Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Faktor Risiko Kejadian Persalinan Prematur Di RSUD Haji Makassar Tahun 2021 Rahim, Isnada; Fitriani, Rini; Gama, Arlina Wiyata; Rahman, Abdul; Alwi, Zulfahmi
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 19, No 2 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.19.2.132-145

Abstract

Persalinan prematur yaitu persalinan pada usia kehamilan antara 20 minggu hingga < 37 minggu yang diukur dari hari pertama haid terakhir. Penelitian ini bertujuan mengetahui besar risiko usia, jarak kehamilan, paritas, status gizi, anemia, ketuban pecah dini, riwayat abortus, dan tingkat pendidikan serta faktor yang paling berisiko terhadap persalinan prematur. Penelitian ini menggunakan desain Case Control dengan teknik purposive sampling. Subyek penelitian adalah ibu bersalin prematur dan aterm di RSUD Haji Makassar berjumlah 96 responden dengan perbandingan 1:1. Analisis data bivariat menggunakan uji Odd Ratio (OR) dan uji multivariat menggunakan regresi logistic berganda. Hasil analisis statistik yaitu usia ibu OR 2,084, paritas OR 2,330, jarak kehamilan OR 0,625, status gizi OR 0,480, anemia OR 2,155, KPD OR 2,760, riwayat abortus OR 0,455, dan tingkat pendidikan OR 0,920 dan hasil uji multivariat yaitu kpd dengan OR 3,322 yang merupakan variabel yang paling berisiko terhadap kejadian persalinan prematur.
Hubungan Pembelajaran Daring dengan Tingkat Stres Ibu dalam Mendampingi Anak Usia 7-10 Tahun Aliah, Andita Fitri; Gama, Arlina Wiyata; Rimayanti, Ulfah; Setiawati, Dewi; Sewang, Ahmad
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 20, No 1 (2024): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.20.1.12-21

Abstract

Akibat dari pandemi Covid -19, WHO menerapkan pembelajaran via daring, merupakan salah satu metode pembelajarani yang menitik beratkani kepada peran orangtua dalam mendampingi anak selama pandemi. Tujuani penelitiani inii untuki mengetahuii hubungani karakteristik dan pembelajaran daring dengan tingkat stres ibu mendampingi anak usia 7-10 tahun di Makassar. Desaini penelitiani yangi digunakani adalahi analitiki observasionali dengani pendekatani penelitian crossi sectional. Penelitian ini dilakukan di SDN Sambung Jawa, terdapat 133 sampel dalam penelitian ini yang memenuhi ktriteria. Pengukuran tingkat stres dan karakteristik ibu menggunakan kuesioner PSI dan kuesioner demografi. Data diolah menggunakan SPSS dengan uji statistik menggunakan Kolmogorov Smirnov untuk menguji kenormalitasan data. Untuk uji normalitas data pada variabel memiliki nilaii signifikasii 0,000i lebih kecili darii 0,05i didapatkan data tersebut tidak menyebar normal kemudian dilanjutkan dengani uji Chi Squarei. Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan usia ibu, jumlah anak dengani tingkat stres ibu dalam mendampingi anak usia 7-10 tahun didapatkan hasil yang tidak signifikan sedangkan variabel yang lain didapatkan hasil yang tidak signifikan.
Hubungan Pola Konsumsi Serat dengan Status Gizi pada Anak Usia Sekolah Dasar Armin, Ilma Aminah; Gama, Arlina Wiyata; Fauziah, Henny; Tihardimanto, Andi; Sabry, Muhammad Sadik
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 20, No 1 (2024): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.20.1.22-29

