Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Media PowerPoint dalam Pembelajaran Muthoharoh, Miftakhul
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol 26 No 1 (2019): April 2019
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29138/tasyri.v26i1.66

Abstract

Media is a learning tool that every teacher needs to pay attention to when they want to carry out the teaching and learning process because if there is no development in the use of media in learning, the teaching and learning process will be monotonous and unpleasant, even students tend to be lazy to take part in learning. if this happens it is certain that the failure of the teaching and learning process has failed. Facing the digital era 4.0, a teacher must be really able to use various kinds of multimedia in learning, teachers are not allowed to only use student worksheets when teaching. In this era, teachers should use technology-based learning media such as the internet or use Microsoft PowerPoint as a medium when they want to deliver material to students.
Konsep Evaluasi dalam Pendidikan Islam Muthoharoh, Miftakhul
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol 26 No 2 (2019): October 2019
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29138/tasyri.v26i2.71

Abstract

Evaluasi merupakan proses penaksiran terhadap ada tidaknya perkembangan, untuk mengettahui kadar dan tingkat kemajuan seseorang sebagai alat untuk membantu seseorang agar merubah sikap dan tingkah lakunya dan untuk mempertimbangkan kecukupan alat yang dipakai maupun administrasi yang ada. Sasaran evaluasi dalam pendidikan islam adalah sejauh mana loyalitas dan pengabdian seorang hamba kepa Allah SWT, sejauh mana dia dapat mengaplikasikan islam ditengah masyarakat, lingkungan alam, dan bagaimana dia memposisikan dirinya di hadapan Allah dan di sisi manusia. Dasar melaksanakan evaluasi dalam pendidikan islam tidak memandang formalitas, tetapi substansi dan kualitas sebuah tindakan, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Hajj: 37 bahwasanya “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai keridaan Allah tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya”. Dalam melaksanakan evaluasi seorang evaluator harus memperhatikan prinsip-prinsip kontinuitas, komperhenship, objektifitas baik diterapkan kepada diri sendiri maupun orang lain.
Historis Pendidikan Islam serta Upaya Penguatannya dalam Sistem Pendidikan Nasional Muthoharoh, Miftakhul
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol 28 No 1 (2021): April 2021
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/tasyri.v28i1.111

Abstract

Pendidikan islam ialah suatu pendidikan yang bertujuan ingin membentuk seorang pribadi yang muslim sepenuhnya, serta mengembangkan semua kemampuan manusia dan menumbuhkan hubungan yang erat antara manusia dengan allah dan ciptaannya. Sejarah adalah suatu peristiwa yang terjadi di masa lampau. Jadi, Sejarah pendidikan islam di Indonesia adalah suatu peristiwa mengenai pendidikan islam pada mala lampau yang ada di Indonesia. Dalam pendidikan islam di Indonesia ada pembagian berdasarkan zamannya: pendidikan zaman kerajaan, pendidikan zaman penjajahan, pendidikan zaman kemerdekaan. Pada zaman kerajaan pendidikan islam memiliki beberapa lembaga yang digunakan dalam proses pendidikan yakni, masjid dan langgar, pesantren. Dari pendidikan islam zaman kerajaan ke pendidikan islam zaman penjajahan ada perubahan terhadap sistem pendidikan islam tersebut, Belanda menganggap pendidikan agama islam yang diselenggarakan di pondok-pondok pesantren, masjid, mushalla, dianggap tidak membantu pemerintah belanda. Para santri dianggap buta huruf latin. Lebih jelasnya madrasah dan pesantren dianggap tidak berguna dan tingkatannya rendah, sehingga disebut sekolah desa. Oleh sebab itu, belanda mendirikan sekolah-sekolah dasar di tiap Kabupaten dimaksudkan untuk menandingi dan menyaingi madrasah, pesantren, dan pengajian di desa itu. begitu juga dengan bangsa jepang yang mengganti semua kebijakan- kebijakan bangsa indonesia untuk kepentingaan pribadi jepang. Pendidikan islam mengalami perkembangan pesat pada zaman kemerdekaan yang telah mengembangkan mulai dari proses sampai dengan lembaga-lembaganya menjadi lebih baik. Pada zaman kemerdekaan pendidikan islam sudah mendirikan madrasah dan sekolah umum yang lebih baik dari sebelumnya. Upaya penguatan terhadap posisi pendidikan Islam dalam sistem pendidikan nasional. Penguatan tersebut ditunjukkan oleh lembaga dan SDM pendidikan Islam itu sendiri, baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Pendidikan harus terdepan dalam segala hal, sehingga eksistensinya bisa diakui secara nasional.
Pertumbuhan dan Perkembangan Pendidikan Islam pada Masa Bani Ummayah Muthoharoh, Miftakhul; Hartono, Febri
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol 30 No 1 (2023): April 2023
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/tasyri.v30i1.219

Abstract

Islam sebagai agama universal memberikan pedoman hidup bagi manusia menuju kehidupan yang bahagia, yang pencapainnya sangat bergantung pada pendidikan, sebab pendidikan merupakan kunci pembuka kehidupan manusia, oleh karena itu Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat, hubungan tersebut bersifat organis-fungsional, dimana pendidikan difungsikan sebagai alat untuk mencapai ke-Islaman dan Islam menjadi kerangka dasar serta pondasi pengembangan pendidikan Islam. Pendidikan tumbuh dan berkembang seiring dengan tumbuh dan berkembangnya Islam, hal ini menunjukan bahwa pendidikan tidak bisa dilepaskan dengan sejarahnya. Dinasti Umyyah sebagai dinasti pertama sebagai abad ekspansi yang hanyut dengan masalah-masalah yang menyangkut tentang penaklukan, konsolidasi dan sebagai suatu kekaisaran multinasional dan multikultural yang sadar akan kebutuhan-kebutuhannya. Dengan sadar menaruh perhatian besar kepada persoalan-persoalan pendidikan. Sehingga pada gilirannya Dinasti Umayyah ini mampu menumbuhkan kembangkan berbagai khasanah keilmuan yang sekarang ini terasa manfaatnya, terutama bagi dunia Eropa yang mampu menggali dan mengembangkannya.
Konsep Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5 PPRA) dalam Kurikulum Merdeka Muthoharoh, Miftakhul
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol 31 No 01 (2024): April 2024
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/tasyri.v31i01.616

