Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        Fatigue, Depresi, Terhadap Kualitas Hidup Pada Pasien Hemodialisa 
                    
                    Nia Khusniyati; 
Sri Yona; 
I Made Kariasa                    
                     Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 1, No 2 (2019): OKTOBER 
                    
                    Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (392.757 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.32807/jkt.v1i2.30                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
AbstrakFatigue dan depresi merupakan gejala yang sering terjadi pada pasien hemodialisa dan dapat mempengaruhi buruknya kualitas hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkatan fatigue dan depresi dan hubungannya terhadap kualitas hidup pada pasien hemodialisa. Hasil penelitian ini dari sebanyak 105 pasien sebagian besar pasien (57,1%) mengalami fatigue dan sebagian pasien tidak mengalami depresi (67.6%). Penelitian ini menghubungkan dengan kualitas hidup dan didapatkan hasil adanya hubungan signifikan antara fatigue, depresi terhadap kualitas hidup (p=0.000 dan p=0.001). Depresi merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi kualitas hidup pasien hemodialisa (koef B=4.868).Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlu dilakukannya deteksi awal depresi dan upaya promotif dan preventif untuk meminimalisir terjadinya depresi pada pasien hemodialisa. 
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Pemberdayaan Masyarakat Dengan Pendekatan Peer Group Support Dalam Penanganan Sadar TB di Puskesmas Rumbai Pesisir 
                    
                    Nia Khusniyati M; 
Wiwiek Delvira; 
Yusniman Roni                    
                     Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Pelayanan dan Pengadian Masyarakat (Pamas) 
                    
                    Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia) 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.52643/pamas.v5i2.1309                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Banyaknya penderita TB ini sebagian besar disebabkan karena adanya ketidakpatuhan dalam melakukan pengobatan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) sehingga bakteri TB menjadi kebal atau penderita menjadi resisten terhadap OAT. Kepatuhan penderita TB tuberkulosis dalam menjalani pengobatan merupakan hal utama dalam keberhasilan pengobatan. Dukungan sosial dari keluarga dan teman-teman kelompok pendukung dapat dibentuk untuk membantu kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan. Ketika mendapatkan dukungan, seseorang akan merasa dicintai, dihargai, dan diakui serta membuat dirinya lebih berarti. Adapun bentuk dukungan yang dapat diberikan kepada penderita TB penderita tuberkulosis paru adalah dalam bentuk peer group support yang dapat berupa dukungan positif pada setiap kegiatan yang dilakukan. Pengabdian dilaksanakan di Puskesmas Rumbai Pesisir yang terdiri dari 20 Kader Kesehatan pada tahun 2020. Metode dalam melaksanakan kegiatan ini melalui pelatihan yakni dengan memberikan pengetahuan melalui ceramah interaktif kemudian diberikan keterampilan mengenai bagaimana kader kesehatan melakukan peer group support terhadap pasien TB. Adapun manfaat yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah Kader kesehatan TB memiliki perubahan pada pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan Kader Kesehatan dalam menangani pasien TB. Peer group support seharusnya dilakukan secara keberlanjutan sehingga meningkatkan motivasi pasien TB dalam kepatuhan minum obat agar sembuh. Dengan adanya peer group support ini pasien TB tidak akan merasa sendiri dan depresi karena bisa berbagi cerita dalam menghadapi penyakit TB.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Improving the knowledge and skills of hemodialysis nurses about intradialytic exercise at Arifin Achmad Hospital, Riau 
                    
                    Erni Forwaty; 
Usraleli Usraleli; 
Nia Khusniyati                    
                     Community Empowerment Vol 7 No 2 (2022) 
                    
