISIS SENSORIK, PROKSIMAT DAN ASAM LEMAK KEONG KOWOE DENGAN METODE PENGOLAHAN YANG BERBEDA Sahaba, Muh Alsere Bardian; Patadjai, Andi Besse; Isamu, Kobajashi Togo
Jurnal Fish Protech Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Fish Protech Vol 2, No. 1, April 2019
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v2i1.6484

Abstract

AbstrakKeong kowoe adalah salah satu jenis moluska yang banyak dijumpai disungai, danau, rawa dan memiliki kandungan asam lemak yang baik untuk perkembangan otak dan mencegah penyakit jantung.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai sensori, kandungan proksimat dan asam lemak pada keong kowoe dengan metode pengolahan yang berbeda.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan 3 perlakuan. Penelitian ini meliputi uji sensorik, analisis proksimat dan asam lemak metode GC.Penilaian sensori meliputi aroma, warna, Flavor (keong), umami (gurih, enak), Saltiness (Asin) dan Tekstur. Hasil penelitian menunjukkan nilai tertinggi aroma (5), warna (5,4) dan umami (5,3) ditunjukan pada metode pengasapan, untuk flavor (7,1) dan tekstur (5,9) ditunjukkan pada metode oven, sedangkan saltiness (4,6) ditunjukkan pada metode sun drying. kadar air (17,64%) tertinggi ditunjukkan pada metode pengasapan, untuk kadar protein (52,29%), lemak (11,52%) dan serat kasar (1,79%) ditunjukkan pada metode sun drying, sedangkan kadar abu (20,26%) ditunjukkan pada metode oven.  Nilai tertinggi asam lemak jenuh (63,96%) ditunjukkan pada metode oven, sedangkan asam lemak tak jenuh tunggal (21,61%) dan asam lemak tak jenuh jamak (31,68%) ditunjukkan pada metode pengasapan. Kata kunci: Asam lemak, pengasapan, proksimat, sensori, sun drying AbstractKowoe snail is one type of mollusk that is often found in rivers, lakes, swamps and have fatty acids whichare good for brain development and prevent heart disease. This study aims to determine the sensory value, proximate content and fatty acids in kowoe snails with different processing methods.This research used a descriptive method, with             3 treatments. This research including sensory test, proximate analysis and fatty acid GC methods. Sensory evaluation including aroma, color, flavor (snail), umami (savory, tasty), saltiness (salty) and texture. The results showed thatthe highest value of aroma (5), color (5.4) and umami (5.3) showed that of by smoking method, for flavor (7.1) and texture (5.9) showed that of by oven drying method, while saltiness (4.6) showed that of by sun drying method. The highest of moisture content (17.64%) showed that of by smoking method, for protein (52.29), lipid (11.52%) and crude fiber content (1.79%) showed that of by sun drying method, while ash content (20.26%) showed that of by oven drying method. The highest value of saturated fatty acids (63.96%) showed that of by oven drying method, while monounsaturated fatty acids (21.61%) and polyunsaturated fatty acids (31.68%) showed that of by smoking method. Key words: Fatty acids,proximate, sensory, smoking, sun drying
STUDI PENAMBAHAN KARAGENAN RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) DALAM PEMBUATAN MIE BASAH BERBASIS TEPUNG SAGU (Metroxylon sp.) Kaudin, Ode; Patadjai, Andi Besse; Isamu, Kobajashi Togo
Jurnal Fish Protech Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Fish Protech Vol. 2 No. 2 Oktober 2019
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v2i2.9477

