Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

ANALISIS PENDAPATAN DAN TATANIAGA BERAS VARIETAS PANDAN WANGI DAN VARIETAS UNGGUL BARU Yunita, Ima; Yusdiarti, Arti; Nahraeni, Wini
JURNAL AGRIBISAINS Vol. 1 No. 2 (2015): Jurnal AgribiSains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.813 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v1i2.790

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this research is to determine the pandan wangi rice and new prime varieties rice farmer’s income, the marketing channel, the marketing margin, the farmer's share, as well as the ratio of benefits and costs. The results showed that pandan wangi rice farmer’s income per season is more than the farmers of the new prime varieties rice, while the pandan wangi varieties farmer’s income per year less than the new prime varieties rice farmers. There are 5 channels ofpandan wangi rice marketing, while there are 7 channels of new prime varieties rice marketing. Marketing functions of pandan wangi and the new prime varieties rice differ in the level of collector. The marketing margin, farmer’s share, cost and benefit ratio of pandan wangi rice varieties which have the largest are in the marketing channel 1, 5, and 1. The marketing margin, farmer’s share, cost and benefit ratio of new prime varieties rice which have the smallest valuesare in the marketing channel 5, 1, and 5. The marketing margin, farmer’s share, cost and benefit ratio of the new prime varieties rice that have the largest are in the marketing channels 1, 4, and 7. The marketing margin, farmer’s share, cost and benefit ratio of new prime varieties rice whichhave the smallest values are in the marketing channels 4, 1, and 6Key words: Income, marketing, pandan wangi varieties, new rice varieties
Analisis Kelayakan Finansial Usahatani dan Preferensi Konsumen Pamelo (Citrus Maxima (Burm.) Merr.) (Di Desa Tambakmas Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan) Utami, Marizki; Nahraeni, Wini; Yusdiarti, Arti
JURNAL AGRIBISAINS Vol. 1 No. 2 (2015): Jurnal AgribiSains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.922 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v1i2.791

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis kelayakan dari aspek finansial usahatani pamelo di Desa Tambakmas Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan dan mengetahui tingkat kesukaan terhadap atribut buah pamelo. Data dikumpulkan melalui survey terhadap 50 petani pamelo di Desa Tambakmas, 60 konsumen pamelo di Jakarta, Bogor dan Sukabumi dan 60 panelis semi terlatih yang terdiri atas dosen, staf dan mahasiswa Universitas Djuanda Bogor. Penelitian ini menggunakan analisis NPV dan metode Multiatribut Fishbein dengan menggunakan program microsoft office excel 2007 dan SPSS 20. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai NPV usahatani pamelo ini adalah sebesar Rp 43.716.585,92. Berdasarkan tingkat kepentingan dimata konsumen yaitu atribut kandungan vitamin, dikuti oleh rasa dan juiceness. Berdasarkan tingkat kepercayaan, kandungan vitamin diikuti oleh jumlah biji dan grainess. Sikap konsumen terhadap atribut pamelo memiliki nilai 147,811 berada diantara interval 108 - 156, termasuk dalam kategori biasa. Hasil pengujian kruskal wallis pada mutu organoleptik aroma, rasa, warna dan juiceness memberikan beda signifikan (P=0,01) sehingga semua atribut berpengaruh nyata terhadap buah pamelo. Berdasarkan hasil uji organoleptik didapatkan Duku 2 memiliki keunggulan aroma, Gulung 1 memiliki keunggulan rasa dan juiceness, dan Pamelo Magetan keunggulan warna dibandingkan varietas lainnya.Kata kunci : Kelayakan finansial usahatani, Preferensi, Pamelo
Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Sayuran Katuk Nahraeni, Wini; Yusdiarti, Arti; Rahayu, Elita Gusti
JURNAL AGRIBISAINS Vol. 3 No. 2 (2017): Jurnal AgribiSains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1416.674 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v3i2.795

