Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Efektivitas penerapan bimbingan konseling islami mengatasi mental korban bullying pada siswa sekolah menengah pertama Elvin, Said Devi; Sufri, Sofyan; Isneini, Isneini; Mawarpury, Marty; Fithria, Fithria
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 7 (2024): Volume 18 Nomor 7
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i7.372

Abstract

Background: Bullying in the school environment causes students to feel depressed and not want to go to school, which leads to depression, anxiety, stress and suicidal behavior. Purpose: To analyze the effectiveness of the application of Islamic counseling guidance in overcoming the mental condition of bullying victims in junior high school students. Method: Quasi-experiment with a control group was used in three junior high schools in Banda Aceh City. Bullying conditions among students at the research location were selected through screening and determining the sample size based on power analysis with a medium effect size, power (0.08), 95% confidence level and alpha 0.05. The total sample was 192 students divided into three groups, namely the Islam-based intervention group (n=64), the health-based intervention group (n=64) and the control group (n=64). The three groups were evaluated at baseline (pre-test), one week after the intervention (post test 1) and 1 week after post-test 1 (post-test 2) using The Olweus Bully Victim Questionnaire and Depression Anxiety and Stress Scales - Youth version (DASS-Y). The intervention was carried out using face-to-face guidelines. Results: Shows that the Islam-based group experienced a decrease in bullying behavior (p=0.000), stress (p=0.014), anxiety (p =0.014) and depression (p =0.014) after the intervention. Between the Islam-based group, health-based group and control group there were significant differences after one week of intervention (post-test 1) in the conditions of bullying (p =0.000), stress (p =0.002), anxiety (p = 0.030) and depression (p = 0.006). The same thing also happened after one week post-test 1 (post-test 2), where there were significant differences in the conditions of bullying (p =0.000), stress (P=0.000), anxiety (p =0.006) and depression (p = 0.001). Conclusion: The bullying prevention program has a significant influence on the incidence of bullying or psychological disorders. Islamic-based bullying prevention has been proven to be effective in reducing bullying incidents and improving psychological status.   Keywords: Guidance and Counseling; Bullying; Islam; Students; Victim Mentality.   Pendahuluan: Bullying di lingkungan sekolah menimbulkan perasaan depresi pada siswa dan tidak ingin bersekolah sehingga berujung pada depresi, kecemasan, stres dan perilaku bunuh diri. Tujuan: Untuk menganalisis efektivitas penerapan bimbingan konseling islami mengatasi mental korban bullying pada siswa sekolah menengah pertama. Metode: Quasi eksperimen dengan kelompok kontrol digunakan di tiga SMP di Kota Banda Aceh. Kondisi bullying di kalangan pelajar di lokasi penelitian dipilih melalui screening dan penentuan jumlah sampel berdasarkan analisis kekuatan dengan effect size sedang, power (0.08), tingkat kepercayaan 95% dan alpha 0.05. Jumlah sampel sebanyak 192 siswa yang terbagi dalam tiga kelompok yaitu kelompok intervensi berbasis Islam (n=64), kelompok intervensi berbasis kesehatan (n=64) dan kelompok kontrol (n=64). Ketiga kelompok tersebut dievaluasi pada awal (pre-test), satu minggu setelah intervensi (post test 1) dan 1 minggu setelah post-test 1 (post-test 2) menggunakan The Olweus Bully Victim Questionnaire dan Depression Anxiety and Stress Scales - Youth version (DASS- Y). Intervensi dilakukan dengan menggunakan pedoman yang dilakukan secara tatap muka. Hasil: Menunjukkan bahwa kelompok berbasis Islam mengalami penurunan perilaku bullying (p=0.000), stres (p=0.014), kecemasan (p=0.014), dan depresi (p=0.014) setelah dilakukan intervensi. Antara kelompok berbasis Islam, kelompok berbasis kesehatan, dan kelompok kontrol terdapat perbedaan yang signifikan setelah satu minggu intervensi (post-test 1) pada kondisi bullying (p=0.000), stres (p=0.002), kecemasan (p= 0.030) dan depresi (p= 0.006). Hal serupa juga terjadi setelah satu minggu post-test 1 (post-test 2), terdapat perbedaan yang signifikan pada kondisi bullying (p=0.000), stress (p=0.000), kecemasan (p=0.006), dan depresi (p= 0.001). Simpulan: Program konseling bullying memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kejadian bullying ataupun gangguan psikologis. Konseling bullying berbasis Islami terbukti efektif mengurangi kejadian bullying dan meningkatkan status psikologis.   Kata Kunci: Bimbingan Konseling; Bullying; Islami; Mental Korban; Siswa.
Asuhan keperawatan pada keluarga dengan anak usia remaja di Kecamatan Darussalam Aceh Besar Ahad, Fazal; Fithria, Fithria; Atika, Syarifa
Indonesian Journal of Health Science Vol 5 No 2 (2025)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v5i2.1396

