Claim Missing Document
Check
Articles

Analysis of Damage to the Induce Draft Fan Component at PLTU PT. XYZ Wilarso, Wilarso; Awang Surya; Asep Saepudin; Muhamad Ali Pahmi
R.E.M. (Rekayasa Energi Manufaktur) Jurnal Vol 10 No 2 (2025): Desember (in Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Damage to the Induce Draft Fan (IDF), will impact to the combustion system which serves to provide Secondary Air to meet the air needs of the combustion system in the furnace in the boiler. There are 2 IDFs in the generating unit which are operated simultaneously or alternately. The purpose of this research is to determine the damage to the IDF so that there is no decrease in power supply to PLN generators. The method used in this study used fishbone analysis. Based on the analysis, the IDF damage occurs due to abrasion on the fan blade which is caused by the blade surface in contact with the abrasive material (Fe2O3) on the flue gas. The malfunctioning of the Electrostatic Precipitator (ESP) causes the abrasive material (Fe2O3) in the flue gas to not flow to the IDF, thus damaging the blade
Analisis Biaya Oli Mesin Body Maker Dengan Metode Kualitatif Wilarso, Wilarso; Aris setiawan; Asep Saepudin; Asep Dharmanto; Hilman Sholih
METALIK : Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik Vol. 2 No. 2 (2023): Metalik: Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik
Publisher : Universitas Muhammadiyah PROF. DR. HAMKA Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/metalik.v2i2.12421

Abstract

Biaya penggunakan oli baru untuk proses mesin body maker tinggi, supaya bisa lebih efisiensi penggunakan oli tersebut akan menggunaan oli bekas menggunakan mesin filtrasi oli. Tujuan untuk mengurangi harga pemakaian oli pada mesin body maker yang mengalami kenaikan setiap per 6 bulan. Untuk mengurangi biaya dilakukan pemfilteran oli bekas sehingga dapat digunakan kembali. Pemakaian oli baru pada mesin body maker sebulan membutuhkan sekitar 160 0liter dimana harga per liternya Rp 35,718, -, maka total dibutuhkan harga Rp 57.148.800.-. Metode penelitian yang digunakan kualitatif dengan pendekatan konsep mengunakan mesin filterisasi oli untuk oli bekas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan filtrasi pada oli bekas dapat mengurangi pemakaian oli baru dari 1600 liter menjadi 800 liter per bulan dengan harga yang sebelumnya Rp 57,148,800,- menjadi Rp 28,574,400,- per bulan, dengan cara melakukan pencampuran pemakaian oli baru sebanyak 800 liter dan 800 liter oli bekas hasil filtrasi dalam satu bulan. Hasil pemakaian pencampuran antara oli baru dan oli bekas yang di filtrasi tersebut selama 6 bulan belum ditemukan masalah diperalatan atau spare part lainnya
Analisis Perpindahan Panas Terhadap Penurunan Suhu Air Panas Pada Gelas Dengan Material Yang Berbeda Ilman Nadif Filsafah; Wilarso, Wilarso; Asep Saepudin; Asep Dharmanto
METALIK : Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik Vol. 3 No. 1 (2024): Metalik: Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik
Publisher : Universitas Muhammadiyah PROF. DR. HAMKA Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/metalik.v3i1.14272

Abstract

Ketika mendiamkan air panas pada gelas kemudian mengalami perubahan suhu dari awalnya panas lalu beberapa jam atau sejam kemudian suhu tersebut akan dingin, perpindahan panas tersebut dikarenakan adanya perbedaan suhu yang terdapat pada material. Perpindahan panas berlangsung melalui dari tiga cara yaitu ada konduksi yang disebut hantaran, konveksi yang disebut aliran, dan radiasi yang disebut pancaran. Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui laju penurunan suhu air panas pada gelas dengan material gelas yang berbeda diantaranya pada material kaca, plastik, keramik dan aluminium. Metode penelitian yang digunakan yaitu adalah menggunakan metode eksperimen yang menyiapkan gelas dengan material kaca, plastik, keramik dan aluminium. Kemudian mengisi gelas dengan air panas secara bersamaan dengan ukuran air sebanyak 180 ml. kemudian dicatat perubahan suhunya yang diukur dengan termometer digital setiap 5 menit sekali. Hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa setiap bahan memiliki penurunan suhu yang berbeda, dikarenakan adanya konduktivitas termal pada material gelas kaca, plastik, keramik, dan aluminium. perbedaan penurunan suhu pada masing-masing material berkisar 2-3℃. Ketika suhu pada gelas mendekati suhu ruangan laju penurunan suhunya melambat. Penurunan suhu gelas kaca lebih cepat dibandingkan pada gelas plastik yang lebih lambat. Dan pada gelas keramik, penurunan suhunya lebih lambat dibandingkan pada gelas, aluminium yang suhunya turun lebih cepat. Material dengan konduktivitas yang tinggi memiliki penurunan laju suhunya lebih lambat dari material dengan konduktivitas yang rendah namun penurunan suhunya lebih cepat
Analisis Penyebab Kerusakan CDI Pada Mesin Motor Beat 110CC Bayu Hamengku Rizkiansyah; Wilarso, Wilarso; Hilman Sholih; Aswin Domodite; Awang Surya
METALIK : Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik Vol. 3 No. 1 (2024): Metalik: Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik
Publisher : Universitas Muhammadiyah PROF. DR. HAMKA Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/metalik.v3i1.14274

