Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

AKTIVITAS ANTIBAKTERI FUNGI ENDOFIT DAUN SIRSAK (Annona Muricata Linn.) TERHADAP Vibrio Cholerae DAN Bacillus Subtilis Ratnah, St.; Andriani, Novita; Daswi, Dwi Rachmawaty; Pakadang, Sesilia Rante; Salasa, Alfrida Monica
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 13, No. 1, Tahun 2024
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sirsak plant is traditional plant that believed empirically as cough medicine, dysentery, rheumatism, lowering uric acid levels and diarrhea community. Vibrio cholerae and Bacillus subtilis types bacteria can cause diarrhea. This study aims to determine the number endophytic fungi found from Sirsak leaves, to determine antibacterial activity endophytic fungi isolates from Sirsak leaves against Vibrio cholerae, and Bacillus subtilis. Furthermore, inoculated repeatedly on SDA for 5-7 days until isolates were obtained. Each isolate was fermented with GDP for 2-3 weeks and then extracted with ethyl acetate. Ethyl acetate extract was used antibacterial with agar diffusion method MHA media. Test results showed that 5 isolates were obtained, namely White DS isolate, Toska DS isolate, Green DS isolate, Cream DS isolate, and Blackish Brown DS isolate. Where DS White isolate suspected of Cylindrocladium sp, DS Toska isolate suspected of Aspergillus fumigatus, DS Green, isolate suspected of Aspergillus flavus, DS Cream isolate suspected of Aspergillus terreus, DS Blackish Brown isolate suspected of Aspergillus niger. Sirsak leaf endophytic fungal isolates (White DS, Toska DS, Green DS, Cream DS and Blackish Brown DS) showed antibacterial activity against Vibrio cholerae and Bacillus subtilis.
Isolasi, Identifikasi dan Aktivitas Antibakteri Fungi Endofit dari Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) terhadap Escherichia coli dan Salmonella typhi Cantika, Andi Besse Intan; Pakadang, Sesilia Rante; Salasa, Alfrida Monica
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 12, No. 2, tahun 2023
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JFU.2023.v12.i02.p07

Abstract

Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) merupakan salah satu tanaman yang mana bagian daunnya banyak digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit serta memiliki daya antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh isolat fungi endofit dari Daun Jarak Pagar yang berpotensi dalam menghasilkan senyawa antibakteri. Daun Jarak Pagar dicuci bersih dengan air mengalir yang bersih kemudian disterilkan permukaannya dengan alkohol 75% dan NaOCl 5 %. Lalu diinokulasi pada media PDA selama 3-7 hari. Fungi endofit yang tumbuh dimurnikan dan diperoleh 5 isolat murni. Dimana isolat 1 (hijau) diduga fungi Aspergillus fumigatus, isolat 2 (hitam) diduga fungi Gliocladium sp., isolat 3 (jingga) diduga fungi Fusarium sp., isolat 4 (krem) diduga fungi Chaetomium sp., isolat 5 (putih) diduga fungi Geotrichum sp. Selanjutnya dilakukan uji aktivitas antibakteri isolat fungi endofit dengan cara dilihat dari pembentukan zona hambat disekitar koloni menggunakan metode difusi agar. Bakteri uji yang digunakan Escherichia coli dan Salmonella typhi. Diperoleh hasil pengamatan bahwa isolat 1 (hijau) merupakan satu dari lima isolat yang ditemukan pada Daun Jarak Pagar tidak berpotensi dalam menghambat bakteri Escherichia coli dan dua isolat yaitu isolat 1 (hijau) dan isolat 3 (jingga) yang ditemukan pada Daun Jarak Pagar tidak berpotensi dalam menghambat bakteri Salmonella typhi.
Isolasi, Identifikasi dan Aktivitas Antibakteri dari Fungi Endofit Daun Miana Terhadap Escherichia Coli dan Vibrio Cholerae Suhardi, Jessica Altin; Pakadang, Sesilia Rante; Rosmala Dewi, Sisilia Teresia; Ratnah, St. Ratnah; Karim, Djuniasti Karim; Salasa, Alfrida Monica
Media Farmasi XXX Vol 19, No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v19i1.3244

