Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Pengendalian Tekanan Darah melalui Senam Hipertensi di Posyandu Lansia Akar Nusa Benowo Surabaya Kartini, Yanis; Faizah, Imamatul; Noventi, Iis; Aisyah, Aisyah; Anisah, Anisah; Shofianty, Putri Aprillia; Putri, Rizka Amalia
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i2.17662

Abstract

ABSTRAK Lansia banyak yang mengalami tekanan darah tinggi, apabila tidak ditangani secara baik dapat menimbulkan komplikasi. Salah satu cara non farmakologis yang dapat dilakukan pada lansia adalah senam hipertensi. Namun masih banyak lansia yang belum mengetahui manfaat dari senam. Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah melatih senam hipertensi untuk menurunkan tekanan darah pada lansia yang menderita hipertensi. Peserta dalam pengabdian masyarakat adalah 32 lansia di Posyandu Lansia Akar Nusa Benowo Surabaya. Kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan tentang hipertensi dan melatih senam hipertensi. Keberhasilan kegiatan diukur berdasarkan pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan senam setelah 4 kali berturut turut dilakukan senam hipertensi. Data dianalis  menggunakan uji statistik Paired T-test. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan tekanan darah sistolik pre-test memiliki rata – rata 148.34 dengan SD 14.178. Sedangkan tekanan darah sistolik post-test memiliki rata – rata 138.91 dengan SD 12.444. Untuk tekanan darah diastolik pre-test memiliki rata – rata 87.00 dengan SD 4.690, dan tekanan darah diastolik post-test memiliki rata – rata 83.16 dengan SD 5.490. Hasil uji statistik Paired T-test dapatkan nilai p value= 0,000  yang bermakna bahwa senam hipertensi dapat menurunkan tekanan darah pada lansia. Diharapkan lansia rutin mengikuti program senam hipertensi untuk mempertahankan tekanan dalam pada kondisi optimal. Kata Kunci: Lansia, Senam Hipertensi, Tekanan Darah  ABSTRACT Many elderly people experience high blood pressure, if not treated properly it can cause complications. One non-pharmacological method that can be done for the elderly is hypertension exercise. However, there are still many elderly people who do not know the benefits of exercise. This community service activity is to train hypertension exercises to reduce blood pressure in elderly people who suffer from hypertension. Participants in community service were 32 elderly people at Posyandu Lansia Akar Nusa Benowo Surabaya. The activities carried out were counseling about hypertension and training in hypertension exercises. The success of the activity was measured based on blood pressure measurements before and after the exercise was given after 4 consecutive hypertension exercises. Data were analyzed using the Paired T-test statistical test. The results of the service activities showed that the pre-test systolic blood pressure had an average of 148.34 with an SD of 14.178. Meanwhile, post-test systolic blood pressure had an average of 138.91 with an SD of 12,444. The pre-test diastolic blood pressure had a mean of 87.00 with SD 4,690, and post-test diastolic blood pressure had a mean of 83.16 with SD 5,490. The results of the Paired T-test statistical test obtained a p value = 0.000, which means that hypertension exercise can reduce blood pressure in the elderly. It is hoped that elderly people will regularly participate in a hypertension exercise program to maintain internal pressure in optimal conditions Keywords: Elderly, Hypertension, Blood Pressure
EVALUATING THE IMPACT OF EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (EFT) ON POST-CESAREAN SECTION PAIN MANAGEMENT: A CASE STUDY AT JEMURSARI ISLAMIC HOSPITAL, SURABAYA Maiisa, Khotimatul Chusna; Afiyah, R. Khairiyatul; Umamah, Farida; Kartini, Yanis
Nurse and Holistic Care Vol. 4 No. 1 (2024): Nurse and Holistic Care
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/nhc.v4i1.5132

Abstract

Introduction: Problems that arise during post-cesarean section procedures due to incisions caused by tearing of the abdominal wall tissue and uterine wall can cause changes in continuity so that the mother feels pain due to the surgery. Objective: This study analyzes the impact of the Emotional Freedom Technique (EFT) therapy on managing post-cesarean section pain in a patient at Jemursari Islamic Hospital, Surabaya. Methods: The research employed a case study design focusing on a single patient, Mrs. M, with acute post-operative pain. Data collection methods included assessment, observation, anamnesis, and interviews. The EFT intervention was administered once daily for three consecutive days, with each session lasting 30 minutes. Results: The results indicated a reduction in pain intensity from a score of 4 to 2 on the pain scale. Conclusions: While these findings suggest that EFT may be an effective non-pharmacological pain management tool, the study’s limitations—including the small sample size and absence of a control group—necessitate further research with larger, controlled trials to validate these results.
Ketersediaan Ruang Hati sebagai Media Curhat dan Membina Hubungan Sosial untuk Mengelola Stres serta Menjaga Kesehatan Mental pada Lansia Noventi, Iis; Maimunah, Siti; Hasina, Siti Nur; Putri, Rahmadaniar Aditya; Kartini, Yanis; Sulistyorini, Sulistyorini
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 3 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Mei 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i3.6001

