Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Effectiveness of Endophyte Fungi as a Controling of Blast Disease on Paddy (Oryza sativa) : EFEKTIVITAS CENDAWAN ENDOFIT SEBAGAI PENGENDALI PENYAKIT BLAST PADA TANAMAN PADI (Oryza sativa) Sopialena; Devi Tantiani
Agrifarm : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 9 No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Widya Gama Mahakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.293 KB) | DOI: 10.24903/ajip.v9i2.980

Abstract

The research was conducted to determine: endophyte fungi on paddy plant (Oryza sativa); the antagonistic percentageof endophyte fungi against to Pyricularia oryzae Cav.; and the antagonistic mechanisms between each endophyte fungi to Pyricularia oryzae Cav..The experiment was conducted at the Integrated Laboratory of Agriculture Faculty of Mulawarman University, and samples of infected plant was collected from Sungai Kapih village, Sambutan Sub-district of Samarinda City The experimental treatments was arranged in a Completely Randomized Design (CRD), consisting of four treatments and each treatment was repeated ten times.The results showed that endophyte fungi isolated from the paddy plant (Oryza sativa) were Trichoderma sp., Rhizopus sp., Gliocladium sp., and Penicillium sp. The competition was proved as the antagonistic mechanism of Rhizopus sp. against, while antibiosis was proved as the antagonistic mechanism of Penicillium sp. against. Trichoderma sp. and Gliocladium sp. against were shown to have two antagonistic mecanism are competition and parasitsm. The capability of endophyte fungi as a biological agents to compete those P. Oryzae was express an antagonism capacity differences, the highest rate of inhibition was occurred on the P. oryzae vs Gliocladium sp.(78,96%). Keywords :Pyricularia oryza Cav., Endophyte fungi, Antagonistic mechanim
MIKROBIA PADA Plant Growth Promoting Rhizobakteri BAMBU, ALANG-ALANG DAN PISANG Sopialena Sopialena; Surya Sila; Sofian Sofian; Jahira S
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 22, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v22i1.6357

Abstract

Plant Growth Promoting Rhizocbacteria (PGPR) adalah sejenis bakteri yang hidup di sekitar perakaran tanaman. Bakteri tersebut hidupnya secara berkoloni menyelimuti akar tanaman sehingga memberikan keuntungan bagi tanaman. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis bakteri yang terdapat pada PGPR akar bambu, akar alang-alang dan akar pisang. Penelitian dilakukan di laboratorium Hama Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. Isolasi bakteri PGPR dilakukan dengan mengambil sampel dari ketiga bahan larutan PGPR tersebut. Kemudian setiap sampel PGPR diambil sebanyak 2 ml dan ditumbuhkan pada media Nutrient Agar (NA) dengan metode sebar. Dari masing-masing PGPR dibuat pada 4 (empat) cawan petri, sehingga didapat sebanyak 12 isolat bakteri PGPR yang mampu tumbuh pada media tersebut. Beberapa genus yang termasuk dalam PGPR tersebut adalah Pseudomonas, Serratia, Azotobacter, Azospirillum, Acetobacter, Burkholderia, Enterobacter, Rhizobium, Erwinia, Flavobacterium dan Bacillus. Masing-masing isolat rhizobacteria memiliki peranan yang penting dalam mengendalikan serangan patogen dan memicu pertumbuhan. Analisa bakteri digunakan sebagai parameter untuk mengetahui efektivitas serta potensi yang terkandung dalam bakteri tersebut.
PENGENDALIAN PENYAKIT BLAST (Pyricularia oryzae Cav.) PADA PADI MENGGUNAKAN EKSTRAK LENGKUAS (Alpinia galanga Linn.) Sopialena Sopialena
Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Teknologi Lingkungan UNMUL
Publisher : Mulawarman University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtlunmul.v2i1.1578

Abstract

Abstract Tanaman padi (Oryza sativa) merupakan salah satu tanaman yang berperan penting dalam kehidupan manusia. Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas tanaman padi adalah penyakit blast yang disebabkan oleh jamur patogen Pyricularia oryzae Cav.  Ekstrak rimpang lengkuas (Alpinia galanga Linn) berpotensi dan efektif dalam menghambat pertumbuhan jamur patogen penyakit blast (Pyricularia oryzae Cav.). pengaruh yang ditunjukkan ekstrak rimpang lengkuas (Alpinia galanga Linn) dalam menghambat pertumbuhan jamur patogen penyakit blast (Pyricularia oryzae Cav.) dengan konsentrasi yang paling efektif yaitu pada konsentrasi tertinggi  (P4 = 8 ml / 10 ml air) sebesar 27,60% sedangkan perlakuan kontrol (P0 = 0 ml / 10 ml air) tidak terhambat atau sebesar 0%. Kata kunci: Padi, Pyricularia oryzae Cav., Alpinia galanga Linn
Identifikasi dan Uji Antagonis Trichoderma spp. Indigenus Beberapa Daerah Kalimantan Timur Terhadap Penyebab Penyakit Layu Tomat (Fusarium oxysporum) Rosfiansyah, Rosfiansyah; Sopialena, Sopialena
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 7, No 1 (2024): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 7 Nomor 1 Agustus 2024
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jatl.7.1.2024.15630.26-34

