Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

The Development of Android Application Familiarization to Variety of Profession Based on Applied Science Cluster Noor, Khilda Wulidatin; Hidayat, Dede Rahmat; Hanim, Wirda
International Journal for Educational and Vocational Studies Vol 1, No 6 (2019): October 2019
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ijevs.v1i6.1619

Abstract

The purpose of this study is to develop a familiarization to the variety of professions that can be familiarized by classifying professions based on applied science clusters in Indonesia in accordance with the Constitution of the Republic of Indonesia Number 12 of 2012 concerning Higher Education in article 10 section 2 which reads: "... (a) religion knowledge; (b) humanities; (c) social science clusters; (d) natural sciences; (e) formal science clusters; and (f) applied science, with android applications. Variety of professions is an activity carried out by someone to support themselves and their families where the profession is governed by professional ethics where the ethics of the profession applies only to those professions. Besides the familiarization of various professions since elementary school age is a strategic choice in preparing future generations, the variety of professions is needed by students from the age of elementary school, as a reference for their ideals. Following the times, the familiarization of various professions can be applied in technology. The method used is research and development, which develops Android applications, based on the applied science clusters. It is expected that students can get to know and choose a picture related to their future career.
Media Book Stories Regarding Forms of Bullying in Classical Guidance Activities for Elementary School Students Prasetya, Yunisa Asih; Hanim, Wirda; Fridani, Lara
GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/gdn.v9i2.2138

Abstract

Bullying cases are still rife in the educational environment, including in elementary school education units. Students tend not to understand bullying behavior, so many children think this is normal. Students taunt each other, cheer, make fun of, or joke through physical actions are behaviors that are often carried out by students and are sometimes allowed by adults around them without thinking further about the negative impact. Therefore, students need to get information about bullying related to meaning, type, influence, and how to deal with bullying. Prevention and handling of bullying cases in the school environment not be separated from the involvement of the roles of all parties, namely school policies, teachers, and parents. The existence and function of guidance and counseling teachers in elementary schools to prevent and reduce cases of bullying. Guidance and counseling teachers must be able to think creatively, innovatively in providing services to students to achieve developmental tasks can be fulfilled. One of them is to try to find the right method in delivering essential services regarding bullying cases. The storytelling method using storybook media can be used to explain the picture of bullying to elementary school students. In providing services to students so that efforts to achieve developmental tasks can be fulfilled. One way is to keep trying to find the right method in delivering essential services regarding bullying cases. The storytelling method using storybook media can be used to explain the picture of bullying to elementary school students. In providing services to students so that efforts to achieve developmental tasks can be fulfilled. One of them is to try to find the right method in delivering essential services regarding bullying cases. The storytelling method using storybook media can be used to explain the picture of bullying to elementary school students. Stories allow children to express fantasies and explore conflict situations and enable children to deal with important issues and feelings. Using attractive media can optimize the achievement of students in participating in classical guidance activities in essential services, one of which is by using storybook media.
Adaptasi dan Validasi the Character Strength Inventory bagi Mahasiswa Indonesia Hanim, Wirda; Herdi, Herdi
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 55, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpp.v55i1.44862

Abstract

Kajian teoretis, empiris, dan legal-formal menunjukkan bahwa kekuatan karakter merupakan salah satu isu strategis nasional di bidang pendidikan. Hal ini karena kekuatan karakter menjadi modal dasar bagi suatu bangsa untuk meningkatkan kualitas, daya saing, martabat, dan pembangunan bangsa. Namun, kajian tentang instrumen terstandar dan profil kekuatan karakter mahasiswa sebagai agent of change di Indonesia masih terbatas. Oleh karena itu, diperlukan kajian intensif tentang instrumen terstandar untuk mengukur kekuatan karakter mahasiswa. Penelitian ini menggunakan prosedur adaptasi instrumen. Sebanyak 741. Data  diukur menggunakan Character Strength Inventory (CSI) versi adaptasi bagi mahasiswa. Secara operasional, analisis data menggunakan Rash Model 3.75. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SCI memiliki properti psikometrik yang memuaskan. Kajian selanjutnya diperlukan untuk menguji properti psikometrik SCI bagi peserta didik SMA dari beragam faktor sosio-demografi partisipan.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) dalam Meningkatkan Sikap Toleransi Peserta Didik Kamila, Najwa; Hanim, Wirda; Hasanah, Uswatun
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i2.7391

