Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Pengaruh Ukuran Partikel Serbuk Bonggol Jagung Terhadap Sintesis Komposit Kampas Rem Non-Asbestos Primaningtyas, Widya Emilia; Suheni, Suheni; Pradana, Feri Alfian
Jurnal IPTEK Vol 22, No 1 (2018)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1327.181 KB) | DOI: 10.31284/j.iptek.2018.v22i1.235

Abstract

Pengembangan produksi kendaraan bermotor yang berjalan pesat dewasa ini, berjalan seiring dengan pengembangan suku cadangnya. Pemakaian material berbasis asbes pada pembuatan kampas rem kendaraan dinilai membahayakan kesehatan. Jagung merupakan salah satu makanan pokok rakyat Indonesia selain nasi. Seiring dengan kebutuhan jagung yang cukup tinggi, maka produksi limbah yang dihasilkan dari tanaman jagung juga mengalami kenaikan. Bonggol jagung merupakan salah satu produk limbah jagung yang sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai serat penguat bahan friksi pada komposit kampas rem non-asbestos. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel serbuk bonggol jagung, dan mekanisme struktur pada komposit rem non asbestos. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan berbagai ukuran serbuk bonggol jagung (50, 80 dan 100 mesh), juga melakukan proses pengarbonan pada sebagian dari serbuk. Setelahnya masing-masing kondisi serbuk dicampur dengan resin dan hardener dengan perbandingan komposisi material pengisi dan material penguat sebanyak 20 : 80 %V. Tiap-tiap spesimen di uji keausan abrasive dan foto makro. Hasil yang di dapatkan dari pengujian keausan abrasive adalah nilai kehilangan tinggi dan kehilangan berat. Didapatkan dalam pengujian, semakin kecil ukurancpartikel maka ketahanan aus semakin baik. Nilai ketahanan aus terbaik dari spesimen kampas rem dinilai dari banyaknya kehilangan berat dihasilkan olehcvariasi ukuran partikel 100 mesh baik dengan kondisi serbuk dikarbonkan maupunctidak dikarbonkan senilai 0,56 ± 0,19 gr sedangkan nilai ketahanan aus terbaik daricspesimen kampas rem dinilai dari nilai kehilangan tinggi dihasilkan oleh variasicukuran partikel 100 mesh dengan kondisi serbuk tidak dikarbonkan senilai 1,22 ±0,45 mm. Disimpulkan pula perlakuan pengarbonan pada serbuk bonggol jagung relatif memberikan efek peningkatan nilai ketahanan aus, dinilai dari nilai kehilangan tinggi dan kehilangan beratnya.
PENGARUH ORIENTASI SERAT KACA TERHADAP KEKUATAN IMPACT PADA BODI PROTOTIPE MOBIL LISTRIK Primaningtyas, Widya Emilia
Jurnal IPTEK Vol 21, No 1 (2017)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.065 KB) | DOI: 10.31284/j.iptek.2017.v21i1.75

Abstract

Pengembangan produksi kendaraan bermotor berpenggerak listrik tengah berjalan pesat dewasa ini, sebagai salah satu upaya pemecahan masalah krisis energi dunia. Studi perihal bodi mobil listrik berbahan komposit pun juga sedang dikembangkan untuk mencapai bodi mobil yang ringan, fleksibel, ekonomis, namun kuat dan tangguh. Penelitian tentang pengaruh variasi penyusunan orientasi serat kaca (30o , 45o , 60o, dan Acak) pada variasi komposisi material penguat dan material pengikat (1:2,7 dan 1:4,4) terhadap kekuatan impact pada bodi mobil listrik tipe prototipe dilakukan, dan didapatkan hasil nilai kekuatan impact tertinggi dari variasi komposisi 1 : 2,7 dengan penyusunan serat gelas secara acak. Untuk komposit dengan susunan serat acak dengan campuran komposisi 1:2,7 didapatkan nilai kekuatan impact sebesar 557.33± 38.68 kgm/m2, sedangkan untuk komposisi 1:4,4 didapat nilai 400 kgm/m2, dan masing-masing nilai tersebut merupakan kekuatan impact tertinggi dibandingkan dengan komposit yang tersusun secara seragam dengan variasi sudut di setiap komposisi campuran. Disimpulkan juga bahwa nilai kekuatan impact akan meningkat dengan bertambahnya komposisi penambahan serat pada campuran komposit.Kata Kunci : Serat Gelas, Komposit, Orientasi, Kekuatan Impact
Pengaruh Ukuran Partikel Serbuk Bonggol Jagung Terhadap Sintesis Komposit Kampas Rem Non-Asbestos Widya Emilia Primaningtyas; Suheni Suheni; Feri Alfian Pradana
Jurnal IPTEK Vol 22, No 1 (2018)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.iptek.2018.v22i1.235