Abstract

Besar atau kecilnya performa dalam suatu mesin salah satunya dapat dipengaruhi oleh sistem pengapiannya. CDI (Capacitor Discharge Ignition) adalah Sebuah komponen dalam sistem pengapian motor, yang bertugas menghasilkan percikan api pada busi dengan waktu yang tepat untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder mesin. Dalam system kerjanya CDI memiliki 2 type CDI DC dan CDI AC. CDI yang rusak dapat mempengaruhi kinerja motor dan keamanan pengendara. Seperti yang dialami pada customer kendaraan motor Beat 110CC dengan CDI DC pada bengkel AGC, dengan keluhan kendaraan motornya susah menyala dan sering mogok saat dikendarai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab dari kerusakan CDI pada mesin motor Beat 110CC. Pada penelitian tersebut menggunakan metode eksperimental yang melibatkan pengujian langsung terhadap CDI yang rusak tersebut. Hasil dari metode eksperimental bahwa penyebab CDI rusak pada motor Beat 110CC disebabkan Over Voltage di Kiprok pada arus pengisian ke baterai. Baterai yang menerima tegangan berlebih secara otomatis mengirimkan tegangan yang berlebih pada CDI. Normal nya output dari kiprok 12V-14V ketika sudah melebihi angka tersebut maka dapat menyebabkan tegangan aki tidak stabil dan menyebabkan CDI rusak. Berdasarkan analisis penelitian dan pembahasan, dapat menyimpulkan hasil penelitian. Bahwa untuk mengatasi rusaknya CDI pada kasus tersebut dengan mengganti kiprok agar arus yang di input oleh baterai tetap stabil. Ketika kendraan sudah mengalami masalah segera bawa ke bengkel agar dapat terhindar dari kerusakan yang serius dan memastikan kinerja motor tetap dalam kondisi optimal
Analisis Patahnya Batang Piston Pada Mesin Wheel Loader SDLG 933L Barlan Tahiti Saufa; Wilarso, Wilarso; Hilman Sholih; Aswin Domodite; Awang Surya
METALIK : Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik Vol. 3 No. 2 (2024): Metalik: Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik
Publisher : Universitas Muhammadiyah PROF. DR. HAMKA Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/metalik.v3i2.16420

Abstract

Batang piston merupakan komponen mesin sebagai penghubung piston ke poros engkol untuk menerima tenaga dari piston yang diproses dari pembakaran dan meneruskannya ke poros engkol. Pada saat ingin mengoperasikan unit wheel loader SDLG 933l mesin tidak bisa start atau mati total, maka dari itu penelitian ini melakukan overhaul atau pembongkaran mesin unit wheel loader SDLG 933l, pada saat pembongkaran mesin ditemukan komponen batang piston yang patah sehingga mesin tidak bisa hidup, maka dari itu harus melakukan penggantian batang piston yang patah agar mesin bisa hidup kembali dengan normal. Tujuan dari penelitian ini ingin menganalisa penyebab terjadinya batang piston yang patah, agar tidak terjadi lagi patahnya pada komponen batang piston. Penelitian ini menggunakan metode fishbone analysis. Dari hasil penelitian patahnya batang piston yang terjadi disebabkan oleh kekurangan volume oli mesin, penyumbatan pada saluran pompa oli mesin, dan masuknya air radiator coolant ke ruang pembakaran. Maka dari itu solusi dalam penelitian ini adalah melakukan perawatan mesin yang maksimal
Menentukan Varian Arus Pengelasan Plat (A36) Las SMAW Dengan Elektroda E7018 Firman Gunawan; Wilarso, Wilarso; Hilman Sholih; Aswin Domodite; Awang Surya; Asep Dharmanto; Asep Saepudin
METALIK : Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik Vol. 3 No. 2 (2024): Metalik: Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik
Publisher : Universitas Muhammadiyah PROF. DR. HAMKA Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/metalik.v3i2.16422

