Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Positive Self-Talk in Adolescent: A Systematic Literature Review Mulawarman, Mulawarman; Antika, Eni Rindi; Hariyadi, Sigit; Ilmi, Achmad Miftachul; Prabawa, Abi Fa’izzarahman; Pautina, Amalia Rizki; Chairunnisa, Dini; Benu, Kristin Melliyati; Nadhita, Galuh; Lathifah, Alvia Ainil; Yuliana, Vita
Bulletin of Counseling and Psychotherapy Vol. 6 No. 3 (2024): Bulletin of Counseling and Psychotherapy
Publisher : Kuras Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/002024061034000

Abstract

This study synthesizes the literature on positive self-talk in adolescents. The research aimed to comprehensively understand descriptive forms and strategies to increase positive self-talk in adolescents. The method used in this research was Systematic Literature Review (SLR) by searching relevant articles through Scopus, Taylor & Francis Group, and Sage databases. The search was limited based on predetermined inclusion criteria, and 30 articles were obtained by peer review. The research design used was Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analytics (PRISMA). The results demonstrated that the form of positive self-talk in adolescents varies and can be applied to cultivate self-talk habits that are goal-directed, rational, affective, cognitive, motivational, and have psychological functions. Strategies to improve self-talk include using gestures through repetitive practice, mental rehearsal, cognitive interventions, and using first or second-person pronouns. Furthermore, strategies to increase self-talk can be implemented using video modelling examples and naturalistic videos.
SELF EFFICACY DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY (REBT) DALAM KONSELING KELOMPOK PADA PESERTA DIDIK SMA Nurmalia, Theodora; Chairunnisa, Dini; Hanim, Wirda; Marjo, Happy Karlina
Jurnal Visipena Vol 11 No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LP2M) STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/visipena.v11i2.1298

Abstract

Individual differences in age backgrounds that are almost the same show a very diverse appearance, ability, temperament, interests and attitudes. Individual differences include physical and mental. Teachers need to know the individual differences of students who have intellectual, thinking, and personality abilities and other things related to psychomotor so that teachers can understand the various desires, needs, and problems of students. Self-efficacy is self-confidence in carrying out tasks responsibly, making efforts by considering one's abilities, planning for the future, and controlling oneself in accepting pressure, and controlling situations that cannot be predicted. Group counseling as one of the guidance and counseling services that can be relied upon in alleviating the problems faced by students, especially by using the Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) approach in increasing self-efficacy. This study aims to determine the self-efficacy of high school students through the Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) approach in group counseling. The results showed that self-efficacy had a very significant relationship between family social support and self-regulated learning, adolescent adjustment, learning motivation, mathematics learning achievement, and communication skills. Abstrak Perbedaan individual pada latar belakang usia yang hampir sama menunjukkan penampilan, kemampuan, temperamen, minat dan sikap yang sangat beragam. Perbedaan individual mencakup jasmaniah dan mental. Guru perlu mengetahui perbedaan individual peserta didik yang memiliki kemampuan intektual, berpikir, dan kepribadian serta hal lain yang berkaitan dengan psikomotorik sehingga guru dapat memahami berbagai keinginan, kebutuhan, dan masalah peserta didik. Self efficacy merupakan keyakinan diri dalam menjalani tugas dengan penuh tanggung jawab, melakukan upaya dengan mempertimbangkan kemampuan diri, merencanakan masa depan, dan mengontrol diri dalam menerima tekanan, serta mengontrol situasi yang tidak dapat diprediksi. Konseling kelompok sebagai salah satu layanan bimbingan dan konseling yang dapat diandalkan dalam mengentaskan masalah yang dihadapi oleh peserta didik, khususnya dengan menggunakan pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) dalam meningkatkan self efficacy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui self eficacy pada peserta didik SMA melalui pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) dalam konseling kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa self eficacy memiliki hubungan yang sangat signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan self regulated learning, penyesuaian diri remaja, motivasi belajar, prestasi belajar matematika, serta keterampilan komunikasi.
Menelusuri Pengaruh Idola K-Pop Terhadap Motivasi Belajar Dan Kesehatan Mental Generasi Z : Sebuah Kajian Kualitatif Asni; Kamila, Deisma Putri; Kamila, Nayla Zahra; Chairunnisa, Dini; Lestari, Reni Permata; Zindan, Muhammad Naufal
PSIKOLOGI KONSELING Vol. 18 No. 1 (2025): Jurnal Psikologi Konseling
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/psikologikonseling.v18i1.66956

