Claim Missing Document
Check
Articles

Kajian Rancangan Promo Album Faito 61 Tahun 2008 Fajaraditya Setiawan, I Nyoman Anom
Jurnal Bahasa Rupa Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Bahasa Rupa Oktober 2017
Publisher : LPPM STMIK STIKOM Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1024.777 KB) | DOI: 10.31598/bahasarupa.v1i1.134

Abstract

Music has many lovers, especially in Bali there are many bands from various musical genres. In the development of indie music labels required hard work in creativity as supporting the popularity and success in the field of music. Faito 61, the band that existed from many hardcore bands of Bali maintained its existence with it so it is known among hardcore music fans from 2004-2010. Efforts to improve creativity and quality, Faito 61 released its first album as proof of maturity to fans and the community in addition to the creations of musicians that can generate and increase the bands popularity. It utilizes visual communication media as a supporting tool to maximize the album promo and this can also increase the popularity and sales of Faito 61 album. The existing media is so diverse that it needs to be selective and in accordance with theories, concepts and field conditions. For such provision it must begin with research and theoretical review. The hardcore concept is lifted according to the flow of the band. The design of Faito 61 album promo media, applied hardcore elements ranging from illustrations, typography and colors. Data obtained from direct interviews with direct observation media that has been owned so far then compared with design theory. Further analyzed qualitatively so that it can be concluded as the basic design.
Kajian Motivasi Tato Rangda pada Orang Bali Setiawan, I Nyoman Anom Fajaraditya
An1mage Jurnal Studi Kultural Vol 1 No 1 (2016): An1mage Jurnal Studi Kultural
Publisher : an1mage

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.774 KB)

Abstract

Seni tato saat ini sangat berkembang dalam perjalanannya, dari wujud atau bentuk dan pemaknaan. Tidak hanya sekedar peniruan dari tato yang sudah ada sebelumnya, tapi juga mengalami modifikasi dalam bentuk. Tidak dapat dipungkiri, tato dalam hal gaya visual banyak terpengaruh dari motif tradisional dan ini terfokus pada Tato Motif Rangda. Wujud Tato Motif Rangda sebenarnya dihindari oleh Masyarakat Bali, dikarenakan wujud tersebut secara nyata dihubungkan dengan nilai sakral. Namun dibalik fenomena yang ada, beberapa Orang Bali saat ini mengaplikasikan Tato Motif Rangda ke dalam tato mereka. Dari hanya sekedar sebagai hiasan pada tubuh sampai dengan memaknainya lebih dari sekedar motif belaka. Dengan mendeskripsikan secara kualitatif, Tato Motif Rangda dari pemakainya memang sangat beragam. Hasil pengamatan beragam motif dari pemakai tato dapat disimpulkan bahwa, tato dengan Motif Rangda merupakan sarana komunikasi menjunjung budaya lokal yaitu Budaya Bali. Atas dasar motivasi yang ada, hal ini akan mengungkap lebih dalam tentang Tato Rangda pada Orang Bali dari sudut pandang motivasi dalam berkesenian.
Tato dalam Seni dan Pariwisata di Bali Setiawan, I Nyoman Anom Fajaraditya
An1mage Jurnal Studi Kultural Vol 1 No 2 (2016): An1mage Jurnal Studi Kultural
Publisher : an1mage

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (903.314 KB)

Abstract

Pariwisata di Bali sangat mengandalkan sajian seni dan budaya selain dari pada wisata alam serta wisata spiritual, dalam hal ini seni memiliki tempat dan pasar tersendiri bagi Pariwisata Bali.  Pengemasannya, seni dan pariwisata di Bali kebanyakan lebih mengarah pada seni pertunjukan, seni lukis, patung serta seni kerajinannya dan sejenisnya. Pada sisi lain, dalam globalisasi saat ini, seni tato juga dapat dikatakan sebagai satu daya tarik dalam pariwisata. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya studio-studio tato di sekitar tempat-tempat pariwisata yang strategis. Selain dari pada Budaya asli Indonesia, tato juga masuk sebagai mata pencaharian yang sangat menjanjikan dalam pariwisata. Banyak pemberitaan yang menjelaskan bahwa tato di Bali menjadi incaran wisatawan-wisatawan asing yang berkunjung ke Bali. Sisi lainnya masih saja ada stigma negatif tentang tato, walau tato itu dapat memberikan penghasilan yang lumayan dalam usaha terkait pariwisata. Dalam beberapa kesempatan, seniman tato yang memiliki wilayah strategis dalam pasar pariwisata menyebutkan penggemar tato dari manca negara bahkan rela datang hanya untuk bertato. Mungkin hal ini perlu untuk dikaji lebih dalam, tentang fenomena yang menyelimuti tato dalam kaitan seni dan pariwisata di Bali
Perancangan Media Interaktif Pembelajaran Bahasa Bali Untuk Anak Anak Dengan Load Movie Berbasis Animasi Flash Fajaraditya, I Nym. Anom; Putra, A.A. Gede Dalem Kemara
Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika : JANAPATI Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.607 KB) | DOI: 10.23887/janapati.v2i1.9761