Abstract

Status gizi merupakan gambaran keseimbangan kebutuhan gizi, di satu sisi untuk menunjang kehidupan, mempertahankan fungsi tubuh normal dan menghasilkan energi serta mengkonsumsi zat gizi. Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara pola konsumsi serat dengan status gizi anak usia sekolah dasar(SD). Metode: Menggunakan metode analisis observasional dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Maradekaya 2 Kota Makassar. Sampel diambil menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sebanyak 44 sampel. Hasil: didapatkan bahwa sebagian besar anak dengan status gizi yang baik sebanyak 34 responden (77,3%) dan sebagian besar anak dengan konsumsi serat yang kurang sebanyak 31 responden (70,5%). Dari hasil uji Chi-Square, didapatkan (p-value 0,452) yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola konsumsi serat dengan status gizi pada anak usia sekolah dasar. Hasil nilai OR ditemukan 1.913  yang artinya pasien dengan konsumsi serat yang cukup akan memiliki status gizi baik sebesar 1.913x lebih besar dibanding konsumsi serat yang kurang. Kesimpulan: Sebagian besar anak kelas 4-6 pada SD Negeri Maradekayya 2 Makassar memiliki gizi baik dan pola kunsumsi serat kurang. Hubungan signifikan antara konsumsi serat dengan status gizi tidak ditemukan.
The Effect of Giving D-Galactose as an Aging Inducer on Body Weight, Glucose Levels and Interleukin-6 Levels in Wistar Rats Gama, Arlina Wiyata; Akib, Rahmawati; Khaera, Ummul
Journal of Community Health Provision Vol. 5 No. 1 (2025): Journal of Community Health Provision
Publisher : PSPP JOURNALS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55885/jchp.v5i1.556

Abstract

Aging is a complex biological process characterized by a decline in physiological functions and an increased susceptibility to chronic diseases. D-galactose, although a naturally occurring monosaccharide, can induce aging when administered in high doses by increasing oxidative stress and inflammation, as indicated by elevated levels of reactive oxygen species (ROS) and interleukin-6 (IL-6). This study aimed to analyze the changes in body weight, blood glucose levels, and IL-6 levels in Wistar rats following D-galactose administration, with the goal of gaining insights into aging mechanisms and exploring potential therapeutic targets for age-related diseases. This was an experimental study using a pre- and post-test design, involving 20 male Wistar rats divided into two groups: a treatment group that received 150 mg/kgBW of D-galactose and a control group that received 0.9% NaCl, both for a duration of six weeks. The study was conducted at the PSPD Research Laboratory, Faculty of Medicine and Health Sciences, UIN Alauddin Makassar, from August to October 2024. Body weight, fasting blood glucose, and serum IL-6 levels were measured weekly using ELISA and a glucometer. Variables analyzed included body weight, glucose levels, and IL-6 levels, with controlled variables such as age, sex, strain, feed, water, and housing conditions. Data were analyzed using an independent t-test with a significance level of p < 0.05. Although changes were observed in all variables, the administration of D-galactose did not result in statistically significant differences in body weight or blood glucose levels between the treatment and control groups. These findings suggest that the aging process induced by D-galactose may involve more complex mechanisms and require further investigation to fully understand its effects and implications for human health.
The Relationship Between Nutritional Status and History of LBW on Child Development Khaera, Ummul; Gama, Arlina Wiyata; Larasati, Iip; Rahman, Abd; Pababbari, Musafir
Journal La Medihealtico Vol. 6 No. 3 (2025): Journal La Medihealtico
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v6i3.2138

Abstract

Optimal child development reflects the future of a nation. Malnutrition and low birth weight (LBW) history are significant determinants impacting children’s development, especially in low-income settings. This study examines the relationship between nutritional status and LBW history with the development of 4-year-old children using the Developmental Pre-Screening Questionnaire (KPSP). The aim is to identify the relationship between nutritional status and LBW history with the developmental outcomes of children aged 4 years. An observational analytic study with a cross-sectional design was conducted in the working area of Jongaya Health Center, Makassar. The study included 56 children, divided into groups based on their nutritional status and LBW history. Data were collected using anthropometric measurements and KPSP. Statistical analysis was performed to determine significant relationships. The results showed a significant relationship between nutritional status and child development (p<0.05). Additionally, children with LBW history showed delayed development compared to those without LBW history (p<0.05). It concludes that nutritional status and LBW history significantly influence the developmental outcomes of 4-year-old children. Early interventions addressing malnutrition and LBW are crucial to ensure optimal development.
Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast /Junk Food dengan Kejadian Anemia pada Siswa-Siswi di MAN 1 Makassar Gama, Arlina Wiyata; Muh. Akhdan Falih Yusuf
Alami Journal (Alauddin Islamic Medical) Journal Vol 9 No 2 (2025): JULY
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/alami.v9i2.50085