                    Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (550.207 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.31603/ce.6152                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
The low quality of life of hemodialysis (HD) patients at the Riau Province referral hospital, Arifin Achmad Hospital, is due to dialysis adequacy and low activity levels of hemodialysis (HD) patients. Intradialytic exercise has been shown to improve dialysis adequacy and, as a result, patient quality of life. The aim of this community service is to improve HD nurses' intradialytic exercise knowledge and skills. Training HD nurses on intradialytic exercise is the method of performing community service activities, with implementation approaches including sharing material and skill simulation. The result is that HD nurses have more knowledge and abilities concerning intradialytic exercise, with an average score of 94.3 percent on the post-test. Furthermore, nurses are able to share intradialytic exercise knowledge and skills with HD patients, therefore it is believed that HD patients will be able to use intradialytic exercise to improve their quality of life.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Application of evidence based practice: Interdialytic weight gain (IDWG) management intervention in hemodialysis patients at Arifin Hospital, Riau 
                    
                    Erni Forwaty; 
Nia Khusniyati; 
Usraleli Usraleli                    
                     Community Empowerment Vol 7 No 11 (2022) 
                    
                    Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.31603/ce.7844                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
The physical problem that is often experienced by hemodialysis (HD) patients and is difficult to overcome is the problem of excess fluid. This can be seen from the patient's weight gain between dialysis times or called interdialytic weight gain (IDWG). A high IDWG is associated with a higher risk of cardiovascular causes of death and increased morbidity. The application of evidence based practice in the form of IDWG management interventions has been proven to be able to overcome excessive weight gain between the two HD or IDWG times. The purpose of this community service is to increase the knowledge and skills of HD patients regarding evidence based practice in the form of IDWG management interventions. The method of implementing community service activities is in the form of training packaged with HD patients on IDWG management with lectures, questions and answers, and demonstrations. The resulting impact is an increase in the knowledge and skills of HD patients regarding IDWG management with a standard percentage of IDWG weight gain of 22% and IDWG weight loss >3.5% of 14% after implementing IDWG management. In addition, the patient has been able to apply techniques to overcome thirst and xerosemia. Nurses and the patient's family must take part in providing support for patient compliance in implementing IDWG management so that patients can avoid complications from excess fluid problems which can ultimately improve the patient's quality of life.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PENGARUH TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP KECEMASAN LANSIA PADA VAKSINASI SAAT MELAKUKAN VAKSINASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDOMULYO PEKANBARU 
                    
                    Nia Khusniyati M; 
Yunisman Roni                    
                     JURNAL KEPERAWATAN SISTHANA Vol. 8 No. 1 (2023): Maret : Jurnal Keperawatan Sisthana 
                    
                    Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESDAM IV DIPONEGORO 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.55606/sisthana.v8i1.222                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Covid-19 rentan menyerang orang yang sudah berada di usia tua karena imunitas tubuh sudah berkurang. Fakta inilah yang kemudian menjadikan lansia rawan mengalami kecemasan. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah kecemasan pada lansia yaitu dibutuhkan teknik relaksasi otot progresif. Teknik relaksasi otot progresif merupakan salah satu terapi alternatif yang mudah dan mampu menurunkan stress serta menurunkan kecemasan pasien, sehingga teknik relaksasi ini sangat dianjurkan untuk dilaksanakan dalam menangani masalah stress dimasa pandemic COVID-19. metode penelitian ini adalah quasy eksperimental dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 20 sampel (kontrol dan eksperimen) lansia yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo Kota Pekanbaru dan menggunakan kuesioner CPDI 24. Analisa data menggunakan uji statistik t-test dengan derajat kepercayaan (? = 0,05) yang diolah melalui program SPSS. Hasil penelitian didapatkan p-value0,000 < 0,005, maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh pemberian teknik relaksasi otot progresif terhadap kecemasan lansia pada saat melakukan vaksinasi
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Resiliensi dan Motivasi Mahasiswa Tahun Pertama Menghadapi Pembelajaran Daring dalam Masa Pandemi Covid-19 
                    
                    Nia Khusniyati; 
Kurniawati Kurniawati; 
Magdalena magdalena; 
Tesha Hestyana Sari; 
Yunisman Roni                    
                     Jurnal Keperawatan Vol 14 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan: Maret 2022 
                    
