Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung sebagai Bioadsorben dalam Proses Adsorpsi Besi(II) dan Metilen Biru Mayangsari, Novi Eka; Ramadani, Tarikh Azis; Nindyapuspa, Ayu; As-sajdah, Gumelar Muluk
Jurnal Chemurgy Vol 8, No 1 (2024): Jurnal Chemurgy-Juni 2024
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/cmg.v8i1.11152

Abstract

Pertumbuhan industri akan menghasilkan efek samping, salah masalahnya adalah pencemaran limbah cair yang mengandung logam berat dan zat warna. Pencemaran tersebut dapat berdampak buruk bagi lingkungan sehingga perlu untuk diolah. Proses pengolahan limbah cair yang dapat dilakukan adalah dengan proses adsorpsi. Adsorpsi menggunakan karbon aktif berbahan dasar tongkol jagung yang sebelumnya dilakukan proses karbonasi pada 350⁰C selama 3 jam. Tongkol jagung yang telah menjadi karbon, dihaluskan hingga ukuran 20, 40, dan 60 mesh. Proses aktivasi dengan larutan ZnCl2 0,3 M. Proses adsorpsi ini berlangsung secara kontinu dengan debit 100 ml/menit. Karbon aktif yang dihasilkan telah memenuhi spesifikasi karbon aktif berdasarkan SNI. Proses adsorpsi secara kontinu ini berhasil menurunkan besi(II) hingga 99,55% dengan ukuran karbon aktif sebesar 40 mesh. Hal serupa juga berhasil dilakukan untuk menurunkan metilen biru hingga 97,565% dengan ukuran karbon aktif sebesar 60 mesh. Nilai penurunan ini dipengaruhi oleh penurunan ukuran partikel yang akan berdampak pada peningkatan besar kapasitas adsorpsi.
Pengembangan Sekolah Hijau Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup Pada Sekolah Menengah Mayangsari, Novi Eka; Pri Astuti, Ulvi; Erlan Afiuddin, Ahmad; Utami Dewi, Tanti; Nindyapuspa, Ayu; Setiani, Vivin; Amelia Novitrie, Nora; Apriani, Mirna; Vita Sophia, Alma
Jurnal Cakrawala Maritim Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Cakrawala Maritim
Publisher : P3M Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35991/jcm.v7i2.30

Abstract

Permasalahan lingkungan menjadi kepentingan bersama untuk diselesaikan semua elemen masyarakat. Berdasarkan kondisi tersebut, perlu adanya upaya untuk mencegah kerusakan lingkungan, yaitu dengan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Sekolah memiliki peranan yang penting dalam penerapan PLH melalui kegiatan sekolah hijau. SMK Negeri 1 Surabaya merupakan salah satu sekolah yang sudah menerapkan kegiatan berbasis sekolah hijau. Namun masih diperlukan pengembangan-pengembangan untuk meningkatkan peran serta dalam pelestarian lingkungan. Sehingga tujuan dari kegiatan ini yaitu dapat dipahami terkait kegiatan yang mendukung sekolah hijau, meningkatkan kualitas sekolah dan lingkungan, dan mengembangkan manajemen sekolah berwawasan lingkungan. Berdasarkan kegiatan ini, dilakukan sosialisasi dengan materi pemanfaatan sampah menjadi kompos, pengelolaan limbah plastik, dan emisi karbon serta implementasinya. Hasil yang didapatkan bahwa SMKN 1 Surabaya sangat antusias dalam mengikuti kegiatan sosialisasi untuk mendukung sekolah hijau, serta memahami materi sosialisasi yang telah disampaikan. Selain itu dilakukan implementasi dari sosialisasi yaitu dengan melakukan pengomposan metode BSF. Pengomposan berhasil dilakukan dan menghasilkan produk berupa pupuk kompos dan larva BSF yang tinggi protein untuk pakan ternak.
Rencana Pengembangan Sempadan Sungai Di Desa Kemantren Sebagai Sarana Rekreasi Urban Tourism Fahmi, M. Rizal; Widodo, Hendro Agus; Kusuma, George Endri; Santoso, Mardi; Kurniasih, Dewi; Nindyapuspa, Ayu; Karamina, Ponti Almas; Syafiuddin, Syafiuddin; Putra, Gusma Hamdana; Cahyono, Luqman; Utomo, Agung Prasetyo
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 2 (2024): Desember
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/4nbym639

