Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

SOSIALISASI GERAKAN SOCIAL DISTANCING DAN ENHANCED HYGIENE DALAM RANGKA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYEBARAN COVID-19 DI KELURAHAN LALODATI, KOTA KENDARI, PROVINSI SULAWESI TENGGARA Nirmala, Fifi; Muhammad, Al Jalali; Fithria, Fithria; Dita, Aslan
Anoa : Jurnal Pengabdian Masyarakat Sosial, Politik, Budaya, Hukum, Ekonomi Vol 2, No 1 (2020): Oktober 2020
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.177 KB) | DOI: 10.52423/anoa.v2i1.14874

Abstract

COVID-19 merupakan penyakit yang belum lama tepatnya pada bulan Desember 2019 muncul dan mewabah. Penyakit ini pertama kali ditemukan di China yang belum diketahui secara pasti asal mulanya tepatnya di Wuhan. Penularannya dapat terjadi secara lansung maupun tidak lansung. Oleh karena itu penting untuk melakukan social distancing dan enhanced hygiene dengan siapapun karena waktu inkubasi virus ini terjadi selama 14 hari. Upaya-upaya ini dilakukan sebagai bentuk pengurangan transmisi. Dengan social distancing orang yang sehat dan sakit tidak bersentuhan sehingga peluang untuk penyebaran COVID-19 semakin kecil. Begitu pula dengan enhanced hygiene, misalnya dengan rajin mencuci tangan. Kita sering kali tidak sadar telah menyentuh permukaan benda-benda yang tidak bisa dipastikan apakah steril dari SARS-CoV-2 atau tidak.  Hal ini bisa jadi disebabkan karena sebagian warga Indonesia belum mengetahui upaya pencegahan serta penanganan COVID-19. Kota Kendari pun terimbas COVID-19. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah serta melakukan pengendalian terhadap penyebaran COVID-19 mengingat angka mortalitas Indonesia yang tinggi. Hasil dari kegiatan ini sangatlah positif, secara umum dari setiap kegiatan yang dilakukan, masyarakat memberikan respon yang sangat positif, yaitu masyarakat mempraktekkan hasil sosialisasi serta memberikan petanyaan yang menurut mereka masih belum jelas seperti aturan social distancing serta enhanced hygiene.
Pelatihan PSG Anak Usia Dini Melalui Kurva Pertumbuhan WHO pada Guru TK Wulele Sanggula I dan II Kota Kendari Fithria, Fithria; Yunawati, Irma; Ruwiah, Ruwiah; Harleli, Harleli
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan (JPMIT) Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Vokasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.543 KB) | DOI: 10.33772/jpmit.v1i1.10081

Abstract

Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas merupakan modal dasar bagi pembangunan bangsa. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan secara sistematis, berkesinambungan dan sejak dini. Saat ini, Indonesia mengalami masalah gizi ganda, tidak hanya masalah gizi kurang saja, tetapi prevalensi overweight dan obesitas juga meningkat. Anak yang menderita gizi buruk dapat mengalami gangguan bicara, apatis, penurunan skor intelligence quotient (IQ), penurunan perkembangan kognitif, penurunan intelegensi sensori, gangguan pemusatan perhatian, gangguan penurunan rasa percaya diri dan merosotnya prestasi akademik di sekolah sedangkan anak dengan status gizi obesitas juga dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler, DM tipe 2, asma dan stres pada masa kehidupan selanjutnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam memantau tumbuh kembang anak adalah melalui penilaian status gizi anak. Penilaian status gizi terhadap anak usia prasekolah perlu dilakukan karena belum adanya petugas kesehatan atau kader kesehatan yang secara khusus menangani anak usia prasekolah sehingga salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan sosialisasi dan pelatihan terhadap para guru TK dan orangtua tentang penilaian status gizi anak usia dini melalui kurva pertumbuhan World Health Organization (WHO). Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat mencakup binasuasana dan sosialisasi, pembuatan modul kegiatan, diseminasi informasi, pelatihan penilaian status gizi anak usia dini serta monitoring dan evaluasi kegiatan. Berdasarkan analisis statistik menggunakan uji Mc Nemar menunjukkan bahwa ada pengaruh pelatihan penilaian status gizi anak usia dini melalui kurva pertumbuhanWHO terhadap pengetahuan peserta sebelum dan sesudah pelatihan (pre dan post test) dengan nilai p-value = 0,000.
Pelatihan PSG Anak Usia Dini Melalui Kurva Pertumbuhan WHO pada Guru TK Wulele Sanggula I dan II Kota Kendari Fithria, Fithria; Yunawati, Irma; Ruwiah, Ruwiah; Harleli, Harleli
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan (JPMIT) Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Vokasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.808 KB) | DOI: 10.33772/jpmit.v2i1.12148