Abstract

Background: The abuse of narcotics, psychotropic substances, and other addictive substances, as well as smoking habits, are serious issues among Indonesian adolescents, negatively impacting their health and future potential. Objective: This case study aimed to describe nursing care for families with adolescent members in Darussalam Sub-district, Aceh Besar. Method: This study employed a case study design with family nursing care approach, including assessment, diagnosis, intervention, planning, and evaluation. Results: Two main diagnoses were identified: knowledge deficiency regarding narcotics, psychotropic substances, and other addictive substances and engagement in a risky health behavior (smoking). The nursing care plan was developed based on the five family health tasks. Interventions for the first diagnosis included education on the dangers of narcotics, psychotropic substances, and other addictive substances, health support, deep breathing relaxation training, provision of health service information, and motivation to seek healthcare services. Interventions for the second diagnosis involved health education on the risks of smoking, support for smoking cessation, and the application of Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) therapy to help manage smoking urges. The evaluation results showed improvements in family knowledge, skills, and motivation in enhancing their health status through the implementation of the five family health tasks. Conclusion: The nursing care increased knowledge, skills, and motivation among the families in addressing drug abuse and smoking habits among adolescents. Recommendations: Community health center nurses are encouraged to be more proactive in organizing educational and outreach programs for adolescents to prevent drug abuse and smoking, as well as to implement SEFT interventions for those who already smoke. These efforts require the participation of parents and the community, along with the provision of counselling services for adolescents. Latar Belakang: Penyalahgunaan Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) serta kebiasaan merokok merupakan masalah serius di kalangan remaja Indonesia yang berdampak negatif pada kesehatan dan potensi masa depan mereka. Tujuan: Studi kasus ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan pada keluarga dengan usia remaja di Kecamatan Darussalam, Aceh Besar. Metode: Penelitian ini menggunakan studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga yang meliputi pengkajian, penetapan diagnosa, intervensi, perencanaan, dan evaluasi. Hasil: Terdapat dua diagnosis utama yang diidentifikasi adalah defisien pengetahuan; Napza dan perilaku kesehatan cenderung berisiko; merokok. Perencanaan disusun berdasarkan lima tugas kesehatan keluarga. Intervensi diagnosa pertama, meliputi edukasi tentang bahaya Napza, dukungan kesehatan, pelatihan teknik relaksasi pernapasan dalam, penyediaan informasi layanan kesehatan, dan motivasi untuk mencari layanan kesehatan. Intervensi diagnose kedua mencakup pendidikan kesehatan mengenai risiko merokok, dukungan untuk berhenti merokok, dan pengajaran terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) untuk mengatasi dorongan merokok. Hasil evaluasi proses menunjukkan peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi keluarga dalam meningkatkan status kesehatan mereka melalui pelaksanaan lima tugas kesehatan keluarga. Kesimpulan: Asuhan keperawatan menunjukan adanya peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi keluarga untuk mengatasi masalah Napza dan kebiasaan merokok pada remaja. Saran: Perawat di puskesmas diharapkan lebih aktif dalam mengadakan program edukasi dan penyuluhan untuk remaja guna mencegah pengunaan Napza dan merokok, serta menerapkan intervensi SEFT pada remaja yang sudah merokok. Upaya ini memerlukan partisipasi orang tua dan masyarakat serta penyediaan layanan konseling bagi remaja.
Asuhan keperawatan keluarga dengan masalah Hipertensi dan Hiperkolesterolemia: Studi kasus Felisha, Indira; Fithria, Fithria; Mulyati, Dini
Indonesian Journal of Health Science Vol 5 No 2 (2025)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v5i2.1420