Abstract

Lahan terbuka menjadi kebutuhan utama bagi kehidupan masyarakat, terutama setelah COVID-19. Pandemi yang berlangsung selama lebih dari dua tahun makin menyadarkan masyarakat bahwa ruang terbuka adalah hal yang penting untuk diupayakan keberadaannya. Di antara beberapa hal yang bisa dilakukan adalah pemanfaatan lahan kosong di sekitar bantaran sungai dengan mengubahnya menjadi kawasan yang ramah lingkungan. Salah satu sungai yang dapat dikembangkan untuk menjadi sarana rekreasi terletak di Desa Kemantren, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo. Kawasan ini diharapkan menjadi tempat wisata bertemakan "Urban Tourism" yang dapat dinikmati oleh masyarakat desa ataupun warga sekitar. Pemanfaatan lahan ini akan membawa dampak yang positif bagi Dusun Kemantren, karena selain warganya dapat menikmati Urban Tourism, mereka juga dapat melakukan kegiatan ekonomi di tempat wisata baru. Kas dusun pun akan terisi dengan potensi-potensi yang mengikutinya. Untuk mewujudkan fungsi tersebut, diperlukan suatu perencanaan yang memenuhi prinsip-prinsip penataan lanskap yang baik, mulai dari studi literatur, survey lokasi, analisis tapak, hingga proses perencanaan itu sendiri. Diawali dengan sketsa ide dan dilanjutkan dengan pengembangan model 3D, hasil desain dan perencanaan telah dilaksanakan sebagian dengan membuat lampu penanda dinamis yang diletakkan di dekat jalan masuk pemukiman. Selain itu, pengelolaan sampah yang menjadi perhatian utama menjadi dasar pembagian tempat sampah menjadi dua, organik dan anorganik. Sampah organik akan masuk ke dalam proses pengomposan dan sampah anoganik dapat disetorkan ke bank sampah atau diproses sebagai bahan dasar kerajinan tangan yang memiliki nilai guna dan ekonomi. Perancangan dan pembuatan Urban Tourism di Dusun Kemantren, Sidoarjo ini mengkolaborasikan institusi pendidikan dengan pemerintah desa, sehingga penerapan ilmu dapat maksimal dengan dilakukannya pengabdian masyarakat, dan pihak desa juga dapat merasakan manfaatnya secara nyata.
Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer dan Aplikasi Pola Hidup Bersih di SMK Negeri 4 Surabaya dalam Upaya Menyikapi Pandemi COVID-19 Utomo, Agung Prasetyo; Primaningtyas, Widya Emilia; Ahmad, Mahasin Maulana; Kusminah, Imah Luluk; Andiana, Rocky; Nindyapuspa, Ayu; Tjahyonowatie, Sri; Ningrum, Dwi Setia
Educivilia: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2020): Educivilia: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.461 KB) | DOI: 10.30997/ejpm.v1i2.2941