Abstract

Pengembangan produksi kendaraan bermotor yang berjalan pesat dewasa ini, berjalan seiring dengan pengembangan suku cadangnya. Pemakaian material berbasis asbes pada pembuatan kampas rem kendaraan dinilai membahayakan kesehatan. Jagung merupakan salah satu makanan pokok rakyat Indonesia selain nasi. Seiring dengan kebutuhan jagung yang cukup tinggi, maka produksi limbah yang dihasilkan dari tanaman jagung juga mengalami kenaikan. Bonggol jagung merupakan salah satu produk limbah jagung yang sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai serat penguat bahan friksi pada komposit kampas rem non-asbestos. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel serbuk bonggol jagung, dan mekanisme struktur pada komposit rem non asbestos. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan berbagai ukuran serbuk bonggol jagung (50, 80 dan 100 mesh), juga melakukan proses pengarbonan pada sebagian dari serbuk. Setelahnya masing-masing kondisi serbuk dicampur dengan resin dan hardener dengan perbandingan komposisi material pengisi dan material penguat sebanyak 20 : 80 %V. Tiap-tiap spesimen di uji keausan abrasive dan foto makro. Hasil yang di dapatkan dari pengujian keausan abrasive adalah nilai kehilangan tinggi dan kehilangan berat. Didapatkan dalam pengujian, semakin kecil ukurancpartikel maka ketahanan aus semakin baik. Nilai ketahanan aus terbaik dari spesimen kampas rem dinilai dari banyaknya kehilangan berat dihasilkan olehcvariasi ukuran partikel 100 mesh baik dengan kondisi serbuk dikarbonkan maupunctidak dikarbonkan senilai 0,56 ± 0,19 gr sedangkan nilai ketahanan aus terbaik daricspesimen kampas rem dinilai dari nilai kehilangan tinggi dihasilkan oleh variasicukuran partikel 100 mesh dengan kondisi serbuk tidak dikarbonkan senilai 1,22 ±0,45 mm. Disimpulkan pula perlakuan pengarbonan pada serbuk bonggol jagung relatif memberikan efek peningkatan nilai ketahanan aus, dinilai dari nilai kehilangan tinggi dan kehilangan beratnya.
PENGARUH ORIENTASI SERAT KACA TERHADAP KEKUATAN IMPACT PADA BODI PROTOTIPE MOBIL LISTRIK Widya Emilia Primaningtyas
Jurnal IPTEK Vol 21, No 1 (2017)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.iptek.2017.v21i1.75