Abstract

Provinsi Jawa Barat merupakan  produsen utama  sayuran di Indonesia, termasuk  sayuran indijenes. Potensi sayuran indijenes tersebut belum dieksploitasi dengan baik, karena kurangnya sosialisasi komponen zat gizi dan zat berkhasiat yang bermanfaat bagi kesehatan, teknik budidaya dan preferensi konsumennya. Penelitan ini bertujuan untuk menganalisis preferensi konsumen terhadap tanaman katuk, tingkat kepentingan dan kinerja atribut sayuran indijenes  katuk. Data  diambil melalui survey terhadap 50 konsumen di Jakarta dan Bogor.  Responden adalah  para ibu rumah tangga termasuk didalamnya ibu-ibu PKK (Pembinaan Kesejahteran Keluarga).  Pengambilan data dilakukan pada  bulan Oktober-November 2016.. Metode analisis menggunakan analisis deskriptif, Multiatribut Fishbein dan Importance and Permormance Analysis (IPA) dengan menggunakan program microsoft office excel 2013 dan SPSS 23.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen menginginkan kualitas katuk dengan warna daun hijau muda, ukuran daun sedang, serta jumlah daun/tangkai yang sedikit, tidak memiliki bunga, beraroma sedang dan memiliki jumlah cabang/tangkai yang sedang. Atribut daya simpan dipersepsi konsumen sebagai atribut paling penting, diikuti oleh rasa dan kemudahan dikunyah. Sementara atribut warna, ketersediaan, dan banyaknya jenis olahan katuk dipersepsi konsumen kurang penting. Atribut yang menjadi prioritas utama dalam mengembangkan katuk adalah daya simpan dan kemudahan mengolah.  Perlu dilakukan uji organoleptic pada berbagai olahan katuk  dalam rangka penelitian lanjutan.Kata Kunci : Sayuran Indijenes, Multiatribut Fishbein, Matrik IPA,
Strategi Kemitraan di PT. DIF Nusantra dan Bali Fresh Female Farmers Group (BFFFG) di Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Anggraini, Lina; Yusdiarti, Arti; Nahraeni, Wini
JURNAL AGRIBISAINS Vol. 3 No. 1 (2017): Jurnal AgribiSains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.776 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v3i1.1028

Abstract

This study was aimed to identify internal and external factors in BFFFG, develope alternative strategies to conduct SWOT analysis. The study was done in Kedisan Village, KintamaniDistrict, Bangli Regency, Bali. Data were collected for 4 months from 12 June to 2 October 2006 through direct interview by using open questionnaires and discussion. IFE, EFE, andSWOT analysis. Based on the results of SWOT analysis, strategies were developed. These included introducing ”Bali Fresh” products to areas outside Bali island, maintaining thecompany’s marketing strategies, and utilizing abandoned vegetables to open new opportunity for the company. Several recommendations given were : the establishment of kindergarten for children of partner farmers, adding more young labors, transparency on harvested product price. For PT DIF Nusantara, it was recommended that new consumers be sought in order to reduce wasted vegetables.Keywords: Strategy, Working time allocation, SWOT
Analisis Risiko Produksi Sayuran Daun Indigenous di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Mubarokah, Syaima Lailatul; Nahraeni, Wini; Yusdiarti, Arti; Rahayu, Arifah
JURNAL AGRIBISAINS Vol. 3 No. 1 (2017): Jurnal AgribiSains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.666 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v3i1.1029

Abstract

This study aims to identify 1) the source of production risk in some indigenous leaf vegetables, especially basil 2) the level of risks encountered, and 3) formulate strategies tocontrol the risk of production of indigenous leaf vegetable. The research was conducted in Kecamatan Kadudampit Sukabumi, the method of sampling used simple random sampling.The number of farmers were 42 farmers. In specialization activities, the method to process risk data used are analysis of variance, standard deviation and coefficient of variation. Theresults showed that the source of production risk faced by farmers were weather / climate, pest and disease diseases and seed quality. The expected return value of basil commodityRp.1.801.204 with the risk level of losses was 0.382 or 38%. Strategies that could be done to reduced the risk was the diversification activity with . timing and appropriate commodities of diversification activities, plan intercropping cropping pattern between two combination basil with lettuce were 60% and 40% and basil with gourd were 60% and 40%, risk managementin production through preventive strategies with improvement of physical facilities and mitigation strategies with pest and disease controls encountered.Keywords: basil, variance analysis, standard deviation, coefficient of variation, risk management.
PERSEPSI PETERNAK DAN POLA PEMASARAN SAPI POTONG Fuad, Muhammad Sukri; Masithoh, Siti; Nahraeni, Wini
JURNAL AGRIBISAINS Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal AgribiSains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.604 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v4i1.1546

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik peternak, persepsi peternak terhadapSPR dan pola pemasaran sapi potong di Kecamatan Ciracap. Data dikumpulkan melaluisimple random sampling untuk mengetahui karakteristik dan persepsi peternak, sedangkanuntuk menelusuri lembaga pemasaran menggunakan snowball sampling. Persepsi peternakterhadap SPR diukur dalam Skala Likert melalui 30 indikator. Persepsi peternak dikatakantidak baik apabila mempunyai nilai 50 – 117, persepsi kurang baik apabila mempunyai nilai118 – 185, dan persepsi peternak dikatakan baik jika mempunyai nilai 186 – 250. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa persepsi peternak terhadap program SPR di KecamatanCiracap adalah kategori baik, dengan nilai persepsi mencapai 194,57. Pola pemasaran yangterbentuk melibatkan lembaga pemasaran tengkulak Ciracap, tengkulak Tasikmalaya, TPHSurade, dan TPH Tegal Buleud. Penjualan sapi potong oleh peternak dengan caramenyebarkan informasi kepada tengkulak mengenai sapi yang akan di jual.
STRUKTUR PASAR SAYURAN KEMANGI DI PASAR TRADISIONAL Nahraeni, Wini; Rahayu, Arifah; Yusdiarti, Arti; Kulsum, Iis Afriani
JURNAL AGRIBISAINS Vol. 4 No. 2 (2018): Jurnal AgribiSains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1297.011 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v4i2.1564