Abstract

Lansia merupakan kelompok usia yang rentan akan perubahan kondisi dan situasi yang disebabkan adanya perubahan kondisi fisik, sosial, dan psikologis. Beberapa masalah yang dapat terjadi dikarenakan lansia tidak mampu menerima perubahan pada dirinya, dapat mengakibatkan lansia merasa kesepian, stress dan depresi. Masyarakat menganggap bahwa lansia merupakan orang-orang yang kurang produktif, mudah lupa dan daya ingat menurun fungsi pendengaran dan penglihatan sudah mulai berkurang. Dari kondisi inilah seringkali dijadikan indikator penilaian penampilan terhadap lansia yang mengatakan bahwa diusianya sekarang lansia sudah tidak produktif lagi. Sehingga lansia lebih mudah tersinggung atau lebih sensitive itulah yang akan mengakibatkan gangguan psikis pada lansia. Oleh karena itu para lansia perlu memperoleh program pemberdayaan untuk mengisi kegiatan positif agar dapat mencapai peningkatkan kualitas hidup serta terwujudkan lansia yang produktif dan tidak mendapatkan masalah psikologis. Tujuan pengabdian ini untuk memberi ruang lansia mengeluarkan isi hatinya dan ada teman untuk mengobrol bicara dari hati ke hati untuk mencegah depresi pada komunitas lansia LUNAMAYA di Jemur wonosari Surabaya. Subyek pengabdian ini adalah lansia yang mengalami keluhan masalah psikologis sebanyak 30 lansia, Kegiatan ini dilakukan dengan menerapkan upaya yang dapat dilakukan dalam pencegahan dan pengendalian dampak stress antara lain dengan meningkatkan promosi kesehatan melalui KIE dalam pengendalian stress dengan membat ruang hati. Pendampingan yang dilakukan dalam jangka waktu 1 bulan (Juni – Juli 2024) dengan menerapkan ruang hati untuk media edukasi lansia yang mengalami masalah psikologis. Dari kegiatan ini didapatkan peningkatan pengetahuan, sikap dan penerimaan diri yang signifikan setelah intervensi dengan nilai p value masingmasing sebesar 0,000 (p value <0,05). Penerapan upaya yang dapat dilakukan dalam pencegahan dan pengendalian dampak stress dengan meningkatkan promosi kesehatan melalui KIE dengan penyediaan ruang hati mampu menambah pengetahuna lansia dalam menangani lansia dengan masalah psikologis.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingginya Akseptor KB Suntik 3 Bulan Septianingrum, Yurike; Wardani, Erika Martining; Kartini, Yanis
Journal of Ners and Midwifery Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v5i1.ART.p015-019

Abstract

KB suntik merupakan KB yang paling banyak digunakan oleh Wanita Usia Subur (WUS). Tingginya akseptor KB suntik 3 bulan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan parietas. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis faktor yang paling mempengaruhi tingginya akseptor KB suntik 3 bulan di Desa Keboguyang Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah akseptor KB suntik 3 bulan (usia 20-50 tahun) di wilayah Puskesmas Desa Keboguyangmulai dari bulan Januari sampai Juli 2017. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total samplingyaitu sebanyak 36 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi. Data dianalisis dengan uji regresi linier berganda.Hasil analisis multivariat menunjukkan faktor usia signifikan mempengaruhi tingginya akseptor KB suntik 3 bulan (p=0,02), sedangkan faktor pendidikan (p=0,54), pekerjaan (p=0,59), pendapatan (p=0,78), dan parietas (p=0,33)tidak signifikan mempengaruhi tingginya akseptor KB suntik 3 bulan di Puskesmas Keboguyang. R Square dari kelima faktor adalah 0,394. Faktor usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan parietas secara bersama-sama mempengaruhi tingginya akseptor KB suntik 3 bulan sebesar 39,4 %, namun yang signifikan berpengaruh hanya faktor usia. Diharapkan petugas kesehatan mengetahui pola dasar pemilihan KB dan dapat membantu masyarakat khususnya WUS untuk memilih KB.
Peranan dan Dukungan Generasi Muda terhadap Lansia melalui Kegiatan Lintas Generasi dengan Ketersediaan “Ruang Hati” sebagai Media Curhat dan Kualitas Hidup Noventi, Iis; Ainiyah, Nur; Hasina, Siti Nur; Kartini, Yanis
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 11 (2025): Volume 8 No 11 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i11.22741