Abstract

Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas merupakan modal dasar bagi pembangunan bangsa. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan secara sistematis, berkesinambungan dan sejak dini. Saat ini, Indonesia mengalami masalah gizi ganda, tidak hanya masalah gizi kurang saja, tetapi prevalensi overweight dan obesitas juga meningkat. Anak yang menderita gizi buruk dapat mengalami gangguan bicara, apatis, penurunan skor intelligence quotient (IQ), penurunan perkembangan kognitif, penurunan intelegensi sensori, gangguan pemusatan perhatian, gangguan penurunan rasa percaya diri dan merosotnya prestasi akademik di sekolah sedangkan anak dengan status gizi obesitas juga dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler, DM tipe 2, asma dan stres pada masa kehidupan selanjutnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam memantau tumbuh kembang anak adalah melalui penilaian status gizi anak. Penilaian status gizi terhadap anak usia prasekolah perlu dilakukan karena belum adanya petugas kesehatan atau kader kesehatan yang secara khusus menangani anak usia prasekolah sehingga salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan sosialisasi dan pelatihan terhadap para guru TK dan orangtua tentang penilaian status gizi anak usia dini melalui kurva pertumbuhan World Health Organization (WHO). Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat mencakup binasuasana dan sosialisasi, pembuatan modul kegiatan, diseminasi informasi, pelatihan penilaian status gizi anak usia dini serta monitoring dan evaluasi kegiatan. Berdasarkan analisis statistik menggunakan uji Mc Nemar menunjukkan bahwa ada pengaruh pelatihan penilaian status gizi anak usia dini melalui kurva pertumbuhanWHO terhadap pengetahuan peserta sebelum dan sesudah pelatihan (pre dan post test) dengan nilai p-value = 0,000.
Nurses’ Disaster Mitigation Competencies in Public Health Center during Pandemic Covid-19 Husna, Cut; Jayanti, Afrida; Fithria, Fithria
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 5 No. 1 (2021): May 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.176 KB) | DOI: 10.32584/jpi.v5i1.842

Abstract

Mitigation is an effort to reduce disaster risk through physical development, public awareness, and community capacity building in facing disaster. The public health center (Puskesmas) as a facility is the spearhead of individual and community health services, especially in disaster situations. Nurses as the frontline in providing health services are expected to have competence in dealing with disasters. Increased disaster mitigation for nurses could be done by understanding disaster risk, disease prevention, health promotion, and policy development and planning. This study aims to determine the nurses’ competencies in disaster mitigation in the public health center. This research is a descriptive explorative with a cross-sectional study design. The total sampling method was carried out at two Puskesmas totaling 42 respondents. Data collection using Google-form in a dichotomy scale developed by researchers totaling 23 questions adopted from ICN-WHO, 2009. The questionnaire tested reliability with Cronbach Alpha = 0.7. The results of the study showed that the nurse's disaster mitigation competencies were at a good level (54.8%). For the sub-scales understanding of disaster risk (47.6%), disease prevention (76.2%), health promotion (61.9%) and policy development and planning (35.7%) are good competencies. It is recommended to health workers and community health centers to improve disaster risk management by making policies and plans that are organized by involving across professions, sectors, and all components of society.
HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DENGAN KEBERADAAN E.coli PADA MINUMAN OLAHAN DI KENDARI BEACH Fithria, Fithria; Yasnani, Yasnani; Alhajar, Hayatun Nufusi
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 18 No 3 (2022)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ikesma.v18i3.30780