Abstract

Latar belakang: Hiperkolesterolemia merupakan kondisi kadar kolesterol dalam darah tinggi, yang dapat menyebabkan hipertensi. Hipertensi meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti jantung koroner, stroke, dan gagal ginjal. Kombinasi hipertensi dan hiperkolestrolemia meningkatkan risiko komplikasi serius, sehingga memerlukan pengelolaan yang mencangkup perubahan gaya hidup, diet sehat, dan terapi medis untuk mengurangi kesakitan dan kematian. Tujuan: Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang asuhan keperawatan keluarga dengan masalah hipertensi dan hiperkolestrolemia. Metode: Penelitian ini menggunakan studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga yang meliputi pengkajian, penetapan diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Hasil: Perencanaan keperawatan disusun berdasarkan lima tugas utama kesehatan keluarga. Intervensi yang diberikan pada diagnosa pertama adalah pendidikan kesehatan tentang hiperkolesterolemia, diet rendah kolesterol, mengajarkan senam ADUHAI, dan modifikasi pola penyajian nutrisi. Sementara itu, intervensi yang diberikan pada diagnosa kedua adalah memberikan pendidikan kesehatan terkait konsep hipertensi, penerapan diet DASH, terapi pijat tengkuk, serta pencegahan komplikasi melalui modifikasi perilaku. Kesimpulan: Hasil evaluasi proses keperawatan mengindikasikan adanya peningkatan pemahaman keluarga mengenai hipertensi dan hiperkolesterolemia, serta peningkatan keterampilan dan motivasi dalam upaya meningkatkan status kesehatan melalui pemenuhan lima tugas utama kesehatan keluarga. Saran: diharapkan, perawat di puskesmas setempat dapat memantau dan mengoptimalkan promosi kesehatan terkait diet rendah kolestrol, senam ADUHAI, diet DASH dan terapi pijat tengkuk bagi penderita hipertensi serta hiperkolesterolemia.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Konsumsi Fe Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja PUskesmas Kandai Tritanti, Icha; Muchtar, Febriana; Fithria, Fithria
KOLONI Vol. 2 No. 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/koloni.v2i3.504

Abstract

Anemia refers to deficiency of hemoglobin in the body. Pregnant women are particularly vulnerable to anemia, which can lead to preterm birth, increased susceptibility to infections, and maternal and fetal mortality. Anemia in pregnancy is primarily caused by iron deficiency which causes inadequate hemoglobin production. This condition can be prevented by regular iron supplementation of at least 90 tablets throughout pregnancy. The government has appointed Community Health Centers, Integrated Health Posts and Village Midwives to regularly distribute iron supplement as a national program. The prevalence of anemia remained high which could be attributed to the low adherence of pregnant women in taking iron supplement. This study was conducted to identify the factors that relate the compliance in consuming iron supplement among pregnant women in the working area of Kandai Community Health Center. In this cross-sectional study, total sampling technique was employed to select 96 pregnant women who sought antenatal care at the Health Center from January to April 2023 as the population and samples. This study revealed that knowledge (P value = 0.000), education (P value = 0.005), and family support (P value = 0.000) significantly related the compliance of pregnant women in taking iron supplement. Whereas, the role of health workers was not found significant to the compliance.  Keywords: Anemia, Pregnant women, Compliance, Iron tablet