Abstract

Pandemi Covid-19 yang ditetapkan oleh WHO pada tanggal 9 maret 2020 merupakan dorongan terkuat program pengabdian masyarakat ini dilakukan. Sektor ekonomi, sosial, dan pendidikan pun terdampak akibat pandemi Covid-19, khususnya di Indonesia. Sebelum vaksin atau terapi pengobatan ditemukan untuk melawan Covid-19, masyarakan hanya bisa melakukan pencegahan pemutusan rantai penyebaran virus dengan memahami dan melaksanakan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Anjuran pemerintah untuk menerapkan pola hidup bersih dan tetap dirumah berdampak pada sebagian kelompok masyarakat untuk membeli bahan pokok dan alat kesehatan khususnya masker dan hand sanitizer dengan berlebihan. Pembelian dalam jumlah masif menyebabkan ketersediaan barang tersebut menjadi sedikit sehingga mengakibatkan harga jual menjadi mahal. Sesuai dengan permasalahan tersebut, “Tim Pengabdian Masyarakat PPNS” melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer di lingkungan SMK Negeri 4 Surabaya dalam menyikapi Pandemi Covid-19 untuk sekolah berkelanjutan. Metode dalam penelitian ini dengan cara observasi dan sosialisasi tetang wabah pandemi Covid-19 terhadap Kepala Sekolah, Guru serta Karyawan SMK Negeri 4 Surabaya, yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan secara offline dan daring. Kegiatan ini diakhiri dengan evaluasi kegiatan serta memberikan rekomendasi sarana sekolah untuk memutus penyebaran rantai Covid-19.  Pelatian ini berdampak positif terhadap lingkungan SMK Negeri 4 Surabaya, perubahan ini terlihat dari protokol kesehatan yang berlaku di sekolah, serta dari segi ekonomi dapat menekan alokasi dana untuk pembelian produk hand sanitizer.
Synthesis of Magnetic Composites of Chitosan-Fly Ash-Fe3O4 Nanoparticle to Improve Congo Red Dye Adsorption Mayangsari, Novi Eka; Dira Pratiwi, Dewi One; Ashifa, Naura Aqillafasha; Ramadani, Tarikh Azis; Novitrie, Nora Amelia; Nindyapuspa, Ayu; Cahyono, Luqman
International Journal of Eco-Innovation in Science and Engineering (IJEISE) Vol. 6 No. 1 (2025): IJEISE
Publisher : UPN Veteran Jatim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/ijeise.v6i1.143

Abstract

Chitosan, an environmentally friendly adsorbent, is derived from the deacetylation of crab shell chitin. In this study, the chemical and physical properties of chitosan were enhanced through the direct compositing process of magnetic chitosan (Chi) with fly ash powder particles (FA). This research is of considerable importance in the development of environmentally friendly adsorbent materials for the treatment of wastewater contaminated with synthetic dyes, particularly azo dyes such as congo red. The utilization of crab shell waste as a source of chitosan, in conjunction with fly ash and Fe₃O₄ to form Chi-FA-Fe₃O₄ magnetic composites, has been demonstrated to exhibit considerable promise in enhancing adsorption efficiency. The magnetic composite of Chi-FA-Fe₃O₄ was characterized by XRD and SEM. The present study investigated the effect of adsorption process parameters on CR dye removal. The parameters that were investigated included contact time (30-150 minutes) and initial concentration of CR dye at an adsorbent dosage of 0.06 grams in 100 milliliters and a pH of 4. The maximum removal efficiency of the Chi-FA-Fe₃O₄ composite for CR dye was recorded as 99.82% at an initial concentration of 100 parts per million (ppm) CR dye for 150 minutes. Pursuant to the analysis of XRD, it has been confirmed that the compositing process was successfully executed, thereby yielding 2θ values indicative of Fe₃O₄ and FA. Additionally, an enhancement in the intensity of the Chi-FA-Fe₃O₄ composite was observed following the adsorption of CR dye. Concurrently, SEM analysis revealed that the Chi-FA-Fe₃O₄ composite and the Chi-FA-Fe₃O₄ composite exhibited an augmented intensity.
Penanganan Sampah Laut di Indonesia : A Review Fikry, Izzul; Putra, Riko Satrya Fajar Jaelani; Nindyapuspa, Ayu; Auliya, Prativi Khilyatul; Abdillah, Hayy Nur; Wuryaningrum, Nanda Dwi
Jurnal Teknologi Maritim Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Teknologi Maritim
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35991/jtm.v7i2.40

