Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

THE RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND BEHAVIOR OF BREASTFEEDING AND INTAKE OF COMPLEMENTARY FEEDING WITH NUTRITIONAL STATUS OF CHILDREN AGED 6-24 MONTHS AT KESUNEAN HEALTH CENTER CIREBON Mauli Ardhiya; Ignatius Hapsoro; Shofa Nur Fauzah
Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health No. 4 (2019)
Publisher : Yayasan Aliansi Cendekiawan Indonesia Thailand (Indonesian Scholars' Alliance)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: The insufficient nutrient intake in the certain time may affect physical growth and development of children. The percentage of babies with exclusive breast feeding are only 37.3%. It is still under the national target. This research aims to examine the correlation of knowledge, attitude, and behavior of breastfeeding and intake of complementary feeding with nutritional status of children. Methodology: This study was a cross sectional research conducted in Kesunean Health Center, Cirebon City. Totally 100 mothers of children aged 6 to 24 months was selected by consecutive sampling. The nutritional status was calculated based on weight of age whereas the predictors (knowledge, attitude, behavior) was asked by 31 questions. The statistical analysis used Spearman test. Results: The results of this study found that knowledge (p=0.001 and r=0.561), attitude (p=0.001 and r=0.498), and behavior (p=0.001 and r=0.606) had a correlation with nutritional status in Kesunean Health Center. Conclusion: Knowledge, attitude, and behavior of mother had correlation with nutritional status. Public health center should promote the importance of breast milk and provide the counseling to the mother. Keywords: breastfeeding, intake of complementary feeding, nutritional status of children
DESCRIPTIVE STUDY OF DIETARY PATTERNS AND PHYSICAL ACTIVITIES AMONG PATIENTS WITH TYPE 2 DIABETES MELLITUS IN COMMUNITY HEALTH CENTER OF KESUNEAN, CIREBON Hanif Haidaryafi; Muhammad Edial Sanif; Ignatius Hapsoro Wirandoko
Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health No. 4 (2019)
Publisher : Yayasan Aliansi Cendekiawan Indonesia Thailand (Indonesian Scholars' Alliance)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: The prevalence of Diabetes Mellitus (DM) remains high in Indonesia. The Basic Health Research of Indonesia in 2018 revealed that 2% of 250 million population were diagnosed of DM. Unbalanced dietary patterns and lack of physical activities contributed as the risk factors of DM type 2. Particularly, this study wants to find out the description of dietary patterns and physical activities among patients in the community health center of Kesunean, Cirebon. Methodology: This descriptive study used 89 people with DM type 2 aged 45-65 years as the respondents. Consecutive sampling was used as the sampling technique, while recall questionnaire of 24-hour food consumption and food frequency for diet and Baecke questionnaire for physical activity were used as data collection techniques. Results: The results of frequency distribution analysis showed that 64 (71.9%) respondents had unbalanced diets, while 25 (28.1%) of them had balanced diets. Regarding physical activities, 51 (57.3%) respondents had low intensity of physical activities and 38 (42.7%) patients had moderate intensity of physical activities. Conclusion: Most of the respondents with DM type 2 had unbalanced diets and low intensity of physical activities. Community Health Center of Kesunean should provide communication, information and communication about the importance of balanced diets and physical activities in order to prevent the incidence of DM type 2. Keywords: Physical activity, diet, type 2 diabetes mellitus
HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) DENGAN PENGETAHUAN DAN POLA ASUH IBU PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI PUSKESMAS BANTARKALONG KABUPATEN TASIKMALAYA Wirandoko, Ignatius Hapsoro
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.501 KB)

Abstract

PENGARUH EKSTRAK CABAI RAWIT (CAPSICUM FRUSTECENS L) TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT PADA TIKUS PUTIH JANTAN Wirandoko, Ignatius Hapsoro
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.471 KB)

