Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

The habit of indiscriminate spitting in betel chewing Barus, Aguslina Wati Kristina; Hidayat, Wisnu; Bangun, Henny Arwina
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 5 No. 2 (2023): December
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v5i2.4315

Abstract

Betel nut consumption is a customary practice in Simalungun society and is frequently observed during typical and routine events. Nevertheless, there persists a group of individuals who are inclined towards crude expectoration behavior, depositing residual betel within various locations, including public domains such as markets. The focus of this investigation is to conduct an in-depth inquiry into the antecedents of such indiscriminate spitting tendencies exhibited among traders of betel nuts within the Saribudolok Traditional Market, located within the jurisdiction of the Simalungun Regency. This qualitative investigation utilized a phenomenological strategy. Seven informants were interviewed. These include betel nut sellers, visitors or purchasers, healthcare practitioners, and market managers. Observations were also made by the researchers throughout the data collection process. The triangulation technique was employed to verify all the data collected through the interviews and observations. Additionally, the researcher utilized a matrix to categorize the data based on the research objectives and questions.  The data analysis followed the Miles and Huberman model, revealing that the practice of carelessly spitting betel residue among traders who consume betel is due to inadequate knowledge of healthy and hygienic living habits as well as unawareness of the dangers associated with spitting betel residue. The lack of education provided by health workers on the hazards of careless spitting and the consequent risk of disease transmission also contributes to this behavior.
SOSIALISASI PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN DI DESA SAWO SEBAGAI - BENTUK KEPEDULIAN TERHADAP MASYARAKAT DITENGAH MEWABAHNYA VIRUS COVID-19 Veronika Sinaga, Lia Rosa; Munthe, Seri Asnawati; Bangun, Henny Arwina
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 1 No. 2 (2020): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cuci tangan secara teratur dan menyeluruh dengan sabun dibawah air mengalir dengan 6 langkah dianjurkan oleh WHO karena dapat membunuh virus yang mungkin ada di tangan seperti virus corona (Covid-19). Praktik kebersihan diri baik dengan cuci tangan merupakan langkah awal pencegahan penularan virus 2019-ncoV dan telah terbukti menjadi salah satu langkah pencegahan penyakit menular yang murah dan terjangkau. Kecemasan dan ketakutan melanda manusia diawal tahun 2020, disebabkan oleh hadirnya virus baru yang menyerang bagian penting dari organ tubuh manusia. Tujuan Pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui dan memahami cara mencuci tangan dengan baik dan dapat melakukan teknik mencuci tangan dengan benar sebagai upaya untuk perubahan perilaku sehingga nantinya dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di Desa Sawo Kecamatan Sawo Kabupaten Nias Utara, diketahui bahwa mayoritas masyarakat masih belum mempunyai pemahaman yang baik mengenai pentingnya perilaku mencuci tangan dengan menggunakan sabun, cara yang benar mencuci tangan dan kapan saja diperlukan cuci tangan pakai sabun. Serta sedikitnya kesadaran masyarakat untuk melakukan kebiasaan cuci tangan menggunakan sabun khususnya saat masalah pandemic covid-19 seperti sekarang ini Salah satu