Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

DETERMINASI TOTAL FENOL DAN KADAR TOTAL FLAVONOID PADA EKSTRAK BATANG TANAMAN KEMUNING (Murraya paniculata (L.) Jack) Noviyanti Noviyanti; Farid Perdana; Irfan Ahmad Rifansyah; Novriza Sativa
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 7, No 2 (2023): JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v7i2.3060

Abstract

AbstrakTumbuhan kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) merupakan salah satu spesies dari genus Murraya yang termasuk ke dalam keluarga Rustaceae. Tanaman ini dimanfaatkan oleh masyarakat luas sebagai tanaman obat.  Tanaman ini memiliki beberapa kelompok senyawa yang terkandung dalam spesies Murraya paniculata (L.) Jack yaitu alkaloid, fenol dan Beta-caryophyllene. Tujuan penelitian ini yaitu menentukan kadar total fenol dan flavonoid serta karakteristik untuk standarisasi. Dari hasil penelitian fenol total tanaman kemuning yaitu sebesar 38,3219 mg GAE/g sampel dan flavonoid total yaitu sebesar 22,0526 mg QE/g sampel. Hasil pemeriksaan karakteristik simplisia batang kemuning telah sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh MMI. Hasil penafisan fitokimia simplisia dan ekstrak yaitu mengandung senyawa alkaloid, flavonoid dan saponin.Kata kunci: Kemuning; Mikroskopik; Asam Galat; Kadar Air Abstract The Kemuning plant (Murraya paniculata (L.) Jack) belongs to the Murraya genus within the Rustaceae family. It serves as a medicinal plant widely used by the community. Within the species Murraya paniculata (L.) Jack, this plant contains various groups of compounds, including alkaloids, phenols, and Beta-caryophyllene. The objective of this study is to determine the total levels of phenols and flavonoids, as well as to characterize them for standardization. The study yielded results indicating that the entire phenol content in the kemuning plant was 38.3219 mg GAE/g of samples, while the total flavonoid content was 22.0526 mg QE/g. The examination of the characteristics of the kemuning stem simplisia aligns with the standards established by MMI. Furthermore, the phytochemical screening results revealed the presence of alkaloid compounds, flavonoids, and saponins in both the simplisia and the extract.Keywords: Kemuning: Microscopic; Galat Acid; Water Content
Pengaruh Berbagai Komposisi Media Tanam dan Asam Humatpada Aklimatisasi Kentang Dendi Pratama Putra; Novriza Sativa; Hanny Hidayati Nafi’ah
Gunung Djati Conference Series Vol. 33 (2023): Seminar Nasional Pertanian 2023
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberhasilan aklimatisasi dilihat dari komposisi media tanam dan kandungan nutrisi yang dapat mengoptimalkan pertumbuhan planlet. Media tanam untuk aklimatisasi yang sering digunakan oleh petani biasanya berupa bahan organik seperti arang sekam dan cocopeat. Bahan organik tersebut sudah mengandung unsur hara, namun untuk mengoptimalkan penyerapannya membutuhkan bantuan lain seperti asam humat. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh berbagai media tanam dan Asam Humatpada aklimatisasi kentang. Percobaan di laksanakan di Green House yang terletak di Desa Tambak Baya Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut pada Bulan Juni – Juli 2023. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap pola faktorial 5x4 yang diulang 2 kali. Faktor yang pertama adalah kompisisi media tanam, yang terdiri dari lima taraf. Faktor yang kedua adalah Asam Humatyang terdiri dari empat taraf. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh berbagai media tanam dan Asam Humatpada aklimatisasi kentang. Asam humat dapat direkomendasikan untuk meningkatkan pertumbuhan planlet kentang pada masa aklimatisasi khususnya jumlah daun.
Respons Pertumbuhan Bibit Jahe Merah (Zingiber officinale var. rubrum) Terhadap Waktu Perendaman dan Konsentrasi Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) Bayyinah Nur Amaliah; Muhamad Irfan; Jenal Mutakin; Novriza Sativa
Agroteknika Vol 6 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v6i2.225