Abstract

Sayuran indijenes memegang peranan penting dalam pertanian dan konsumsinya semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan meningkatnya restaurant-restauran Sunda.  Kemangi merupakan sayuran yang potensial dalam kontribusinya terhadap peningkatan pendapatan petani di perdesaan dan meningkatkan gizi keluarga. Tanaman ini  mudah ditanam dan hanya memerlukan input eksternal yang rendah, dibandingkan dengan sayuran eksotis.  Namun, meskipun tanaman ini penting, kemangi tidak cukup berorientasi pasar  karena kecilnya daya saing petani dan terbatasnya produktivitas.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur pasar sayuran  kemangi. Data dikumpulkan dari 42 orang petani kemangi di Kecamatan Kadudampit (Desa Undruswinangun dan Sukamaju) yang diambil secara acak sederhana (simple random sampling), dan 29 orang pedagang yang diambil secara snowball sampling. Data dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif.  Analisis yang digunakan adalah pangsa pasar, konsentrasi pasar (CR), HHI (Herfindal-Hirscman Index), karakteristik produk, dan hambatan masuk pasar. Hasil penelitian menemukan bahwa pemasaran sayuran kemangi di Kecamatan Kadudampit didominasi oleh empat pedagang pengumpul desa terbesar dengan angka Concentration Ratio (CR4) sebesar 81%. Nilai Herfindahl-Hirscman-Index sebesar 0,17 menunjukkan struktur yang terbentuk cenderung mengarah kepada kondisi pasar oligopoli dari sisi penjual sedangkan oligopsoni dari sisi pembeli. Nilai MES yang diperoleh  di atas nol (MES>0) menunjukkan terdapat hambatan masuk pasar, dan karakteristik sayuran kemangi di Kecamatan Kadudampit bersifat homogen. Untuk meningkatkan posisi tawar petani, disarankan untuk membentuk kelompok tani kemangi, dan petani aktif mencari informasi pasar.Kata kunci: Indijenes,  Herfindal-Hirscman Index, Oligopoly.
ANALISIS MARGIN TATANIAGA DAN RISIKO DISTRIBUSI TOMAT DI PASAR TRADISIONAL KOTA BOGOR (PENDEKATAN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT) Afandi, Santia; Miftah, Himmatul; Nahraeni, Wini
JURNAL AGRIBISAINS Vol. 5 No. 1 (2019): Jurnal AgribiSains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1319.684 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v5i1.2169

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis margin tataniaga, pengukuran dan pemetaan risiko distribusi, serta menentukan tingkat pelaku tataniaga dalam menerapkan tindakan mitigasi risiko. Metode penelitian menggunakan purposive dan snowball sampling. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif melalui wawancara dan kuantitatif melalui analisis tataniaga dan metode ERM. Hasil penelitian menunjukkan margin terbesar terdapat di tingkat retail, margin terkecil terdapat di tingkat pedagang besar di pasar retail. Farmer’s share terkecil terdapat pada saluran tataniaga 1 dan terbesar pada saluran tataniaga 2. Risiko terbesar terdapat di tingkat retail, terkecil di tingkat tengkulak. Proporsional margin dengan risiko terdapat di tingkat retail. Pemetaan risiko terdiri atas risiko yang diwaspadai : (1) susut bobot (2) rusak fisik saat sortasi di tingkat petani. Risiko yang jarang terjadi : (1) susut bobot saat pengiriman di tingkat pedagang besar di pasar retail, retail, dan saat menjual dagangan di tingkat retail. Risiko yang sering terjadi, namun memiliki dampak yang kecil : (1) susut bobot saat pengiriman di tingkat tengkulak dan pedagang besar di pasar retail, saat menjual dagangan di tingkat pedagang besar di pasar induk (2) rusak fisik saat sortasi di tingkat pedagang besar di pasar induk, pedagang besar di pasar retail, retail (3) tidak terjual saat menjual dagangan di tingkat pedagang besar di pasar induk, retail. Tindakan mitigasi dilakukan pada : (1) susut bobot dilakukan di tingkat petani dan tengkulak (2) rusak fisik di tingkat petani, pedagang besar di pasar induk, pedagang besar di pasar retail, retail (3) tidak terjual di tingkat pedagang besar di pasar induk, retail.Kata Kunci : ERM, risiko, susut bobot, rusak fisik, mitigasi.
KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN PREFERENSI KONSUMEN JERUK PAMELO Nahraeni, Wini; Rahayu, Arifah; Yusdiarti, Arti; Yaskur, Yaskur
JURNAL AGRIBISAINS Vol. 5 No. 1 (2019): Jurnal AgribiSains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (891.19 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v5i1.2171

