Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Local Resources-Based Community Empowerment Model to Achieve Food Security in the Indonesian Border Community of North Sebatik Nia Kurniasih; Sekar Inten Mulyani; Hendris Hendris
Jurnal Kawistara Vol 13, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/kawistara.73042

Abstract

Many scholars now see border areas to have a srategic value. They are no longer seen as the backyard of a country but the front yard that must be seen well developed. Therefore border communities must be empowered to be independent from neighboring countries. These include efforts to increase these independence through community empowerment. Community empowerment can increase the independence and welfare of the community through increasing knowledge, attitudes/behaviors, skills, abilities, awareness, and utilization of resources. Through the process, it is expected that human resources capacity will increase in food security. How the efforts to empower border communities adopt local resources, instead of a top down approach, however needs forther exploration. This research aims to asses the effects of human and natural capitals in formulating local resources-based Community empowerment model in the sector of food security. This research was conducted in the North Sebatik district, Nunukan regency with 65 sample of farmers selected through simple random sampling techniques. Primary and secondary data were collected through field observations, direct interviews, questionnaire distribution, and information obtained from official government agencies. This research uses human capital, nature capital, and social capital as dependent variables, and community empowerment and food security as independent variables. The analysis method applied Partial Least Square (PLS) by using software WarpPLS 5.0. The results of the research showed that human capital must go through an empowerment process to increase human quality. Natural capital must also go through an empowerment process, as human quality without supported nature resources cannot improve capacity to achieve food security. Social capital must also go through an empowerment process. Community empowerment has an impact on food security, as it can manage existing resources to create and improve household income through locally-based agricultural activities to achieve food security.
Sosialiasasi Dan Workshop Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Limbah Air Cucian Beras Di Desa Sangkub Nizhamuddin AB; Nia Kurniasih Suryana; Hayrul Gunawan
Al-Ijtimā': Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2024): Oktober
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi Ilmiah dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53515/aijpkm.v5i1.191

Abstract

The Socialization and Workshop on Liquid Organic Fertilizer Production from Rice Washing Water Waste in Sangkub Village aims to enhance the community's understanding of the benefits of liquid organic fertilizer. In this activity, participants are educated on the process of making fertilizer by utilizing rice washing water, which is often discarded in daily life. This initiative is expected to reduce farmers' dependence on chemical fertilizers, which are becoming increasingly expensive and hard to obtain. In addition to lowering agricultural production costs, the use of household waste such as rice washing water also has the potential to improve the quality and quantity of crop yields. The villagers are expected to apply the knowledge gained, significantly reducing the use of chemical fertilizers. The expected outcomes include increasing the community's knowledge and skills related to organic fertilizer production, effective utilization of waste, and improved agricultural yields. Success indicators include the number of participants, the extent to which the acquired knowledge is applied in practice, reduced use of chemical fertilizers, increased crop yields, and positive feedback from workshop participants. This activity is expected to provide a sustainable solution in supporting environmentally friendly agriculture in Sangkub Village.
Identifikasi Indikator Variabel yang Berpengaruh dalam Hubungan antara Karakteristik Penyuluh, Karakteristik Petani, Kinerja Penyuluh dan Perubahan Perilaku Petani: Identification of Variable Indicators that Influence Relationship Between Extension Worker Characteristics, Farmer Characteristics, Extension Worker Performance, and Changes in Farmers Behavior Siti Nurdiyanah; Nia Kurniasih Suryana; Ahmad Mubarak
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 12 No. 3 (2024): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v12i3.4032