Abstract

Isolation, Identification, And Antibacterial Activity Of Miana Leaf Endophite Fungs Against Escherichia Coli And Vibrio CholeraeMiana leaves have been proven empirically and scientifically to have the potential as an antibacterial that causes infections of the gastrointestinal tract, respiratory tract and skin. Miana comes from the Tana Toraja Regency and her cultivation requires sufficient land.  The antibacterial potential of miana leaves needs to be explored from the endophytic microbes it contains. The ability of endophytic microbes to produce secondary metabolites that are the same or similar to their host plants is a great opportunity to be exploited. Endophytic fungi are able to produce compounds that have potential as antioxidants, anticancer, antibacterial, antiviral, antifungal. Method. A step-by-step study of material preparation, culturing endophytic fungi on SDA media containing chloramphenicol. Isolation and purification of endophytic fungi isolates by repeated culturing, macroscopic and microscopic identification of the type of endophytic fungi isolates obtained, testing of the antibacterial activity of endophytic fungi isolates using the agar diffusion method. The results of the study found 4 isolates of endophytic fungi and all had potential as antibacterial. Conclusion. Fungal isolates found were isolates of white (Mucor sp), black (Aspergillus niger), green (Aspergillus fumigates) and gray (Rhizopus sp). All isolates can inhibit the growth of E.coli and Vibrio cholerae.Keywords: endophytic fungi, miana leaves, antibacterial, E.coli, Vibrio choleraeDaun miana telah terbukti secara empiris dan ilmiah berpotensi sebagai antibakteri  penyebab infeksi saluran cerna, salauaran napas dan kulit. Miana berasal dari Kabupaten Tana Toraja dan budidayanya membutuhkan lahan yang cukup. Potensi antibakteri daun miana perlu dieksplorasi dari mikroba endofit yang dikandungnya. Kemampuan mikroba endofit untuk menghasilkan metabolit sekunder yang sama atau mirip dengan tanaman inangnya merupakan peluang besar untuk dimanfaatkan. Fungi endofit mampu menghasilkan senyawa  yang berpotensi sebagai antioksidan, antikanker, antibakteri, antivirus, antifungi. Metode. Penelitian bertahap dari penyiapan bahan, mengkultur fungi endofit pada media SDA yang mengandung kloramfenikol. Isolasi dan pemurnian isolate fungi endofit dengan cara mengkultur berulang, identifikasi makroskopik dan mikroskopik jenis isolate fungi endofit yang diperoleh, pengujian  aktivitas antibakteri isolate fungi endofit dengan metode difusi agar. Hasil penelitian ditemukan 4 isolat fungi endofit dan semua berpotensi sebagai antibakteri. Kesimpulan. Isolate fungi yang ditemukan adalah isolate putih (Mucor sp), hitam (Aspergillus niger), hijau (Aspergillus fumigates) dan abu-abu (Rhizopus sp). Semua isolate dapat menghambat pertumbuhan E.coli dan Vibrio cholerae.Kata kunci: fungi endofit; daun miana; antibakteri; E.coli; Vibrio cholerae.
Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Sambung Jawa Kota Makassar Dalam Pemanfaatan Kulit Buah Kelengkeng Dalam Sediaan Permen Jeli Salasa, Alfrida Monica; Ratnah, St.; Pakadang, Sesilia Rante; Daswi, Dwi Rachmawaty; Arisanty, Arisanty; Dewi, Ratnasari
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 4, No 1 (2023): JURNAL PENGABDIAN KEFARMASIAN
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jpk.v4i1.3368