Abstract

ABSTRACT          The purpose of this study was to determine the effect of adding carrageenan to the sensory quality, proximate and physical quality of sago flour-based wet noodles. This study used a Completely Randomized Design (CRD) using an experimental method with a concentration of 51% flour composite material, 41% sago flour with the addition of carrageenan consisting of three treatments, addition of carrageenan T0 (control 0%), T1 (8%), and T2 (10%) and repeated three times. Data from observations were analyzed using ANOVA (Analysis of Variance) at a level of 95%, if there is a real difference (P> 0.05) then a further test was performed with a DMRT (Duncan Multiple Range Test) tests at a 95% significance level. The results of the study were drawn from the best assessment results of the highest sensory value obtained in the T2 treatment with a color value of 5.13, suppleness 7.20, taste 7.73, and aroma 6.23. Proximate composition of wet noodles was obtained at T2 treatment, water content with a value of 35.94%, the protein content of 5.07%, fat content of 1.39%, ash content of 5.47%, carbohydrate content of 31.45% and the crude fiber content of 15,16%. The physical quality of wet noodles can be obtained at T2 treatment, wet noodle development test with a value of 0.83 mm (millimeters) and water absorption test with a value of 1.04%. The results showed that there was a significant influence on the addition of carrageenan to the proximate quality and physical quality of wet noodles but did not have a significant effect on sensory quality on the aroma attributes. Keywords: Carrageenan, Wet noodles, Sago flourABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan karagenan terhadap kualitas sensorik, proksimat dan kualitas fisik mie basah berbasis tepung sagu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan metode eksperimen dengan konsentrasi bahan komposit tepung terigu 51%, tepung sagu 41% dengan penambahan karagenan yang terdiri dari tiga perlakuan, penambahan karagenan T0 (kontrol 0%), T1 (8%), dan T2 (10%) dan ulangan sebanyak tiga kali. Data hasil pengamatan dianalisa menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) pada taraf  95%, apabila terdapat beda nyata (P>0,05) maka dilakukan uji lanjut dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada taraf nyata 95%. Hasil penelitian diambil dari hasil penilaian terbaik dari nilai tertinggi sensorik yang diperoleh pada perlakuan T2 dengan nilai warna 5,13, kekenyalan 7,20, rasa 7,73, dan aroma 6,23. Komposisi proksimat mie basah diperoleh pada perlakuan T2, kadar air dengan nilai 35,94%, kadar protein 5,07%, kadar lemak 1,39%, kadar abu 5,47%, kadar karbohidrat 31,45% dan kadar serat kasar 15,16%. Kualitas fisik mie basah basah dapat diperoleh pada perlakuan T2, uji pengembangan mie basah dengan nilai 0,83 mm (mili meter) dan  uji daya serap air dengan nilai 1,04%. Hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata penambahan karagenan terhadap kualitas proksimat dan kualitas fisik mie basah namun tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kualitas sensorik pada atribut aroma.Kata kunci: Karagenan, Mie basah, Tepung sagu
STUDI KIMIA IKAN BANDENG (Chanos chanos Forskal) TANPA TULANG YANG DIKEMAS MENGGUNAKAN METODE KEMASAN BERBEDA PADA PENYIMPANAN SUHU DINGIN (5°C) Faisal, Faisal; Patadjai, Andi Besse; Sadimantara, Muhammad Syukri
Jurnal Fish Protech Vol 3, No 2 (2020): Jurnal Fish Protech Vol. 3 No. 2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v3i2.15451

Abstract

ABSTRACT         The aim of this study was to determine the chemical changes in boneless milkfish (Chanos chanos Forskal) with cold storage (5°C) until the 6th day. This study used a randomized block design (RBD) with 3 treatments; milkfish samples without packaging (C1), non-vacuum packaging (C2), and vacuum packaging (C3) and performed 3 times. Chemical parameters include pH, TVB, and TMA. The data obtained were analyzed using diversity analysis (ANOVA) and if a significant difference found in treatments then the DMRT test was continued. The results showed a significant difference in the TVB value 0-day storage, but in the pH and TMA values, there were no significant differences. The results of research on the storage of the 6th day showed a significant difference to the value of TVB and TMA, but at pH value, there was no significant difference. The results showed that the pH values of 0 and 6 days remained stable in the neutral range (6.3-6.8). TVB and TMA values for each treatment and storage are below tolerant limits. The highest values in TVB and TMA treatment without packaging on the 6th day (C1) were 19.39 mgN/100 gr and 3.32 mg/100 gr, respectively.Keywords: chemical compound, packaging, storage, thorns leave milkfishABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan kimia ikan bandeng tanpa tulang (Chanos chanos Forskal) pada penyimpanan suhu dingin (5°) pada awal penyimpanan sampai hari ke-6. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan yaitu sampel ikan bandeng tanpa kemasan (C1), kemasan nonvakum (C2), dan kemasan vakum (C3) dan dilakukan 3 kali ulangan. Perubahan kimia yang diukur meliputi pH, TVB, dan TMA. Data yang diperoleh dari uji kimia dianalisis menggunakan analisis keragaman (ANOVA) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pada setiap perlakuan dan dilanjutkan uji DMRT jika didapatkan perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian menunujukkan adanya perbedaan signifikan pada penyimpanan hari ke-0 terhadap nilai TVB, tetapi pada nilai pH dan TMA tidak terdapat perbedaan signifikan. Hasil penelitian pada penyimpanan hari ke-6 menunujukkan adanya perbedaan signifikan terhadap nilai TVB dan TMA, tetapi pada nilai pH tidak terdapat perbedaan signifikan. Hasil menunjukkan bahwa nilai pH hari ke-0 dan ke-6 nilai rata-rata pH tetap stabil di kisaran netral (6,3-6,8). Nilai TVB dan TMA pada setiap perlakuan dan penyimpanan dibawah batas tolerir. Nilai tertinggi pada TVB dan TMA pada perlakuan tanpa kemasan hari ke-6 (C1) masing-masing 19,39 mgN/100 gr dan 3,32mgN/100 gr.Kata kunci: Ikan bandeng tanpa tulang, kandungan kimia, kemasan, penyimpanan
STUDI KUALITAS FISIKA-KIMIA DAN SENSORIK UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DENGAN PERLAKUAN SOAKING TIME SEBELUM PEMBEKUAN Rahmat, Asriadi; Patadjai, Andi Besse; Suwarjoyowirayatno, Suwarjoyowirayatno
Jurnal Fish Protech Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Fish Protech Vol 2, No. 1, April 2019
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v2i1.6469