Abstract

Zingiber officinale Rosc atau disebut dengan jahe merupakan tanaman herba yang bernilai ekonomi. Kendala yang terjadi saat ini adalah adanya masa dormansi yang cukup lama pada bibit jahe merah, sehingga dibutuhkan zat pengatur tumbuh menggunakan PGPR. Tujuan penelitian adalah untuk memahami interaksi antara waktu perendaman dan konsentrasi PGPR terhadap respons pertumbuhan bibit tanaman jahe merah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2023 hingga Mei 2023 Fakultas Pertanian Universitas Garut. Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan 2 faktor digunakan pada penelitian ini. Faktor pertama yakni lama perendaman dengan durasi: 0 menit (m0), dan 45 menit (m1). Faktor kedua adalah pemberian konsentrasi larutan PGPR sebanyak: 0 ml/l (k0), 25 ml/l (k1), 50 ml/l (k2), 75 ml/l (k3), dan 100 ml/l (k4) setiap perlakuan dilakukan pengulangan tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PGPR dapat berpengaruh nyata terhadap waktu muncul tunas, tinggi tunas, jumlah akar, dan indeks vigor. Perlakuan aplikasi selama 45 menit dan konsentrasi PGPR 75 ml/l air dapat meningkatkan pertumbuhan waktu muncul tunas selama 11 hari dan meningkatkan pertumbuhan tinggi tunas dan akar.
Pengaruh Aplikasi dan Konsentrasi Larutan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) pada Pertumbuhan Bibit Rimpang Jahe Emprit (Zingiber officinale var. amarum) Delfis Yoga Pratama; Muhamad Irfan; Novriza Sativa; Ai Yanti Rismayanti
Agroteknika Vol 6 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v6i2.226

Abstract

Jahe (Zingiber officinale Rosc.) termasuk ke dalam kategori tanaman obat dan rempah. Budidaya jahe emprit menggunakan rimpang terkendala fase dormansinya yang cukup panjang. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat hubungan antara pemberian konsentrasi PGPR dan lama perendaman pada perkembangan rimpang jahe. Metode penelitian menggunakan 2 faktor dengan ulangan tiga kali dengan desain Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF). Faktor pertama yaitu aplikasi PGPR selama e0 (0 menit) dan e1 (45 menit). Faktor kedua, yaitu konsentrasi PGPR k0 (0 ml/l), k1 (25 ml/l), k2 (50 ml/l), k3 (75 ml/l) dan k4 (100 ml/l). Parameter pengamatan meliputi indeks vigor, waktu muncul tunas, rimpang busuk, diameter tunas, tinggi tunas, jumlah akar, jumlah daun dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi terhadap parameter jumlah akar dengan dosis terbaik 75 ml/l air dan waktu perendaman 45 menit. Dan mempercepat waktu muncul lebih yaitu 15,21 hari, indeks vigor yang tinggi, sedikit rimpang busuk dan pertumbuhan yang optimal pada tinggi, diameter, jumlah daun dan panjang akar.
Pengaruh Eco-enzyme terhadap Patogen Bercak Cokelat (Alternaria solani) Secara In Vitro Septriyani, Sophie; Fajarfika, Resti; Sativa, Novriza; -, Yuni
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 8, No 2 (2024): JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v8i2.3794

Abstract

Tomat merupakan salah satu tanaman hortikultura unggulan di Indonesia. Produksi tanaman tomat menurun mencapai 5-78% akibat penyakit bercak cokelat yang disebabkan oleh jamur A.solani. Cara pengendalian penyakit yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan Eco-enzyme. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Eco-enzyme terhadap patogen bercak cokelat (Alternaria solani) secara in vitro. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Garut, dimulai pada bulan Agustus 2023 hingga Januari 2024. Metode penelitian ini adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan konsentrasi Eco-enzyme dan 4 ulangan yaitu A= 0% (kontrol), B= 5%, C= 10%, D= 15%, E= 20% dan F= 25%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Eco-enzyme berpengaruh terhadap pertumbuhan A.solani. Pemberian Eco-enzyme pada konsentrasi 10% dan 25% memberikan pengaruh yang berbeda nyata dengan kontrol dan mampu menghambat pertumbuhan A.solani. Faktor perlakuan Eco-enzyme dengan konsentrasi 10% (73,88%) memberikan pengaruh terbaik pada parameter penghambatan pertumbuhan jamur A.solani dengan kategori aktivasi penghambatan kuat. Kata kunci: Alternaria solani, Daya Hambat, Eco-enzyme, Patogen, Tomat
DETERMINASI TOTAL FENOL DAN KADAR TOTAL FLAVONOID PADA EKSTRAK BATANG TANAMAN KEMUNING (Murraya paniculata (L.) Jack) Noviyanti, Noviyanti; Perdana, Farid; Rifansyah, Irfan Ahmad; Sativa, Novriza
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 7, No 2 (2023): JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v7i2.3060