Abstract

Menghadapi perkembangan global saat ini, teknologi adalah bidang yang perlu  kita pahami. Dengan teknologi pula kualitas sumber daya manusia dapat ditingkatkan. Dalam hal ini teknologi dapat menjadi media pendukung pendidikan khususnya pada  usia dini atau anak-anak dalam hal ini sekolah dasar. Sama halnya dengan teknologi,  budaya adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan khususnya budaya Bali. Menurut pengamatan yang ada, budaya lokal mulai sedikit terpinggirkan karena serbuan dan buaian budaya luar. Hal ini musti disikapi segera dengan sistem filtrasi yang baik, sehingga budaya lokal tetap lestari dan terjaga dengan baik. Filtrasi ini dapat dilakukan dengan pemanfaatan teknologi yang dikombinasikan dengan pengenalan budaya sejak dini pada anak-anak. Salah satu wujudnya adalah media pembelajaran bahasa Bali dalam bentuk animasi interaktif berbasis flash. Langkah kecil ini diharapkan dapat memberikan gairah anak-anak untuk mengenal warisan budaya mereka. Ini juga merupakan suatu tindakan untuk menumbuh kembangkan kembali identitas dan karakter bangsa sejak dini.
IDENTITAS VISUAL PURA BUKIT DHARMA DURGA KUTRI, BURUAN, BLAHBATUH, GIANYAR setiawan, i nyoman anom fajaraditya
Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain dan Periklanan (Demandia) Vol 5 No 01 (2020): Vol 05, No 01 (Maret 2020) demandia - Jurnal Desain Komunikasi Visual, Manajemen
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suatu identitas visual dalam hal ini logo, kini memiliki peran penting dalam suatu kelembagaan misalnya pada gagasan kepanitian di Pura Bukit Dharma Durga Kutri. Pura yang berlokasi di Desa Buruan Kabupaten Gianyar Bali ini, merupakan salah satu situs peninggalan purbakala dan membutuhkan identitas visual untuk kebutuhan administratif. Pada proses perancangan identitas visual tersebut, dilakukan pengumpulan data yang dibutuhkan melalui metode observasi dan wawancara, lalu data tersebut diasumsikan sebagai bahan untuk pencarian ide referensi visual. Mengikuti struktur pola pikir dan proses perancangan, penciptaan dilakukan diantaranya dengan teknik stilir pada ilustrasi dan modifikasi pada elemen lainnya agar dapat diolah menjadi alternatif rancangan. Hasil dari rancangan kemudian diputuskan pada parum adat secara demokratis sehingga hasil keputusan dapat dipublikasikan untuk berbagai tujuan. Pada dasarnya penciptaan identitas visual ini sangat memerlukan pertimbangan berbagai aspek khususnya pada aspek filosofis yang telah melatarbelakanginya. Teta kelola penggunaan identitas visual pun selayaknya perlu dipertimbangkan agar sesuai dengan gagasan awal dan tujuan penciptaan. Kata kunci: rancangan, Identitas, visual, logo, pura
Kajian Rancangan Promo Album Faito 61 Tahun 2008 I Nyoman Anom Fajaraditya Setiawan
Jurnal Bahasa Rupa Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Bahasa Rupa Oktober 2017
Publisher : LPPM Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31598/bahasarupa.v1i1.134

Abstract

Music has many lovers, especially in Bali there are many bands from various musical genres. In the development of indie music labels required hard work in creativity as supporting the popularity and success in the field of music. Faito 61, the band that existed from many hardcore bands of Bali maintained its existence with it so it is known among hardcore music fans from 2004-2010. Efforts to improve creativity and quality, Faito 61 released its first album as proof of maturity to fans and the community in addition to the creations of musicians that can generate and increase the band's popularity. It utilizes visual communication media as a supporting tool to maximize the album promo and this can also increase the popularity and sales of Faito 61 album. The existing media is so diverse that it needs to be selective and in accordance with theories, concepts and field conditions. For such provision it must begin with research and theoretical review. The hardcore concept is lifted according to the flow of the band. The design of Faito 61 album promo media, applied hardcore elements ranging from illustrations, typography and colors. Data obtained from direct interviews with direct observation media that has been owned so far then compared with design theory. Further analyzed qualitatively so that it can be concluded as the basic design.
STUDY OF VULGAR TEXT AND ILUSTRASI ON T-SHIRT Ida Ayu Dwita Krisna Ari; I Nyoman Anom Fajaraditya Setiawan
Jurnal Bahasa Rupa Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Bahasa Rupa April 2019
Publisher : LPPM Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31598/bahasarupa.v2i2.297

