Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GIZI DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL TRIMESTER 1 DAN 2 DI PUSKESMAS GUNUNG LINGKAS KOTA TARAKAN Ignatius Hapsoro Wirandoko; Thysa Thysmelia Affandi; Ryan Maheswara
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 9 No 1 (2023): TUNAS MEDIKA JURNAL KEDOKTERAN & KESEHATAN
Publisher : Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/tumed.v9i1.9358

Abstract

Latar belakang Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah keadaan dimana ibu menderita kekurangan kalori dan protein (malnutrisi) yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu hamil. Ibu hamil dengan masalah gizi berdampak terhadap kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi Pada tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) 2015-2030 target nasional ibu hamil KEK adalah 5% , sedangkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 di Indonesia, prevalensi KEK wanita hamil umur 15-49 tahun adalah 17,3%. Hasil tersebut menunjukan bahwa prevalensi risiko KEK pada ibu hamil masih tinggi. Tujuan Mengetahui hubungan Tingkat pengetahuan gizi dengan kejadian kurang energi kronik pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Gunung Lingkas kota Tarakan. Metode Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan Cross Sectional. Pengambilan data menggunakan teknik simple random sampling kepada 89 responden ibu hamil Trimester 1 dan 2. Variabel pengetahuan diukur menggunakan kuisoner dan variabel kejadian kekurangan energi kronik diukur langsung menggunakan pita (LILA). Variabel pengetahuan dibagi menjadi baik dan buruk, Sedangkan Variabel kejadian KEK dibagi menjadi mengalami dan tidak mengalami KEK. Hasil Hasil korelasi antara pengetahuan gizi dengn kejadian Kekurangan energi kronik pada ibu hamil menunjukkan korelasi yang signifikan (p <0,005). Simpulan Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan gizi dengan kejadian kekurangan energi kronik pada ibu hamil trimester 1 dan 2
Gambaran Uveitis Anterior pada Dewasa di RSUD Waled Tahun 2023-2024 Fadilla, Rahma Nur; Astuti, Widi; Wirandoko, Ignatius Hapsoro
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i11.62435

Abstract

Ocular inflammation is an immune response to infection, irritation, autoimmune disease, allergies, or trauma that can affect both extraocular and intraocular structures. Anterior uveitis is an inflammation of the anterior part of the uveal tract, which has the potential to cause a significant decrease in vision up to blindness if left untreated. Its causes vary, ranging from infectious, non-infectious, to idiopathic factors. To describe the distribution and frequency of adult patients with anterior uveitis at RSUD Waled, Cirebon Regency, in 2023–2024, based on age, sex, clinical symptoms, visual acuity, and intraocular pressure. This research is a descriptive observational study using secondary data obtained from medical records in RSUD Waled 2023-2024 that met the inclusion and exclusion criteria. The majority of anterior uveitis patients in this study were middle-aged adults aged >40–60 years (56,5%) and predominantly female (54,3%). The most common clinical symptom was visual impairment, reported in 45 (35,3%) patients. Visual acuity was mostly categorized as good (44,6%) in the right eye and (40,2%) in the left eye. Intraocular pressure was mostly within the normal range (53,3%). Anterior uveitis in this study was most commonly found in middle-aged adults, and females. The most frequent clinical symptom was visual impairment. Most patients had visual acuity in the good category, and intraocular pressure remained within the normal range.