Abstract

AbstrakTumbuhan kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack) merupakan salah satu spesies dari genus Murraya yang termasuk ke dalam keluarga Rustaceae. Tanaman ini dimanfaatkan oleh masyarakat luas sebagai tanaman obat.  Tanaman ini memiliki beberapa kelompok senyawa yang terkandung dalam spesies Murraya paniculata (L.) Jack yaitu alkaloid, fenol dan Beta-caryophyllene. Tujuan penelitian ini yaitu menentukan kadar total fenol dan flavonoid serta karakteristik untuk standarisasi. Dari hasil penelitian fenol total tanaman kemuning yaitu sebesar 38,3219 mg GAE/g sampel dan flavonoid total yaitu sebesar 22,0526 mg QE/g sampel. Hasil pemeriksaan karakteristik simplisia batang kemuning telah sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh MMI. Hasil penafisan fitokimia simplisia dan ekstrak yaitu mengandung senyawa alkaloid, flavonoid dan saponin.Kata kunci: Kemuning; Mikroskopik; Asam Galat; Kadar Air Abstract The Kemuning plant (Murraya paniculata (L.) Jack) belongs to the Murraya genus within the Rustaceae family. It serves as a medicinal plant widely used by the community. Within the species Murraya paniculata (L.) Jack, this plant contains various groups of compounds, including alkaloids, phenols, and Beta-caryophyllene. The objective of this study is to determine the total levels of phenols and flavonoids, as well as to characterize them for standardization. The study yielded results indicating that the entire phenol content in the kemuning plant was 38.3219 mg GAE/g of samples, while the total flavonoid content was 22.0526 mg QE/g. The examination of the characteristics of the kemuning stem simplisia aligns with the standards established by MMI. Furthermore, the phytochemical screening results revealed the presence of alkaloid compounds, flavonoids, and saponins in both the simplisia and the extract.Keywords: Kemuning: Microscopic; Galat Acid; Water Content
PEMANFAATAN CENDAWAN Trichoderma sp. TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) Al Intifadha, Abda Fillah; Nafiah, Hanny Hidayati; Sativa, Novriza
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 8, No 1 (2023): JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v8i1.3503

Abstract

Selada merupakan tanaman sayuran yang memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan. Pemupukan yang tepat merupakan salah satu faktor penentu dalam menyeimbangkan kesediaan unsur hara yang hilang dan berkurang, salah satunya yaitu dengan penambahan Trichoderma  sp. karena jamur ini mempunyai potensi degradasi dekomposisi berbagai macam substrat heterogen di tanah, interaksi positif dengan inang, dan memproduksi enzim untuk perbaikan nutrisi bagi tanaman. Kendala yang terjadi pada saat ini adalah penggunaan pupuk kimia yang berlebihan salah satu alternatif untuk mengurangi pupuk anorganik yaitu menggunakan Trichoderma sp.. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pemberian Trichoderma sp. terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada. Penelitian dilaksanakan di Desa Cisero, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut. Percobaan dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2023. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 4 taraf perlakuan dan 6 ulangan yang terdiri dari ; A (Tanpa media Trichoderma), B (100 g dosis Trichoderma/Plot), C (200 g dosis Trichoderma/Plot), D (300 g dosis Trichoderma/Plot). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perlakuan C (200 g dosis Trichoderma/Plot) memberikan hasil terbaik pada semua parameter yang diamati, dan  menghasilkan produksi Selada 5876,91 kg/ha. Kata kunci : Jamur, , Pupuk organik, Selada, Trichoderma sp..
Karakter Morfologi Dan Hubungan Kekerabatan Pada Tanaman Jahe (Zingiber officinale) di Kabupaten Garut: Morphological Character and Relationships of Ginger (Zingiber officinale) Plants in Garut Regency Lestari, Indri; Hakiki, Nisa; Nurjanah, Sindi; Jamil, Tedi Kustiadi; Sativa, Novriza
Jurnal Sumberdaya Hayati Vol. 10 No. 3 (2024): 2024
Publisher : Departemen Biologi, Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsdh.10.3.150-156

Abstract

Ginger (Zingiber officinale) is one of the spice plants used for cooking or traditional medicine in Indonesia. Ginger variations are highly diverse in the Garut region, hence there is a need for the characterization of ginger plants to identify the germplasm present in the Garut area. This research was conducted at several points in the Garut region by observing the morphological characteristics of ginger based on Union for the Protection of New Varieties of Plants. The morphological characteristics observed include overall plant morphology, including stem, leaves, and rhizomes. After the data were collected based on predetermined criteria according to descriptors, the data were processed using NTSYS 2.1 to determine the relatedness of the ginger varieties found. Based on the analysis of the dendrogram results, it is shown that among the red ginger varieties (A1 and A5), there is a coefficient value of 0.65, indicating a high similarity in properties. Elephant ginger (A3, A2) and emprit ginger (A6) have a coefficient value of 0.45, indicating a close relatedness between elephant ginger and red ginger, while elephant ginger (A4 and A7) has a coefficient value of 0.50, indicating close relatedness.
Seleksi jagung hibrida UNPAD berdasarkan komponen hasil dan parameter tumpangsari pada sistem tanam tumpang sari jagung-ubi jalar Supriatna, Jajang; Syihab, Fakhri Nasharul; Sativa, Novriza; Yuwariah, Yuyun; Ruswandi, Dedi
Jurnal AGRO Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/14955