Abstract

Brand new produce lifestyle support products, t-shirt products popping up fertile. The high competition in the clothing company industry causes, the product is demanded to have an appeal as a differentiator with other products. Some clothing companies have unique concepts, such as text or illustrations that are vulgar and even classified as taboo to say. The paradigm, making research on vulgar themed t-shirts need to a studied at an aesthetic level. Providing valuable input to the academic studies and clothing business. Qualitatively qualitative analysis, social phenomena in society as objects and the interesting reality of characteristics, signs or descriptions of the existing situation and phenomenon conditions. Prizes in the form of t-shirts with vulgar themes, it is assumed that the audience's awareness of art, including the composition of the results of the interaction between memory perception and visual perception as well as the sense of comprehension of the user.
DESIGNING THE PURA IBU CELUK BURUAN LOGO I Nyoman Anom Fajaraditya Setiawan
Jurnal Bahasa Rupa Vol. 3 No. 1 (2019): Jurnal Bahasa Rupa Oktober 2019
Publisher : LPPM Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31598/bahasarupa.v3i1.413

Abstract

Logo digunakan penggunanya sebagai sarana identitas suatu lembaga, institusi, kelompok dan sebagainya. Pada logo biasanya terdapat aksen yang mencerminkan identitas yang diwakilkan yang dapat mengemban misi pesan perluasan identitas tersebut. Pada kebutuhannya logo terkait juga dengan hubungan antar lembaga sebagai suatu perwakilan keputusan legal yang digunakan oleh lembaga atau institusi bersangkutan. Berkaitan dengan logo sebagai suatu identitas, di Desa Celuk Buruan terdapat sebuah pura yang memiliki status cagar budaya. Pada Pura Ibu ini, merupakan pura yang disungsung beberapa keluarga yang berdomisili di Desa Celuk Buruan. Sebagai pura dengan status cagar budaya ini tentunya terkait dengan hubungan pada dinas-dinas terkait. Permasalahan hubungan tersebutlah, tercetus sebuah pemikiran yang mengarah pada simbol identitas yang berupa logo untuk tujuan tertentu. Adanya kebutuhan logo ini pula, tokoh masyarakat yang sekaligus sebagai pengempon Pura Ibu ini berkordinasi untuk mewujud suatu perancangan logo sebagai identitas. Perancangan logo ini tentu dilandasi dengan metode pengumpulan data yang dibutuhkan dan dianalisis sesuai dengan metode perancangan serta koparasi berdasarkan data teoritis yang ada. Pada kebutuhan visualisasi logo, menghasilkan sebuah logo Pura Ibu yang dapat mewakilkan identitas pura secara menyeluruh untuk kebutuhan administratif dan sebagainya.
ESTETIKA lDEATIONAL FOTO PREWEDDING STYLE BALI Cokorda Istri Puspawati Nindhia; I Nyoman Anom Fajaraditya Setiawan
Jurnal Bahasa Rupa Vol. 3 No. 1 (2019): Jurnal Bahasa Rupa Oktober 2019
Publisher : LPPM Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31598/bahasarupa.v3i1.423

Abstract

The combination of technology and art makes photography a complex work of art and a media of images that also gives meaning and message. The work of photography comes from certain creative concepts rooted in basic ideas, which then appear in a photoshoot. Bali prewedding style photo as a form of photographer's creativity, because in the process requires high creativity. The process of photography combining ideas and objects of photographs and photographers can be intertwined perfectly to produce the best photos. This study uses qualitative methods, supported by several theories to dissect the purpose of research, namely the theory of forms to dissect aspects of Balinese style prewedding photo forms, aesthetic theories to dissect aesthetic concepts, function theory to dissect function aspects, and semiotic theory to dissect meaning in photographs Balinese style prewedding. The results obtained, namely, the form of ideas in making prewedding photos based on ideas is a form of photo prewedding with Balinese architecture background. The Balinese style prewedding photo process is based on the social life of the people and the form of Balinese style prewedding based on Balinese style fashion.
ANALISIS BENTUK PADA IDENTITAS VISUAL STMIK STIKOM INDONESIA I Nyoman Jayanegara; i nyoman anom fajaraditya setiawan
Jurnal Bahasa Rupa Vol. 3 No. 2 (2020): Jurnal Bahasa Rupa April 2020
Publisher : LPPM Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31598/bahasarupa.v3i2.459

Abstract

Visual identity as a sign system that is used consistently to communicate messages widely. This is very important to be a consideration in building positive branding. The design elements contained in visual identity should be able to be clear and specific in their function as sign systems. In STMIK STIKOM Indonesia as an entity, it has a logo and a symbol as its visual identity. The use of these two things becomes somewhat ambiguous when published to the public and can lead to confusion about the reception of the message. In this visual identity study as a sign system, data will be collected in various fields related to logos and symbols in various media created by institutions. So that the data can be analyzed taxonomically by considering the construction, fields, letters, colors, and forms of placement in various elements. The results of the study found that the inconsistency of the use of visual identity, the use of different colors on the logo or symbol, removal of some parts of the logo, and the destruction of the logo structure with a disproportionately step. The fundamental finding is the emergence of ambiguity in visual identity and the necessity of having standard rules through manual graphic standards as a reference for the use or utilization of agreed visual identity.