Abstract

Peningkatan sumber daya manusia (SDM) pertanian yang profesional, mandiri, inovatif, kreatif, dan berwawasan global sangat diperlukan untuk mewujudkan kecukupan pangan, perluasan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, serta peningkatan produk domestik bruto dan pendapatan petani. Kinerja penyuluh pertanian yang baik sangat penting untuk mendukung swasembada dan kedaulatan pangan, serta meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indikator variabel yang mempengaruhi hubungan antara karakteristik petani, karakteristik penyuluh, kinerja penyuluh, dan perubahan perilaku petani. Penelitian dilakukan di Kota Tarakan dari Desember 2023 hingga Maret 2024 dengan jumlah sampel 55 orang yang dipilih secara purposive sampling. Data yang dikumpulkan mencakup data primer, seperti karakteristik responden petani dan penyuluh, serta data sekunder dari instansi terkait melalui observasi, wawancara, FGD, dan pengambilan data yang kemudian dipastikan validitas, reliabilitas indikator dan konstruk melalui software SmartPLS 3.0. Indikator yang berpengaruh yakni, keterampilan petani, pengalaman, usia, keberanian, komunikasi penyuluh, pengalaman penyuluh, penguasaan inovasi, peta wilayah, RDKK, RKP, keterampilan, pengetahuan dan sikap. Indikator variabel sangat penting dalam analisis SEM karena menyediakan dasar empiris untuk mengukur variabel laten. Pemilihan dan pengujian indikator yang tepat memastikan validitas dan reliabilitas model pengukuran. Dengan model yang benar, SEM membantu peneliti memahami dan menginterpretasikan hubungan kompleks antara berbagai variabel. Increasing professional, independent, innovative, creative, and globally-minded agricultural human resources (HR) is essential for food sufficiency, employment expansion, poverty eradication, and boosting GDP and farmer income. Good performance of agricultural instructors is vital for supporting food self-sufficiency, sovereignty, production, and farmer welfare. This research aims to identify variable indicators influencing the relationships among farmer characteristics, instructor characteristics, instructor performance, and changes in farmer behavior. Conducted in Tarakan City from December 2023 to March 2024 with 55 purposively sampled participants, data collection methods included observation, interviews, FGDs, and secondary data from related agencies. Using SmartPLS 3.0 software, key indicators analyzed were farmer skills, experience, age, courage, instructor communication, instructor experience, mastery of innovation, regional maps, RDKK, RKP, skills, knowledge, and attitudes. Proper selection and testing of these indicators ensure the validity and reliability of the measurement model in SEM analysis, aiding in the understanding of complex variable relationships.
Identifikasi Indikator Variabel yang Berpengaruh dalam Hubungan antara Karakteristik Penyuluh, Karakteristik Petani, Kinerja Penyuluh dan Perubahan Perilaku Petani: Identification of Variable Indicators that Influence Relationship Between Extension Worker Characteristics, Farmer Characteristics, Extension Worker Performance, and Changes in Farmers Behavior Siti Nurdiyanah; Nia Kurniasih Suryana; Ahmad Mubarak
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 12 No. 3 (2024): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v12i3.4032

Abstract

Peningkatan sumber daya manusia (SDM) pertanian yang profesional, mandiri, inovatif, kreatif, dan berwawasan global sangat diperlukan untuk mewujudkan kecukupan pangan, perluasan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, serta peningkatan produk domestik bruto dan pendapatan petani. Kinerja penyuluh pertanian yang baik sangat penting untuk mendukung swasembada dan kedaulatan pangan, serta meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indikator variabel yang mempengaruhi hubungan antara karakteristik petani, karakteristik penyuluh, kinerja penyuluh, dan perubahan perilaku petani. Penelitian dilakukan di Kota Tarakan dari Desember 2023 hingga Maret 2024 dengan jumlah sampel 55 orang yang dipilih secara purposive sampling. Data yang dikumpulkan mencakup data primer, seperti karakteristik responden petani dan penyuluh, serta data sekunder dari instansi terkait melalui observasi, wawancara, FGD, dan pengambilan data yang kemudian dipastikan validitas, reliabilitas indikator dan konstruk melalui software SmartPLS 3.0. Indikator yang berpengaruh yakni, keterampilan petani, pengalaman, usia, keberanian, komunikasi penyuluh, pengalaman penyuluh, penguasaan inovasi, peta wilayah, RDKK, RKP, keterampilan, pengetahuan dan sikap. Indikator variabel sangat penting dalam analisis SEM karena menyediakan dasar empiris untuk mengukur variabel laten. Pemilihan dan pengujian indikator yang tepat memastikan validitas dan reliabilitas model pengukuran. Dengan model yang benar, SEM membantu peneliti memahami dan menginterpretasikan hubungan kompleks antara berbagai variabel. Increasing professional, independent, innovative, creative, and globally-minded agricultural human resources (HR) is essential for food sufficiency, employment expansion, poverty eradication, and boosting GDP and farmer income. Good performance of agricultural instructors is vital for supporting food self-sufficiency, sovereignty, production, and farmer welfare. This research aims to identify variable indicators influencing the relationships among farmer characteristics, instructor characteristics, instructor performance, and changes in farmer behavior. Conducted in Tarakan City from December 2023 to March 2024 with 55 purposively sampled participants, data collection methods included observation, interviews, FGDs, and secondary data from related agencies. Using SmartPLS 3.0 software, key indicators analyzed were farmer skills, experience, age, courage, instructor communication, instructor experience, mastery of innovation, regional maps, RDKK, RKP, skills, knowledge, and attitudes. Proper selection and testing of these indicators ensure the validity and reliability of the measurement model in SEM analysis, aiding in the understanding of complex variable relationships.
Pelatihan Hidroponik sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat untuk Mengurangi Stigma ‘Kampung Narkoba’ di Kelurahan Selumit Pantai, Tarakan Tengah Banyuriatiga; Mardhiana; Nia Kurniasih Suryana; Etty Wahyuni; Ahmad Mubarak; Dewi Elviana CCW; Muh.Adiwena; Dwi Santoso; Nove Kurniati Sari; Nurjannah; Nurul Chairiyah; Andri Yogi Adyatma Prasetyo
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 6 No. 4 (2025)
Publisher : Politeknik Piksi Ganesha Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/jurpikat.v6i4.2793