Abstract

Community service activities in utilizing waste, especially organic waste, to improve family health have not been optimal. This is because people do not know the chemical compounds contained in waste. One type of organic waste is longan fruit skin. Longan fruit skin contains chemical compounds, polyphenols, and flavonoids which have antioxidant activity. Antioxidants are compounds that can ward off free radicals. This activity aims to increase partners' knowledge about the benefits of longan fruit peel waste in improving family health and to improve partners' skills in processing longan fruit peels into jelly candy preparations. This activity was carried out in several stages, namely socializing the benefits of longan fruit skin, and making jelly candy containing longan fruit skin juice. The partners of this activity are the people who live in the Sambung Jawa sub-district, Kec. Mamajang, Makassar City. The results of this activity are activity modules, longan fruit skin jelly candy products (Kuleng Candy) as well as videos of making jelly candy and service activities which are uploaded to YouTube media which can be accessed at the following links: video link https://youtu.be/glx8SE5pNAE and https://youtube/GC3nSlG2RpI. The conclusion of this activity is that community service activities have been carried out smoothly and met the targets that have been set and the output of this activity is in the form of activity modules, jelly candy products, and activity videos.Keywords: Longan Fruit Skin, Jelly Candy, Ex. Connect JavaKegiatan pengabdian masyarakat dalam memanfaatkan limbah khususnya limbah organik dalam peningkatan kesehatan keluarga belum maksimal yang disebabkan karena masyarakat tidak mengetahui kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam limbah. Salah satu jenis limbah organik adalah Kulit Buah Kelengkeng. Kulit buah kelengkeng mengandung senyawa kimia senyawa polifenol dan flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan mitra tentang manfaat dari limbah kulit buah kelengkeng dalam meningkatkan kesehatan keluarga dan untuk meningkatkan ketrampilan mitra dalam mengolah kulit buah kelengkeng menjadi sediaan permen jeli. Kegiatan ini dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu sosialisasi tentang manfaat kulit buah kelengkeng dan pembuatan permen jeli yang mengandung sari kulit buah kelengkeng. Mitra dari kegiatan ini adalah masyarakat yang tinggal di kelurahan Sambung Jawa Kec. Mamajang Kota Makassar. Hasil kegiatan ini adalah modul kegiatan, produk permen jeli kulit buah kelengkeng (Kuleng Candy) serta video pembuatan permen jeli dan kegiatan pengabdian yang diupload pada media youtube yang dapat diakses pada link berikut https://youtu.be/glx8SE5pNAE dan https://youtu.be/GC3nSlG2RpI . Kesimpulan dari kegiatan ini adalah kegiatan pengabdian masyarakat  telah terlaksana dengan lancar dan memenuhi target yang terlah ditetapkan dan luaran dari kegiatan ini berupa modul kegiatan, produk permen jeli serta video kegiatan.Kata Kunci : Kulit Buah Kelengkeng, Permen jeli, Kel. Sambung Jawa
Pemanfaatan dan Pengembangan Tanaman Obat Keluarga dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal di Kelurahan Kapasa Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar Asmawati, Asmawati; Salasa, Alfrida Monica; Ratnah, St.; Stevani, Hendra; Dewi, Ratnasari; Abdullah, Tajuddin
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 5, No 1 (2024): JURNAL PENGABDIAN KEFARMASIAN
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jpk.v5i1.3440