Abstract

Secara umum masyarakat Indonesia menyukai masakan pedas. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya cabai rawit (Capsicum frutescens L) di banyak masakan nusantara. Salah satu kandungan yang banyak ditemui di cabai rawit adalah capsaicin. Selain capsaicin ada juga senyawa lain seperti flavonoid, alkoloid, dan sterol pada cabai rawit. Pada ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens L) ditemukan flavonoid yang memiliki sifat antioksidan dalam melawan radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang timbul atas diberikannya ekstrak cabai rawit terhadap kuantitas leukosit di tikus putih jantan. Penelitian ini dilakukan dengan metode Pre and Post Test Only Control Group Design dan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu 1 kelompok kontrol dan 2 kelompok perlakuan. Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan perbandingan yang melibatkan hasil pengamatan. Hasil pengamatan yang dimaksud disini adalah hasil dari kelompok yang diberi ekstrak cabai rawit dan kelompok yang tidak mendapat perlakuan demikian. Uji statistik menggunakan One Way ANOVA untuk mendapati perbedaan rata-rata dan uji t berpasangan untuk mengetahui perubahan bermakna. Berdasarkan uji One Way Anova didapatkan (P=0,943) hal tersebut memperlihatkan bahwa pada pretest tidak berbeda secara bermakna (P >0,05) dan hasil postest menunjukan (P=0,000) menunjukan berbeda secara bermakna. Sedangkan hasil uji t berpasangan didapatkan bahwa pada kelompok kontrol tidak terhadi perubahan bermakna yaitu nilai (P=0,765). Kelompok perlakuan 1 yang diberi ekstrak cabai rawit 150 mg menunjukan perubahan bermakna yaitu (P=0,032). Kelompok perlakuan 2 yang diberi ekstrak cabai rawit 200 mg menunjukan perubahan bermakna karena nilai P<0,05 yaitu (P=0,002) Pemberian perlakuan terbukti berpengaruh terhadap penurunan kuantitas leukosit tikus putih jantan.
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI, PARITAS, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER Wirandoko, Ignatius Hapsoro
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.347 KB)

Abstract

Antenatal care merupakan salah satu upaya mencegah kematian ibu dengan mendeteksi lebih dini terjadinya resiko tinggi kehamilan. Beberapa faktor untuk meningkatkan kepatuhan antenatal care diantaranya adalah dukungan suami, paritas pendidikan dan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan trimester III. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan suami, paritas, tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan trimester III dengan kepatuhan antenatal care di puskesmas Bojonggede Kabupaten Bogor. Metode penelitian yang digunakan disini ialah desain Cross Sectional yang menggunakan kuesioner sebagai data primer dan teknik purposive sampling yang dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2014 yang ada di wilayah kerja puskesmas Bojonggede Kabupaten Bogor. Dari penelitian ini bisa diketahui bahwa 60 ibu hamil trimester III terdapat hubungan antara dukungan suami dengan kepatuhan antenatal care (p = 0,002), paritas dengan kepatuhan antenatal care (p = 0,013), pendidikan ibu hamil dengan kepatuhan antenatal care (p = 0,023), dan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan trimester III dengan kepatuhan antenatal care (p = 0,008). Hasil analisis multivariate didapatkan faktor secara mandiri yang bermakna terhadap kepatuhan antenatal care adalah dukungan suami (p = 0.008) dan Pengetahuan (p = 0.002). Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara dukungan suami, paritas, tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu hamil trimester III dengan kepatuhan antenatal care di puskesmas Bojonggede Kabupaten Bogor. Kata Kunci: Dukungan Suami, Paritas, Pendidikan, Pengetahuan, Kepatuhan Antenatal Care.
Pengaruh Pemberian Zinc, Fe dan Vitamin A Terhadap Kejadian Infeksi dan Pertumbuhan Wirandoko, Ignatius Hapsoro; Mulyaningsih, Ruri Eka Maryam
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.926 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v5i1.858