Abstract

Penyakit layu Fusarium oxysporum merupakan penyakit penting pada tanaman tomat. Pemanfaatan jamur antagonis Trichoderma sp. dalam pengendalian layu Fusarium tanaman tomat merupakan salah satu teknik Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang aman terhadap lingkungan. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui Trichoderma spp. indigenus Kalimantan Timur berdasarkan karakter morfologi, dan mengetahui kemampuan Trichoderma spp. indigenus Kalimantan Timur dalam menekan pertumbuhan Fusarium oxysporum secara in vitro. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama Penyakit Tumbuhan Universitas Mulawarman. Identifikasi Trichoderma spp. berdasarkan karakter morfologi secara makroskopis maupun mikroskopis. Uji antagonis in vitro dilakukan dengan metode dual culture. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri atas tujuh perlakuan dan lima ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tujuh isolat Trichoderma spp. indigenus yang terdiri atas empat spesies, yaitu T. harzianum yang berasal dari Lempake Samarinda, Sindang Sari Samarinda, Kelinjau Kutai Timur dan Karang Joang Balikpapan, T. hamatum dari Bongan Kutai Barat, T. koningii dari Nenang Penajam Paser Utara (PPU) dan T. viride dari Nenang Penajam Paser Utara. Trichoderma spp. yang memiliki diameter laju pertumbuhan tertinggi adalah T. harzianum isolat Balikpapan (60,6 mm) dan terendah T. viride PPUS (2,79 mm). Trichoderma spp. dengan kerapatan spora tertinggi terdapat pada T. hamatum isolat Kubar (6,52 x 109 konidia g - 1 ) dan terendah T. viride isolat PPUS (1,79 x 109 konidia g -1 ). Pemanfaatan Trichoderma spp. juga dapat menekan pertumbuhan Fusarium oxysforum dengan persentase penghambatan tertinggi terdapat pada T. hamatum isolat Kubarr (64,85%), sedangkan terendah adalah T. viride isolat PPUS (40,95%).
Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang Putih dan Kayumanis terhadap Penyakit Antraknosa pada Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Sopialena, Sopialena; Sofian, Sofian; Suryadi, Andi; Naibaho, Jessica Ester
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 6, No 2 (2024): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 6 Nomor 2 Februari 2024
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.6.2.2024.14055.29-35

Abstract

Cabai merah (Capsicum annuum L.) atau biasa dikenal dengan cabai teropong menjadi salah satu tanaman hortikultura yang dibutuhkan oleh masyarakat sebagai pelengkap masakan dan obat. Produksi cabai pada tahun 2021 mencapai 1,36 juta ton dengan persentase peningkatannya hingga 7,62%. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui patogen yang menyerang cabai merah (Capsicum annuum L.) pada gejala penyakit antraknosa dan untuk mengetahui efektivitas ekstrak bawang putih (Cinnamomum burmannii), kayu manis (Cinnamomum burmanni), dan kombinasi keduanya. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, Samarinda dimulai sejak bulan November 2022 sampai bulan Maret 2023. Percobaan faktorial dalam Rancangan Acak Lengkap dengan (empat) 4 perlakuan dan (tujuh) 7 ulangan yang digunakan dalam penelitian ini. Perlakuan terdiri dari kontrol (A0), ekstrak bawang putih (A1), ekstrak kayu manis (A2), ekstrak kombinasi bawang putih dan kayu manis (A3). Faktor tunggal dalam penelitian ini adalah daya hambat ekstrak bunga krisan terhadap pertumbuhan jamur Colletotrichum sp. data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan di uji lanjut menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Penelitian ini menunjukkan pemberian ekstrak bawang putih dan kayu manis telah memberikan aktivitas penghambatan pertumbuhan koloni jamur uji. Pemberian perlakuan ekstrak kayu manis memiliki efektifitas terbaik dalam menghambat pertumbuhan koloni jamur uji dengan konsentrasi 47 mL ditunjukkan pada data daya hambat sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas antifungi ekstrak kayu manis mampu menghambat pertumbuhan miselium jamur Colletotrichum gloeosporioides.
Pengaruh Pupuk Organik Cair Kitosan pada Tanaman Porang (Amorpophallus muelleri Blume) terhadap PengendalianPenyakit Layu Fusarium (Fusarium sp.) Sofian, Sofian; Suryadi, Andi; Sopialena, Sopialena; Nurwahidah, Nurwahidah
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 6, No 1 (2023): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 6 Nomor 1 Agustus 2023
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jatl.6.1.2023.11323.69-73