upaya yang dilakukan untuk membantu pemerintah dan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan mengurangi penularan virus covid-19 adalah dengan dilakukanya penyuluhan dan sosialisasi Cuci Tangan menggunakan Sabun. Diharapkan dengan adanya sosialisasi Cuci Tangan Menggunakan Sabun pada masyarakat Desa Sawo Semakin bertambahnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat dan pentingnya cuci tangan yang benar dengan menggunakan sabun pada air mengalir dan kesadaran agar mau dan mampu melakukan kebiasaan Cuci Tangan Menggunakan Sabun Sebagai Bentuk Kepedulian Terhadap Masyarakat Di Tengah Mewabahnya Virus Covid-19.
PKM SOSIALISASI PENGGUNAAN MASKER MEDIS DAN KAIN DALAM UPAYA PENCEGAHAN COVID -19 DI UPTD DI PUSKESMAS NAMOHALU ESIWA KABUPATEN NIAS UTARA Bangun, Henny Arwina; Sinaga, Lia Rosa Veronika; Manurung, Jasmen
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 2 No. 1 (2021): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan masker medis dapat mencegah penyebaran percikan yang dapat menyebabkan infeksi dari orang yang terinfeksi ke orang lain dan kemungkinan kontaminasi lingkungan akibat percikan droplet. Bukti bahwa penggunaan masker medis oleh orang sehat di dalam rumah atau oleh orang-orang yang melakukan kontak dengan pasien, atau oleh orang-orang di tengah perkumpulan besar berfungsi sebagai pencegahan. Upaya pencegahan virus corona-19,pada masa sekarang ini maka sebaiknya kita dapat melakukan upaya protokol kesehatan salah satunya adalah dengan memakai masker. Meski tidak melindungi sepenuhnya dari penyakit, namun penggunaan masker dapat menurunkan risiko penularan penyakit. Solusi yang diharapkan dalam kegiatan ini menerapkan kemampuan yang dimiliki untuk sadar akan dampak yang diakibatkan apabila tidak menggunakan masker medis dan kain secara baik dan benar.Target yang diharapkan agar pasien yang berkunjung ke Puskesmas Namohalu Esiwa mampu melakukan perilaku penggunaan masker yang baik dan benar secara konsisten dan menerapkannya apabila berada di luar rumah, sehingga meminimalkan pencegahan penyebaran virus Covid 19 dapat terlaksana dengan baik. Disarankan bagi pasien (masyarakat) lebih memperhatikan prosedur penggunaan masker yang baik dan benar dengan selalu memperhatikan waktu penggunaan masker baik masker kain maupun masker medis.
PELATIHAN RELAWAN POS GABUNGAN PENCEGAHAN COVID-19 KEPADA UTUSAN KECAMATAN DARI WILAYAH MEDAN-BINJAI-DELISERDANG (MEBIDANG) TAHUN 2020 Manurung, Jasmen; Munthe, Seri Asnawati; Bangun, Henny Arwina
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 2 No. 2 (2021): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada awal 2020, dunia dikejutkan dengan mewabahnya pneumonia baru yang bermula dari Wuhan, Provinsi Hubei, yang kemudian menyebar dengan cepat ke lebih dari 190 negara dan teritori. Coronavirus Disease 19 (COVID-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh Novel Coronavirus (2019-nCoV) atau yang kini dinamakan SARS-CoV-2 yang merupakan virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Salah satu cara pencegahan yang paling tepat adalah dengan menerapkan perilaku sesuai dengan protokol kesehatan, yaitu: mencuci tangan sesering mungkin, menjaga jarak, dan menggunakan masker. Partisipasi masyarakat menjadi salah satu kunci penting dalam menerapkan protokol kesehatan ini. Tokoh masyarakat (agama, adat), tokoh pemuda, kader, ibu-ibu PKK, tokoh organisasi masyarakat dan berbagai tokoh lainnya menjadi beberapa elemen penting yang dapat membantu pencapaian keberhasilan perubahan perilaku masyarakat. Para tokoh ini