Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Pengaruh Berbagai Komposisi Media Tanam Dan Varietas Terhadap Pertumbuhan Serta Hasil Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L.) Di Dataran Mediu Banyuresmi Garut Almubarok, Abdul Fatah; Nurdiana, Dadi; Sativa, Novriza
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 9 No 2 (2025): JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v9i2.42297

Abstract

Potato (Solanum tuberosum L.) is one of the important horticultural commodities in Indonesia. Potato cultivation is usually carried out in highland areas however, continuous planting in these regions can cause environmental damage, such as land degradation. One solution is to reduce highland cultivation and explore alternative planting methods in mid-altitude areas using different planting media compositions to optimize growth. This study was conducted in Kp. Cikarokrok, Banyuresmi District, Garut Regency, West Java, from May to August 2024. The experimental site is located at an altitude of approximately 701 meters above sea level. The experiment employed an experimental method using a Split Plot Design with two factors: variety (main plot) consisting of v₁ = Medians variety and v₂ = AR 08 variety, and planting media composition (sub-plot) consisting of m₁ = 1:1:1:1, m₂ = 2:1:1:1, m₃ = 3:1:1:1, and m₄ = 4:1:1:1. The results showed no interaction between planting media composition and potato variety in terms of growth and yield. However, the independent effect of media composition m₁ (1:1:1:1) was significant on plant height, dry plant weight, the number of tubers per plant, and tuber weight per plant. Meanwhile, treatment m₂ (2:1:1:1) significantly affected plant height and the number of tubers per plant, while treatment m₃ (3:1:1:1) influenced plant height. The Medians variety exhibited better leaf area and dry plant weight compared to the AR 08 variety.
Seleksi jagung hibrida UNPAD berdasarkan komponen hasil dan parameter tumpangsari pada sistem tanam tumpang sari jagung-ubi jalar Supriatna, Jajang; Syihab, Fakhri Nasharul; Sativa, Novriza; Yuwariah, Yuyun; Ruswandi, Dedi
Jurnal AGRO Vol. 9 No. 1 (2022)
Publisher : Jurusan Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/14955

Abstract

Tumpangsari merupakan pemanfaatan lahan dengan cara menanam dua jenis tanaman atau lebih. Hal yang perlu diperhatikan dalam sistem tanaman tumpangsari adalah penentuan jenis serta kultivar tanaman yang digunakan. Sebagian besar kultivar jagung yang beredar di masyarakat dikembangkan untuk pertanaman tunggal sehingga diperlukan kegiatan seleksi untuk mendapatkan kultivar jagung yang sesuai untuk sistem tanam tumpangsari. Penelitian ini bertujuan untuk menyeleksi 22 jagung hibrida berdasarkan komponen hasil dan parameter tumpangsari. Penelitian dilaksanakan di Desa Margamulya, Kecamatan Cikajang, Garut, Jawa Barat dengan.ketinggian 1346 meter diatas permukaan laut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktor Tunggal dengan dua metode yaitu metode eksperimental dan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan 20 hibrida terseleksi berdasarkan karakter diameter tongkol, 18 hibrida berdasarkan karakter panjang tongkol, 19 hibrida berdasarkan karakter jumlah baris biji per tongkol, dan 13 hibrida berdasarkan karakter jumlah biji per tongkol. Berdasarkan parameter tumpangsari terseleksi 3 hibrida dengan kritera menguntungkan dalam kondisi sistem tanam tumpangsari dengan ubi jalar berdasarkan Land Equivalent Ratio (LER), 13 hibrida menunjukkan lebih kompetitif dibandingkan dengan ubi jalar berdasarkan Competitive Ratio (CR), dan semua hibrida mengalami kehilangan hasil berdasarkan Actual Yield Loss (AYL). Hibrida DR7 x DR8, DR 14 X DR 18 dan MDR 3.1.4 X MDR 18.5.1 merupakan hibrida terseleksi berdasarkan komponen hasil dan parameter tumpangsari.ABSTRACTIntercropping is cultivating two or more types of plants at the same field. Selecting type and cultivar of the plants need to be considered in the intercropping system. Commonly, the available corn cultivars in the market are developed for single cropping. Therefore plant selection is necessary to obtain corn cultivars suitable for intercropping systems. The research was conducted in Desa Margamulya, Cikajang District, Garut, West Java at 1346 meters above sea level. This study used a randomized block design (RBD) design with two methods; the experimental method and the quantitative descriptive method. The results showed 20 hybrids were selected on the character of cob diameter, 18 combinations surface of the cob length, 19 hybrids on the number of cob seed rows, 13 hybrids on the number of cob kernels. According to the parameters of intercropping combinations, 3 hybrids were selected with superior characters in intercropping condition with sweet potatoes based on Land Equivalent Ratio (LER), 13 hybrids showed the more competitive characters compared to sweet potatoes based on Competitive Ratio (CR) and all hybrids showed yield loss based on Actual Yield Loss (AYL). Hybrids DR7 x DR8, DR 14 X DR 18 and MDR 3.1.4 X MDR 18.5.1 are selected hybrids based on yield components and intercropping parameters.
Tanggapan Tanaman Jagung Manis terhadap Aplikasi Tiga Jenis Pupuk Nafi'ah, Hanny Hidayati; Rosmayanti, Raihan; Sativa, Novriza
Vegetalika Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.89587

