Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Sapaan dalam bahasa Mbojo: Ke Arah Sikap Kesantunan Berbahasa dalam Perspektif Budaya Nusantara sukarismanti risma is
SOSIOHUMANIORA: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 5 No 2 (2019)
Publisher : LP2M Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.607 KB) | DOI: 10.30738/sosio.v5i2.4389

Abstract

Sistem sapaan yang sudah mulai memudar dalam masyarakat Mbojo, dipengaruhi oleh arus globalisasi dan tidak adanya rasa kecintaan masyarakat Mbojo itu sendiri terhadap budayanya. Sehingga, permasalahan utama dalam kajian ini adalah bagaimana penggunaan sistem sapaan penamaan dalam bahasa Mbojo sebagai wujud rasa penghormatan dan keakraban terhadap identitas etnik Mbojo dalam menghadapi kemajemukan peradaban.  Sebagaimana diketahui, di tengah gempuran zaman masyarakat Mbojo tidak mampu mempertahankan budaya sistem sapaan penamaan ini dalam kelangsungannya. Adapun teori yang digunakan untuk membedah fenomena ini adalah linguistik kebudayaan yakni sebuah teori budaya tentang makna linguistik. Temuan yang dimaksudkan dalam kajian ini seperti penamaan bentuk penghormatan dan keakraban pada nama Abubakar disapa Baka menjadi Beko, Aminah disapa Mina menjadi Mene, Abidin disapa Bidi menjadi Bedo. Kata Kunci:Sapaan,Bahasa mbojo, dan nama
en Samsudin Samsudin; Sukarismanti Sukarismanti
e-Journal of Linguistics Vol 14 No 2 (2020): e-jl July
Publisher : Doctoral Studies Program of Linguistics of Udayana University Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/e-jl.2020.v14.i02.p14

Abstract

The study deals with the types of maxim violation in Indonesian Lawak Klub (ILK) done by the main speakers. The objectives of study were to describe the violation of maxim, to describe the dominant type of maxim violating and the reason of violating maxim. The data were the dialogue of main speakers in Indonesian Lawak Club (ILK). This research was conducted using descriptive qualitative and focused on one episode of cara cepat menjadi kaya. The findings showed that there are 70 violating of maxim of quantity, 71 violating of maxim of quality, 144 vioalating of maxim of relevance, and 27 violating of maxim of manner. The reasons of the dominant violating of maxim of relevance are to widen discussion related to the topic and make interactive and atractive discussion.
Development of Assignment-Based Teaching Materials And Local Wisdom For English Learning of Iisbud Sarea Students During the Pandemic Samsudin Samsudin; Sukarismanti Sukarismanti
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 3, No 6 (2021): December Pages 3500-5500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.374 KB) | DOI: 10.31004/edukatif.v3i6.1107

Abstract

The purpose of this research is to develop assignment-based teaching materials and local wisdom for the English language learning of Iisbud Sarea students during the pandemic. Then, this research method uses the ADDIE namely development, analysis, design, development, implementation, and evaluation. The results showed that the validation test results of material expert, language expert, and media expert against the modules developed were in the "high" and "very high" categories. Then, the results of the practicality test both in terms of students and English lecturer that the module is in the category of "practical" and "very practical". While the effectiveness test showed that the assignment-based English module and local wisdom are in the practical category where the test results in the law study program are 16 people who get a score of ≥ 70 or 76.2%. While the test results in the sociology study program are 15 people who get a score of ≥ 70 or 77%. Thus, overall the assigment-based English language module and local wisdom are in the effective category and have met the standard of the effectiveness of pre-determined teaching materials, namely 75% of students get a grade of ≥ 70 or grade B.
Integrasi Kearifan Lokal dalam Bahan Ajar Antropolinguistik sebagai Upaya Penguatan Pemahaman dan Karakter Mahasiswa Sukarismanti Sukarismanti; Samsudin Samsudin
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 3, No 5 (2021): October Pages 1880-3500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v3i5.1253