diharapkan akan menjadi salah satu role model penerapan perilaku yang sesuai dengan protokol kesehatan. Hal inilah yang menjadi latar belakang pelaksanaan kegiatan Pelatihan Relawan Pos Gabungan Pencegahan Covid-19 Kepada Utusan Kecamatan Dari Wilayah Medan-Binjai-Deliserdang (Mebidang) Tahun 2020. Medan-Binjai-Deliserdang merupakan tiga kabupaten kota yang memiliki angka penularan penyakit Covid-19 pada kategori tinggi. Untuk itu, perlu dilakukan penguatan penerapan perilaku yang sesuai dengan protokol ksehatan di tiga wilayah ini. Diharapkan setelah mengikuti pelatihan relawan pos gabungan pencegahan covid-19 kepada utusan kecamatan dari wilayah Medan-Binjai-Deliserdang (Mebidang) mereka mampu menerapkan perilaku kesehatan yang sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan covid-19
ENAM LANGKAH MENCUCI TANGAN YANG BENAR DALAM PENCEGAHAN PENULARAN VIRUS COVID 19 Purba, Ivan Elisabeth; Munthe, Seri Asnawati; Bangun, Henny Arwina
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 2 No. 2 (2021): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kasus virus corona di Indonesia sudah berlangsung hampir satu tahun sejak diumumkan pertama kali oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2 Maret 2020. Covid-19 (coronavirus disease 2019) adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019. Covid-19 ini dapat menimbulkan gejala gangguan pernafasan akut seperti demam diatas 38°C, batuk dan sesak nafas bagi manusia. Selain itu dapat disertai dengan lemas, nyeri otot, dan diare. Pada penderita Covid-19 yang berat, dapat menimbulkan pneumonia, sindroma pernafasan akut, gagal ginjal bahkan sampai kematian.Covid-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak erat dan droplet (percikan cairan pada saat bersin dan batuk), tidak melalui udara (Kemenkes, 2020). Berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan RI, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia sampai dengan 17 Februari 2021 sudah menembus angka lebih dari 1,2 juta atau sebanyak 1.243.646 orang, total yang meninggal dunia sebanyak 33.788 orang dengan angka kesembuhan sebanyak 1.047.676 orang (Kemenkes RI, 2021). Pengabdian kepada masyarakat ini akan dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2021. Tempat kegiatan pengabdian ini adalah di kantin asrama Bri-Mob Medan, Jalan K.H.Wahid Hasyim no.3 Kelurahan Babura, Kec. Medan Baru Kota Medan. Hasil kegiatan edukasi tentang manfaat dan prosedur langkah – langkah mencuci tangan yang benar diharapkan dapat membantu memberikan pengetahuan bagi masyarakat dan diharapkan dapat membantu suksesnya upaya pencegahan penularan virus Covid 19.
EDUKASI CUCI TANGAN PAKAI SABUN DI ERA PANDEMI COVID-19 DI SMAN 19 KOTA MEDAN Bangun, Henny Arwina; Sitanggang, Tiromsi; Manurung, Kesaktian
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 3 No. 1 (2022): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (In Press)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Corona virus merupakan sebuah virus yang dapat menyerang manusia dan hewan. Pada manusia, Reaksi dari virus ini akan menyebabkan penyakit saluran pernafasan, flu biasa hingga penyakit yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (SARS). World Health Organization (WHO) mengkampanyekan agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan 3M, namun hal tersebut dinilai kurang efektif, sehingga World Health Organization (WHO) menambahkan menjadi 5M. Upaya tersebut bertujuan untuk pencegahan virus corona (covid-19). Gerakan 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi. SMAN 19 Medan