Abstract

Tumpangsari merupakan pemanfaatan lahan dengan cara menanam dua jenis tanaman atau lebih. Hal yang perlu diperhatikan dalam sistem tanaman tumpangsari adalah penentuan jenis serta kultivar tanaman yang digunakan. Sebagian besar kultivar jagung yang beredar di masyarakat dikembangkan untuk pertanaman tunggal sehingga diperlukan kegiatan seleksi untuk mendapatkan kultivar jagung yang sesuai untuk sistem tanam tumpangsari. Penelitian ini bertujuan untuk menyeleksi 22 jagung hibrida berdasarkan komponen hasil dan parameter tumpangsari. Penelitian dilaksanakan di Desa Margamulya, Kecamatan Cikajang, Garut, Jawa Barat dengan.ketinggian 1346 meter diatas permukaan laut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktor Tunggal dengan dua metode yaitu metode eksperimental dan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan 20 hibrida terseleksi berdasarkan karakter diameter tongkol, 18 hibrida berdasarkan karakter panjang tongkol, 19 hibrida berdasarkan karakter jumlah baris biji per tongkol, dan 13 hibrida berdasarkan karakter jumlah biji per tongkol. Berdasarkan parameter tumpangsari terseleksi 3 hibrida dengan kritera menguntungkan dalam kondisi sistem tanam tumpangsari dengan ubi jalar berdasarkan Land Equivalent Ratio (LER), 13 hibrida menunjukkan lebih kompetitif dibandingkan dengan ubi jalar berdasarkan Competitive Ratio (CR), dan semua hibrida mengalami kehilangan hasil berdasarkan Actual Yield Loss (AYL). Hibrida DR7 x DR8, DR 14 X DR 18 dan MDR 3.1.4 X MDR 18.5.1 merupakan hibrida terseleksi berdasarkan komponen hasil dan parameter tumpangsari.ABSTRACTIntercropping is cultivating two or more types of plants at the same field. Selecting type and cultivar of the plants need to be considered in the intercropping system. Commonly, the available corn cultivars in the market are developed for single cropping. Therefore plant selection is necessary to obtain corn cultivars suitable for intercropping systems. The research was conducted in Desa Margamulya, Cikajang District, Garut, West Java at 1346 meters above sea level. This study used a randomized block design (RBD) design with two methods; the experimental method and the quantitative descriptive method. The results showed 20 hybrids were selected on the character of cob diameter, 18 combinations surface of the cob length, 19 hybrids on the number of cob seed rows, 13 hybrids on the number of cob kernels. According to the parameters of intercropping combinations, 3 hybrids were selected with superior characters in intercropping condition with sweet potatoes based on Land Equivalent Ratio (LER), 13 hybrids showed the more competitive characters compared to sweet potatoes based on Competitive Ratio (CR) and all hybrids showed yield loss based on Actual Yield Loss (AYL). Hybrids DR7 x DR8, DR 14 X DR 18 and MDR 3.1.4 X MDR 18.5.1 are selected hybrids based on yield components and intercropping parameters.
Pengaruh Konsentrasi dan Dosis Larutan Tepung Beras Terhadap Hasil Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Rahman, Abadi Abdulah Abdul; Hidayati Nafi'ah, Hanny; Sativa, Novriza
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 9 No 1 (2024): JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v9i1.41467

Abstract

Permintaan jamur tiram putih dalam skala kecil maupun besar terus meningkat setiap tahun, namun produksinya belum cukup untuk bisa memenuhi semua permintaan jamur tiram putih. Diperlukan perlakuan yang bisa meningkatkan produksi, salah satunya dengan penambahan nutrisi yaitu larutan tepung beras. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi perlakuan terbaik antara konsentrasi dan dosis larutan tepung beras terhadap hasil jamur tiram putih. Penelitian dilakukan di Desa Rancabango Kecamatan Tarogong kaler Kabupaten Garut dengan ketinggian lokasi percobaan yaitu 761 mdpl. Percobaan dilaksanakan pada bulan Desember 2023 sampai bulan Januari 2024. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu konsentrasi larutan tepung beras (0g/l, 25g/l, 50g/l, 75g/l, 100g/l) dan dosis aplikasi (0ml/baglog, 10ml/baglog, 20ml/baglog, 30ml/baglog). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi dan dosis larutan tepung beras sebagai nutrisi tambahan memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah pinhead kemunculan ke-2, jumlah badan panen ke-2, diameter badan panen ke-1 dan ke-2, diameter tudung panen ke-1 dan ke-2, bobot segar panen ke-1 dan ke-2. Kombinasi antara perlakuan konsentrasi 100g/l (k₄) dengan dosis aplikasi 30ml/baglog (d₃) memiliki potensi terbaik untuk meningkatkan hasil jamur tiram putih.