Abstract

The Utilization and Development of Family Medicinal Plants In An Effort To Improve Public Health Based On Local Wisdom In Kapasa District, Tamalanrea District, Makassar CityBackground: Community empowerment in the Kapasa village, Tamalanrea sub-district, Makassar city in the utilization and development of family medicinal plants to empower and improve the degree of public health based on local wisdom can be used to support the existence of the Kapasa village in the region. The aim of this activity: (1). Increase community knowledge, especially housewives, about the scientific uses of family medicinal plants, (2). Increase community knowledge, especially housewives, about the types and methods of planting medicinal plants, (3). Empowering and improving skills to utilize medicinal plants to the community, especially in Kapasa village, Tamalanrea sub-district, Makassar city. Methods: The implementation of community service is carried out by counselling, training and practice. Counseling and training to introduce the types and uses of family medicinal plants scientifically, cultivation, and utilization of family medicinal plants and practice processing family medicinal plants as raw herbal medicines. Outputs are scientific articles, community service modules Conclusion: After carrying out community service activities, it can be concluded as follows: Community service activities are one of the tri darma of higher education which is beneficial to the community, especially to residents of the Kapasa sub-district, Tamalanrea sub-district, Makassar city. The level of knowledge and understanding of medicinal plants before community service activities were carried out was still relatively low, namely around 10 people (28%), after the education was carried out there was an increase of 35 people (100%) in the level of knowledge and understanding of herbal plants.Keywords: Empowerment, Community, Toga, local wisdom.Latar Belakang: Pemberdayaan masyarakat di kelurahan Kapasa, kecamatan Tamalanrea, kota Makassar dalam pemanfaatan dan pengembangan tanaman obat keluarga dalam usaha Pemberdayaan serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang berbasis kearifan lokal dapat digunakan untuk mendukung keberadaan kelurahan Kapasa dalam wilayah tersebut. Untuk itu dilakukan pengabdian masyarakat dengan Tujuan Kegiatan: (1). Menambah ilmu masyarakat khususnya ibu rumah tangga mengenai kegunaan tanaman obat keluarga secara ilmiah, (2). Menambah pengetahuan Masyarakat Khususnya ibu rumah tangga tentang jenis-jenis serta cara menanam tanaman obat, (3). Memberdayakan dan Meningkatkan keterampilan untuk memanfaatkan Tanaman obat kepada masyarakat khususnya di kelurahan Kapasa, Kec. Tamalanrea, Kota Makassar. Metode Kegiatan: Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan penyuluhan, Pelatihan dan praktik. Penyuluhan dan pelatihan untuk memperkenalkan jenis – jenis dan kegunaan tanaman obat keluarga secara ilmiah, pembudidayaan, dan pemanfaatan tanaman obat keluarga serta praktik mengolah tanaman obat keluarga sebagai baku obat herbal. Capaian Luaran adalah artikel ilmiah, modul pengabdian masyarakat Kesimpulan: Setelah dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Kegiatan pengabdian masyarakat merupakan salah satu tri darma perguruan tinggi yang bermanfaat untuk masyarakat khususnya kepada warga kelurahan Kapasa kecamatan Tamalanrea kota Makassar. Tingkat pengetahuan dan pemahaman tentang tanaman obat sebelum dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat masih tergolong rendah yaitu sekitar 10 orang (28%), setelah dilakukan edukasi ternyata terjadi peningkatan sebesar 35 orang (100%) tingkat pengetahuan dan pemahaman tentang tanaman herbal.Kata Kunci : Pemberdayaan, Masyarakat, Toga, kearifan lokal.
Penyuluhan Dan Pelatihan Racikan Herbal Untuk Pencegahan Dan Pengobatan Common Cold Di Kelurahan Maccini Sombala Kota Makassar Pakadang, Sesilia Rante; Karim, Djuniasti; Ratnah, St; Salasa, Alfrida Monica
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 4, No 2 (2023): JURNAL PENGABDIAN KEFARMASIAN
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jpk.v4i2.3415