yang beralamat di Jl. Seruwai no.1, Sei Mati, Kecamatan, Medan Labuhan, Kota Medan mempunyai siswa sebanyak 1092 orang (kelas X- XII), dimana kelas X terdiri dari 12 kelas, kelas XI terdiri dari 12 kelas dan kelas XII terdiri dari 10 kelas. Berdasarkan hasil survei awal dan wawancara dengan kepala sekolah dan guru pada tanggal 19 Februari 2021, diketahui bahwa di sekolah tersebut belum pernah dilakukan kegiatan penyuluhan tentang cara cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar yang sesuai dengan standar dengan metode WHO. Metode Pelaksanaan kegiatan penyuluhan Edukasi Cuci Tangan Pakai Sabun Di Era Pandemi Covid 19 di SMA N 19 Medan dilakukan dengan metode: cerama, diskusi, praktek. Waktu pada bulan Oktober tahun 2021 di SMAN 19 Kota Medan.. Hasil Bagian I. Pemberdayaan Masyarakat “Edukasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Era Pandemi”. Sesi I : Pembukaan dan perkenalan para narasumber, moderator membuka acara dengan memperkenalan para nara sumber. Sesi II : Pemaparan Materi dari narasumber sebagai informasi dalam memberikan “Edukasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Era Pandemi”. Bagian II. Sesi IV : Penjelasan tentang Edukasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Era Pandemi”. Sesi V : Penutupan foto bersama. Dengan dilaksanakannya kegiatan pemberdayaan masyarakat yang berjudul “Edukasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Era Pandemi”Siswa/I SMA 19 Kota Medan maka seluruh siswa/i termotivasi untuk mempraktekkan cara cuci tangan yang benar dengan menggunakan sabun. Diharapkan siswa/I SMAN 19 dapat menerapkan CTPS ini di rumah masing-masing dan di praktekkan juga kepada semua keluarganya.
Sosialisasi Pencegahan Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuala Kabupaten Langkat *, Novita Aryani; Bangun, Henny Arwina
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 4 No. 2 (2023): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Melitus (Diabetes) merupakan sekelompok kelainan heterogen yang disebabkan oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah. Efek dari diabetes adalah disfungsi dan kegagalan berbagai organ, dan seringkali tidak terdiagnosis karena gejalanya tampak tidak berbahaya seperti nafsu makan dan minum meningkat, kelelahan serta kesemutan. Faktor risiko yang dapat memicu penyakit diabetes yaitu faktor genetik, gaya hidup dan fisiologis. Gaya hidup dapat menyebabkan perubahan fisiologis tubuh seperti tingginya tekanan darah, gula darah, dan lemak darah, sehingga berpotensi menimbulkan penyakit diabetes. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit diabetes. Kelompok sasarannya adalah masyarakat di Desa Kuala Kabupaten Langkat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada tanggal 20 Mei 2023.Pada sosialisasi ini disampaikan melalui poster tentang pengertian, gejala yang ditimbulkan, pencegahan penyakit diabetes, gaya hidup atau lifestyle makan sehat dan penggunaan obat untuk penderita diabetes Hasil pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit diabetes sebesar 54% dari nilai rata-rata 62 menjadi 96. Kesimpulan diperoleh pemahaman masyarakat meliputi pengertian, gejala yang ditimbulkan, pencegahan penyakit diabetes, gaya hidup atau lifestyle makan sehat dan penggunaan obat untuk penderita diabetes.
Factors associated with early marriage Putri, Yulita; Ketaren, Sinar Otniel; Bangun, Henny Arwina; Nababan, Donal; Manurung, Jasmen
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 6 No. 2 (2024): December
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v6i2.6277