Abstract

Keterbatasan referensi matakuliah antropolinguistik yang menyajikan nilai-nilai kearfian lokal menyebabkan lemahnya pemahaman mahasiswa akan nilai-nilai budaya daerah. . Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengintergasikan kearifan lokal dalam materi ajar antropilinguistik sebagai upaya penguatan pemahaman dan karakter mahasiswa program studi sastra IISBUD SAREA. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melibatkan wawancara mendalam, observasi, dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa banyak kearifan lokal yang dapat diintergrasikan dalam bahan ajar antropolinguistik seperti 1) tradisi kesusastraan lisan seperti lawas, cerita rakyat, dan nyanyian rakyat; 2) tradisi permainan rakyat seperti permainan tradisional rakyat, tarian, pesta rakyat (festival kuliner, pentas seni budaya); 3) tradisi ritual adat seperti upacara pernikahan (barodak, nyorong), upacara sebelum melahirkan (bisutian), dan upacara memanen (ponan); 4) tradisi musik rakyat seperti tradisi memainkan sakeco dan gendang. Dari semua kearifan lokal tersebut merupakan kearfian lokal daeah Sumbawa yang dapat di integrasikan ke dalam bahan ajar antropolinguistik untuk menguatkan pemahaman dan karakter mahasiswa.
Semiotik Flora Tradisi Kapanca Suku Mbojo; Sebuah Kajian Ekolinguistik Sukarismanti Sukarismanti; Samsudin Samsudin
p-ISSN 2356-0576
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.922 KB) | DOI: 10.37729/btr.v7i1.6350

Abstract

 Abstrak: Ekolinguistik merupakan ilmu yang mengkaji hubungan antara bahasa dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji makna simbolik yang terdapat pada tradisi Kapanca yang biasa dilakukan oleh masyarakat suku Mbojo dengan menggunakan pendekatan ekolinguistik. Tradisi Kapanca (Inai) merupakan suatu upacara yang dilakukan oleh masyarakat suku Mbojo pada malam pernikahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskrtiptif kualitatif sebagai metode untuk menganilisis hasil dari penelitian. Kemudian instumen yang digunakan adalah melalui dokumentasi seperti arsip-arsip dan dokumen-dokumen lainya dan wawancara tak terstuktur. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat semiotika flora dalam tradisi Kapanca, menjadi tanda budaya bagi masyarakat suku Mbojo. Namun seiring perkembangan zaman tradisi Kapanca mulai ditinggalkan. Sebagian masyaraakat beranggapan bahwa upacara ini hanya pelengkap prosesi pernikahan semata. Oleh karena itu tradisi Kapanca yang menjadi ciri khas masyarakat Mbojo perlu diwariskan dari generasi ke generasi dengan tetap melaksanakan.Kata Kunci: Semiotik Flora, Tradi Kapanca,  Suku Mbojo, Ekolinguistik 
A NEED ANALYSIS IN LEARNING ENGLISH FOR LAW FACULTY STUDENTS AT IISBUD SAMAWA REA Samsudin Samsudin; Sukarismanti Sukarismanti
p-ISSN 2356-0576
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.62 KB) | DOI: 10.37729/btr.v7i1.6351

Abstract

Abstract: Needs analysis is necessary for the institutions to design or develop the English curriculum to find out a set of competencies needed by the students. Need analysis is to find specific needs for the students in the institution may direct the institution to an English program called English for Specific Purposes (ESP). This study was aimed to find out (1) difficul skills are faced by students of law faculty in mastering English Language, and (2) the basic skills and materials that are considered necessary and unnecessary to be taught to law faculty students in mastering English relating to law subject. Analysis of English language needs is done by giving questionnaires to students to answer, those questions concerning which field of English they are very proficient (speaking, listening, reading and writing) and which areas of English they find it difficult to learn, and choose what lessons they think are necessary which have not been provided in the current syllabus. The result showed that most of students regard to speaking, listening are the most difficult skill of English than other. Then the skill should be taught in English subject is speaking. Speaking skill is the most urgent to teach than other. Addition to, the English materials which related to law are considered necessary to taught is law vocabulary, meeting people, custom law in Indonesia, general election practice using English, and games relating to English law. From this research, it is expected that students can improve their English language skills in Law.   Keywords: Need Analysis, English, Law Faculty, ESP
Tradisi Upacara Cafi Sari Masyarakat Suku Mbojo: Kajian Folklore Sukarismanti Sukarismanti
KOLONI Vol. 1 No. 2 (2022): JUNI 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.222 KB) | DOI: 10.31004/koloni.v1i2.83