Abstract

Kekurangan zat zinc dapat mengganggu pertumbuhan dan meningkatkan resiko mendapat diare dan infeksi saluran nafas. Suplementasi zinc dan besi mungkin meningkatkan pertumbuhan anak. Defisiensi vitamin A dapat menyebabkan kebutaan pada anak usia dini, sehingga menghambat tumbuh kembang anak.Membuktikan efek pemberian zinc, fe, dan vitamin A dalam menurunkan kejadian infeksi dan memperbaiki pertumbuhan pada anak gizi kurang usia 2-5 tahun. Pre n post test. Satu bulan sebelum diintervensi pengambilan sampel darah kadar Zink,Fe dan Vitamin A, ditanyakan kejadian infeksi (berapa kali dalam 1 bulan terakhir) dan pertumbuhan TB di lihat di KMS. Satu bulan setelah diintervensi diambil sampel darah lagi kadar Zink,Fe, dan Vitamin A, ditanyakan lagi pertumbuhan dan kejadian infeksi. Sebelum Penelitian dilakukan sidang Komisi Etik oleh Tim Komisi Etik Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon (Full Board). Intake vitamin A (µg) rata-rata 303±11 dan untuk intake zat besi rata-rata 5,74±0,3 mg, sedangkan intake zink rata-rata 3,8±0. Bila dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) maka intake vitamin A, zat besi dan zink secara rata-rata tidak ada yang memenuhi Angka AKG yaitu 75,7±2,9 persen, 75,0±4,3 persen dan 47,4±1,8 persen. Indikator Tinggi Badan/ Umur (TB/U) banyak anak dengan stunting sebesar 15,9 persen, sedangkan anak dengan obese indikator berat badan/tinggi badan (BB/TB) sebesar 1 persen. Keadaan kesehatan sampel penelitian ditemukan lebih dari separuh sampel menderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) 60,4 persen dan diare 21,3 persen diare. Intake makanan zat besi, zink dan vitamin A anak 24-60 bulan di Indonesia masih tidak dapat memenuhi kebutuhan dan jauh di bawah Angka Kecukupan Gizi (AKG). Faktor yang secara konsisten berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan mikronutrien tersebut (zat besi, zink, vitamin A) dan status sosial ekonomi rendah. Kata kunci: Zinc, Fe, Vitamin A, Infeksi dan Pertumbuhan
Hubungan Karakteristik Ibu Terhadap Status Gizi Balita di Wilayah Puskemas Imbanagara Kabupaten Ciamis Niklah Zaidah; Muhammad Girza Fathwa A; Ignatius Hapsoro W
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 1 (2024): Volume 6 Nomor 1 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i1.12849

Abstract

ABSTRACT Nutritional status greatly affects the growth and development of under-five children. Nutritional status also affects the intelligence of under five children. Nutritional problems are a health problem of global concern. UNICEF states that until 2020 there is no single country that can reach the global nutrition targets that have been set. This research is an observational study, Quantitative, with a design used in this study is a case control. Using univariate, bivariate, multivariate analysis. There is a relationship between maternal age and nutritional status of toddlers p=0.000 (p<0.05) with a correlation coefficient of 0,416 including a moderate relationship, there is a relationship between maternal knowledge and nutritional status of toddlers p=0,000 (p<0.05) with a correlation coefficient of 0.372 including a moderate relationship, there is a relationship between maternal education and nutritional status of toddlers p=0,003 (p<0.05) with a correlation coefficient of 0.179 including a very low relationship, there is no significant relationship between maternal income and the nutritional status of children under toddlers p=0.047 (p<0.05) with a correlation coefficient of 0.047 including a very low relationship. There is no significant relationship between mothers' income and the nutritional status of under-five children, there is a significant relationship between mothers' age, mothers' knowledge, mothers' education on the nutritional status of under-five children in the Imbanagara community health centre. Keyword: Nutritional Status, Age, Knowledge, Education, Income   ABSTRAK Status gizi sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan balita. Status gizi juga berpengaruh pada kecerdasan balita, permasalahan gizi merupakan masalah kesehatan yang masih menjadi perhatian secara global. UNICEF menyatakan hingga tahun 2020 tidak ada satupun negara yang dapat memenuhi target gizi global yang telah ditetapkan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yaitu Kuantitatif, dengan desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah case control. Menggunakan analisis data univariat, bivariat, multivariat. Terdapat hubungan antara usia ibu dengan status gizi balita p=0,000 (p<0,05) dengan Koefisien Korelasi 0,416 termasuk hubungan sedang , terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan status gizi balita p=0,000 (p<0,05) dengan Koefisien Korelasi 0,372 termasuk hubungan sedang, terdapat hubungan antara pendidikan ibu dengan status gizi balita p=0,003 (p<0,05) dengan Koefisien Korelasi 0,179 termasuk hubungan sangat rendah, tidak ada hubungan yang signifikan antara pendapatan ibu dengan status gizi balita p=0,047 (p<0,05) dengan Koefisien Korelasi 0,047 termasuk hubungan sangat rendah. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan ibu dengan status gizi balita, terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu, pengetahuan ibu, pendidikan ibu terhadap status gizi balita di wilayah Puskesmas Imbanagara Kata Kunci: Status Gizi, Usia, Pengetahuan, Pendidikan, Pendapatan
PROFIL LIPID PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD ARJAWINANGUN PERIODE 2022 Pamungkas, Nanda Dwi; Herdwiyanti, Menik; Indriyati, Rose; Wirandoko, Ignatius Hapsoro; Astuti, Widi; Canceryta, Sherly; Romdhoni, Mohamad
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 11 No 2 (2025): TUNAS MEDIKA JURNAL KEDOKTERAN & KESEHATAN
Publisher : Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/tumed.v11i2.10951