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Kelurahan Selumit Pantai, Kecamatan Tarakan Tengah, yang selama ini menghadapi stigma negatif sebagai “kampung narkoba”. Permasalahan utama terletak pada minimnya aktivitas produktif dan keterbatasan lahan yang berimplikasi pada rendahnya kesejahteraan serta tingginya risiko sosial. Melalui pendekatan Participatory Action Research (PAR), program pelatihan hidroponik diterapkan sebagai solusi pemberdayaan berbasis partisipasi warga. Kegiatan mencakup Focus Group Discussion, pembangunan instalasi, penyemaian, pembuatan nutrisi, hingga panen. Hasil menunjukkan peningkatan keterampilan teknis, motivasi, serta munculnya aktivitas ekonomi rumah tangga melalui penjualan hasil hidroponik. Secara sosial, kegiatan ini berhasil memperkuat kohesi warga dan mengubah citra lingkungan menjadi lebih positif. Pelatihan hidroponik terbukti efektif sebagai strategi pemberdayaan masyarakat pesisir melalui peningkatan kapasitas, ketahanan pangan, dan transformasi sosial yang berkelanjutan.
Sosialiasasi Dan Workshop Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Limbah Air Cucian Beras Di Desa Sangkub AB, Nizhamuddin; Suryana, Nia Kurniasih; Gunawan, Hayrul
Al-Ijtimā': Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2024): Oktober
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi Ilmiah dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53515/aijpkm.v5i1.191

Abstract

The Socialization and Workshop on Liquid Organic Fertilizer Production from Rice Washing Water Waste in Sangkub Village aims to enhance the community's understanding of the benefits of liquid organic fertilizer. In this activity, participants are educated on the process of making fertilizer by utilizing rice washing water, which is often discarded in daily life. This initiative is expected to reduce farmers' dependence on chemical fertilizers, which are becoming increasingly expensive and hard to obtain. In addition to lowering agricultural production costs, the use of household waste such as rice washing water also has the potential to improve the quality and quantity of crop yields. The villagers are expected to apply the knowledge gained, significantly reducing the use of chemical fertilizers. The expected outcomes include increasing the community's knowledge and skills related to organic fertilizer production, effective utilization of waste, and improved agricultural yields. Success indicators include the number of participants, the extent to which the acquired knowledge is applied in practice, reduced use of chemical fertilizers, increased crop yields, and positive feedback from workshop participants. This activity is expected to provide a sustainable solution in supporting environmentally friendly agriculture in Sangkub Village.
Sosialisasi Penguatan Lembaga, Pemupukan dan Penggunaan Pestisida di Kelompok Tani Takau Kabupaten Tana Tidung Adiwena, Muh.; Nurjannah; Hendris; Nia Kurniasih Suryana; Nurmaisah; Abdul Rahim; Mardhiana; Rayhana Jafar; Paolus Donatus Haka
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Politeknik Piksi Ganesha Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/jurpikat.v5i2.1722

