Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Pengaruh Media Animasi Flash Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas V Sekolah Dasar Deby Fauzi Asidiqi; Dede Kurnia Adiputra
Jurnal Basicedu Vol 7, No 3 (2023): June
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i3.5518

Abstract

Pembelajaran abad 21 mengharuskan guru untuk memiliki kompetensi digital sebagai bagian dari variasi dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan menganalisis sejauh mana pengaruh media animasi flash terhadap keterampilan proses sains siswa sekolah dasar kelas V. Jenis peneiltian menggunakan pendekatan kuantitatif metode kuasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design serta teknik sampling yang digunakan Purposive Sampling. Hasil penelitian diperoleh dari uji inferensial hipotesis dengan pengolahan data gain diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen = 0,68 dan kelas kontrol = 0,32 dan hasil uji dua pihak taraf signifikan = 0,05 diperoleh thitung = 7,525 dan ttabel = 1,998 yang mengartikan cukup signifikan terhadap keterampilan proses sains siswa. Berdasarkan analisis data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa media animasi flash berpengaruh terhadap keterampilan proses sains siswa kelas V sekolah dasar, maka implikasi dari penelitian ini adalah diperlukan adanya pelatihan atau workshop guna meningkatkan kompetensi digital guru khususnya dalam membuat media pembelajaran berbasis digital.
Pengaruh Media Animasi Flash Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas V Sekolah Dasar Deby Fauzi Asidiqi; Dede Kurnia Adiputra
Jurnal Basicedu Vol 7, No 3 (2023): June
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i3.5518

Abstract

Pembelajaran abad 21 mengharuskan guru untuk memiliki kompetensi digital sebagai bagian dari variasi dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan menganalisis sejauh mana pengaruh media animasi flash terhadap keterampilan proses sains siswa sekolah dasar kelas V. Jenis peneiltian menggunakan pendekatan kuantitatif metode kuasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design serta teknik sampling yang digunakan Purposive Sampling. Hasil penelitian diperoleh dari uji inferensial hipotesis dengan pengolahan data gain diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen = 0,68 dan kelas kontrol = 0,32 dan hasil uji dua pihak taraf signifikan = 0,05 diperoleh thitung = 7,525 dan ttabel = 1,998 yang mengartikan cukup signifikan terhadap keterampilan proses sains siswa. Berdasarkan analisis data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa media animasi flash berpengaruh terhadap keterampilan proses sains siswa kelas V sekolah dasar, maka implikasi dari penelitian ini adalah diperlukan adanya pelatihan atau workshop guna meningkatkan kompetensi digital guru khususnya dalam membuat media pembelajaran berbasis digital.
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Dede Kurnia Adiputra; Asnawi Syarbini; Luluk Asmawati
JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran) : Edutech and Intructional Research Journal Vol 3, No 1 (2016): JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran)
Publisher : http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JTPPm

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jtppm.v3i1.7706

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan: (1) hasil belajar antara penggunaan metode inkuiri terbimbing dengan penggunaan metode ceramah di kelas VI pada mata pelajaran IPA, (2) hasil belajar IPA antara siswa keterampilan proses sains tinggi dengan siswa keterampilan proses sains rendah, (3) pengaruh interaksi menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan keterampilan proses sains terhadap hasil belajar IPA (4) hasil belajar IPAantara pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dengan keterampilan proses sains tinggi dan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dengan keterampilan proses sains tinggi, (5) hasil belajar IPA antara siswa menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dengan keterampilan proses sains rendah  dan siswa yang menggunakan metode ceramah dengan keterampilan proses sains rendah. Hasil penelitian menunjukan bahwa; terdapat perbedaan nilai hasil belajar IPA pada pembelajaran yang menggunakan metode inkuiri terbimbinglebih tinggi dari nilai hasil belajar IPA pada pembelajaran menggunakan metode ceramah, Fhitung (9,107) > Ftabel (2,15). Ada perbedaan hasil belajar IPA pada siswa dengan keterampilan proses sains tinggi dan keterampilan proses sains rendah. Siswa dengan keterampilan proses sains tinggi memperoleh hasil belajar lebih tinggi dari hasil belajar IPA pada siswa dengan keterampilan proses sains rendah. Fhitung (4,391) > Ftabel (2,15).Terdapat interaksi antara penggunaan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan keterampilan proses sains terhadap hasil belajar IPA. Fhitung (5,072) > Ftabel (2,15). Perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dan tingkat keterampilan proses sains tinggi memperoleh nilai lebih tinggi dari nilai hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan menggunakan metode ceramah dan tingkat keterampilan proses sains tinggi, Fhitung (4,695) > Ftabel (3,18). Terdapat perbedaan hasil belajar IPA dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dan tingkat keterampilan proses sains rendah, lebih tinggi dari siswa dengan menggunakan metode ceramah dan tingkat keterampilan proses sains rendah, Fhitung (5,286) < Ftabel (3,18). Dapat disimpulkan bahwa dengan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan keterampilan proses sains terbukti mampu meningkatkan hasil belajar IPA dikelas VI SD Negeri Cipete 2 Curug Serang. Kata kunci: Metode Inkuiri Terbimbing, Keterampilan Proses Sains, Hasil Belajar.
Pengaruh Media Animasi Flash Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas V Sekolah Dasar Asidiqi, Deby Fauzi; Adiputra, Dede Kurnia
Jurnal Basicedu Vol. 7 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i3.5518