Abstract

Tanaman porang merupakan tanaman umbi-umbian yang saat ini digemari masyarakat untuk dibudidaya karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Umbi tanaman porang memiliki kandungan serat pangan berupa glukomanan yang merupakan serat pangan yang dapat larut dalam air  bersifat hidrokolid kuat yang rendah kalori. Organisme Penganggu Tumbuhan merupakan salah satu yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman, salah satunya penyakit layu fusarium yang disebabkan oleh jamur Fusarium sp. yang merupakan penyakit tular tanah. Pada penelitian ini pengendalian penyakit layu fusarium dilakukan dengan aplikasi pupuk organik cair kitosan. Penelitian ini dilaksanakan pada November 2022 hingga Mei 2023 di Desa Karang Tunggal Kecamatan Tenggarong Seberang. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan 5 perlakuan, 5 ulangan dan setiap ulangan memiliki 10 sampel sehingga total tanaman yang diamati adalah 250 tanaman. Perlakuan pupuk organik cair kitosan adalah kontrol (0 ml kitosan/L air), K1 (5 ml kitosan/L air), K2 (10 ml kitosan/L air), K3 (15 ml kitosan/L air) dan K4 (20 ml kitosan/L air). Parameter yang diamati yaitu intensitas serangan penyakit layu fusarium, tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah mikroorganisme di media tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan K1 (5 ml kitosan/ L air) sudah dapat mengendalikan penyakit layu fusarium pada minggu kedua (0,6%) dan  ketiga (1,2%).
Antagonist Test of Trichoderma sp and Gliocladium sp Againts Fungal Pathogens That Cause Diseases on Tomato Plant Sopialena, Sopialena; Arwita, Nanda Nadira Putri; Suyadi, Suyadi
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 7, No 1 (2024): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 7 Nomor 1 Agustus 2024
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jatl.7.1.2024.15636.78-84

Abstract

Tomatoes (Solanum lycopersicum) are one of the widely cultivated crops consumed by people worldwide, including Indonesia. Tomato farming often faces various challenges that result in reduced tomato productivity. One of the challenges is the presence of diseases that affect tomatoes, leading to crop failure for farmers. Some important diseases that commonly affect tomato plants include Fusarium wilt and anthracnose. Most farmer use chemical fungicides to control the diseases. These methods have greater negative impacts on both plants and the surrounding environment. One alternative control technique that can be used is the use of biological agents with antagonistic properties, such as Trichoderma sp. and Gliocladium sp. This research aims to assess antagonistic abilities of endophytic fungi Trichoderma sp. and Gliocladium sp. againts the pathogens responsible for suppresing the growth of these disease-causing phatogens in tomato plants. in the Laboratory of Plant Pest and Disease Science, OECF Building, Faculty of Agriculture, Universitas Mulawarman. The experiment was designed using a completely randomized single-factor design with four treatments and five replications. The data obtained were analyzed using Analysis of Variance and the least significant difference test at a 5% significance level. The research results indicate that the antagonistic tests of Trichoderma sp. and Gliocladium sp. in vitro significantly differ againts the pathogenic fungi Fusarium sp. and Colletotrichum sp. Furthermore, it was found that the antagonistic fungus Gliocladium sp. is the best fungus capable of suppressing the growth of important pathogenic fungi in tomato plants.Keyword: Gliocladium sp., Trichoderma sp., Fusarium sp., Colletotrichum sp. and Tomato (Solanum lycopersicum)
KAJIAN FAKTOR IKLIM TERHADAP DINAMIKA POPULASI Pyricularia oryzae PADA BEBERAPA VARIETAS PADI SAWAH (Oryza sativa) Sopialena, Sopialena
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 14, No 2 (2015): Oktober
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v14i2.1432

