Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Terhadap Dua Simpang Bersinyal Yang Berdekatan (Studi Kasus Simpang Empat Jalan KH.A Dahlan – Jalan Karimata – Jalan Johar dan Simpang Tiga Jalan KH.A Dahlan – Jalan Alianyang – Jalan KHW. Hasyim) Pontianak: Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Terhadap Dua Simpang Bersinyal Yang Berdekatan (Studi Kasus Simpang Empat Jalan KH.A Dahlan – Jalan Karimata – Jalan Johar dan Simpang Tiga Jalan KH.A Dahlan – Jalan Alianyang – Jalan KHW. Hasyim) Pontianak nernawani, nernwani; Rabihati, Etty; riyanti, rika
RETENSI Vol. 4 No. 1 (2023): Retensi
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Polnep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31573/retensi.v4i1.724

Abstract

The number of intersections with adjacent intersections in Pontianak City raises its own problems, one of which is the signalized intersection on Jalan KH. Ahmad Dahlan Pontianak. The short - term strategy to overcome these problems is traffic management and engineering to improve traffic flow based on field condition evaluation . Data collection was carried out by means of direct surveys at both intersections. The data obtained is used to obtain the existing conditions which will be a reference in planning a new cycle time by taking into account the coordination theory. Meanwhile, in calculating to get the best performance at each intersection, it is done using the MKJI approach. The best performance at each intersection is then coordinated using the green time between intersections. The results of the analysis of the performance of the existing conditions show that the degree of saturation is DS = 0.86 for signalized intersection 4 and DS = 0.68 for signalized intersection 3 which are not too different from what MKJI requires, DS = 0.75 , but it is not comfortable and safe to go through. From the queue length (QL) at the four intersection of 288 meters > the distance between the intersections which is 200 meters apart, and also from the delay time (DQ) of 66.03 seconds > from the green cycle time of 25 seconds, After knowing the performance of the existing intersection, then create a new cycle time planning for both intersections. The new cycle time with the best performance will be used to coordinate the two intersections. Selection of the best cycle time by comparing the values ​​of the degree of saturation (DS), the length of the queue (QL), and the delay (Delay) from several alternatives that were carried out. From the results of the study, a new cycle time of 95 seconds was obtained. The offset time used is 36 seconds, and the bandwidth from East to West and from West to East is 16 seconds. With the new cycle time the performance values ​​of the two intersections get better because the average delay and queue length decrease, for intersection 4 (DS = 0.76; QL = 136 m; DQ = 67 seconds) and intersection 3 (DS = 0, 67; QL = 94.5 m ; DQ = 65.37 seconds),
Pembelajaran Biologi Konsep Sistem Ekskresi menggunakan Teknologi Augmented Reality terhadap Keterampilan Proses Sains (KPS) Peserta Didik di SMAN 2 Maros Dewi, Shary; Riyanti, Rika
Jurnal Binomial Vol 7 No 2 (2024): Jurnal Binomial
Publisher : FKIP, Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/bn.v7i2.2441

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui Penggunaan Teknologi Augmented Reality dalam Pembelajaran Biologi Konsep Sistem Ekskresi terhadap Keterampilan Proses Sains (KPS) Peserta Didik di SMAN 2 Maros. Pengambilan sampel dilakukan dengan Simple Random Sampling dan sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIPA 2 SMAN 2 Maros tahun ajaran 2023-2024. Pada pembelajaran biologi konsep sistem ekskresi, peserta didik diajar menggunakan teknologi augmented reality. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi keterampilan proses sains sebanyak 10 item yang tervalidasi. Data penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat indikator yang terpenuhi oleh subjek berkategori sangat baik dan baik. Persentase rata-rata Keterampilan Proses Sains berkategori sangat baik pada indikator observasi sebesar 86,97%. Sedangkan persentase rata-rata Keterampilan Proses Sains berkategori baik pada indikator klasifikasi sebesar 73,74%, indikator interpretasi sebesar 61,82%, indikator prediksi sebesar 64,85%, indikator mengajukan pertanyaan sebesar 64,55%, indikator berhipotesis sebesar 69,70% dengan kategori, indikator merencanakan percobaan sebesar 74,85%, indikator menggunakan alat/bahan sebesar 79,39 %, indikator menerapkan konsep sebesar 79,70%, dan indikator mengomunikasikan sebesar 75,45%. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan teknologi augmented reality dalam pembelajaran khususnya untuk keterampilan proses sains memiliki potensi besar dalam meningkatkan pemahaman peserta didik.
Seminar Psychological Well-Being Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran NIrfayanti, Nirfayanti; Ernawati, Ernawati; Rahmawati, Rahmawati; Syamsuriyawati, Syamsuriyawati; Nasir, A. Muhajir; Rusdi, Hikmah; Riyanti, Rika; Lestari, Pertiwi Indah; Suryaningsih, Ita; Setiawan, Dedy
LESTARI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2024): LESTARI : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/lestari.v2i1.2208

Abstract

The psychological well-being of students is very important to create a good and productive learning environment. In an effort to provide SMAS Hang Tuah Makassar teachers with a better understanding of the concept of mental health and strategies to improve it in the learning environment, a seminar on Psychological Well Being of Students in the learning process was held. Participants gain a broad understanding of the factors that influence students' psychological well-being, the role of teachers in creating a supportive environment, and methods and approaches that are useful for improving psychological well-being. The results of the pre- and post-test evaluations showed that the teachers understood and comprehended this concept better after attending the seminar.
DAMPAK PENGGUNAAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE GEMINI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PEMIKIRAN KRITIS SISWA KELAS X DI SMAN 6 MAROS Septiana, Windy; Amalia Nur, Rizki; Riyanti, Rika
Jurnal Biogenerasi Vol. 10 No. 4 (2025): Volume 10 nomor 4 tahun 2025 Terbit Oktober-Desember 2025
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/biogenerasi.v10i4.7259

Abstract

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) membawa dampak signifikan dalam dunia pendidikan, khususnya pada pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak penggunaan AI Gemini sebagai media pembelajaran biologi pada siswa kelas X di SMAN 6 Maros. Penelitian menggunakan metode kuasi-eksperimen dengan desain Pretest-Posttest Non-Equivalent Control Group. Sampel terdiri dari dua kelas, yakni kelas eksperimen (X2, 23 siswa) yang menggunakan AI Gemini dan kelas kontrol (X4, 22 siswa) yang menggunakan metode konvensional. Data dikumpulkan melalui tes berpikir kritis berupa pretest dan posttest dan kuesioner untuk melihat presepsi siswa, kemudian dianalisis dengan bantuan aplikasi JASP. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen dengan nilai rata-rata posttest 83,65 dibandingkan kelas kontrol 79,27 (p = 0,009) dan respons kuesioner yang sangat positif dengan rata-rata skor 4,43. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan AI Gemini berkontribusi positif dalam mengasah keterampilan analisis, evaluasi, dan pemecahan masalah siswa. Namun, penelitian ini juga menemukan potensi tantangan seperti ketergantungan pada teknologi dan keterbatasan observasi jangka panjang. Secara keseluruhan, AI Gemini dapat menjadi media pembelajaran inovatif yang relevan dengan kebutuhan pendidikan abad ke-21, asalkan diintegrasikan secara bijak bersama strategi pedagogis yang mendukung diskusi, kolaborasi, dan refleksi kritis siswa.