Abstract

Jagung manis adalah salah satu tanaman hortikultura yang memiliki kandungan gizi yang banyak. Untuk mencapai pertumbuhan dan hasil yang baik tanaman jagung memerlukan unsur hara, karena tanah digunakan secara terus menerus sehingga menyebabkan unsur hara yang terkandung dalam tanah ikut terangkut pada saat panen dan ada pula yang terkikis oleh air hujan. Jadi penyediaan pupuk dan bahan organik adalah hal yang diperlukan untuk lahan pertanian. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola Faktorial 2x2x3 dengan tiga kali  kali ulangan. Faktor pertama adalah komposisi Dosis pupuk organik (O), yaitu : o1 = 5 ton.ha-1 (1,25 kg.plot-1) dan o2 = 10 ton.ha-1 (2,25 kg.plot-1). Faktor yang kedua adalah konsentrasi pupuk hayati yang terdiri dari dua taraf h1 = tanpa pupuk hayati dan h2 = 20 ml.l-1. Faktor yang ketiga adalah dosis pupuk anorganik yang terdiri dari tiga taraf : a0 = 300 kg.ha-1 (4,8 g.tanaman-1), a1 = 225 kg.ha-1 (3,6 g.tanaman-1), a2 = 150 kg.ha-1 (2,4 g.tanaman-1). Hasil percobaan menunjukkan perlakuan pupuk organic 10 ton.ha-1, pupuk hayati 20 ml.l-1, dan pupuk anorganik 300 kg/ha dapat mengoptimalkan lahan bekas padi sehingga meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung manis.
Pendampingan PKK Pataruman dalam Pengenalan Aqua-Aeroponic dengan Lele dan Tower-Aeroponic Untuk Menunjang Pertanian di Perkotaan Sativa, Novriza; Nafi'ah, Hanny Hidayati; Hakiki, Nisa; Siswnto, Rama Dwi; Hayqal, Eka Putra; Sofyan, Resa Asyahro; Herawati, Ervi
Abdimas Galuh Vol 6, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i1.12424

Abstract

Budidaya seperti sayuran di lahan perkotaan salah satunya dapat dilakukan dengan metode hidroponik. Instalasi hidroponik yang tidak terlalu memakan tempat adalah dengan tower hidroponik dan aqua-aeroponik. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan hidroponik tipe tower-aeroponik dan aqua-aeroponik untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar Kelurahan Pataruman, khususnya di perumahan Pataruman Indah, Tarogong Kidul - Garut. Pelaksanaan program pengabdian ini diikuti oleh ibu-ibu PKK Pataruman dan pejabat setempat yang dilaksanakan pada bulan September 2023, serta akan bekerja sama berkelanjutan untuk kegiatan program MBKM Fakultas Pertanian UNIGA kedepannya. Kegiatan meliputi proses pengenalan alat dan cara operasinya, pembibitan untuk tower-aeroponik dan jadwal serta komposisi pemberian makan lele pada aqua-aeroponic. Adanya aqua-aeroponik dapat menjadi solusi bagi sampah sisa sayuran di rumah tangga, dan menjadi salah satu alternatif budidaya sayuran di lahan perkotaan. Metode yang dilakukan untuk melihat keberhasilan acara adalah dengan melakukan pre test dan post test. Berdasarkan hasil pelaksanaan pengabdian, para peserta sangat antusias dengan pengenalan inovasi hidroponik dengan metode tower-aeroponik dan Aqua-aeroponik ini. Hasil pre test dan post test menunjukkan peserta mendapatkan wawasan baru dalam proses pengelolaan dan menambah keterampilan yang kedepannya diharapkan dapat berkelanjutan untuk membudidayakan sayuran organik di daerah perkotaan.