Abstract

Pengembangan produksi kendaraan bermotor berpenggerak listrik tengah berjalan pesat dewasa ini, sebagai salah satu upaya pemecahan masalah krisis energi dunia. Studi perihal bodi mobil listrik berbahan komposit pun juga sedang dikembangkan untuk mencapai bodi mobil yang ringan, fleksibel, ekonomis, namun kuat dan tangguh. Penelitian tentang pengaruh variasi penyusunan orientasi serat kaca (30o , 45o , 60o, dan Acak) pada variasi komposisi material penguat dan material pengikat (1:2,7 dan 1:4,4) terhadap kekuatan impact pada bodi mobil listrik tipe prototipe dilakukan, dan didapatkan hasil nilai kekuatan impact tertinggi dari variasi komposisi 1 : 2,7 dengan penyusunan serat gelas secara acak. Untuk komposit dengan susunan serat acak dengan campuran komposisi 1:2,7 didapatkan nilai kekuatan impact sebesar 557.33± 38.68 kgm/m2, sedangkan untuk komposisi 1:4,4 didapat nilai 400 kgm/m2, dan masing-masing nilai tersebut merupakan kekuatan impact tertinggi dibandingkan dengan komposit yang tersusun secara seragam dengan variasi sudut di setiap komposisi campuran. Disimpulkan juga bahwa nilai kekuatan impact akan meningkat dengan bertambahnya komposisi penambahan serat pada campuran komposit.Kata Kunci : Serat Gelas, Komposit, Orientasi, Kekuatan Impact
Sintesis Komposit Kampas Rem Bebas Asbes Berpenguat Serbuk Kulit Singkong Widya Emilia Primaningtyas; Rahma Rei Sakura; Amir Biqi; Chamim Handoyo
R.E.M. (Rekayasa Energi Manufaktur) Jurnal Vol 3 No 2 (2018): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/r.e.m.v3i2.1614

Abstract

An agricultural waste production in Indonesia is increasing as well as the growth of agricultural production. This has become a serious problem in Indonesia. A massive waste will have a negative impact on the health of living things. Therefore, this study aims to provide solutions for the utilization of agricultural waste for the needs of the industry in the automotive sector. In addition, the use of agricultural waste, especially cassava peel waste, can be used as a substitute for brake pads in the form of composite reinforced natural fibers. There are two conditions for cassava peel waste, carbonized and uncarbonized. 50,80,100 Mesh particle size of cassava peel powder used. The composition of the ratio of volume fraction between cassava peel powder and composite epoxy resin used are 20:80; 30:70; and 40:60. The results show that variations in the composition of fibers and resins have an impact on wear values. The best wear resistance shown from the added of 20% cassava peel powder in 100 mesh sizes of particle with 0,00061 ± 0,00039.
Studi Penambahan fly ash pada Komposit Natural Fiber Reinforced Boat Widya Emilia Primaningtyas; Benedicta Dian Alfanda; Kiki Dwi Wulandari; Budhi Santoso
INOVTEK POLBENG Vol 12, No 2 (2022): INOVTEK Vol 12, No 2
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/ip.v12i2.2886

Abstract

Kapal berpenguat serat kaca masih menjadi mayoritas produksi industri transportasi laut, akibat harga yang relatif murah dan proses produksi yang mudah. Resiko kesehatan kerja yang tinggi saat produksi, dihasilkan dari penggunaan serat kaca yang ringan, tipis, dan tajam mudah terhirup. Maka kebutuhan kapal yang kuat, murah, dengan resiko kesehatan kerja rendah serta ramah lingkungan menjadi tantangan bagi sektor material di industri transportasi laut. Daun nanas, merupakan salah satu limbah komoditas perkebunan Indonesia, yang jumlahnya melimpah dan pemanfaatannya yang belum optimal, berpotensi menggantikan serat kaca pada konstruksi Natural Fiber Reinforce Boat. fly ash, merupakan residu hasil pembakaran batubara,tercatat pemanfaatannya hanya berada maksimum pada 12% dari total pasokan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sintesis pembentukan komposit polyester berpenguat serat daun nanas yang ditambahkan fly ash sebagai filler. Kekuatan tarik dari spesimen komposit diuji mengacu pada ASTM D638-14. Pembuatan komposit dilakukan dengan metode hand lay-up dengan komposisi reinforce dan matriks dalam persen volume sebesar  30:70% dengan variasi penambahan fly ash sebesar 0, 5, 10, 15 % dari tiap-tiap porsi komposisi matriks. Serat daun nanas pendek berukuran 1 mm digunakan dan disusun dengan orientasi random sebagai reinforce. Nilai kekuatan tarik terbaik dihasilkan dari komposit tanpa penambahan filler fly ash senilai 45,060,87 MPa, yang melampaui kekuatan minimum sebagai papan serat densitas tinggi mengacu pada SNI 01-4449-2006 yang dapat digunakan sebagai bahan dinding ruang sekat akomodasi interior kapal. Penambahan sejumlah sedikit fly ash (5%) sebagai filler dalam komposit menurunkan 6,41% kekuatan tarik, namun seiring dengan meningkatnya jumlah filler fly ash yang ditambahkan cenderung meningkatkan kekuatan tarik walaupun belum melampaui kekuatan tarik komposit tanpa tambahan filler fly ash.
Characteristics of Silica Sand Shipyard Sandblasting Waste as Construction Materials Kiki Dwi Wulandari; Widya Emilia Primaningtyas; Benedicta Dian Alfanda; Wahyuniarsih Sutrisno
INOVTEK POLBENG Vol 12, No 2 (2022): INOVTEK Vol 12, No 2
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/ip.v12i2.2865