Abstract

Early marriage among adolescents is a significant social issue that is often linked to unintended pregnancies resulting from premarital sexual activity. This cross-sectional study aimed to identify the factors associated with early marriage among teenagers in Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia, Indonesia, from October 2023 to May 2024. A total of 65 early married adolescents aged 15-18 years were included in this study. The findings revealed that parental education, socioeconomic status, and parenting style were not significantly associated with early marriage. However, information source and peer influence were significant predictors. Adolescents who engaged in unhealthy peer relationships were 2.20 times more likely to marry early than those with healthy peer associations. These results underscore the importance of peer influence and the need for comprehensive sex education programs to address early marriages among teenagers.
Predictors of hypertension among pregnant women Andriani, Risca; Purba, Jenny Marlindawani; Bangun, Henny Arwina; Nababan, Donal; Tarigan, Frida Lina
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 6 No. 2 (2024): December
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v6i2.6291

Abstract

This study investigated factors associated with hypertension during pregnancy (HDP) in Langkat Regency, Indonesia, where HDP cases have been increasing. Conducted at Sei Bamban Health Center between November 2023 and April 2024, the study included 47 third-trimester pregnant women. Data on maternal age, parity, BMI, family history of hypertension, secondhand smoke exposure, dietary habits, physical activity, and antenatal care (ANC) adherence were collected via questionnaires. Gestational hypertension was defined as systolic blood pressure ≥140 mmHg and/or diastolic blood pressure ≥90 mmHg. Bivariate and multivariate analyses were performed using SPSS. While age and parity showed no significant association with HDP, elevated BMI (≥22.9 kg/m²) (p=0.010; OR 5.120; 95%CI: 1.427-18.373), a history of hypertension (p=0.016; OR 4.411; 95%CI: 1.282-15.174), exposure to cigarette smoke (p=0.000; OR 27.273; 95%CI: 3.165-235.024), low fat/salt intake (p=0.000; OR 0.088; 95%CI: 0.020-0.382), low physical activity (p=0.000; OR 31.667; 95%CI: 5.676-176.680), and non-adherence to ANC (p=0.000; OR 17.944; 95%CI: 3.391-94.948) were significantly associated with HDP. These findings highlight the importance of ANC adherence and risk factor management, including lifestyle modifications, for HDP prevention. The study recommends targeted education, counseling, screening, and monitoring of at-risk pregnant women.
Implementasi Pelayanan Kesehatan Jiwa Berbasis Komunitas di Puskesmas Parlilitan Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2022 Manullang, Yenni; Rochadi, R. Kintoko; Tarigan, Frida Lina; Nababan, Donal; Bangun, Henny Arwina
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 8, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v8i2.2390

Abstract

Masalah kesehatan jiwa mempunyai lingkup yang sangat luas, kompleks dan  tidak terpisahkan dari kesehatan terutama dalam menunjang terwujudnya kualitas hidup manusia secara keseluruhan. Program pelayanan kesehatan jiwa berbasis komunitas merupakan suatu terobosan yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa dengan memberdayakan masyarakat, mulai dari Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kesehatan jiwa, perawat kesehatan jiwa sebagai tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas, dan juga keterlibatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan pelayanan kesehatan berbasis komunitas di Puskesmas Parlilitan. Metode penelitian dengan desain kualitatif, informan sebanyak 11 orang dipilih secara purposive. Teknik pengambilan data dengan cara wawancara mendalam, observasi, telaah dokumen dan focus group discussion. Triangulasi yang dilakukan adalah triangulasi sumber, dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pelayanan kesehatan jiwa berbasis komunitas meliputi penyuluhan, deteksi dini, rawat jalan, rujukan, dan kunjungan rumah belum optimal. Diperlukan pemberdayaan masyarakat dalam tiap komponen pelayanan kesehatan jiwa. Penelitian ini menyarankan agar Puskesmas Parlilitan lebih memperbanyak kegiatan penyuluhan di luar Puskesmas, memperkuat kerjasama lintas sektor dan melatih kader kesehatan untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan jiwa masyarakat.Kata kunci: implementasi, pelayanan kesehatan jiwa, Puskesmas Mental health problem has broad and complex scope which is inseparable from health, especially in supporting the realization of human life quality as a whole. Community-based mental health care is a breakthrough intended to increase mental health care by empowering people, starting from Puskesmas (Public Health Center) as the spearhead in health care, including mental health care, mental health nurses in Puskesmas, and people’s involvement. The objective of the research is to analyze the implementation of community-based health care at Parlilitan Puskesmas. The research uses qualitative research method. The samples are 11 participants, taken by using purposive sampling technique. The data are gathered by conducting in-depth interview, observation, documentation, and focus group discussion. Triangulation conducted is source and method triangulation. The result of the research shows that the implementation of community-based health care which includes the counseling, early detection, outpatient, references, and home visits are not optimal. The role of family and people’s empowerment should be increased in each component of mental health care. It is also recommended that the management of Parlilitan Puskesmas strengthen cross-sector cooperation and train health cadres in order to increase the coverage of people’s mental health care.Keywords: implementation, mental health care, Puskesmas