Dehidrasi yang terjadi akibat pekerjaan dan lingkungan panas pada tempat kerja berpotensi untuk mengalami penurunan kemampuan kognitif karena sulit berkonsentrasi, bererisiko infeksi saluran kemih dan terbentuknya batu ginjal, hingga menyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja fisik, iklim kerja, konsumsi air minum, usia, dan masa kerja dengan dehidrasi pada karyawan yang bekerja di PT X Site Konawe Utara. Rancangan penelitian menggunakan cross sectional, dengan sampel penelitian adalah karyawan workhop di PT. X yang berjumlah 52 karyawan. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran terhadap kondisi dehidrasi, beban kerja fisik, iklim kerja, kebiasaaan konsumsi air minum, usia, dan masa kerja. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji chi-square dan multivariat menggunakan uji regresi liner berganda. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan beban kerja fisik (p=0,046), iklim kerja (p=0,023), dan konsumsi air minum (p=0,023) dengan dehidrasi. Sedangkan usia, (p=0,473) dan masa kerja (p=1,000) tidak ada hubungan dengan dehidrasi. Hasil uji multivariat menunjukan beban kerja (p=0,000) dan konsumsi air minum (p=0,000) memiliki hubungan dengan dehidrasi secara bersamaan. Kesimpulan yang didapat beban kerja dan konsumsi air minum merupakan faktor risiko untuk terjadinya dehidrasi. Maka direkomendasikan bagi perusahaan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, menyediakan air minum di tempat yang mudah dijangkau, dan melakukan monitoring suhu secara rutin.