Abstract

ABSTRAK LATAR BELAKANG Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik dengan karakteristikhiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, resistensi insulin atau keduanya. Resistensi Insulindapat disebabkan oleh dislipidemia sehingga menyebabkan DM. Riset Kesehatan Dasar (2018) menunjukanadanya peningkatan yang cukup signifikan pada prevalensi diabetes mellitus dari 6,9% menjadi 8,5%. Dikabupaten Cirebon, kecamatan Arjawingun memiliki penderita DM sebanyak 699 orang di dua pelayanankesehatan data dinkes kabupaten Cirebon. TUJUAN Mengetahui gambaran karakteristik Profil Lipid PadaPenderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSUD Arjawinangun. METODE Penelitian ini menggunakan metodedeskriptif observasional dengan teknik pengambilan data total sampling. Didapatkan 88 sampel dari data RekamMedik Bulan Januari sampai Desember tahun 2022 sudah memenuhi kriteria inklusi dan eklusi. Data diolahdengan analisis univariat. HASIL Hasil penelitian menunjukan penderita DMT2 di RSUD Arjawinangunmemiliki mayoritas berusia lansia akhir sebanyak 36 sampel (40,9%), lebih banyak Perempuan 64 sampel(72,7%), memiliki mayoritas BMI dengan kategori obesitas tipe 1 sebanyak 38 sampel (43,2%), kadar GDS≥300 sebanyak 71 sampel (80,7%), kadar HbA1c (&gt;8%) 86 sampel (97,7%), kadar LDL (≥190 mg/dl) 23sampel (26,1%), kadar HDL (&lt;40 mg/dl) 63 sampel (71,6%), Trigliserida (200-499 mg/dl) 55 sampel (62,5%),kadar Kolesterol total (≥240 mg/dl) 45 sampel (51,1%). SIMPULAN Penderita DMT2 di RSUD Arjawinangun,lebih banyak Perempuan, penderita mayoritas lansia akhir dan memiliki BMI dengan kategori obesitas. KadarGDS tidak terkontrol, kadar HbA1c mayoritas kendali buruk. Pada pemeriksaan profil lipid didapatkanmayoritas HDL kategori rendah, LDL sangat tinggi, Trigliserida tinggi, dan Kolesterol total tinggi.Kata Kunci : Profil lipid, Diabetes mellitus tipe 2, Dislipidemia, resistensi insulin. ABSTRACT BACKGROUND Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disease characterized by hyperglycemia that occursdue to abnormalities in insulin secretion, insulin resistance or both. Insulin resistance can be caused bydyslipidemia, leading to T2DM. Basic Health Research (2018) showed a significant increase in the prevalenceof diabetes mellitus from 6.9% to 8.5%. In Cirebon Regency, Arjawingun sub-district has 699 people with DM intwo health services. OBJECTIVE Determine characteristic of Lipid Profile in Patients with Type 2 DiabetesMellitus at Arjawingun hospital. METHODS This study used descriptive observational method with totalsampling data collection technique. From 239 samples 88 samples from medical record data from January toDecember 2022 with the inclusion and exclusion criteria. Data were processed with univariate analysis.RESULTS The results showed that patients with T2DM at Arjawinangun Hospital had a majority of late elderlyas many as 36 people (40.9%), more women 64 people (72.7%), had a majority of BMI with type 1 obesitycategory as many as 38 samples (43.2%), GDS levels ≥300 as many as 71 people (80.7%), HbA1c levels (&gt;8%)86 people (97.7%), LDL levels (≥190 mg/dl) 23 people (26.1%), HDL levels (&lt;40 mg/dl) 63 people (71.6%),Triglycerides (200-499 mg/dl) 55 people (62.5%), Total cholesterol levels (≥240 mg/dl) 45 people (51.1%).CONCLUSION Patients with T2DM at Arjawinangun Hospital, more women (72.7%) than men (27.3%), themajority of patients are elderly and have BMI in the obesity category. GDS levels are not controlled (≥300) asmuch as 80.7%, the majority of HbA1c levels are poorly controlled. In the lipid profile examination, the majorityof HDL was found to be low, LDL was very high, Triglycerides were high, and Total cholesterol was high.Keyword : Lipid profile, Diabetes mellitus, Dyslipidemia, insulin resistance.
Hubungan Kunjungan Antenatal Care Dengan Tingkat Pengetahuan Tentang Preeklamsia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Sedong Aprila, Bela; Wirandoko, Ignatius Hapsoro; Suroso, Triono Adi
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i10.61685