Abstract

Pembelajaran abad 21 mengharuskan guru untuk memiliki kompetensi digital sebagai bagian dari variasi dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan menganalisis sejauh mana pengaruh media animasi flash terhadap keterampilan proses sains siswa sekolah dasar kelas V. Jenis peneiltian menggunakan pendekatan kuantitatif metode kuasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design serta teknik sampling yang digunakan Purposive Sampling. Hasil penelitian diperoleh dari uji inferensial hipotesis dengan pengolahan data gain diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen = 0,68 dan kelas kontrol = 0,32 dan hasil uji dua pihak taraf signifikan = 0,05 diperoleh thitung = 7,525 dan ttabel = 1,998 yang mengartikan cukup signifikan terhadap keterampilan proses sains siswa. Berdasarkan analisis data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa media animasi flash berpengaruh terhadap keterampilan proses sains siswa kelas V sekolah dasar, maka implikasi dari penelitian ini adalah diperlukan adanya pelatihan atau workshop guna meningkatkan kompetensi digital guru khususnya dalam membuat media pembelajaran berbasis digital.
Persepsi Mahasiswa PGSD terhadap Implementasi Quizizz sebagai Media Kuis Interaktif Berbasis Artificial Intelligence Asidiqi, Deby Fauzi; Adiputra, Dede Kurnia
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i1.7168

Abstract

Digitalisasi dalam pembelajaran abad 21 semakin tidak bisa terpisahkan, salah satunya adalah hadirnya kecerdasan buatan atau sering disebut dengan artificial intelligence dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan menganalisis terkait persepsi mahasiswa dalam penggunaan platform Quizizz sebagai media kuis interaktif. Jenis penelitian menggunakan metode campuran pararel konvergen (mixed method) dengan Purposive Sampling sebagai teknik sampling yang digunakan. Teknik pengumpulan data menggunakan angket kuisoner dan wawancara. Model Miles and Huberman digunakan sebagai teknik analisis data yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa mahasiswa dalam mata kuliah model pembelajaran SD berpersepsi Quizizz memiliki unsur kemutakhiran yang sesuai dengan era society 5.0. Penggunaan Quizizz dalam kuis interaktif memberikan kepuasan terhadap mahasiswa dengan adanya transparansi nilai hasil kuis tersebut. Mahasiswa berpendapat Quizizz mudah dan fleksibel dalam penggunaanya karena kuis dapat dikerjakan dimanapun dan kapanpun dengan menggunakan gadget. Gamifikasi yang terdapat dalam Quizizz menjadikan motivasi belajar mahasiswa menjadi meningkat, tertutama dalam mengerjakan soal kuis menjadi tidak membosankan. Implikasi penelitian ini perlu adanya pelatihan bagi dosen guna mengembangkan kompetensi digital seperti membuat kuis interaktif berbasis artificial intelligence
Pengembangan Literasi Budaya Berbasis Virtual Reality Pada Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Sampurna, Iman; Fauzi, Rian; Adiputra, Dede Kurnia; Suwarno, Suwarno
Jurnal Inovasi Pendidikan MH Thamrin Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Inovasi Pendidikan MH Thamrin
Publisher : LPPM Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jipmht.v6i1.735

