Tahu merupakan salah satu makanan yang paling favorit bagi orang Indonesia yang selalu hadir di setiap harinya, yaitu sebagai lauk pendamping nasi maupun sebagai camilan. Protein dan air merupakan salah satu media yang sesuai untuk pertumbuhan mikroorganisme, sehingga tahu akan cepat mengalami kerusakan yang memengaruhi masa simpan tahu. Daun setui mengandung senyawa aktif yaitu flavonoid, alkaloid, tanin dan saponin yang berfungsi sebagai antibakteri. Penelitian ini menggunakan teknik observasi eksperimental dan teknik analisa secara kuantitatif menggunakan uji statistik Duncan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Dasar Universitas Samudra. Tujuan pada penelitian ini adalah menganalisis adanya pengaruh perendaman ekstrak daun setui (Sandoricum koetjape) sebagai pengawet alami terhadap Total Plate Count (TPC) pada Tahu dengan perendaman konsentrasi ekstrak 150 gr/l. Hasil penelitian diperoleh rata – rata hasil Total Plate Count (TPC) pada ekstrak daun setui sebesar 2,44 x 103 CFU/g, dan pada kontrol sebesar 3,5 x 103 CFU/g. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil perendaman ekstrak daun setui (Sandoricum koetjape dapat memberikan pengaruh untuk menghambat pertumbuhan bakteri pada Tahu sehingga ekstrak daun setui (Sandoricum koetjape) dapat digunakan sebagai pengawet alami pada tahu.