Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Edukasi Buku Saku Sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan Untuk Mencegah Keluhan Mata Fotokeratitis Pada Pekerja Pengelasan Aldiansyah, Mahrus; Ardyanto, Denny; Ernawati, Meirina
Jurnal LINK Vol 20, No 2 (2024): NOVEMBER 2024
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/link.v20i2.12227

Abstract

Pekerja las terpapar radiasi ultraviolet yang berisiko menyebabkan fotokeratitis. Tingkat pengetahuan yang baik pada pekerja merupakan aspek yang penting untuk mengurangi risiko tersebut. Edukasi buku saku dilakukan agar dapat memberikan pemahaman pekerja mengenai bahaya dan upaya pencegahan fotokeratitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak edukasi buku saku sebagai upaya peningkatan pengetahuan pekerja dalam mencegah terjadinya fotokeratitis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Responden yang terlibat adalah seluruh 45 pekerja pengelasan yang ada di perusahaan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test) setelah pekerja mendapatkan edukasi buku saku tersebut. Data hasil tes awal dan tes akhir pada pekerja dibandingkan persentasenya untuk mengetahui rata-rata tingkat pengetahuan pekerja. Rata-rata tingkat pengetahuan seluruh pekerja memperoleh nilai tes awal sebesar 65 dan nilai tes akhir 80. Tingkat pengetahuan pekerja merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dalam upaya pencegahan kejadian fotokeratitis. Pekerja yang mengetahui bahaya dan risiko serta pentingnya menggunakan pelindung mata saat melakukan pengelasan cenderung tidak merasakan adanya keluhan mata fotokeratitis.
EFFECT OF THE ROLE OF SAFETY OFFICER ON COMPLIANCE TO OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH (OSH) AMONG OUTSOURCING WORKERS IN COMPANY X, SURABAYA Widajati, Noeroel; Ernawati, Meirina; Martiana, Tri
Folia Medica Indonesiana Vol. 53 No. 2 (2017): JUNE 2017
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.554 KB) | DOI: 10.20473/fmi.v53i2.6357

Abstract

Up to the end of 2012, Social Security showed the occurence of 103.074 work accident cases. 91.21% of the accident casualties were recovered, 3.8% were disabled, 2.61% partially disabled, and the rest died (2.419 cases) and were totally-permanently disabled (37 cases), with the average of 282 work accident cases per day. Due to the increasingly tight corporate climate, the company tries to make production cost efficiency (cost of production). One solution that may be taken is by applying outsourcing system. With this system, the company may save expenses in funding human resources (HR) who work in the company concerned. If the aspects of the application of Occupational Safety and Health (OSH) are not properly managed, the possibility of work accidents and environmental pollution that have a negative effect on the corporate image and the continuity of company product supply will increase. This may affect the company's loss, both material and corporate image. The role and responsibility of the safety officer is very influential on the achievement of zero accident, so many safety programs are developed, such as safety briefing and safety patrol, with the aim to improve the aspect of OSH. However, some employees have not complied with the provisions of OSH implementation in the company they work at.
ANALISIS IMPLEMENTASI BEHAVIOR BASED SAFETY DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UNSAFE BEHAVIOR (STUDI PADA PEKERJA BAGIAN GUDANG DI PT X SIDOARJO) Khoiriyah, Miftahul; Ernawati, Meirina
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.43659

Abstract

Penerapan Behavior Based Safety menjadi penting dalam industri untuk meningkatkan kepatuhan terhadap prosedur keselamatan dan mengurangi risiko kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi BBS serta faktor-faktor yang berhubungan dengan unsafe behavior pada pekerja di Bagian Gudang PT X Sidoarjo. Faktor yang dianalisis meliputi predisposing factors (awareness, persepsi, pengetahuan, dan motivasi), enabling factor (ketersediaan APD), dan reinforcing factor (peran pengawas safety). Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif dan metode observasional. Sampel penelitian adalah seluruh pekerja Bagian Gudang PT X Sidoarjo yang berjumlah 47 orang. Data dikumpulkan melalui kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi spearman untuk mengidentifikasi hubungan antara faktor-faktor yang diteliti dengan unsafe behavior. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara unsafe behavior dan awareness (r=-0,878, p<0,001), persepsi (r=-0,461, p=0,001), pengetahuan (r=-0,850, p<0,001), motivasi (r=-0,431, p=0,002), ketersediaan APD (r=-0,699, p<0,001), serta peran pengawas safety (r=-0,500, p<0,001). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi faktor-faktor tersebut, semakin rendah tingkat unsafe behavior pekerja. Berdasarkan analisis implementasi BBS, ditemukan bahwa program keselamatan kerja di Bagian Gudang PT X Sidoarjo telah sesuai dengan regulasi yang berlaku. Namun, masih terdapat peluang perbaikan dalam penerapan BBS dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang berhubungan dengan unsafe behavior.
Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pemberian ASI Ekslusif Dengan Kejadian Diare Pada Bayi di Kabupaten Bojonegoro Zari, Afina Puspita; Ernawati, Meirina
Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 9 No 3 (2021): Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.641 KB)

Abstract

In Indonesia, diarrhea still becomes a significant health problem with a high number which causesExtraordinary Events (KLB). Diarrhea cases in Bojonegoro Regency constitute as the fourth leading causeof infant death with 26.237 cases. One of the factors causing diarrhea is the mother's education level andexclusive breastfeeding. This study aims to discover whether there is a relationship between the educationlevel and exclusive breastfeeding with diarrhea incidence of infants in Tinumpuk Village, BojonegoroRegency. This research type was observational with a cross-sectional research design and a quantitativeapproach. The writer conducted interviews using an instrument questionnaire distributed door to door inevery house in Tinumpuk Village. Finally, this study indicated the mother's education level with a p-value(0.000) <0.05 and exclusive breastfeeding with a p-value of 0.038 <0.05. This result revealed therelationship between the education level and exclusive breastfeeding with the incidence of diarrhea ininfants.
Analisis Prosedur dan Pelaksanaan K3 Ruang Terbatas di Area Boiler PLTU X Jawa Timur Ainudin, Jasmine Aisha; Arini, Shintia Yunita; Ernawati, Meirina; Imaduddin, Ahmad
Jurnal Promotif Preventif Vol 7 No 2 (2024): April 2024: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v7i2.1250

Abstract

Salah satu pekerjaan yang berisiko tinggi terjadi kecelakaan kerja yaitu bekerja dalam ruang terbatas. Oleh karena itu, diperlukan studi yang bertujuan untuk menganalisis prosedur dan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerjaan di ruang terbatas. Metode yang digunakan yakni kualitatif deskriptif dengan instrumen studi pustaka pada dokumen, observasi, dan wawancara dengan safety specialist dan safety officer dari Unit HSC serta Ahli K3 dan pekerja kontraktor yang bekerja pada ruang terbatas. Informan ditentukan dengan metode purposive sampling. Kemudian dibandingkan dengan Permenaker No. 11 Tahun 2023 dan diberi penilaian pada setiap indikator serta secara keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter penetapan klasifikasi dan pembatasan akses memasuki ruang terbatas telah sesuai, sedangkan parameter izin masuk ruang terbatas, prosedur kerja aman, peralatan dan perlengkapan, dan personel K3 masih terdapat ketidaksesuaian. Berdasarkan hasil analisis, terdapat 4 parameter dengan kategori sangat baik, di antaranya penetapan klasifikasi, pembatasan akses memasuki ruang terbatas, prosedur kerja aman, serta peralatan dan perlengkapan dan 2 parameter dengan kategori baik, di antaranya izin masuk ruang terbatas dan personel K3.