Abstract

AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu perendaman terhadap kualitas fisik, kimia dan sensorik udang Litopenaeus vannamei. Sampel dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan supplier udang yang berbeda, kemudian dilakukan empat perlakuan waktu perendaman, sehingga penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK).Peningkatan berat badan, kadar air, TVB dan, nilai TMA, serta kualitas sensorik diukur selama proses perendaman. Kandungan proksimat diukur sebagai data pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa level TVB dan TMA cenderung meningkat sepanjang waktu perendaman yaitu 5,56; 7.10; 9,60; dan 14,96 (mgN/100) untuk TVB sementara 2,8; 3.1; 3.7; dan 6,8 mgN / 100 untuk TMA. Persentase bobot tubuh cenderung meningkat terutama selama dua jam pertama, yaitu 9,7; 3.3; 0,7% untuk setelah 2, 4, dan 6 jam. Kadar air berturut-turut 79,09% (T0); 85,29% (T1); 74,64% (T2) dan 81,31% (T3). Kadar abu 25,96% (T0) dan 21,87% (T3), protein 58,87% (T0) dan 54,23% (T3), lemak 17,13% (T0) dan 21,90% (T3). Kata kunci: Bobot tubuh, Litopenaeus vannamei, ,TVB, TMA, waktu perendaman AbstractThis aim of this research was to determine the effect of soaking time on physical,  chemical and sensory quality of Litopenaeus vannamei. The samples collected were devided into three groups based on different farmer  as block then were treated by four defferent soaking time treatment, therefore the experiment was arrange under Randomized Block Design. Body weight increation, water content, TVB and, TMA value, also sensory quality were monitored during time soaking processing. Proksimate content was measured as supporting data. The result showed that both TVB and TMA level tend to increased along the extend of the time soaking which were 5.56; 7.10; 9.60; and 14.96 (mgN/100) for TVB while 2.8; 3.1; 3.7; and 6.8 mgN/100 for TMA. The body weight percentatively tend to increased especially during the firs two hours, which were 9.7; 3.3; 0.7% for after 2, 4, and 6 hour. Moisture content consecutively were 79.09% (T0); 85.29% (T1); 74.64% (T2) and 81.31% (T3).  Ash content were 25.96% (T0) and 21.87% (T3), protein were 58.87% (T0) and 54.23% (T3), Fat were 17.13% (T0) and 21.90% (T3). Key words: Body weight, Litopenaeus vannamei, TVB, TMA, soaking time
STUDI KUALITAS KIMIA DAN SENSORIK IKAN PINDANG BANDENG (Chanos chanos Forskal) TANPA DURI YANG DISIMPAN DALAM KEMASAN VAKUM SUHU AMBIENT Miftahulkhair, Rahdi Fajar; Patadjai, Andi Besse; Suwarjoyowirayatno, Suwarjoyowirayatno
Jurnal Fish Protech Vol 3, No 2 (2020): Jurnal Fish Protech Vol. 3 No. 2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v3i2.15447

Abstract

ABSTRACT         The aim of this study was to determine the effect on the freshness quality of thorns leaves milkfish storing at ambient temperature in vacuum packaging. This study used a non-factorial randomized design (CRD) which was storage time consisting of 4 treatments H0 (0 days), H2 (2 days), H4 (4 days), and H6 (6 days). Each treatment was carried out with 3 times replication. Based on the test results, it showed that the difference in different storage duration significantly affected on freshness value of fish (TVB and TMA) of thorns leave milkfish at ambient temperature, along with the time of storage of vacuum packaged fish, the value of TVB and TMA increased on the 6th day of storage (H6) had the highest TVB and TMA values of 24.40 mgN / 100g and 3.43 mgN / 100g, respectively. Keywords: milkfish leave thorns, pindang, sensory, vacuum.ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kesegaran ikan pindang bandeng tanpa duri kemasan vakum pada suhu ambient. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial yakni waktu penyimpanan yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu H0 ( 0 hari), H2 (2 hari), H4 (4 hari) dan H6 (6 hari). Masing-masing perlakuan dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan, sehingga diperoleh jumlah satuan percobaan sebanyak 12 unit. Berdasarkan hasil pengujian, perbedaan lama penyimpanan berbeda secara signifikan mempengaruhi nilai kesegaran ikan (TVB dan TMA) bandeng tanpa duri yang disimpan pada suhu ambeien, seiring dengan  waktu penyimpanan ikan pindang bandeng tanpa duri kemasan vakum, nilai TVB dan TMA meningkat. Pada hari ke 6 penyimpanan (H6) memiliki nilai TVB dan TMA tertinggi masing-masing 24,40 mgN/100g dan 3,43 mgN/100g.Kata kunci: ikan bandeng tanpa duri, pindang, vakum