Abstract

Pembelajaran IPS yang selama ini diajarkan kurang memberikan sentuhan yang kuat kepada siswa karena kurangnya inovasi dalam pembelajaran dan terlalu tekstual sehingga cenderung membosankan bagi siswa. Selain itu, guru di kelas kurang mengaitkan keberagaman budaya yang sedang terjadi dalam masyarakat sehingga siswa kurang mengenal tentang budaya yang ada disekitarnya. Pembelajaran yang diterapkan guru juga masih tampak kurang keterpaduan, baik dengan mata pelajaran lain maupun pemilihan model dan strategi pembelajarannya. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan melakukan pengembangan media pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang tujuannya adalah untuk mengembangkan literasi budaya berbasis virtual reality (VR). Metode penelitian ini menggunakan pengembangan dengan model 4D (Define, Design, Develop and Disseminate). Pengembangan model 4D terdiri dari empat tahapan yaitu tahap pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Keunggulan dari penelitian ini ditunjukkan pada virtual reality yang memuat atau menonjolkan bentuk keragaman budaya yang ada di Baduy, Hasil penelitian berupa potensi sumber daya alam udara, air, hutan, tambang, laut, sehingga kearifan lokal dapat dijaga secara arif agar potensi sumber daya alam dapat terjaga sampai ke generasi berikutnya, siswa senang menggunakan VR kebudayaan Baduy sehingga meningkatkan literasi budaya
Pengaruh Media Animasi Flash Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas V Sekolah Dasar Asidiqi, Deby Fauzi; Adiputra, Dede Kurnia
Jurnal Basicedu Vol. 7 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i3.5518

Abstract

Pembelajaran abad 21 mengharuskan guru untuk memiliki kompetensi digital sebagai bagian dari variasi dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan menganalisis sejauh mana pengaruh media animasi flash terhadap keterampilan proses sains siswa sekolah dasar kelas V. Jenis peneiltian menggunakan pendekatan kuantitatif metode kuasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design serta teknik sampling yang digunakan Purposive Sampling. Hasil penelitian diperoleh dari uji inferensial hipotesis dengan pengolahan data gain diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen = 0,68 dan kelas kontrol = 0,32 dan hasil uji dua pihak taraf signifikan = 0,05 diperoleh thitung = 7,525 dan ttabel = 1,998 yang mengartikan cukup signifikan terhadap keterampilan proses sains siswa. Berdasarkan analisis data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa media animasi flash berpengaruh terhadap keterampilan proses sains siswa kelas V sekolah dasar, maka implikasi dari penelitian ini adalah diperlukan adanya pelatihan atau workshop guna meningkatkan kompetensi digital guru khususnya dalam membuat media pembelajaran berbasis digital.
Persepsi Mahasiswa PGSD terhadap Implementasi Quizizz sebagai Media Kuis Interaktif Berbasis Artificial Intelligence Asidiqi, Deby Fauzi; Adiputra, Dede Kurnia
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i1.7168