Abstract

Pada kenyataannya, kesadaran untuk saling menghargai dan menghormati khususnya di kalangan siwa SD masih rendah, padahal pendidikan saat ini juga bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik, salah satunya berkebhinekaan global dimana peserta didik memiliki sikap toleran terhadap perbedaan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengkaji sebuah penelitian yang bertujuan untuk memberikan wawasan terkait model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) dalam meningkatkan sikap toleransi peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka (library research) dimana peneliti mengumpulkan data dengan cara membaca, mempelajari, dan menganalisis jurnal-jurnal dan artikel dari penelitian terdahulu yang ada hubungannya dengan objek penelitian. Penelitian ini menunjukkan bahwa setelah diterapkannya pembelajaran dengan model TGT, sikap toleransi peserta didik mengalami peningkatkan. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata peserta didik yang terus meningkat dari siklus I sampai sikuls III dan skor lebih baik di kelas yang melakukan pembelajaran dengan TGT dibanding kelas konvensional. Sebab, dengan membentuk kelompok yang heterogen, TGT mendorong interaksi, diskusi, dan pemecahan masalah di antara peserta didik. Sehingga penerapan pembelajaran melalui TGT dapat meningkatkan sikap saling menghargai, menghormati, dan menerima perbedaan antar peserta didik. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat dijadikan strategi untuk meningkatkan sikap toleransi peserta didik tentunya dengan berbagai inovasi agar pembelajaran lebih beragam
Analisis Kebutuhan Pengembangan Media Pembelajaran Ular Tangga Digital pada Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Herdianti, Nabila Putri; Hanim, Wirda; Hasanah, Uswatun
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i2.7393

Abstract

Penelitian ini didorong oleh perlunya menggunakan sarana pendidikan yang interaktif dan menyenangkan, yang bertujuan untuk menarik minat siswa pada pembelajaran IPS. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan partisipasi dalam proses pembelajaran serta keterlibatan sosial siswa sekolah dasar kelas empat dalam pembelajaran IPS. Dengan menggunakan pendekatan Research and Development (R&D), khususnya model ADDIE, penelitian ini berfokus pada tahap awal: analysis (analisis). Populasi penelitian ini adalah pendidik dan siswa kelas IV SD Budi Wanita. Sampel penelitian ini adalah seorang guru dan 17 siswa SD Budi Wanita. Metode pengumpulan data kualitatif yaitu wawancara dan kuesioner digunakan sebagai instrumen penelitian. Temuan dari angket siswa menunjukkan bahwa 82% responden menyatakan minat dan setuju mengenai integrasi media pembelajaran ular tangga digital berbasis Genially ke dalam pembelajaran IPS. Selain itu, guru mengakui potensi media pembelajaran digital ini untuk meningkatkan keterlibatan dan partisipasi siswa dalam pelajaran IPS. Berdasarkan hal tersebut, hasil analisis kebutuhan guru dan siswa mengindikasikan bahwa media permainan ular tangga digital berbasis genially diperlukan oleh siswa dalam pembelajaran IPS. Penelitian ini dapat dikembangkan untuk pengembangan media ular tangga digital agar dapat mendorong peningkatan partisipasi belajar siswa dan menjadi media pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa kelas IV sekolah dasar
Analisis Kebutuhan Media Pembelajaran Puzzle Macan (Bermain Pecahan) Berbasis Realistic Mathematic Education Dwitami, Milanda Ilwani; Hanim, Wirda; Hasanah, Uswatun
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i3.7641