                    Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (311.024 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.32583/keperawatan.v14i1.14                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Resiliensi dan motivasi merupakan suatu kondisi yang muncul pada remaja saat mengikuti kuliah di tahun pertamanya. Remaja yang menjadi mahasiswa tahun pertama di masa pandemi covid-19 dihadapkan dengan proses pembelajaran secara daring yang akan dapat mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa. Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan resiliensi dan motivasi dengan prestasi akademik mahasiswa tahun pertama di masa pandmei Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif denagn desain cross sectional yang melibatkan 100 mahasiswa tahun pertama di institusi pendidikan yang dipilih dengan tehnik purposive sampling. Pengumpulan data mengguakan kuesioner dan dianalisis dengan SPSS versi 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 100 responden yang disurvey sebagian besar memiliki resiliensi (57%) dan motivasi tinggi (54%) dengan prestasi akademik yang sangat memuaskan dan pujian. Terdapat hubungan antara resiliensi dan motivasi terhadap prestasi akademik yang signifikan dengan prestasi akademik (p=0.000). Motivasi merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi prestasi akademik (B=0.02).
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Peningkatan Kualitas Hidup Pada Remaja Obesitas Dengan Peer Education 
                    
                    Kurniawati Kurniawati; 
Magdalena magdalena; 
Nia Khusniyati; 
Khoirunnisa Khoirunnisa                    
                     Jurnal Keperawatan Vol 14 No S1 (2022): Jurnal Keperawatan: Supp Maret 2022 
                    
                    Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (288.393 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.32583/keperawatan.v14iS1.67                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Obesitas sudah mengenai usia anak dan remaja. Obesitas berisiko untuk terjadinya penyakit jantung dan diabetes, serta memengaruhi kualitas hidup. Intervensi untuk meningktakan kualitas hidup anak atau remaja yang mengalami obesitas salah satunya dengan peer edukasi. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh peer education terhadap kualitas hidup pada remaja obesitas. Metode penelitian yaitu quasi-experimental pretest-posttest control group design. Jumlah sampel yaitu 25 responden (kelompok kontrol: 10 responden dan kelompok intervensi: 15 responden). Intervensi pada kelompok intervensi yaitu penyuluhan oleh peer tentang obesitas, gizi seimbang, aktivitas fisik pada remaja dan senam bersama sebanyak 3x serta sharing mengenai pengalaman mengenai penerapan nutrisi dan aktivitas fisik yang baik. Pada kelompok kontrol yaitu pembagian leaflet mengenai materi obesitas, gizi seimbang dan aktivitas fisik. Instrumen penelitian yaitu PedQL Generic Core versi 4.0. Hasil penelitian didapatkan terdapat perbedaan kualitas hidup antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi (p=0,003). Penyuluhan yang dilakukan oleh teman sebaya sebaiknya lebih ditingkatkan di kalangan remaja
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Application of Honey Therapy to Decrease Stool Frequency in Children with Diarrhea: A Case Study 
                    
                    Nehemia Mutiara Saragih; 
Kurniawati Kurniawati; 
Nia Khusniyati; 
Fathul Jannah                    
                     Journal of Health Sciences and Epidemiology Vol. 1 No. 3 (2023): December 2023 
                    
                    Publisher : RRZ Scientific Publishing 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.62404/jhse.v1i3.24                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Diarrhea is characterized by the presence of watery bowel motions that occur three or more times within 24 hours. Inadequate management of diarrhea in children might lead to fatality. One method involves administering honey treatment to decrease the frequency of bowel movements. The objective was to elucidate the implementation of a way to reduce bowel movement frequency. The design involved a case study conducted on two toddlers suffering from diarrhea. The solution involved administering honey therapy three times daily for five days. Data analysis and presentation in case studies were conveyed through written text, which presented the facts in a narrative format. The use of honey therapy resulted in a reduction in the frequency of bowel movements in subjects 1 and 2. The post-intervention frequency of bowel movement in subject 1 was three times per day, with a mushy consistency. In subject 2, it was four times per day, again with a mushy consistency. Nurses at the Community Health Center (Puskesmas) can offer guidance on using honey therapy to parents whose children are suffering from diarrhea.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Pengaruh Kepatuhan Batasan Cairan, Dukungan Keluarga terhadap Kualitas Hidup pada Pasien Hemodialisa 
                    