Abstract

Digitalisasi dalam pembelajaran abad 21 semakin tidak bisa terpisahkan, salah satunya adalah hadirnya kecerdasan buatan atau sering disebut dengan artificial intelligence dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan menganalisis terkait persepsi mahasiswa dalam penggunaan platform Quizizz sebagai media kuis interaktif. Jenis penelitian menggunakan metode campuran pararel konvergen (mixed method) dengan Purposive Sampling sebagai teknik sampling yang digunakan. Teknik pengumpulan data menggunakan angket kuisoner dan wawancara. Model Miles and Huberman digunakan sebagai teknik analisis data yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa mahasiswa dalam mata kuliah model pembelajaran SD berpersepsi Quizizz memiliki unsur kemutakhiran yang sesuai dengan era society 5.0. Penggunaan Quizizz dalam kuis interaktif memberikan kepuasan terhadap mahasiswa dengan adanya transparansi nilai hasil kuis tersebut. Mahasiswa berpendapat Quizizz mudah dan fleksibel dalam penggunaanya karena kuis dapat dikerjakan dimanapun dan kapanpun dengan menggunakan gadget. Gamifikasi yang terdapat dalam Quizizz menjadikan motivasi belajar mahasiswa menjadi meningkat, tertutama dalam mengerjakan soal kuis menjadi tidak membosankan. Implikasi penelitian ini perlu adanya pelatihan bagi dosen guna mengembangkan kompetensi digital seperti membuat kuis interaktif berbasis artificial intelligence
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS VI DI SD NEGERI CIPETE 2 KECAMATAN CURUG KOTA SERANG Dede Kurnia Adiputra
JURNAL PENDIDIKAN DASAR SETIA BUDHI (JPDS) Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : Universitas Setia Budhi Rangkasbitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan: (1) hasil belajar antara penggunaan metode inkuiri terbimbing dengan penggunaan metode ceramah di kelas VI pada mata pelajaran IPA, (2) hasil belajar IPA antara siswa keterampilan proses sains tinggi dengan siswa keterampilan proses sains rendah, (3) pengaruh interaksi menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan keterampilan proses sains terhadap hasil belajar IPA (4) hasil belajar IPA antara pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dengan keterampilan proses sains tinggi dan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dengan keterampilan proses sains tinggi, (5) hasil belajar IPA antara siswa menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dengan keterampilan proses sains rendah dan siswa yang menggunakan metode ceramah dengan keterampilan proses sains rendah. Hasil penelitian menunjukan bahwa; terdapat perbedaan nilai hasil belajar IPA pada pembelajaran yang menggunakan metode inkuiri terbimbing lebih tinggi dari nilai hasil belajar IPA pada pembelajaran menggunakan metode ceramah, Fhitung (9,107) > Ftabel (2,15). Ada perbedaan hasil belajar IPA pada siswa dengan keterampilan proses sains tinggi dan keterampilan proses sains rendah. Siswa dengan keterampilan proses sains tinggi memperoleh hasil belajar lebih tinggi dari hasil belajar IPA pada siswa dengan keterampilan proses sains rendah. Fhitung (4,391) > Ftabel (2,15).Terdapat interaksi antara penggunaan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan keterampilan proses sains terhadap hasil belajar IPA. Fhitung (5,072) > Ftabel (2,15). Perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dan tingkat keterampilan proses sains tinggi memperoleh nilai lebih tinggi dari nilai hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan menggunakan metode ceramah dan tingkat keterampilan proses sains tinggi, Fhitung (4,695) > Ftabel (3,18). Terdapat perbedaan hasil belajar IPA dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dan tingkat keterampilan proses sains rendah, lebih tinggi dari siswa dengan menggunakan metode ceramah dan tingkat keterampilan proses sains rendah, Fhitung (5,286) < Ftabel (3,18). Dapat disimpulkan bahwa dengan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan keterampilan proses sains terbukti mampu meningkatkan hasil belajar IPA dikelas VI SD Negeri Cipete 2 Curug Serang. Kata Kunci: Metode Inkuiri Terbimbing, Keterampilan Proses Sains, Hasil Belajar.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI CIPETE 2 KOTA SERANG Dede Kurnia Adiputra; Usmaedi Usmaedi
JURNAL PENDIDIKAN DASAR SETIA BUDHI (JPDS) Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi
Publisher : Universitas Setia Budhi Rangkasbitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This studyaimed to identify andanalyze whether there are differencesin Y (critical thinking skills) between treatments A1(experimental class) and A2(control class). Knowingandanalyzing the effect ofthe interactionbetween theclass variabletr eatment(A) and themoderator variable treatment group(B) of thecritical thinking skillsof students. Knowing and analyzing the differencesin Y (students' critical thinking skills) in the treatmentgroupinthe experimental class(A1 B1) and the treatment groupinthe control class (A2 B2). Knowing and analyzing the differencesin Y (students' critical thinking skills) in the treatment group in the experimental class (A1 B2) and the treatment group in the control class (A2 B2). The method usedisan experimental method to use design treatment by level 2x2. The objectof this study Elementary School students Cipete 2 Serang. The results of this research note thatthere are differences instudents critical thinking skills after the treatmen tby using the model of Problem Based Learning (PBL) and mastery of science conceptsin the experimental classandthe control class, experimental class higher critical thinking skills than the control class. Keywords: Problem Based Learning (PBL), IPA ConceptMastery, and Critical Thinking Skills. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah terdapat perbedaan variabel Y (keterampilan berpikir kritis) antara perlakuan A1 (kelas eksperimen) dan A2 (kelas kontrol). Mengetahui dan menganalisis pengaruh interaksi antara variabel kelas perlakuan (A) dan variabel moderator kelompok perlakuan (B) terhadap keterampilan berpikir kritis siswa. Mengetahui dan menganalisis perbedaan variabel Y (keterampilan berpikir kritis siswa) pada perlakuan kelompok di kelas eksperimen (A1 B1) dan perlakuan kelompok di kelas kontrol (A2 B2). Mengetahui dan menganalisis perbedaan variabel Y (keterampilan berpikir kritis siswa) pada perlakuan kelompok di kelas eksperimen ( A1 B2) dan perlakuan kelompok di kelas kontrol (A2 B2). Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan disain Treatment by level 2 x 2. Objek dari penelitian ini siswa-siswi SD Negeri Cipete 2 Kota Serang. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa setelah adanya perlakuan dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan penguasaan konsep IPA pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, kelas eksperimen lebih tinggi keterampilan berpikir kritisnya dibanding dengan kelas kontrol. Kata kunci: Problem Based Learning (PBL), Penguasaan Konsep IPA, dan Keterampilan Berpikir Kritis.