Abstract

Kekuatan hasil sambungan las dapat dipengaruhi oleh masukan panas, masukan panas yang baik akan mengakibatkan logam las berdifusi dengan baik atau tidak, sehingga akan berpengaruh terhadap kekuatan sambungan las. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan arus 100A, 120A, 140A Pengelasan Terhadap Kekuatan Uji Lengkung (Bending Test), Uji Kekerasan, dan Uji Makroskopik Las SMAW Dengan Elektroda E7018. Penelitian ini menggunakan bahan baja jenis A36 ketebalan 10 mm Bahan diberikan perlakuan pengelasan dengan variasi arus 100 Ampere, 120 Ampere, 140 Ampere dengan menggunakan las SMAW arus AC (Alternating Current) dengan elektroda E 7018 diameter 3,2 mm. Jenis kampuh yang digunakan adalah kampuh V dengan sudut 70°. Spesimen dilakukan pengujian Lengkung (Bending Test), Uji Kekerasan, dan Uji Makroskopik. Pada hasil pengujian bending dengan metode face bending, Maka hasil uji bending yang dinyatakan memenuhi kriteria atau lulus kriteria adalah pada benda uji 100A, Sedangkan pada benda uji 120A dan 140A mengalami retak pada bagian weld metal, maka dinyatakan not good. Pada pengujian kekerasan vickers nilai kekerasan tertinggi pada daerah las terdapat pada arus 140A sebesar 202 Kg/mm2, dan nilai kekerasan tertinggi pada daerah HAZ terdapat pada arus 140A sebesar 142 Kg/mm2, sedangkan nilai kekerasan pada material semua sama yakni 175 Kg/mm2. Pada hasil pengujian macro maka dapat dilihat daerah weld metal, base metal, dan daerah HAZ. Pengujian macro pada arus 100A penetrasi antara weld metal dengan base metal terjadi cukup baik, sedangkan pada 120A dan 140A penetrasi yang terjadi kurang baik antara weld metal dengan base metal
Kontrol Sistem Water Loop Untuk Pendingin Showcase Makanan dan Minuman Wilarso, Wilarso; Fitriaji, Abdul Azis; Saepudin, Asep; Dharmanto, Asep
AutoMech : Jurnal Teknik Mesin Vol. 2 No. 02 (2022): Nopember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jtm.v2i02.5734

Abstract

Dalam artikel ini, sistem pendingin pada bagian pengubah zat refrigerant berbentuk gas ke bentuk cair telah dimodifikasi yang dimana siklus tersebut terjadi pada unit PHE (Plate Heat Exchanger) dengan dilakukanya proses putaran air. Sistem water loop ini merupakan perubahan dari sistem pada umumnya. Dimana siklus air digabungkan dengan sistem pendingin menggunakan kompresor berkecepatan variabel. Untuk unit PHE (Plate Heat Exchanger) memiliki fungsi dimana fluida gas yang bertekanan tinggi akan mengalami proses pertukaran kalor oleh putaran air secara berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan terhadap 2 unit showcase yang berbeda tipe secara observasi, dengan mengamati pada saat uji coba tes running di PT.XYZ. Selanjutnya dilakukan perbandingan hasil dari penelitian yang menggunakan sistem water loop dengan sistem pendingin pada umumnya melalui data. Berdasarkan dari hasil penelitian bahwa penggunaan sistem water loop, unit menjadi lebih terdistribusi, penggunaan pipa tembaga lebih sederhana, menghemat zat refrigeran, dan mengurangi kebisingan. Lalu pada hasil uji tes running didapat hasil suhu mencapai target yaitu -0,1 dengan daya 1,0255 KW pada showcase pertama, dan nilai suhu mencapai -21dengan daya 1,3695 Kw pada showcase kedua, dengan waktu yang berbeda