Abstract

Humans are creators of cultural products to be passed on to the next generation. One of the cultural products created by humans is the Cafi Sari tradition. This tradition is carried out from generation to generation. However, nowadays, many people do not know the meaning and function of the Cafi Sari ceremony tradition, which they still preserve. Therefore, this study aims to explore the meaning and function of the cafi sari tradition to provide understanding to the millennial community as heirs of the tradition. This study uses a phenomenological approach to understand the meaning of an event and human interaction in certain situations. Then, the theory used in this research is folklore theory. Data collection techniques use the methods of observation, interviews, and documentation. The results showed that the Cafi sari ceremony was performed when a new mother gave birth. It starts with the ritual of Cafi sari, or cleaning the sari or floor after 7 days of giving birth. The meaning contained in this ritual is a clean and healthy life behaviour starting from food, drink, environment, body hygiene, and the right goal in living the life of the world to the hereafter. In contrast, the Cafi Sari ceremony tradition functions as a ritual function, social function, religious function, and educational function. Keywords :  Tradition of Ceremony, Folklore, Cafi Sari
Teaching English to EFL Students in A Culturally - Specific Context: A Comparative Case Study Samsudin Samsudin; La Ode Rasmin; Sukarismanti Sukarismanti
English Language and Literature International Conference (ELLiC) Proceedings Vol 6 (2023): Transforming Paradigm, Diversity, and Challenges in English Language Learning, Linguis
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teaching English in particular cultural contexts requires supporting skills, such as situating teaching strategies and learning material with students’ conditions and intercultural sensitivity. This study explores how the lecturers teach English to EFL Students in a culturally specific context. The design of this study used multiple case studies. This study's data collection uses semi-structured interviews through Zoom meetings with two English lecturers who taught English in Gorontalo and Papua. Then the data analysis used a thematic analysis. The findings of this study show that teaching English in Gorontalo and Papua needs some supporting competencies, such as intercultural competence (lecturers’ ability to adapt to the new culture and environment and understand how students behave, think, and interact) and pedagogical competence (lecturers’ ability in formulating, adapting, and negotiating appropriate teaching method and learning material with students need). The results of this study expand the discourse surrounding the instruction of English as a foreign language within culturally-specific contexts, highlighting the significance of multilingual education in the Indonesian context. Therefore, this study implies that lecturers who teach in a culturally different context should have those competencies so they are not culture shock.
Eksplorasi Nilai-Nilai Multikultural dalam Sastra Anak Sumbawa sebagai Revitalisasi Pendidikan Nilai dan Karakter Bulan Rara Yangsen; Sukarismanti
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 9 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v9i2.2881

Abstract

Penelitian ini adalah sebuah studi untuk mendeksripsikan nilai-nilai multikultural yang terdapat dalam sastra anak Sumbawa. Sastra anak yang digunakan dalam penelitian ini yakni: (1) Cerita Jompong Suar, (2) Cerita Marbat Bore, (3) Cerita Lala Bunte, (4) Cerita Kakek Aca di Puncak Sekunyit. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif analisis isi (content analysis) yang berfokus pada satu sasaran (subjek), yaitu cerita-cerita anak Sumbawa. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan wawancara sejumlah narasumber. Wacana dianalisis menggunakan teknik cuplikan (sampling) yaitu dengan teknik purposive sampling. Data kemudian dianalisis dengan model interaktif (interactive model of analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai multikultural yang terdapat di dalam keempat cerita antara lain: nilai kultural/kebudayaan, nilai agama, nilai kesetaraan, nilai persaudaraan/gotong royong, nilai toleransi, nilai keadilan, nilai kepemimpinan/demokrasi.
Analisis Wacana Kritis Surat Edaran Gubernur NTB tentang Pencegahan Covid-19: Aplikasi Model Fairclough Sukarismanti Sukarismanti; Rustono Rustono; Hari Bakti Mardikantoro; Samsudin Samsudin
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i1.3110

Abstract

Penelitian ini fokus pada analisis wacana kritis terhadap Surat Edaran Gubernur NTB tentang pencegahan penularan COVID-19 selama masa libur panjang dan cuti Maulid Nabi Muhammad SAW pada tahun 2020. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan dokumentasi, di mana data yang relevan dikumpulkan dari sumber-sumber tertulis yang terkait dengan Surat Edaran tersebut. Teknik analisis data penelitian ini mengadopsi analisis wacana kritis model Fairclough. Fokus utama adalah mengungkap makna eksplisit dan tersembunyi dari surat edaran tersebut, serta memahami bagaimana bahasa digunakan untuk mempertahankan struktur kekuasaan sosial dan ideologi pemerintah. Hasil analisis mengungkap bahwa surat edaran ini tidak hanya memberikan informasi eksplisit terkait kebijakan pencegahan COVID-19, tetapi juga mencerminkan dinamika kekuasaan, ideologi, dan struktur sosial melalui penggunaan bahasa. Surat edaran tersebut menggunakan bahasa yang mencerminkan otoritas dan kekuasaan pemerintah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa bahasa dalam surat edaran gubernur NTB tidak hanya sebagai alat komunikasi informasi, tetapi juga sebagai instrumen kekuasaan dan ideologi. Analisis wacana kritis memberikan wawasan mendalam mengenai peran bahasa dalam konteks krisis dan kontribusi nya dalam memahami serta membentuk pandangan publik terhadap kebijakan pencegahan COVID-19.