Abstract

Minuman tidak hanya patut bergizi dan menarik, namun pula patut bebas berdasarkan zat berbahaya misalnya bahan kimia, mikroorganisme, dan kontaminan lainnya Penyebab terkontaminasisinya makanan oleh Escherichia coli acapkalikali terjadi lantaran sanitasi pengelolaan makanannya yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Salah satu jenis jajanan yang relatif berisiko merupakan berdasarkan jenis minuman. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan higiene dan sanitasi dengan keberadaan bakteri Escherichia coli pada minuman olahan di Kendari Beach Kota Kendari tahun 2022. Metode penelitian ini dengan penelitian kuantitatif dengan peneratan analitik observasional. Adapun desain dari penelitian ini termasuk kedalam penelitian cross sectional. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 32 sampel minuman olahan di Kendari Beach Kota Kendari yang diuji terdapat 26 (81,2%) sampel yang ditemukan bakteri Escherichia coli dan 6 (18,8%) sampel minuman olahan tidak ditemukan Escherichia coli. Ada hubungan higiene penjamah minuman olahan dengan keberadaan bakteri Escherichia coli pada minuman olahan di Kendari Beach Kota Kendari tahun 2022 dengan p-value 0,023. Tidak ada hubungan sanitasi tempat minuman olahan dengan keberadaan bakteri Escherichia coli pada minuman olahan di Kendari Beach Kota Kendari tahun 2022 dengan p-value 0,083. Tidak ada hubungan sanitasi tempat minuman olahan dengan keberadaan bakteri Escherichia coli pada minuman olahan di Kendari Beach Kota Kendari tahun 2022 dengan p-value 0,072. Kata kunci: Minuman Olahan, Escherichia coli, Higiene Sanitasi
STUDI PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN DI PUSKESMAS LOMBAKASIH KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2022 Atirah, Tessa Putri; Fithria, Fithria; Rahman, Rahman
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 4, No 1 (2023):
Publisher : Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) adalah dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Kementrian Kesehatan dan merupakan bantuan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah yang disalurkan melalui mekanisme tugas pembantuan untuk percepatan pencapaian target program kesehatan prioritas nasional melalui peningkatan kinerja Puskesmas dan jaringannya, serta UKBM khususnya Poskedes/Polindes, Posyandu, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.  Pada pengelolaan dana BOK di Puskesmas Lombakasih masih terdapat beberapa kendala sehingga dalam pelaksanaannya belum optimal.Tujuan: Untuk mendapatkan informasi mengenai pengelolaan dana BOK di Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2022.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus melalui wawancara mendalam. Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang, yang terdiri dari 2 informan kunci dan 5 informan biasa.Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa perencanaan dilakukan pada awal tahun dalam mini lokakarya yang terdiri atas kegiatan, tujuan, waktu serta sasaran yang akan dilakukan. Pelaksanaan melibatkan Kepala Puskesmas, Bendahara BOK, KTU, dan para Programmer.  Pengawasan dilakukan secara internal meliputi pengawasan Kepala Puskesmas, PPK, PPTK dan eksternal yang dilakukan oleh inspektorat dan BPK. Pencatatan dan pelaporan meliputi hasil pencapaian target kegiatan yang dilakukan,  waktu pelaksanaan serta dilengkapi bukti penggunaan dana. Namun dalam pelaksanaannya masih ada keterlambatan Programmer dalam pembuatan pertanggungjawaban yang mengakibatkan dana BOK terlambat cair.Kesimpulan: Dalam perencanaan yang dilakukan masih terdapat kurangnya pemahaman tim pengelola BOK yaitu Programmer terhadap juknis. Adapun pelaksanaan, jalannya program yang kadang tidak sesuai jadwal dikarenakan faktor cuaca. Untuk Pengawasan yang dilakukan di Puskesmas Lombakasih sudah baik yang melibatkan Kepala Puskesmas, PPK, PPTK, serta Inspektorat dan BPK. Sedangkan, pencatatan dan pelaporan sering tidak tepat waktu dalam melakukan pertanggungjawaban pelaporan pelaksanaan pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Sehingga Pihak Puskesmas diharapkan untuk memberikan pemahaman yang merata tentang mekanisme pelaksanaan dalam mengelola dana Bantuan Operasional Kesehatan agar lebih optimal.AbstractBackground:Health Operational Assistance (BOK) is the Ministry of Health's State Revenue and Expenditure Budget (APBN) funds and is central government assistance to local governments channeled through the co-administration mechanism to accelerate the achievement of national priority health program targets through improving the performance of the Puskesmas and its network, as well as UKBM in particular Poskesdes/Polindes, Posyandu, School Health Enterprises (UKS) in providing promotive and preventive health services. In the management of BOK funds at the Lombakasih Health Center there are still several obstacles so that the implementation is not optimal.Objectives: this study aims to obtain information about the management of BOK funds at the Lombakasih Health Center in Bombana Regency in 2022. Method:The type of research used is qualitative research with an approach case studies through in-depth interviews. There were 7 informants in this study, consisting of 2 key informants and 5 casual informants.Results:. The results showed that planning was carried out at the beginning of the year in a mini workshop consisting of activities, goals, time and objectives to be carried out. The implementation involved the Head of the Health Center, BOK Treasurer, KTU, and Programmers.  Supervision is carried out internally including supervision of the Head of the Puskesmas, PPK, PPTK and externally which is carried out by the inspectorate and BPK. Recording and reporting includes the results of achieving the target of the activities carried out, the time of implementation and is accompanied by evidence of the use of funds. However, in practice there are still programmer delays in making accountability which results in late disbursement of BOK funds.Conclusion:In the planning that was carried out there was still a lack of understanding of the BOK management team, namely Programmers, towards technical guidelines. As for the implementation, the program sometimes does not go according to schedule due to weather factors. The supervision carried out at the Lombakasih Health Center has been good, involving the Head of the Health Center, PPK, PPTK, as well as the Inspectorate and BPK. Meanwhile, recording and reportingoften not timely in carrying out accountability reporting on the implementation of health services as a whole. So that the Puskesmas is expected to provide an even understanding of the implementation mechanism in managing Health Operational Assistance funds so that it is more optimal.
Relationship between Self-Management Behavior on the Severity of Artery Coronary Disease Marlina, Marlina; Sari, Muliya; Fithria, Fithria; Amni, Rahmalia
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 11, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/gmhc.v11i3.12095