Abstract

Common Cold disease is a disease that attacks the upper respiratory tract with the manifestation of coughs and colds and the main cause is a virus. Common colds can infect a person more than once a year, so body immunity is an effective means of prevention. One way to increase immunity is by consuming herbs. This activity aims to increase participant's knowledge and provide training on mixing herbs to prevent Common colds. The activity method used is counseling and training. The target audience is the sub-district team and PKK cadres from Maccini Sombala Village, totaling 30 people—evaluation of extension activities based on pre- and post-extension questionnaires. Training activities are evaluated based on participants' skills in preparing herbal concoctions for Common Cold. The results of the activities obtained were an increase in participants' knowledge after counseling by 60% and an increase in skills based on the results of participants' practice. Outcomes in the form of mandatory community service include increasing knowledge, articles in pharmaceutical service media, training manuals, mini videos of activities, and publications in print media/online newspapers. Additional outputs include book copyrights and training products so from this activity, it can be concluded that there has been an increase in participants' knowledge and skills.Keywords: herbal concoction, Common Cold, training, counseling Penyakit Common Cold adalah penyakit yang menyerang saluran napas bagian atas dengan manifestasi batuk pilek  dengan penyebab utama adalah virus. Common Cold dapat menginfeksi seseorang lebih dari sekali setahun, sehingga imunitas tubuh merupakan cara pencegahan yang efektif. Salah satu cara meningkatkan imunitas adalah dengan konsumsi herbal. Tujuan Kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan peserta dan memberikan pelatihan meracik herbal untuk mencegah Common Cold. Metode Kegiatan yang digunakan adalah Penyuluhan dan pelatihan. Khalayak sasaran adalah tim kelurahan dan kader PKK Kelurahan Maccini Sombala berjumlah 30 orang. Evaluasi kegiatan penyuluhan berdasarkan kuesioner pre dan post penyuluhan. Kegiatan pelatihan dievaluasi berdasarkan keterampilan peserta menyiapkan racikan herbal untuk Common Cold. Hasil Kegiatan yang diperoleh adalah Peningkatan pengetahuan peserta setelah penyuluhan sebesar 60% dan terjadi peningkatan keterampilan berdasarkan hasil praktik peserta. Capaian luaran berupa wajib yaitu peningkatan pengetahuan, artikel pada media pengabdian kefarmasian, buku panduan pelatihan, video mini kegiatan, publikasi pada media cetak/koran Online. Luaran tambahan berupa hak cipta buku dan produk hasil pelatihan sehingga dari kegiatan ini dapat disimpulkan terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta.Kata kunci : racikan herbal, Common Cold , pelatihan, penyuluhan
Penyuluhan Dan Pelatihan Pembuatan Permen Jelly Daun Pegagan Dan Kayu Secang Untuk Kesehatan Pencernaan Anak Di Kelurahan Maccini Sombala Kota Makassar Ratnah, St; Salasa, Alfrida Monica; Pakadang, Sesilia Rante; Daswi, Dwi Rachmawaty; Arisanty, Arisanty; Asmawati, Asmawati; Dewi, Ratnasari
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 5, No 1 (2024): JURNAL PENGABDIAN KEFARMASIAN
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jpk.v5i1.3446

Abstract

Counseling And Training On Making Jelly Candy From Potato Leaves And Secang Wood For Children's Digestive Health In Maccini Sombala Village, Makassar CityBackground: Children are the future of the nation, so they need to be looked after, this age is a period of activity and growth, so they are very susceptible to diseases such as diarrhea. Children's habits that do not adopt a clean and healthy lifestyle and an unsupportive environment can cause diarrhea in children. Maccini Sombala Village, Tamalate District, Makassar City is a densely populated area located in a coastal area. Coastal areas are areas that are vulnerable to disease transmission, so we need ways to maintain health, especially children's health, one of which is herbal Jelly candy. Community service activities in 2023 regarding training in making Jelly candy for children's digestive health. The herbs used are Gotu Kola leaves and Secang wood which have been proven to have antioxidant and antimicrobial activity. The aim of this activity is to increase partners' knowledge about the benefits of Gotu Kola Leaves and Secang Wood for Health and how to process them into simplicia and improve partners' skills in processing Gotu Kola Leaves and Secang Wood simplicia as Jelly candy. Methods of Extension and training activities. The implementing partner is the head of Maccini Sombala subdistrict, and the target partner is PKK cadres of Maccini Sombala subdistrict, Tamalate subdistrict, Makassar City. The output of the activity is scientific articles, videos of community service activities, video tutorials on making Jelly candy and training modules. The results obtained were an increase in target partners' knowledge regarding the benefits of Gotu Kola Leaves and Secang Wood for Health as well as how to process simplicia, and there was an increase in skills in making Jelly candy.Keywords: Jelly Candy, Gotu Kola Leaves, Secang WoodLatar Belakang: Anak-anak adalah masa depan bangsa sehingga perlu dijaga, diusia tersebut merupakan masa aktif dan pertumbuhan sehingga sangat rentan terkena penyakit seperti diare. Kebiasaan anak yang belum menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta lingkungan yang tidak mendukung dapat menyebabkan diare pada anak. Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar merupakan wilayah padat penduduk yang terletak di daerah pantai. Daerah pantai merupakan daerah yang rentan dengan penularan penyakit sehingga diperlukan cara untuk menjaga Kesehatan terutama Kesehatan anak, salah satunya adalah dengan permen Jelly herbal. Kegiatan pengabdian masyarakat tahun 2023 mengenai pelatihan pembuatan permen Jelly untuk Kesehatan pencernaan anak. Herbal yang digunakan adalah Daun Pegagan dan Kayu Secang yang sudah terbukti memiliki aktivitas antioksidan dan antimikroba. Tujuan kegiatan meningkatkan pengetahuan mitra tentang manfaat Daun Pegagan dan Kayu Secang untuk Kesehatan serta cara pengolahannya menjadi simplisia, dan meningkatkan keterampilan mitra dalam mengolah simplisia Daun Pegagan dan Kayu Secang sebagai permen Jelly. Metode kegiatan Penyuluhan dan pelatihan. Mitra pelaksana adalah lurah Maccini Sombala dan mitra sasaran adalah kader PKK Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar. Capaian luaran adalah artikel ilmiah, video kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, video tutorial pembuatan permen Jelly dan modul pelatihan. Kesimpulan yang diperoleh terjadi peningkatan pengetahuan mitra sasaran mengenai manfaat Daun Pegagan dan Kayu Secang untuk Kesehatan serta cara pengolahan simplisia, dan terjadi peningkatan keterampilan dalam pembuatan permen Jelly.Kata Kunci: Permen Jelly, Daun Pegagan, Kayu Secang
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Buah Pare (Momordica charantia L.) Terhadap Bakteri Vibrio cholerae dan Bacillus cereus Ismawati, Nurul; Salasa, Alfrida Monica; Daswi, Dwi Rachmawaty
Journal of Experimental and Clinical Pharmacy (JECP) Vol 3, No 1 (2023): February 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jecp.v3i1.611