Abstract

Silica sand as by-product waste is a major contributor to the volume of waste generated by sandblasting activities in the shipping industry. Based on a survey conducted during 2020-2022, silica sand in the shipping industry in East Java is around 450 tons/year. Silica sand has potential utilization based on its material characteristics, similar to natural sand in construction materials. This research analyzed the characteristics of silica sand from sandblasting waste to develop as construction material. The tests carried out included physical properties (particle size and shape, specific gravity, moisture content, absorption, mud content, specific gravity, and organic content) and chemical properties (X-Ray Fluorescence (XRF) and Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive X-Ray tests (SEM-EDX)). The results show that silica sand from sandblasting waste has 548.93 ± 6.46 m average particle size, 2.730 t/m3 specific gravity angular grain with medium sphericity, 0.06% water content, 3.381% absorption capacity, 1.22% mud content, 0.09 kg/liter bulk density, and a clear solution on the organic content test. As chemical content of sandblasting waste, the amount of SiO2, Al2O3, Fe2O3, and CaO are 93.02%, 1.02%, 2%, and 0.63%, respectively. This research concluded that shipyard sandblasting waste has characteristics that can be used as fine aggregate for sustainable building construction materials.
Study of Variation of Binder Materials On Permeability Of Foundry Green Sand Widya Emilia Primaningtyas; Farizi Rachman; Tisya P. Ramadhani; Aminatus Sa'diyah
International Journal of Marine Engineering Innovation and Research Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25481479.v8i2.16609

Abstract

The preparation of standards and procedures for the production process in the manufacturing industry plays an important role in achieving acceptable products and in accordance with the desired quality. Based on the data from the quality control report of a foundry company, casting defects slightly exceed the maximum reject rate. It was found that the moisture content in the molding sand produced according to the procedure exceeded the maximum water content in the molding sand. The research was conducted as an effort to improve the quality of the company's production in reducing reject products. Permeability values of molding sand and quantitative area of cast defects will be compared, as a variations of bentonite and molasses binders , in three variations of the percentage addition of binder, respectively: 1, 3, and 5%. The Anova Two Way approach was used to statistically assess the results of the permeability test of the test specimens to ensure the effect of the predictor variables on the response. The results indicated that the more molasses, 5% added to the molding sand, gave the highest permeability of 53.50 ± 0.50 cm3/minute and gave the lowest cast defect area of 11.97%. The addition of bentonite binder produces a phenomenon that is inversely proportional to the addition of molasses binder.
Studi Penambahan fly ash pada Komposit Natural Fiber Reinforced Boat Widya Emilia Primaningtyas; Benedicta Dian Alfanda; Kiki Dwi Wulandari; Budhi Santoso
INOVTEK POLBENG Vol 12, No 2 (2022): INOVTEK Vol 12, No 2
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/ip.v12i2.2886