Abstract

Generasi Z, yang lahir antara pertengahan tahun 1997 sampai 2012, tumbuh dalam era digital yang dipenuhi dengan budaya populer global, terutama fenomena K-pop. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana fandom K-pop di kalangan generasi Z mempengaruhi motivasi belajar dan kesehatan mental mereka. Dengan pendekatan kualitatif, Tujuan dari penelitian ini menggali pengalaman dan perspektif penggemar K-pop, mengidentifikasi interaksi antara motivasi belajar dan dampak kesehatan mental yang ditimbulkan oleh idola K-pop. Keterlibatan K-pop bagi generasi Z mempunyai pengaruh posistif yaitu Para penggemar merasa termotivasi untuk meniru sikap positif idola mereka dalam menghadapi tantangan hidup, termasuk dalam mencapai tujuan akademik. Mereka terinspirasi oleh perjuangan para idola yang tidak hanya berfokus pada kesuksesan tetapi juga pada proses dan usaha yang diperlukan untuk mencapainya. Hal ini menjadi dorongan bagi generasi Z untuk lebih semangat belajar dan mengejar impian mereka, meskipun dengan adanya tantangan yang harus dihadapi, Namun, di sisi lain, keterlibatan yang mendalam dengan K-pop juga menimbulkan beberapa dampak negatif. Salah satunya adalah kecenderungan obsesi berlebihan terhadap idola, yang mengarah pada peningkatan waktu layar yang tidak produktif dan penundaan tugas akademik. Selain itu, terdapat juga dampak terhadap kesehatan mental, seperti Merasa lebih baik secara emosional setelah mendengarkan musik K-pop atau mengikuti aktivitas terkait, seperti menonton variety show atau konser virtual. K-pop juga membantu penggemar mengalihkan perhatian dari kecemasan dan stres yang mereka alami, memberikan dukungan emosional yang penting, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental.
Analisis GAP Generasi:: Generasi Milenial dan Generasi Z di Lingkungan Kampus Asni, Asni; Chairunnisa, Dini; Salsabila, Salsabila; Putri, Dessy Marsellya; Alya, Shabina; Ryansyah, Muhammad Rafli
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 1 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i1.1976

Abstract

Generasi Milenial dan Generasi Z lahir di era digital, namun mengalami perkembangan teknologi yang berbeda. Generasi Milenial tumbuh di masa awal digital dengan teknologi dasar yang masih terbatas, sedangkan Generasi Z lahir di tengah pesatnya kemanjuan digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perbedaan anatara kedua generasi dalam hal humor, hubungan sosial, gaya komunikasi, dan pengunaan teknologi, mengunakan metode studi literatur untuk menganalisis perbedaan antara generasi Milenial dan Generasi Z di Lingkungan kamus. Pola komunikasi kedua generasi dipengaruhi oleh penggunaan teknologi, yang menjadi faktor utama perbedaan ini. Generasi Z cenderung gaya komunikasi yang ditandai dengan penggunaan bahasa singkatan dan informal. Sementara Generasi Milenial memiliki perbedaan gaya komunikasi yang terlihat dalam humor mereka, yang kerap dianggap kuno. Meskipun teknologi membawa dampak negatif, dampak positifnya bersinar terang melalui kefasihan mahasiswa Generasi Z dalam menggunakan teknologi, melampaui kemampuan dosen dari Generasi Milenial, dan menandai pergeseran signifikan dalam lanskap pendidikan dan komunikasi modern.
Penerapan Fungsi Manajemen POAC (Planning, Organizing, Actuating, And Controlling) dalam Layanan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Asni, Asni; Dasalinda, Dwi; Chairunnisa, Dini
Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru Vol 9 No 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51169/ideguru.v9i1.840

Abstract

The success of guidance and counseling services in schools can be seen from various factors, one of which is the application of Guidance and Counseling management in schools. The aim of this research is to analyze the management function of Planning, Organizing, Actuating and Controlling (POAC) in the implementation of Guidance and Counseling services in Schools. The method in this research uses quantitative descriptive methods. The population in this study were Guidance and Counseling teachers in South Jakarta. The sampling technique in this research uses nonprobability sampling, because the sample used takes all members of the population that will be sampled with a total of 150 people. The research results also show that the application of the POAC management function in Guidance and Counseling services in schools is in the medium category and also occurs in partial data, where there are various factors that must be developed by Guidance and Counseling teachers in implementing Guidance and Counseling services in schools.