Abstract

Anemia is a condition characterized by a low concentration of red blood cells or hemoglobin (Hb), which is defined as less than 13.5 g/dL in adult men and 11.5 g/dL in adult women. This condition fails to meet the body's physiological needs. This study aims to analyze the relationship between fast/junk food consumption habits and the incidence of anemia among students at MAN 1 Makassar. Quantitative research with a descriptive analytical design and cross-sectional approach was conducted from February to March 2024. A purposive sample of 300 students was used. Primary data were obtained through questionnaires and hemoglobin level measurements using a digital hemoglobin test. These data were then analyzed using the chi-square test. The results showed that most MAN 1 Makassar students consumed fast/junk food infrequently (less than three times per week). Among students who frequently consumed fast/junk food, 89.58% experienced anemia, whereas only 87.56% of those who rarely consumed it did not. The chi-square test revealed a significant difference in anemia incidence between students who rarely consumed fast/junk food and those who frequently did. This study concludes that there is a relationship between dietary consumption habits and the incidence of anemia.
The Relationship Between Stress Levels and Premenstrual Syndrome Incidents Arsy, Andi Muhammad Fadhyl; Gama, Arlina Wiyata; Sakinah, Andi Irhamnia; Nurdin, Azizah; Alwi, Zulfahmi
Journal La Medihealtico Vol. 6 No. 5 (2025): Journal La Medihealtico
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v6i5.2601

Abstract

Adolescence is a formative stage marked by emotional instability and biological changes, creating a complex intersection between psychological and physiological development. In this context, premenstrual syndrome (PMS) is not merely hormonal but also a psychosomatic response to psychosocial stressors. This study examined the relationship between perceived stress and PMS among 256 female students from Madrasah Aliyah Negeri in Makassar, Indonesia. Using a quantitative cross-sectional design, data were collected with the Perceived Stress Scale (PSS-10) and the Shortened Premenstrual Assessment Form (SPAF). Statistical analysis using Chi-square and binary logistic regression revealed a strong association between PMS and stress (p = 0.000). The prevalence of PMS increased markedly with stress intensity, ranging from 6.7% among mildly stressed to 95.9% among severely stressed respondents. Stress emerged as a key predictor (AOR = 30.20 for moderate stress; AOR = 330.80 for severe stress), while adequate sleep and regular physical activity acted as protective factors. These findings suggest that adolescent stress manifests as embodied experiences influenced by educational and sociocultural expectations. In academically demanding and morally prescriptive environments, emotional distress often translates into somatic expressions. Thus, PMS may function as a covert form of communication an embodied narrative of unspoken emotional struggles. Effective management should therefore integrate stress reduction, menstrual health literacy, and emotional awareness, not only improving reproductive health but also validating adolescents’ psychosocial realities.
Hubungan antara Pola Tidur dan Kebiasaan Makan Junkfood dengan Overweight Pada Mahasiswa Kedokteran UIN Alauddin Makassar Deviana, Deviana; Gama, Arlina Wiyata; Darmawansyih, Darmawansyih; Purnamaniswaty, Purnamaniswaty; Hakim, Azizul
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 3 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i3.19045

Abstract

Menurut World Health Organization (WHO), Angka kejadian overweight pada usia (>18 tahun) di dunia, cenderung mengalami peningkatan dengan prevalensi sebesar 11% pada laki-laki dan 15% pada perempuan. Risiko terjadinya overweight semakin meningkat apabila seseorang sering mengkonsumsi makanan dengan kandungan lemak yang tinggi atau junkfood dan pada seseorang dengan pola tidur yang buruk. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pola tidur serta kebiasaan makan junkfood terhadap kejadian overweight. Desain penelitian ini adalah cross sectional dan kuantitatif deskriptif. Sampel berjumlah 140 responden yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan timbangan digital, microtoice, kuisioner food frequency Questionnaire (FFQ) dan the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI. Data diuji dengan uji korelasi contingency coeffesient. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara pola tidur dengan kejadian overweight dengan p-value 0,072 dan terdapat hubungan antara kebiasaan makan junkfood dengan kejadian overweight dengan p-value 0,030.