Abstract

Indonesia produces 33,113,277.69 tons of waste per year, in which 13,455,925.41 tons are unmanaged waste. From these data, it can be seen that Indonesia is still experiencing problems in waste management. Unmanaged waste is at risk of being carried away by river currents that lead to the sea., Not only land-based waste, marine debris must also be adressed. Marine debris could possibly come from activities on land or at sea. Marine debris consists of three categories; macro, meso and micro marine debris. This paper is a narrative-review on how to dealt with marine debris in Indonesia. Several methods have been done by the Indonesian government to dealt with marine debris. In 2018, the Indonesian government issued Presidential regulation number 83 of 2018, concerning the handling of marine debris. Besides that, Indonesian government also formed National Plan of Action (NPOA) and opened itself to foreign investors to invest on that action plan, especially on adressing marine plastic debris. In addition to forming special team and supporting regulations, the complexity of marine debris problems must also be resolved by integrated research on marine debris, and also make changes on Indonesian human resources‘ mentality and mindset.
Analisis Kadar Air, Abu, dan Fixed Carbon pada Biobriket Sludge IPAL dengan Metode Karbonisasi 6000C Nindyapuspa, Ayu; Dermawan, Denny; Pramestyawati, Talent Nia; Firmansyah, Bagas Wahyu; Pakpahan, Araya Bonita
Jurnal Teknologi Maritim Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Teknologi Maritim
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35991/jtm.v8i1.41

Abstract

Peningkatan produksi minuman dapat mengakibatkan peningkatan jumlah air limbah yang dihasilkan. Hal ini mengakibatkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) menjalankan proses pengolahan limbah secara berkelanjutan, yang berpengaruh pada peningkatan volume sludge di IPAL. Sludge dari Instalasi Pengolahan Air Limba (IPAL) memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai biobriket. Agar kualitas bionriket meningkat, limbah IPAL dicampur dengan sekam padi, serbuk kayu, dan fly ash untuk menambah nilai kalor dari bionriket tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak dari komposisi bahan biobriket yang menggunakan campuran fly ash dan abu sekam padi, melalui metode karbonisasi pada suhu 600 derajat Celcius. Berbagai kombinasi bahan biobriket yang diterapkan dalam studi ini mencakup sludge IPAL dan abu sekam padi (100% : 0% ; 90% : 10% ; 80% : 20%) serta sludge IPAL, serbuk kayu, dan fly ash (40%:50%:10%, 60%:30%:10%, 80%:10%:10%). Analisis kualitas biobriket yang akan dilaksanakan mencakup analisis proksimat (kandungan air, kandungan abu, karbon tetap). Hasil analisis akan dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 4931:2010 mengenai Briket Batubara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan air pada biobriket sudah memenuhi standar yang ditetapkan, tetapi kandungan abu dan karbon tetap masih belum mencapai syarat yang sesuai dengan SNI 4931:2010.
The Effect of adding Coconut Shells and Corn Husk to Biobriquettes from Fish Bone Waste Nindyapuspa, Ayu; Setiani, Vivin; Firnanda, Dhea Ayu
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 22, No 2 (2025): July 2025
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/presipitasi.v22i2.393-404

Abstract

Biomass generates a large amount of waste. One of these is fish bones, corn husks, and coconut shells. Fish bone waste has the potential to be used as biobriquettes because it contains 10.16% carbon. To maximize the potential of fish bone waste, it should be mixed with corn husks and coconut shells. In addition, more calories can be added to the biobriquettes.  In the manufacture of biobriquettes, pyrolysis temperature also affects the quality of the resulting biobriquettes. The purpose of this study was to determine the quality of biobriquettes with a mixture of fish bones, corn husks, and coconut shells at 5000C and 3500C. The compositions of the biobriquette materials used in this study were 100% fish bone waste, fish bone:coconut shell waste (50:50), and fish bone waste:corn husk (50:50). The results of the study showed that biobriquettes with a mixture of fish bones and coconut shell 50:50 at a pyrolysis temperature of 350 °C had the best quality according to SNI 01-6235-2000 concerning wood charcoal briquettes. The water content and calorific value were 1.93% and 5,913.6 cal/g, respectively. The addition of coconut shells and corn husks affected the characteristics of biobriquettes made from fish bone waste.