                    Nia Khusniyati M; 
Erni Forwaty; 
Wiwiek Delvira                    
                     Jurnal Keperawatan Vol 8 No 2 (2023): November 
                    
                    Publisher : Poltekkes Kemenkes Jakarta III 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.32668/jkep.v8i2.1353                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Compliance of fluid limits is one of the factors that can improve the quality of life in hemodialysis patients. Success in adhering to fluid limits depends on support from the family. Patient non-compliance in restricting fluids can cause major and very serious consequences. The aim of this study was to determine the effect of family support and compliance with fluid limits on the quality of life in hemodialysis patients. The method used is quantitative research with a multivariate design using linear regression test analysis with the backward LR method. The sample in this study was 95 respondents using purposive sampling. The measuring instruments used are KDQOL SF-36, IDWG, and support from the Friedman family. The research results showed that there was a significant relationship between compliance with fluid limits and quality of life (p = 0.000) and family support with quality of life (p = 0.000), but the results of the linear regression test showed that compliance with fluid limits was the strongest factor influencing quality of life by 30.3 times compared to family support and the rest is influenced by other factors. The conclusion is that there is a significant influence between compliance with fluid limits and family support on the quality of life of hemodialysis patients
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Pelatihan Senam Kaki Bagi Penyandang Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki 
                    
                    Khusniyati, Nia Khusniyati; 
Forwaty, Erni; 
Delvira, Wiwiek; 
Roni, Yunisman                    
                     Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 8, No 1 (2024): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (PAMAS) 
                    
                    Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia) 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.52643/pamas.v8i1.2956                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Diabetes tipe 2 merupakan diabetes yang ditandai dengan resistensinya tubuh terhadap insulin dan kurangnya tubuh dalam memproduksi insulin. Resistensi insulin merupakan respon biologis yang tidak normal terhadap insulin, sehingga kemampuan insulin berkurang yang mengakibatkan gangguan dalam penyerapan glukosa. Dalam membantu program Pemerintah khususnya di Puskesmas Payung Sekaki dalam mengurangi angka mortalitas akibat komplikasi diabetes maka perlu dilakukan pelatihan Gerakan senam kaki bagi penderita diabetes. Tujuan Pelatihan senam kaki diabetes melitus memberikan pengalaman dan pengetahuan pada pasien DM sebagai upaya pencegahan kaki diabetes melitus. Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan senam kaki dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki di Jl. Sukajaya RW 02 RT 11, Pekanbaru. Kegiatan dilaksanakan bulan Maret – September 2022. Khalayak sasaran adalah penderita DM. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan terhadap penderita DM dengan teknik pelaksanaan terdiri dari tahap I: sharing materi 1 kali pertemuan kepada penderita DM, tahap II berupa kegiatan pelatihan kepada penderita DM yang terdiri dari pemberian pengetahuan dan simulasi keterampilan 2 kali pertemuan dan tahap 3: evaluasi ketrampilan Gerakan senam kaki. Dampak yang dihasilkan adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan penderita DM tentang senam kaki dengan melihat skor monofilament tes pada kaki adanya penurunan sebesar 0.1 point dan nilai GDS berkurang 19,05. Penderita DM sudah mampu melakukan senam kaki diabetes melitus dan menjaga pola diet DM dengan baik dan benar. Keluarga dan Penderita DM harus ikut andil dalam memberikan dukungan secara berkelanjutan dan terus menerus pada penderita DM dalam melakukan senam kaki DM sebagai bentuk upaya pencegahan komplikasi kaki diabetes melitus yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup penderita DM. Kata kunci: neuropati perifer; senam kaki; kaki diabetes