Abstract

Coronary artery disease (CAD) is a non-communicable disease that is the main cause of death and loss of disability-adjusted life years (DALYs) globally. Patients can experience various complications that affect the severity of the disease. Various factors, especially self-management behavior, can influence the severity of CAD patients. This study aimed to determine the relationship between self-management behavior and the severity of CAD in Dr. Zainoel Abidin Regional General Hospital Banda Aceh. This study used a cross-sectional design from March 28 to May 19, 2023. The sample consisted of 221 CHD patients who had undergone coronary angiography, were selected using purposive sampling, and met the inclusion and exclusion criteria. Data was collected through guided interviews using the self-management scale (CSMS) and syntax score. Data were analyzed descriptively and inferentially. Data analysis showed a significant relationship between self-management behavior and the severity of CAD. Daily life management (p=0.000, OR=5.334), disease management (p=0.000, OR=2.633), and emotional management (p=0.000, OR=2.047) were associated with the severity of CAD. Logistic regression indicated that daily life management was the most dominant factor associated with the severity of CAD (OR=5.334). Good daily life, disease, and emotional management can help reduce the risk of complications and improve the prognosis of CAD patients. Self-management behavior, particularly daily life management, is significantly related to the severity of CAD in Dr. Zainoel Abidin Regional General Hospital patients.
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAROBO KECAMATAN MAROBO KABUPATEN MUNA TAHUN 2023 Fitriyani, Fitriyani; Ruwiah, Ruwiah; Fithria, Fithria
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 4, No 3 (2023):
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jgki.v4i3.46262

Abstract

Abstrak Status gizi merupakan status kesehatan dari suatu individu yang diperlukan dipengaruhi oleh asupan makanan dan penggunaan zat gizi dalam tubuh. Penilaian status gizi secara antropometri pada ibu hamil dilakukan melalui pengukuran lingkar lengan atas. Ambang batas ukuran LILA yang direkomendasikan adalah ≥23,5 cm. Ketika ibu hamil memiliki ukuran LILA
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG BULLYING PADA REMAJA DI PESANTREN KOTA BANDA ACEH Ramadhanty, Faiza Novia; Fithria, Fithria; Hartaty, Neti; Nirwan, Nirwan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bullying di sekolah merupakan suatu kejadian yang semakin mengkhawatirkan terutama di kalangan pelajar dan remaja. Tidak hanya pelaku dan korban yang terlibat, akan tetapi teman-teman sekelas mereka yang lain. Bullying di sekolah dipengaruhi oleh faktor budaya, keluarga, kelompok, serta sosial dan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan remaja terkait kejadian bullying di Pesantren Kota Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain deskriptif eksploratif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling berjumlah 189 santri. Teknik pengumpulan data menggunakan self report kuesioner Hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan bullying dengan kategori baik (97,9%). Hasil penelitian tersebut memperlihatkan bahwa pengetahuan responden di pesantren sudah baik. Diharapkan pihak sekolah agar tetap melakukan upaya pencegahan bullying dengan memberikan edukasi tentang bahaya prilaku bullying bagi perkembangan remaja.
THE RELATIONSHIP OF ENERGY ADEQUACY LEVELS, NUTRITIONAL STATUS, PHYSICAL ACTIVITY AND MENSTRUAL CYCLE IN STUDENTS OF STATE HIGH SCHOOL 7 KENDARI Fithria, Fithria; Parida, Parida; Anggraeni, Wa Ode Wulan
Preventif Journal Vol 8, No 2 (2024):
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/epj.v8i2.47995

Abstract

ABSTRACT Menstrual cycle disorders can affect quality of life, activities and can result in reproductive health problems, for example decreased fertility, oligomenorrhea, infertility and anemia. Differences in menstrual cycles can be caused by several factors. The aim of this research is to determine the relationship between the level of energy adequacy, nutritional status, and physical activity on the menstrual cycle of female students at SMA Negeri 7 Kendari. This research uses an analytical observational research design with a cross sectional study. The research used a proportional random sampling technique with a sample size of 66 respondents. Data analysis used univariate and bivariate analysis using the chi-square test. The results of statistical analysis on the energy adequacy level variable obtained a value of (p=0.391), on the nutritional status variable a value was obtained (p=0.004), and on the physical activity variable a value was obtained (p=0.031). The results of the statistical analysis of the three variables obtained an energy adequacy value of p > 0.05 , which means there is no relationship between the level of energy adequacy and the menstrual cycle, while the nutritional status and physical activity variables are p