Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

MEMAHAMI KONSEP METODE BLENDED LEARNING Muthoharoh, Miftakhul
ILJ: Islamic Learning Journal Vol. 2 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam STIT al Urwatul Wutsqo Bulurejo Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54437/iljjislamiclearningjournal.v2i1.1516

Abstract

Education is currently facing extraordinary challenges since the existence of covid-19, learning that is usually done face-to-face has turned into learning that must be done remotely. Online learning requires teachers to innovate various learning methods. The blended learning method comes as one of the methods that can be applied during the Covid-19 pandemic. This research tries to examine the concept of blanded learning method. This research uses a type of library research (library research) with a literature review approach. based on the findings, the blanded learning method can be used as a learning method amid the Covid-19 conditions that have not subsided.  
Moderasi Beragama: Perkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa Muthoharoh, Miftakhul
Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars Vol 7 No 1 (2023): AnCoMS, Desember 2023
Publisher : Koordinatorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta Wilayah IV Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/ancoms.v7i1.482

Abstract

Abstract: The diversity of the Indonesian nation is a necessity that cannot be avoided; the diversity of ethnicities, cultures and religious differences is unique to the Indonesian nation; however, with the existence of differences, conflict and friction are things that are inevitable in this nation, because That understanding of religious moderation to strengthen the nation is an absolute thing for the government to do as an effort to maintain the unity of this nation. The purpose of this writing is to discuss the concept of religious moderation in strengthening national unity; the method used is a literature review; this study concludes that it is needed to understand the values of religious moderation, namely being middle, not extreme, perpendicular, tolerance, deliberation, pioneering, improvement, love of the country, anti-corruption, respect for culture at all levels of society so that harmonization of national and national life can be achieved. Support is needed from the government, religious leaders, and educational institutions to socialize and develop religious moderation in society so that peace and harmony can be realized in living life
Internalisai Nilai Pendidikan Damai dalam Membetuk Sikap Toleransi Ditengah Pluralisme Siswa Muthoharoh, Miftakhul
Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars Vol 8 No 1 (2024): AnCoMS, Oktober 2024
Publisher : Koordinatorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta Wilayah IV Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/ancoms.v8i1.568

Abstract

**Abstract** The diversity of Indonesia is a blessing granted by Almighty God. Therefore, this diversity should always be appreciated, nurtured, and developed by all elements, including educational institutions. Such efforts are necessary to foster a harmonious, peaceful, and tranquil life. Ironically, violence and conflicts among students based on differences continue to occur, sometimes leading to bullying. These behaviors often arise from a lack of education on the importance of tolerance in maintaining harmony amid diversity. SD Negeri 1 Balun is an example of a pluralistic school that successfully instills peaceful living and harmonious coexistence among students of different religions through peace education. This study aims to examine how SD Negeri 1 Balun internalizes peace education to foster student tolerance. A descriptive qualitative method is used in this research. The findings indicate that SD Negeri 1 Balun conducts peace education internalization, including respect, love, fairness, justice, cooperation, and tolerance in all school activities, from classroom lessons and extracurricular activities to habituation programs. As a result, tolerance naturally develops among students, enabling all SD Negeri 1 Balun students to live in harmony amidst their differences.
Media PowerPoint dalam Pembelajaran Muthoharoh, Miftakhul
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol. 26 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29138/tasyri.v26i1.66

Abstract

Media is a learning tool that every teacher needs to pay attention to when they want to carry out the teaching and learning process because if there is no development in the use of media in learning, the teaching and learning process will be monotonous and unpleasant, even students tend to be lazy to take part in learning. if this happens it is certain that the failure of the teaching and learning process has failed. Facing the digital era 4.0, a teacher must be really able to use various kinds of multimedia in learning, teachers are not allowed to only use student worksheets when teaching. In this era, teachers should use technology-based learning media such as the internet or use Microsoft PowerPoint as a medium when they want to deliver material to students.
Konsep Evaluasi dalam Pendidikan Islam Muthoharoh, Miftakhul
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol. 26 No. 2 (2019): October 2019
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29138/tasyri.v26i2.71