Abstract

Buah pare (Momordica charantia L.)  merupakan tanaman yang memiliki bau khas yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sayuran dan untuk pengobatan tradisional seperti batuk berdahak dan disentri. Buah pare memiliki kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, dan triterpenoid yang dapat memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antibakteri berdasarkan diameter zona hambat ekstrak buah pare terhadap Vibrio cholerae dan Bacillus cereus. Buah pare dikeringkan lalu di maserasi dengan pelarut etanol 96% dilanjutkan uji skrinning fitokimia dan uji aktivitas antibakteri dengan metode disc diffusion konsentrasi ekstrak 2%, 4%, 8% kontrol positif menggunakan antibiotik kloramfenikol dan kontrol negatif DMSO. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak buah pare memiliki aktivitas terhadap bakteri Vibrio cholerae dan Bacillus cereus dan konsentrasi yang memiliki zona hambat terbesar adalah konsentrasi 8%.Bitter gourd fruit (Momordica charantia L.) is a plant that has a distinctive smell and is used by the community as a vegetable and for traditional medicine such as cough with phlegm and dysentery. Bitter gourd contains alkaloids, flavonoids, saponins, tannins, and triterpenoids that have antibacterial activity. This study aims to determine the antibacterial activity based on the diameter of the inhibition zone of bitter melon extract against Vibrio cholerae and Bacillus cereus. Bitter gourd fruit was dried and then macerated with 96% ethanol as a solvent, followed by phytochemical screening tests and antibacterial activity tests using the disc diffusion method with extract concentrations of 2%, 4%, and 8% as positive controls using chloramphenicol antibiotics and DMSO as a negative control. The results showed that bitter melon extract had activity against the bacteria Vibrio cholerae and Bacillus cereus, and the concentration that had the largest inhibition zone was 8%.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kesambi Terhadap Pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus Febriani, Rezki; Salasa, Alfrida Monica; Ratnah, St.
Jurnal Pharmascience Vol 11, No 1 (2024): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v11i1.16422