Abstract

Pada realitasnya, pembelajaran pecahan adalah materi yang dirasa sulit oleh peserta didik, dikarenakan guru masih menggunakan pengajaran konvensional serta belum menerapkan inovasi media pembelajaran. Media penting digunakan untuk menunjang proses pembelajaran. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kebutuhan media Puzzle Macan (Bermain Pecahan) berbasis realistic mathematic education pada pembelajaran matematika materi pecahan di kelas IV SDN Klender 10. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) Borg and Gall yang berfokus pada tahap awal yakni research and informating. Subjek penelitian yang dipilih adalah peserta didik kelas IV SDN Klender 10 sebanyak 30 responden. Instrumen yang digunakan berupa angket yang terdiri dari angket penggunaan media pembelajaran dan angket analisis materi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 80% peserta didik kelas IV SDN Klender 10 membutuhkan suatu pembelajaran matematika yang lebih interaktif menggunakan bantuan media pembelajaran khususnya pada materi pecahan yang dianggap oleh 86,7% peserta didik materi tersebut cenderung sulit. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perlu dikembangkannya media pembelajaran Puzzle Macan (Bermain Pecahan) agar peserta didik lebih tertarik belajar matematika dan memahami materi dengan mudah menggunakan media konkret.
Media Ludo Kebhinekaan pada Pembelajaran IPS Keberagaman Budaya (Studi Analisis Kebutuhan pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar) Nabila, Ghalda; Hanim, Wirda; Hasanah, Uswatun
azkiya Vol 9 No 1 (2024): Al-Azkiya: Jurnal Pendidikan MI/SD
Publisher : the Study Program of Education for Islamic Elementary School Teachers (Undergraduate)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/azkiya.v9i1.8308

Abstract

Research conducted at SDN Paseban 18 Pagi saw the boredom of students in learning, especially in social studies subjects, due to the lack of use of supportive learning media. In addition, researchers also noted an attitude of intolerance among students regarding differences. This encouraged researchers to analyze the need for developing ludo kebhinekaan learning media to improve social studies learning that pays attention to cultural diversity in grade IV. This study involved 1 teacher and 14 grade IV learners at SDN Paseban 18 Pagi. The development method used is the ADDIE Model, which involves five stages: Analysis, Planning, Development, Implementation, and Evaluation. At the needs analysis stage, researchers used observation and questionnaires to collect data from teachers and grade IV students. The results showed that 78% of students expressed a lack of interest in social studies due to monotonous learning without the use of learning media, while 69% of teachers saw weaknesses in improving students' tolerance attitudes. This research became the basis for the development of learning media that is expected to overcome the lack of interest of students in social studies while improving their understanding and tolerance attitude towards diversity.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) dalam Meningkatkan Sikap Toleransi Peserta Didik Kamila, Najwa; Hanim, Wirda; Hasanah, Uswatun
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i2.7391

Abstract

Pada kenyataannya, kesadaran untuk saling menghargai dan menghormati khususnya di kalangan siwa SD masih rendah, padahal pendidikan saat ini juga bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik, salah satunya berkebhinekaan global dimana peserta didik memiliki sikap toleran terhadap perbedaan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengkaji sebuah penelitian yang bertujuan untuk memberikan wawasan terkait model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) dalam meningkatkan sikap toleransi peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka (library research) dimana peneliti mengumpulkan data dengan cara membaca, mempelajari, dan menganalisis jurnal-jurnal dan artikel dari penelitian terdahulu yang ada hubungannya dengan objek penelitian. Penelitian ini menunjukkan bahwa setelah diterapkannya pembelajaran dengan model TGT, sikap toleransi peserta didik mengalami peningkatkan. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata peserta didik yang terus meningkat dari siklus I sampai sikuls III dan skor lebih baik di kelas yang melakukan pembelajaran dengan TGT dibanding kelas konvensional. Sebab, dengan membentuk kelompok yang heterogen, TGT mendorong interaksi, diskusi, dan pemecahan masalah di antara peserta didik. Sehingga penerapan pembelajaran melalui TGT dapat meningkatkan sikap saling menghargai, menghormati, dan menerima perbedaan antar peserta didik. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat dijadikan strategi untuk meningkatkan sikap toleransi peserta didik tentunya dengan berbagai inovasi agar pembelajaran lebih beragam
Analisis Kebutuhan Pengembangan Media Pembelajaran Ular Tangga Digital pada Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Herdianti, Nabila Putri; Hanim, Wirda; Hasanah, Uswatun
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i2.7393