Abstract

Di Indonesia terdapat beragam kultivar pamelo dengan rasa, warna, ukuran dan bentuk buah beragam. Selama ini, usahatani pamelo tidak didasarkan pada preferensi konsumen.  Penelitian ini bertujuan untuk  menganalisis proses pengambilan keputusan pembelian pamelo dan preferensi konsumen terhadap atribut pamelo. Metode analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif.  Responden berjumlah 70 orang yang berasal dari Jakarta, Bogor, dan Sukabumi. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam melakukan pembelian, sebagian besar konsumen memilih pasar tradisional, tujuan pembelian adalah mencari variasi buah yang segar dan pencuci mulut, Informasi pembelian berasal dari keluarga, dengan proses pembelian mendadak saat melihat Jeruk Pamelo. Jeruk Pamelo dibeli pada  musim tertentu (musim panen), Jumlah Jeruk yang biasa dibeli hanya 1-2 buah tiap pembelian dan sebagian besar konsumen tidak mengetahui kultivar pamelo yang dibeli mereka beli mereka hanya mengetahui bahwa itu adalah Jeruk Bali, Sebagian besar konsumen menyukai pamelo yang memiliki atribut kandungan vitamin banyak, rasa manis,  banyak mengandung air (juicy), tekstur empuk/halus, warna daging merah tua, beraroma harum, mempunyai ukuran buah standar (tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil), sepah (graininess) tidak ada,   jumlah biji antara sedikit sampai tidak berbiji, dan harga tidak terlalu mahal atau biasa saja. Pengembangan pamelo lebih diprioritaskan pada pamelo yang tidak berbiji dan bersepah sedikit. Kata Kunci:  Aksesi Pamelo, Atribut Pamelo, Keputusan pembelian, Preferensi
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI DAN EFISIENSI KELEMBAGAAN PERTANIAN PADI ORGANIK DAN ANORGANIK DI DESA LIMBANGAN KECAMATAN SUKARAJA KABUPATEN SUKABUMI Apriani, Mira; nahraeni, wini; Yusdiarti, Arti
JURNAL AGRIBISAINS Vol. 6 No. 1 (2020): Jurnal AgribiSains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (859.369 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v6i1.2797

Abstract

Padi organik menghasilkan beras yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan beras dari padi anorganik.  Keunggulan beras organik antara lain:  relatif aman untuk dikonsumsi karena tidak mengandung residu kimia, teksturnya lebih pulen, dan masa simpannya lebih lama, sehingga permintaan dan harga beras organik meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan usahatani padi organik dan anorganik, persepsi anggota terhadap kelompok tani dan menghitung biaya transaksi. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juni 2019 di Desa Limbangan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi. Jumlah petani  sampel sebanyak  20 orang petani padi organik (Kelompok Tani Ciloa)  dan 30 orang petani padi anorganik (Kelompok Tani Subur Tani) yang dipilih secara acak sederhana.  Metode analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan, R/C, uji beda, skala Likert dan analisis biaya transaksi untuk mengukur efisiensi kelembagaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan padi organik lebih tinggi dari pendapatan padi anorganik dengan perbandingan R/C sebesar  1,48 dan 1,13. Persepsi petani baik padi organik maupun anorganik terhadap peran kelembagaan kelompok tani dinilai sudah baik terutama dalam hal menyelesaikan konflik, interaksi antar anggota kelompok tani dan bebas mengeluarkan pendapat. Namun dipersepsikan kelompok belum dapat berperan untuk dapat meningkatkan pendapatan setiap musim, dan akses informasi masih lemah. Rasio biaya transaksi terhadap penerimaan Kelompok Tani Ciloa dan Subur Tani sebesar 0,23 dan 0,51. Hal ini menunjukkan bahwa kelembagaan Kelompok Tani  Ciloa (untuk padi organic)  relatif lebih efisien.  Perlu peningkatan peran kelompok dalam hal akses terhadap informasi dan pasar, dan   mengurangi biaya transaksi untuk meningkatkan efisiensi kelembagaan kelompok tani. Kata kunci : R/C,  Skala Likert, Biaya Transaksi, Efisiensi Kelembagaan