Abstract

Study On Climate Factor Pyricularia oryzae Population Dynamics Of Some Variety Rice Field Rice (Oryza sativa). The research was conducted in June-September 2015 in the district of North Samarinda. The purpose of this study was to determine the climatic factors (temperature, humidity and rainfall) the most dominant on the rate of broad patches, the rate of infection of the pathogen P. intensity of the attacks and the number of spores of P. oryzae oryzae on rice varieties of rice (Inpari7, Ciherang and Cibogo) and to determine the effect of the number of spores of P. oryzae against pathogen attack intensity of P. oryzae on rice varieties of rice (Inpari7, Ciherang and Cibogo) in the district of North Samarinda. The parameters used in this study are climatic factors (humidity, temperature and rainfall) in the field, the extensive development of the disease spots of blast, the intensity of the attack and the number of pathogenic P. oryzae spores of P. oryzae.The results showed that the climatic factors influencing the development of extensive patches of blast disease, the intensity of the attack and the number of pathogenic P. oryzae spores of P. oryzae. Inpari7 varieties are more susceptible than Ciherang and Cibogo seen extensive development of the high spots of blast disease, the intensity of the attack and the number of pathogenic P. oryzae spores of P. oryzae at the beginning of the first week after planting.
EFEKTIFITAS BEBERAPA FUNGISIDA TERHADAP PERKEMBANGAN PENYAKIT DAN PRODUKSI TANAMAN CABAI (Capsicum frutescens) Sila, Surya; Sopialena, Sopialena
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 15, No 1 (2016): Maret
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v15i1.1789

Abstract

Efektifitas Beberapa Fungisida Terhadap Perkembangan Penyakit Dan Produksi Tanaman Cabai (Capsicum frutescens). Aplikasi beberapa fungisida terhadap berbagai macam intensitas serangan penyakit pada pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) khususnya penyakit bercak daun dan Antraknose yang sering menyerang tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaruh aplikasi beberapa fungisida dalam mengendalikan intensitas serangan penyakit bercak daun dan Antraknose oleh cendawan Cercospora dan colletotrichum capsici terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai (Capsicum frutescens L. ) dan untuk mengetahui fungisida manakah yang paling efektif dalam menekan perkembangan cendawan penyebab penyakit bercak daun dan Antraknose terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai (Capsicum frutescens L. ).Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih 5 bulan terhitung mulai persiapan lahan penelitian hingga pengambilan data terakhir. Tempat penelitian berlokasi di lempake Samarinda.Hasil penelitian menunjukkan aplikasi beberapa fungisida mampu menekan intensitas penyakit-penyakit pada tanaman cabai rawit baik penyakit bercak daun maupun terhadap busuk buah. Intensitas penyakit bercak daun terendah terdapat  pada perlakuan penyemprotan 7 hari sekali yaitu 1,92 % pada umur 33 hari setelah tanam. Intensitas penyakit busuk buah terendah terdapat pada perlakuan penyemprotan 7 hari sekali yaitu 1,25 % pada umur 88 hari setelah tanam. Penyebab penyakit yang ditemukan pada tanaman cabai besar adalah: Cercospora capsici (penyebab penyakit bercak daun) dan  Colletotricum capsici (penyebab penyakit busuk buah). Aplikasi fungisida Antracol adalah jenis fungisida yang paling efektif menekan laju intensitas serangan penyakit bercak daun dan Antraknose yang disebabkan oleh cendawan Cercospora dan colletotrichum capsici terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Dapat dilihat dari produksi terbaik pada perlakuan penyemprotan 7 hari sekali yaitu rata-rata jumlah buah 231,74 buah, rata-rata berat segar 157,65g ha-1.
Giving Effect Trichoderma sp. In Tomato Plant To Production Factors Sopialena, Sopialena
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 17, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v17i2.3620

Abstract

Research on the effect of Trichoderma sp. In tomato plants on the factors of production is a study carried out for 4 months starting from June to October 2017. The research was carried out at the Green House of the Faculty of Agriculture, Mulawarman University, Samarinda.This research was conducted using a completely randomized design (CRD) with each treatment repeated 3 times. The treatment is Po: Without Trichoderma sp. / Control treatment; P1: 25 g culture of Trichoderma sp. per polybag; P2: 30 g of mushroom culture Trichoderma sp. per polybag; P3: 35 g of mushroom culture Trichoderma sp. Per polybag; and P4: 40 g culture of Trichoderma sp. per polybag As the second factor, tomato varieties include V1: Lentana; V2: Permata and V3: Ratna. The data observed included the number of planting fruit (calculated from the first harvest to the last harvest for each crop); Average diameter of planting fruit and. The average weight of fresh fruit plantations.The results showed that the dose of 40g Trichoderma sp. most effective in controlling F. oxysporum wilt disease on tomato plants, which can increase tomato crop production by 293.48 g. Variety treatment was not significantly different from all treatments. So that there is no interaction between Trichoderma sp. and tomato varieties.