Abstract

Penelitian ini didorong oleh perlunya menggunakan sarana pendidikan yang interaktif dan menyenangkan, yang bertujuan untuk menarik minat siswa pada pembelajaran IPS. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan partisipasi dalam proses pembelajaran serta keterlibatan sosial siswa sekolah dasar kelas empat dalam pembelajaran IPS. Dengan menggunakan pendekatan Research and Development (R&D), khususnya model ADDIE, penelitian ini berfokus pada tahap awal: analysis (analisis). Populasi penelitian ini adalah pendidik dan siswa kelas IV SD Budi Wanita. Sampel penelitian ini adalah seorang guru dan 17 siswa SD Budi Wanita. Metode pengumpulan data kualitatif yaitu wawancara dan kuesioner digunakan sebagai instrumen penelitian. Temuan dari angket siswa menunjukkan bahwa 82% responden menyatakan minat dan setuju mengenai integrasi media pembelajaran ular tangga digital berbasis Genially ke dalam pembelajaran IPS. Selain itu, guru mengakui potensi media pembelajaran digital ini untuk meningkatkan keterlibatan dan partisipasi siswa dalam pelajaran IPS. Berdasarkan hal tersebut, hasil analisis kebutuhan guru dan siswa mengindikasikan bahwa media permainan ular tangga digital berbasis genially diperlukan oleh siswa dalam pembelajaran IPS. Penelitian ini dapat dikembangkan untuk pengembangan media ular tangga digital agar dapat mendorong peningkatan partisipasi belajar siswa dan menjadi media pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa kelas IV sekolah dasar
Analisis Kebutuhan Media Pembelajaran Puzzle Macan (Bermain Pecahan) Berbasis Realistic Mathematic Education Dwitami, Milanda Ilwani; Hanim, Wirda; Hasanah, Uswatun
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i3.7641

Abstract

Pada realitasnya, pembelajaran pecahan adalah materi yang dirasa sulit oleh peserta didik, dikarenakan guru masih menggunakan pengajaran konvensional serta belum menerapkan inovasi media pembelajaran. Media penting digunakan untuk menunjang proses pembelajaran. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kebutuhan media Puzzle Macan (Bermain Pecahan) berbasis realistic mathematic education pada pembelajaran matematika materi pecahan di kelas IV SDN Klender 10. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) Borg and Gall yang berfokus pada tahap awal yakni research and informating. Subjek penelitian yang dipilih adalah peserta didik kelas IV SDN Klender 10 sebanyak 30 responden. Instrumen yang digunakan berupa angket yang terdiri dari angket penggunaan media pembelajaran dan angket analisis materi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 80% peserta didik kelas IV SDN Klender 10 membutuhkan suatu pembelajaran matematika yang lebih interaktif menggunakan bantuan media pembelajaran khususnya pada materi pecahan yang dianggap oleh 86,7% peserta didik materi tersebut cenderung sulit. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perlu dikembangkannya media pembelajaran Puzzle Macan (Bermain Pecahan) agar peserta didik lebih tertarik belajar matematika dan memahami materi dengan mudah menggunakan media konkret.