Abstract

Kapal berpenguat serat kaca masih menjadi mayoritas produksi industri transportasi laut, akibat harga yang relatif murah dan proses produksi yang mudah. Resiko kesehatan kerja yang tinggi saat produksi, dihasilkan dari penggunaan serat kaca yang ringan, tipis, dan tajam mudah terhirup. Maka kebutuhan kapal yang kuat, murah, dengan resiko kesehatan kerja rendah serta ramah lingkungan menjadi tantangan bagi sektor material di industri transportasi laut. Daun nanas, merupakan salah satu limbah komoditas perkebunan Indonesia, yang jumlahnya melimpah dan pemanfaatannya yang belum optimal, berpotensi menggantikan serat kaca pada konstruksi Natural Fiber Reinforce Boat. fly ash, merupakan residu hasil pembakaran batubara,tercatat pemanfaatannya hanya berada maksimum pada 12% dari total pasokan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sintesis pembentukan komposit polyester berpenguat serat daun nanas yang ditambahkan fly ash sebagai filler. Kekuatan tarik dari spesimen komposit diuji mengacu pada ASTM D638-14. Pembuatan komposit dilakukan dengan metode hand lay-up dengan komposisi reinforce dan matriks dalam persen volume sebesar  30:70% dengan variasi penambahan fly ash sebesar 0, 5, 10, 15 % dari tiap-tiap porsi komposisi matriks. Serat daun nanas pendek berukuran 1 mm digunakan dan disusun dengan orientasi random sebagai reinforce. Nilai kekuatan tarik terbaik dihasilkan dari komposit tanpa penambahan filler fly ash senilai 45,060,87 MPa, yang melampaui kekuatan minimum sebagai papan serat densitas tinggi mengacu pada SNI 01-4449-2006 yang dapat digunakan sebagai bahan dinding ruang sekat akomodasi interior kapal. Penambahan sejumlah sedikit fly ash (5%) sebagai filler dalam komposit menurunkan 6,41% kekuatan tarik, namun seiring dengan meningkatnya jumlah filler fly ash yang ditambahkan cenderung meningkatkan kekuatan tarik walaupun belum melampaui kekuatan tarik komposit tanpa tambahan filler fly ash.
LIFETIME ANALYSIS OF HDPE FLOATING WATER WHEEL AS AN EFFECT OF THERMAL DEGRADATION Kusumawardhani, Jeanny Marine Ardya Putri Viola; Nugroho, Priyambodo Nur Ardi; Primaningtyas, Widya Emilia
JISO : Journal of Industrial and Systems Optimization Vol. 6 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/jiso.v6i2.147-153