Abstract

Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5 PPRA) merupakan program yang diinisiasi oleh pemerintah untuk memperkuat pemahaman nilai-nilai pancasila dan ajaran islah dikalangan siswa untuk menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks dalam pendidikan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis Project Penguatan profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5 PPRA) yang diterapkan dalam kurikulum merdeka. Penelitian ini merupakan penelitian kajian pustaka. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5 PPRA) bisa dilaksanakan melalui kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, kokurikuler, dan budaya madrasah.
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR ROSYIDIN Muthoharoh, Miftakhul; Aisyah, Siti
ILJ: Islamic Learning Journal Vol. 1 No. 2 (2023): April
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam STIT al Urwatul Wutsqo Bulurejo Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54437/iljjislamiclearningjournal.v1i2.879

Abstract

Religious education for Muslims is an Islamic education that comes from the Al-Qur'an and As Sunnah. This article discusses the dynamics of change and development of Islamic Education in the period after the death of the Prophet Muhammad shallall?hu'alaihi wa sallam, especially the development of Islamic Education during the Rashidun Khulafaur era. Described how the education system that was applied to each caliph and the various situations behind the education system that was applied at that time. This research applies library research with the documentation method. The results of this study indicate that the pattern of education during the time of Caliph Abu Bakar radh?yall?hu‘anhu was generally the same as the pattern of education during the time of the Prophet Muhammad shallall?hu 'alaihi wa sallam. The development of Islam very rapidly occurred during the Caliph Umar bin Khatab radh?yall?hu 'anhu which was continued by the Caliph Uthman bin Affan radh?yall?hu 'anhu. However, there have been a number of fundamental changes that have taken place, particularly in terms of the policies and methods of education that have been implemented.
MEMAHAMI KONSEP METODE BLENDED LEARNING Muthoharoh, Miftakhul
ILJ: Islamic Learning Journal Vol. 2 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam STIT al Urwatul Wutsqo Bulurejo Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54437/iljjislamiclearningjournal.v2i1.1516

Abstract

Education is currently facing extraordinary challenges since the existence of covid-19, learning that is usually done face-to-face has turned into learning that must be done remotely. Online learning requires teachers to innovate various learning methods. The blended learning method comes as one of the methods that can be applied during the Covid-19 pandemic. This research tries to examine the concept of blanded learning method. This research uses a type of library research (library research) with a literature review approach. based on the findings, the blanded learning method can be used as a learning method amid the Covid-19 conditions that have not subsided.  
Women's Contribution to Religious Moderation in a Multicultural Society: a Study in Balun Village, Lamongan Muthoharoh, Miftakhul; Ni’mah, Khoirotun
Syaikhuna: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam Vol. 16 No. 02 (2025): October
Publisher : STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62730/syaikhuna.v16i02.7667

Abstract

Indonesia’s multicultural society, characterized by ethnic, cultural, and religious diversity, is vulnerable to intergroup friction, especially given the strong religious convictions of its people. Building multicultural awareness through moderate religious practices is therefore crucial. Balun Village, recognized as the “village of Pancasila” for its strong pluralism, exemplifies this effort. This research investigates the role of women in fostering religious moderation and explores the social construction of women’s involvement in Balun Village. Employing a qualitative phenomenological approach, data were gathered through observation, interviews with religious, community, and women leaders of various backgrounds, and documentation from village authorities and related organizations. Data analysis followed the Miles & Huberman technique, encompassing data reduction, display, verification, and conclusion drawing. Findings reveal that women play a strategic role in promoting religious moderation across multiple domains. Within families, women serve as educators of tolerance, instilling diversity values in children from an early age. Socially, they participate in inclusive religious and community activities and act as mediators in interfaith groups to maintain harmony. Additionally, women help preserve local culture as a unifying force amid pluralism. Their influence is evident in interfaith economic initiatives, the internalization of moderation values in family education, and their leadership in religion-neutral social activities. Through active engagement, women in Balun Village significantly contribute to creating a harmonious and moderate society.
Transformasi Pembelajaran Abad 21 Melalui Pendekatan Flipped Classroom Muthoharoh, Miftakhul
ILJ: Islamic Learning Journal Vol. 3 No. 3 (2025): Juli In Press
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam STIT al Urwatul Wutsqo Bulurejo Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54437/iljjislamiclearningjournal.v3i3.2521

Abstract

21st century learning requires a transformation of the educational paradigm to be more innovative, interactive, and learner-centred. One approach that is relevant to these demands is the flipped classroom. This approach reverses the traditional learning pattern by placing knowledge transfer activities outside the classroom through digital media, while class time is used for discussion, collaboration, and problem solving. This article aims to examine the concept, characteristics, and implementation of the flipped classroom as a 21st-century learning strategy. The writing method uses a literature study by examining various related literature sources. The results of the study show that the flipped classroom can increase learning independence, active participation, and critical and collaborative thinking skills among students. In addition, this approach supports the integration of technology in learning, which is in line with the competency requirements of the 21st century. Thus, learning transformation through the flipped classroom not only provides a more meaningful learning experience but also prepares students to face global challenges creatively and adaptively.