Abstract

Kelompok Tani Takau merupakan kelompok tani yang berfokus pada ekstensifikasi pertanian. Dalam fase ini, petani masih belum mengoptimalkan keberadaan kelompok tani sebagai Lembaga pertanian. Selain itu, pemanfaatan sumber daya lingkungan dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman juga belum optimal. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk menambah pengetahuan dan keterampilan para petani dalam menerapkan praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Fokus utama dari kegiatan ini adalah sosialisasi tentang penguatan lembaga pertanian, pemupukan yang berkelanjutan, dan penggunaan pestisida nabati di Kelompok Tani Takau, Kabupaten Tana Tidung. Metode yang diterapkan mencakup evaluasi, penyuluhan, dan dialog. Dampak dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengelola kelompok, memberikan pupuk secara efektif, dan menggunakan pestisida nabati. Kegiatan ini diharapkan akan meningkatkan produktivitas pertanian, kesejahteraan petani, dan kesadaran lingkungan. Kesimpulannya, kegiatan ini memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan pertanian berkelanjutan dan kesejahteraan petani di Kabupaten Tana Tidung.
Edukasi teknologi pengolahan limbah padi menuju ketahanan pangan di Kota Tarakan Wulandari, Dewi Elviana Cahyaning C.; Suryana, Nia Kurniasih; Santoso, Dwi; Zahara, Siti
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 6 (2025): November (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i6.34979

Abstract

Abstrak Kota Tarakan merupakan daerah dataran rendah dengan luas wilayah 250,80 km², di mana Kecamatan Tarakan Timur menjadi sentra pertanian dengan areal 297,115 ha dan menampung sekitar 36% petani. Potensi tersebut menjadikan wilayah ini sebagai penyumbang terbesar produksi pertanian di Kota Tarakan. Namun, pengelolaan pertanian berkelanjutan menuntut perhatian tidak hanya pada aspek lingkungan, tetapi juga ekonomi dan sosial. Salah satu permasalahan yang dihadapi petani adalah pengelolaan limbah padi, khususnya sekam, yang kaya unsur silika tetapi selama ini kurang dimanfaatkan. Berdasarkan identifikasi masalah, ditetapkan tiga prioritas utama, yaitu: (1) edukasi teknologi pemupukan yang baik dan benar, (2) edukasi inovasi pembuatan pupuk silika, dan (3) edukasi manajemen usahatani. Kegiatan pengabdian dilaksanakan melalui sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan bersama Kelompok Tani Serumpun Satu. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa petani mampu memahami dan mempraktikkan teknologi pemupukan yang tepat, memperoleh pengetahuan serta keterampilan dalam mengolah limbah sekam menjadi pupuk silika, dan mulai menerapkan manajemen usahatani secara lebih efisien. Dampak kegiatan ini tidak hanya mengurangi potensi pencemaran lingkungan, tetapi juga membuka peluang peningkatan nilai tambah dan efisiensi usaha tani. Pada tahap berikutnya, tim pelaksana bersama mitra akan melakukan pemantauan untuk menilai dampak penggunaan pupuk silika dan penerapan manajemen usahatani terhadap keberlanjutan produksi pertanian. Kata Kunci: padi; usahatani; pupuk; silika; limbah. AbstractTarakan City is a lowland area with an area of 250.80 km², where East Tarakan District is the center of agriculture with an area of 297.115 ha and accommodates around 36% of farmers. This potential makes this area the largest contributor to agricultural production in Tarakan City. However, sustainable agricultural management requires attention not only to environmental aspects, but also economic and social aspects. One of the problems faced by farmers is the management of rice waste, especially husks, which are rich in silica but have been underutilized. Based on the identification of problems, three main priorities were set, namely: (1) education on good and proper fertilization technology, (2) education on innovations in silica fertilizer production, and (3) education on farm management. The community service activities were carried out through socialization, training, and assistance with the Serumpun Satu Farmer Group. The results of the activities showed that farmers were able to understand and practice proper fertilization technology, acquire knowledge and skills in processing husk waste into silica fertilizer, and begin to implement more efficient farm management. The impact of these activities not only reduced the potential for environmental pollution but also opened up opportunities to increase added value and farming efficiency. In the next stage, the implementation team and partners will conduct monitoring to assess the impact of silica fertilizer use and the application of farm management on the sustainability of agricultural production. Keywords: rice; farming; fertilizer; silica; waste.