Abstract

Evaluasi merupakan proses penaksiran terhadap ada tidaknya perkembangan, untuk mengettahui kadar dan tingkat kemajuan seseorang sebagai alat untuk membantu seseorang agar merubah sikap dan tingkah lakunya dan untuk mempertimbangkan kecukupan alat yang dipakai maupun administrasi yang ada. Sasaran evaluasi dalam pendidikan islam adalah sejauh mana loyalitas dan pengabdian seorang hamba kepa Allah SWT, sejauh mana dia dapat mengaplikasikan islam ditengah masyarakat, lingkungan alam, dan bagaimana dia memposisikan dirinya di hadapan Allah dan di sisi manusia. Dasar melaksanakan evaluasi dalam pendidikan islam tidak memandang formalitas, tetapi substansi dan kualitas sebuah tindakan, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Hajj: 37 bahwasanya “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai keridaan Allah tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya”. Dalam melaksanakan evaluasi seorang evaluator harus memperhatikan prinsip-prinsip kontinuitas, komperhenship, objektifitas baik diterapkan kepada diri sendiri maupun orang lain.
Historis Pendidikan Islam serta Upaya Penguatannya dalam Sistem Pendidikan Nasional Muthoharoh, Miftakhul; pengelola, pengelola
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol. 28 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/tasyri.v28i1.111

Abstract

Pendidikan islam ialah suatu pendidikan yang bertujuan ingin membentuk seorang pribadi yang muslim sepenuhnya, serta mengembangkan semua kemampuan manusia dan menumbuhkan hubungan yang erat antara manusia dengan allah dan ciptaannya. Sejarah adalah suatu peristiwa yang terjadi di masa lampau. Jadi, Sejarah pendidikan islam di Indonesia adalah suatu peristiwa mengenai pendidikan islam pada mala lampau yang ada di Indonesia. Dalam pendidikan islam di Indonesia ada pembagian berdasarkan zamannya: pendidikan zaman kerajaan, pendidikan zaman penjajahan, pendidikan zaman kemerdekaan. Pada zaman kerajaan pendidikan islam memiliki beberapa lembaga yang digunakan dalam proses pendidikan yakni, masjid dan langgar, pesantren. Dari pendidikan islam zaman kerajaan ke pendidikan islam zaman penjajahan ada perubahan terhadap sistem pendidikan islam tersebut, Belanda menganggap pendidikan agama islam yang diselenggarakan di pondok-pondok pesantren, masjid, mushalla, dianggap tidak membantu pemerintah belanda. Para santri dianggap buta huruf latin. Lebih jelasnya madrasah dan pesantren dianggap tidak berguna dan tingkatannya rendah, sehingga disebut sekolah desa. Oleh sebab itu, belanda mendirikan sekolah-sekolah dasar di tiap Kabupaten dimaksudkan untuk menandingi dan menyaingi madrasah, pesantren, dan pengajian di desa itu. begitu juga dengan bangsa jepang yang mengganti semua kebijakan- kebijakan bangsa indonesia untuk kepentingaan pribadi jepang. Pendidikan islam mengalami perkembangan pesat pada zaman kemerdekaan yang telah mengembangkan mulai dari proses sampai dengan lembaga-lembaganya menjadi lebih baik. Pada zaman kemerdekaan pendidikan islam sudah mendirikan madrasah dan sekolah umum yang lebih baik dari sebelumnya. Upaya penguatan terhadap posisi pendidikan Islam dalam sistem pendidikan nasional. Penguatan tersebut ditunjukkan oleh lembaga dan SDM pendidikan Islam itu sendiri, baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Pendidikan harus terdepan dalam segala hal, sehingga eksistensinya bisa diakui secara nasional.
Penerapan Pembelajaran Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Memecahkan Masalah dalam Mata Pelajaran Fikih di Tingkat Madrasah Ibtidaiyah Muthoharoh, Miftakhul; pengelola, pengelola
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol. 29 No. 01 (2022): April 2022
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/tasyri.v29i01.157

Abstract

Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas pengetahuan dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Pendidikan juga merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan potensi diri dan keterampilan siswa melalui proses pembelajaran sebagai bekal bagi dirinya menjalani hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam melaksanakan proses belajar mengajar semua guru diharapkan untuk menerapkan pembelajaran yang aktif, yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa. Pembelajaran pemecahan masalah merupakan sebuah pembelajaran yang bisa meningkatkan daya fikir siswa dan mengasah kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan meghadapi masalah dengan baik cepat dan tepat.
Urgensi Prestasi Belajar Bidang Studi Fiqih dalam Meningkatkan Amal Ibadah Siswa Rahmanto, Sarwo Edi; Muthoharoh, Miftakhul
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol. 29 No. 01 (2022): April 2022
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/tasyri.v29i01.161