Abstract

ABSTRAK Melalui generasi muda dan kegiatan lintas generasi, dampak positif serta dukungan yang diperoleh akan semakin bermanfaat bagi para lansia. Oleh karena itu, program “Ruang Hati” dibuat agar para lansia juga dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Pendekatan yang dilakukan adalah melalui kegiatan yang menawarkan sebagian layanan psikologis dan interaksi lintas generasi, dengan meregan kebun, reminiscense, olahraga, bercerita, dan bina keluarga. Tujuan pengabdian ini adalah psychosocial wellbeing. Dalam hal ini, 30 anggota Karang Taruna dan kesehatan serta 107 lansia dari komunitas LUNA MAYA digabungkan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan dari generasi muda dan cara mereka berinteraksi serta memberikan care kepada para lansia. Meskipun ini masih berada dalam keterbatasan, Program ini mampu mengurangi tingkat kesepian lansia. Besar harapan, kegiatan yang diusulkan dapat dijadikan lanjutan dalam kegiatan di komunitas. Kata Kunci: Lansia, Lintas Generasi, Ruang Hati, Kualitas Hidup, Psikologis  ABSTRACT Through the younger generation and intergenerational activities, the positive impact and support gained will be even more beneficial for the elderly. Therefore, the “Ruang Hati” program was created so that the elderly can also improve their quality of life. The approach taken is through activities that offer psychological services and intergenerational interaction, such as gardening, reminiscence, sports, storytelling, and family development. The goal of this service is psychosocial wellbeing. In this case, 30 members of Karang Taruna and health workers and 107 elderly people from the LUNA MAYA community were brought together. The results of the study showed a significant improvement in the younger generation and the way they interact and provide care to the elderly. Although this is still limited, the program has been able to reduce the level of loneliness among the elderly. It is hoped that the proposed activities can be continued in the community. Keyword: Eaderly, Intergenerational, Heart Space, Quality of Life, Psychological
Does Education Influence Self Care Management in Diabetes Mellitus Patients? : Systematic Review Nadatien, Ima; Puspita, Uci Nurhayati; Kartini, Yanis; Setiyowati, Eppy; Hidayah, Nur
Journal of Applied Nursing and Health Vol. 6 No. 1 (2024): Journal of Applied Nursing and Health
Publisher : Chakra Brahmanda Lentera Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55018/janh.v6i1.181

Abstract

Background: Diabetes mellitus is a major health problem in society. Indonesia ranks 7th out of 10 countries—metabolic disorders in the body cause diabetes. Several factors also influence the occurrence of diabetes mellitus, including genetic factors, age, and lifestyle (eating patterns and daily activities). This research aims to determine the effect of health education on self-care management in type 2 diabetes mellitus patients. Methods: The method used in this research is a systematic review with systematic reviews (PRISMA) using several journal databases from Google Scholar, Science Direct, and Pubmed. from 2020-2024 with the keywords " Diabetes mellitus, "" health education," or " self-care management." Articles that are ready to be reviewed are ten articles obtained using PRISMA. Results: The results of a systematic review study show that providing diabetes self-management education has an influence on self-care management in patients with type 2 diabetes mellitus. Conclusion: It is hoped that the presence of diabetes self-management education will increase knowledge and change the individual's mindset so that they can care. themselves and prevent complications and will improve their quality of life
Aktivasi Kader Surabaya Hebat melalui Stroke Self-Management Program pada Penderita Stroke Faizah, Imamatul; Kartini, Yanis; Sari, Ratna Yunita; Rohmawati, Riska; Hasina, Siti Nur; Septianingrum, Yurike; Aulia, Nurlisa Naila
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i9.16051

Abstract

ABSTRAK Penderita post stroke perlu mendapatkan pendidikan kesehatan secara menyeluruh dan memerlukan jangka waktu yang panjang dalam mengelola dirinya untuk mencegah kejadian stroke berulang. Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk mengaktivasi Kader Surabaya Hebat dalam pemberian edukasi Stroke Self-Management Program sebagai upaya peningkatan kemandirian dan kemaknaan hidup penderita post stroke. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dengan memberikan penyuluhan kesehatan dan memberikan penyuluhan stroke self-management program, beserta pelatihan stroke self-management program. Kegiatan ini dilaksanakan selama satu bulan dan diikuti oleh 24 kader dan masyarakat. Sebelum dilakukan pelatihan tentang Self-Management program, hampir seluruhnya (75%) responden memiliki pengetahuan dan keterampilan kurang dan setelah dilakukan pelatihan didaptkan hampir seluruhnya (83%) memiliki pengetahuan dan keterampilan baik. Aktivasi kader Surabaya sehat melalui stroke self-management program dan peningkatan pengetahuan kader serta masyarakat. Kata Kunci: Kader, Stroke Self-Management Program, Penderita Stroke  ABSTRACT Post-stroke sufferers need to receive comprehensive health education and need a long period of time to manage themselves to prevent recurrent strokes. Implementation of this community service activity aims to activate the Great Surabaya Cadre in providing Stroke Self-Management Program education as an effort to increase the independence and meaning of life for post-stroke sufferers. The method used in this community service activity is to provide health education and provide education on the stroke self-management program, along with stroke self-management program training. This activity was carried out for one month and was attended by 24 cadres and the community. before the training on the Self-Management program was carried out, almost all (75%) of the respondents had poor knowledge and skills and after the training it was found that almost all (83%) had good knowledge and skills. activation of healthy Surabaya cadres through the stroke self-management program and increasing knowledge of cadres and the community. Keywords: Kader, Stroke self-management program, penderita stroke