Abstract

The water wheel is an important tool used in cultivating vaname shrimp, which functions as  depositing oxygen in cultivation ponds. HDPE is a polymer material used as a waterwheel float. In outdoor working environment of the waterwheel float in the cultivation pond, which exposed to direct sunlight, resulting in an increase in temperature. The influence of heat from the sun certainly affects to the degradation process of the waterwheel float. In this study, HDPE material was given a variety of heat treatments. The variation of heat given was adjusted to the results of observing field conditions for 1 week where the water wheel was used in the aquaculture pond. The variations of heat treatment given were without treatment, lowest, average, highest temperature heat treatment, and cycles. This research aims to determine the effect of heat on reducing tensile strength, the condition of the functional groups contained, and the service life of the material. The result was a 9% reduction in tensile strength in the samples that were given the highest thermal treatment. Degradation due to thermal effects is proven by the decrease in wave peak intensity for each functional group contained in the HDPE material. Calculation of the estimated service life of the HDPE float must be replaced as fast within 5 months. Kincir air merupakan alat yang penting yang digunakan dalam melakukan budidaya udang vaname, yang berfungsi sebagai alat deposit oksigen pada kolam budidaya. HDPE adalah salah satu material polimer yang digunakan sebagai pelampung kincir air. Lingkungan kerja pelampung kincir air pada kolam budidaya yang terletak di luar ruangan, yang tentunya terpapar matahari langsung, mengakibatkan adanya peningkatan temperatur. Pengaruh panas dari matahari tentunya berpengaruh pada proses degradasi pelampung kincir air. Dalam penelitian ini, material HDPE diberikan variasi perlakuan panas. Variasi panas yang diberikan disesuaikan hasil observasi kondisi lapangan selama 1 minggu di tempat kincir air digunakan pada kolam budidaya. Variasi perlakuan panas yang diberikan yaitu tanpa perlakuan, perlakuan panas temperatur terendah, rata-rata, tertinggi, dan siklus. Penelitian ini memiliki tujuan untuk dapat mengetahui pengaruh panas terhadap penurunan kekuatan tarik, kondisi gugus fungsi yang terkandung, serta umur pakai material. Didapatkan hasil penurunan 9% kekuatan tarik pada sampel yang diberi perlakuan termal tertinggi. Degradasi akibat pengaruh thermal dibuktikan dengan turunnya intensitas puncak gelombang pada tiap-tiap gugus fungsi yang terkandung di dalam material HDPE. Perhitungan perkiraan umur pakai pelampung HDPE paling cepat harus diganti dalam jangka waktu 5 bulan
Co-Authors Abdullah, Kharis Abi Rafdi Haidi Abid Zaidahul Barok Abu Zamani Ahmad, Mahasin Maulana Alfanda, Benedicta Dian Alfanda, Benedicta Dian Aloysius Yudhistira Adi Nugraha Aminatus Sa’diyah Amir Biqi Andiana, Rocky Andita Dharmayanti Fatimatu Zahro Anggara Trisna Nugraha Ariani, Silvi Auliyasari, Inshiro Baiti, Risa Nurin Bayu Wiro Karuniawan Berlyan Putri Anugrah Nillahi Ts. Budianto Budianto Cahyono, Luqman Chamim Handoyo Dwi Sasmita Aji Pambudi Dymaseka Nasbih Sabbilli Endang Pudji Purwanti Enggar Dyah Nailufah Haryanti Evy Agnessylviana Rooseta Fais Hamzah Fajar Andi Nugroho Fajardini, Ridhani Anit Farizi Rachman Feri Alfian Pradana Fipka Bisono Galuh Anitasari Indrawan, Rizal Kiki Dwi Wulandari Kusminah, Imah Luluk Kusminah, Imah Luluk Kusuma, George Endri Kusumawardhani, Jeanny Marine Ardya Putri Viola Laila Radina Ningtyas M. Miftachul Munir Maulana Tanziilal Aziizir Rohiim Mazidah Alfarah Syawalyah Moch. Daffa Afif R. Tausa Mohamad Hakam Nindyapuspa, Ayu Ningrum, Dwi Setia Nisazarifa, Adristi Nursyifaulkhair, Desrilia Pradana, Feri Alfian Pramesti, Lely Pranowo Sidi Pratiwi, Wiwik Dwi Priyambodo Nur Ardi Nugroho Purnomo, Dhika Aditya Purnomo, Dhika Aditya Rahma Rei Sakura Riani, Novi Indah Rina Sandora Riska, Bimmanda Muhammad Rosalina, Amanda Sakura, Rahma Rei Santoso, Budhi Siti Annuriyah Sri Puji Lestari Suheni Suheni Sumardiono Sumardiono, Sumardiono Tarisa Anggraini Tisya P. Ramadhani Tisya Pramesta Ramadhani Tjahyonowatie, Sri Tri Andi Setiawan Utomo, Agung Prasetyo Virgiana Kusuma Pratiwi Wahyuniarsih Sutrisno Wildan Al Farizy Rif’an Wiwik Dwi Pratiwi Wulandari, Kiki Dwi Wulandari, Kiki Dwi Zammi, Khafifulloh Al Faqih Zam Zidane Al Bayan Sulaksono