Abstract

Penyakit infeksi merupakan penyakit dengan pravalensi tinggi di Indonesia. Bakteri merupakan penyebab infeksi kulit. Ekstrak daun kesambi mengandung metabolit sekunder sebagai agen antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun kesambi (Schleicher aoleosa) terhadap pertumbuhan bakteri P. aeruginosa dan S. aureus berdasarkan zona hambat. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan daun kesambi yang diproses dengan cara maserasi kemudian dilanjutkan dengan uji fitokimia. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram dengan variasi konsentrasi yaitu 5%, 10%, dan 15% untuk mengetahui zona hambat. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata zona hambat P.  aeruginosa adalah 13,3 mm pada konsentrasi 5%, 15,3 mm pada konsentrasi 10%, dan 17,3 mm pada konsentrasi 15%, hasil kontrol positif 38,3 mm, dan kontrol negatif diperoleh 0 mm. S. aureus pada konsentrasi 5% adalah 10,6 mm, konsentrasi 10% yaitu 12 mm, dan pada konsentrasi 15% yaitu 25 mm, kontrol positif 25 mm, dan pada kontrol negatif didapatkan 0 mm, yang berarti tidak memiliki zona hambatan. Konsentrasi 15% merupakan konsentrasi yang memiliki daya hambat terbesar dalam menghambat pertumbuhan P. aeruginosa dan S. aureus (p=0,046 <0,05). Kata Kunci: Zona hambat, Uji fitokimia, Bakteri, Maserasi, Schleicheraoleos  Infectious disease is a disease with high prevalence in Indonesia. Bacteria are the cause of skin infections. Kesambi leaf extract contains secondary metabolites as antibacterial agents. This study aims to determine the antibacterial activity of kesambi leaf extract (Schleichera oleosa) on the growth of P. aeruginosa and S. aureus bacteria based on the inhibition zone. This research was conducted using an experimental method using kesambi leaves which were processed by maceration and then followed by phytochemical tests. Antibacterial activity test was carried out by disc diffusion method with various concentrations, namely 5%, 10%, and 15% to determine the inhibition zone. The results showed that the average inhibition zone of P. aeruginosa was 13.3 mm at a concentration of 5%, 15.3 mm at a concentration of 10%, and 17.3 mm at a concentration of 15%, a positive control result was 38.3 mm, and the control negative is obtained 0 mm. S. aureus at a concentration of 5% is 10.6 mm, at a concentration of 10% is 12 mm, and at a concentration of 15% is 25 mm, the positive control is 25 mm, and the negative control is 0 mm, which means it has no inhibition zone. The concentration of 15% was the concentration that had the greatest inhibition in inhibiting the growth of P. aeruginosa and S. aureus (p=0.046 <0.05).
Phytochemical Screening And Activity Test of Maja Fruit Extract (Aegle Marmelos L.) on Growth Salmonella typhi and Vibrio cholerae Yusuf, Nur Annah Achriana; Rannah, St.; Salasa, Alfrida Monica
Journal Microbiology Science Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56711/jms.v3i2.974

Abstract

Maja fruit (Aegle marmelos L.) contains secondary metabolites that have antibacterial activity in the form of steroids, flavonoids and saponins, which are not used optimally. The target of this study was to observe the antibacterial activity of Maja fruit (Aegle armelos L.) extract on Vibrio cholera and Salmonella typhi. The extraction method formed by maceration and using 96% ethanol solution then the antibacterial activity was tested on the agar diffusion technique. The results of the study show that the range of inhibition zone diameter (mm) is gradual for the Maja Fruit (Aegle marmelos L.) extract test at concentrations of 2%, 4%, 8%. For Salmonella typhi was 13 mm;16,3 mm;19 mm but ciprofloxacin as a positive control was 57mm and DMSO as a negative control did not show any inhibition zone. However, the diameter of the inhibition zone in Vibrio cholera was found to be in the range of 13 mm;18.3 mm;19.6 mm and the positive control ciprofloxacin was 32.3 mm , but the negative control did not have an inhibiting zone. The results of statistical tests showed that Maja fruit (Aegle marmelos L.)  extract had antibacterial activity on Vibrio cholerae and Salmonella typhi at the maximum concentration of 2% w/v (P <0.05).