Abstract

Latar Belakang : Preeklamsia merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu dan janin di Indonesia, ditandai dengan hipertensi dan proteinuria setelah usia kehamilan 20 minggu. Kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai preeklamsia berkontribusi terhadap keterlambatan deteksi dan penanganan kondisi ini. Kunjungan antenatal care (ANC) secara teratur merupakan upaya penting dalam meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai tanda bahaya kehamilan, termasuk preeklamsia. Berdasarkan data WHO tahun 2020, preeklamsia menyumbang sekitar 25% dari penyebab kematian ibu di dunia, dan di Indonesia tercatat 412 kasus kematian ibu akibat preeklamsia pada tahun 2023. Prevalensi hipertensi dalam kehamilan di Jawa Barat mencapai 10,57%, tertinggi di Indonesia. Tujuan : Menganalisis hubungan kunjungan antenatal care dengan tingkat pengetahuan tentang preeklamsia pada ibu hamil di puskesmas sedong. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 97 ibu hamil. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner terstruktur yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan menggunakan uji Spearman. Hasil : Terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan kunjungan antental care dengan tingkat pengetahuan tentang preeklamsia pada ibu hamil (p=0,006). Kesimpulan: Penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kunjungan antenatal care dan pengetahuan tentang preeklamsia di Puskesmas Sedong. Ibu hamil yang rutin melakukan kunjungan antenatal cenderung memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai preeklamsia. Hal ini menyimpulkan bahwa pentingnya peningkatan akses dan kepatuhan terhadap kunjungan ANC guna meningkatkan pengetahuan serta pencegahan terhadap preeklamsia.
Effectiveness of Gedong Gincu Mango Leaf Extract Gel (Mangifera indica L. var. Gedong gincu) on Cut Wound Healing in Male White Rats (Rattus norvegicus) of the Wistar Strain Loren, Azzahro Maharani; Wirandoko, Ignatius Hapsoro; Marfuati, Sri
GHMJ (Global Health Management Journal) Vol. 7 No. 3s (2024)
Publisher : Yayasan Aliansi Cendekiawan Indonesia Thailand (Indonesian Scholars' Alliance)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35898/ghmj-741041

Abstract

Background: The Indonesia Basic Health Research data show the prevalence of wounds including incision/scratches/stab wounds reaches 20.1%. Natural herbal products play an important role in the wound healing process functioning as anti-inflammatories, antioxidants, antimicrobials, and collagen formation. Mango leaves are often considered waste even though they have many health benefits with the high content of coactive compounds, such as alkaloids, flavonoids, tannins, and saponins which are good for cut wound healing. The use of gel is more stable and controlled release compared to other topical preparations. Gedong Gincu mangoes originating from West Java have unique properties and they are marketed widely in some areas including Cirebon. Aims: This study aims to identify the most effective concentration of Gedong Gincu mango leaf extract on cut wound healing in male white rats (Rattus norvegicus) of the Wistar Strain. Methods: This study used a post-test-only control group design. The extract gel used three levels of concentration, namely 40%, 50%, and 60%. The positive control used 10% povidone iodine while the negative control used a gel base. The gel was applied to the cut wound twice a day for 14 days. Results: The average length of the cut wound was 0.916 cm, 0.912 cm, and 1.050 cm for concentration levels of 40%, 50%, and 60%. For the positive and negative controls, it reached 0.996 cm and 0.702 cm respectively. This indicates no significant difference in the length of the cut wound with a p-value of 0.121 (p>0.05). The wound healing process was effective at a concentration level of 60% as indicated by the disappearance of erythema and edema. Conclusion: Mango leaf extract gel (Mangifera indica L.var. Gedong Gincu) is effective in healing cut wounds with the disappearance of erythema and edema in male white rats (Rattus norvegicus) Wistar strain with a concentration of 60%. Received: 25 September 2024  |  Reviewed: 19 October 2024  |  Revised: 30 November 2024  |  Accepted: 15 December 2024.