Abstract

Student achievement is needed to improve student charity. The habit of doing good deeds should be caused by the acquisition of competent learning in students, especially from fiqh subjects. From this background, there are several main questions, 1) How is the urgency of student achievement in the field of jurisprudence in improving student charity at MAN 1 Mojokerto? 2) What are the obstacles faced in relation to student achievement in the field of fiqh studies in improving student charity at MAN 1 Mojokerto? This type of research uses qualitative methods with a descriptive pattern field research approach. This study also uses the theoretical framework of student achievement and student worship. This study came to the findings that 1) The urgency of student achievement in the field of fiqh studies in improving student charity at MAN 1 Mojokerto must include the involvement of parents. Students who are gifted in religious arts must be accompanied by teachers who will be more focused in growing obedience and constancy in their religious practice activities. 2). There are two obstacles faced in relation to student achievement in the field of fiqh studies in improving student worship at MAN 1 Mojokerto, namely internal constraints that rely on the psychological personality of students and external constraints in the form of the residential environment and social environment. Both require parental intervention and the seriousness of the PAI and BK teachers in guarding and monitoring the development of students' interests so that it leads to good habits of student worship.
Implementasi Kepemimpinan Transformatif ., Winarto; Muthoharoh, Miftakhul
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol. 29 No. 01 (2022): April 2022
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/tasyri.v29i01.162

Abstract

Pemimpin akan menjadi hal yang urgen dalam mengawal maju mundurnya lembaga pendidikan tanpa meremehkan faktor yang lainya, kepemimpinan transformatif memiliki satu model kepemimpinan yang diprediksikan mampu mendorong terciptanya efektivitas institusi pendidikan. Jenis kepemimpinan ini menggambarkan adanya tingkat kemampuan pemimpin untuk mengubah mentalitas dan perilaku pengikut menjadi lebih baik dengan cara menunjukkan dan dorongan mereka untuk melakukan sesuatu yang kelihatan mustahil. Konsep kepemimpinan ini menawarkan persepektif perubahan bahkan menciptakan perubahan. Dengan 7 karakteristik yang manyatu dengan karakteristik lainya sehingga menjadi lebih baik dan lebih kompleks. Melihat kondisi pendidikan Islam saat ini masih di jauhi oleh pasar, masyarakat lebih memilih pendidikan umum yang lebih manawarkan kwalitas dan kwantitas yang lebih baik. Maka dengan implementasi kepemimpinan Tranformatif dalam lembaga pendidikan Islam akan membawa perubahan dan citra yang baik di masyarakat sehingga lembaga pendidikan Islam menjadi di jadikan rujukan pengembangan ilmu oleh pasar.
Memahami Pola Pendidikan Islam Masa Rasulullah SAW dan Khulafaur Rosyidin Muthoharoh, Miftakhul; pengelola, pengelola
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol. 29 No. 02 (2022): Oktober 2022
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/tasyri.v29i02.176

Abstract

Pendidikan Islam merupakan hal yang paling utama bagi warga suatu negara, karena maju dan keterbelakangan suatu negara akan ditentukan oleh tinggi dan rendahnya tingkat pendidikan warga negaranya. Salah satu bentuk pendidikan yang mengacu kepada pembangunan tersebut, yaitu pendidikan agama adalah modal dasar yang merupakan tenaga penggerak yang tidak ternilai harganya bagi pengisian aspirasi bangsa, karena dengan terselanggaranya pendidikan agama secara baik akan membawa dampak terhadap pemahaman dan pengalaman ajaran agama.Pendidikan Islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan Hadist untuk membentuk manusia yang seutuhnya, yakni manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Allah SWT, dan untuk memelihara nilai-nilai kehidupan sesama manusia agar dapat menjalankan pendidikan dapat menjalankan seluruh kehidupannya, sebagaimana yang telah ditentukan Allah dan Rasulnya demi kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Pada masa Nabi, pendidikan Islam berpusat di Madinah, setelah Rasulullah wafat kekuasaan pemerintahan Islam di pegang oleh Khulafaurrasyidin. Wilayah Islam telah meluas diluar jazirah Arab para khalifah ini memusatkan perhatiannya pada pendidikan keagamaan syiar agama dan kokohnya pendidikan. Tahun-tahun pemerintahan khulafaurrasyidin merupakan perjuangan terus-menerus antara hak yang mereka bawa dan dakwahkan kebatilan yang mereka perangi dan musuhi. Pada zaman khulafaurrasyidin seakan-akan kehidupan Rasulullah SAW itu terulang kembali. Pendidikan Islam masih tetap memantulkan al-Qur’an dan Sunnah di ibu kota khilafah di Makkah, di Madinah dan di berbagai negeri lain yang ditaklukan oleh orang-orang Islam.