Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

FORMULASI DAN UJI ANTIBAKTERI SEDIAAN MASKER GEL PEEL-OFF EKSTRAK ETANOL DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis SEBAGAI ANTIJERAWAT Puluh, Esterlina A.; Edi, Hosea Jaya; Siampa, Jainer P.
PHARMACON Vol 8, No 4 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29363

Abstract

ABSTRACT Avocado leaves contain the compounds such as saponins, alkaloids, flavonoids, polyphenols, and quercetin which are as antibacterial properties. This study aims to obtain the best concentration of the formula of peel off gel mask preparation of avocado leaf ethanol extract (Persea americana Mill.) Based on antibacterial activity test and prove the quality preparation based on the test parameters of physical properties, physical stability and sterility.This study used a laboratory experimental methods, the formula for the preparation of avocado leaf extract peel off gel mask was made with a concentration variation of 0.1%; 0.15%; 0.2%; 0.25% and 0.3%. Avocado leaf extract is obtained by maceration using 96% of ethanol solvent. The largest diameter of inhibition zone of antibacterial testing with wells method is at a concentration of 0.3% with a diameter of the inhibition zone 3 mm ± 0.32 and the ability of inhibition is categorized as weak. The physical test and the stability of the preparation meet the evaluation parameters of the physical preparation before storage, but after storage the preparation does not meet the test requirements when drying. It can be concluded that the preparation of the extract of avocado leaf peel off gel mask meets the physical test parameters, is stable and has weak antibacterial activity. Keywords: Avocado Leaf (Persea americana Mill.), Peel off mask, Antibacterial, Sterility Test. ABSTRAK Daun Alpukat memiliki kandungan antara lain saponin, alkaloid, flavonoid, polifenol, quersetin yang bersifat sebagai antibakteri.  Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi terbaik dari formula sediaan masker gel peel off ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill.) berdasarkan uji aktivitas antibakteri serta membuktikan sediaan yang berkualitas berdasarkan parameter uji sifat fisik, stabilitas fisik dan sterilitas. Penelitian ini menggunakan metode ekperimental laboratorium, formula sediaan masker gel peel off ekstrak daun Alpukat dibuat dengan variasi konsentrasi 0,1%; 0,15%; 0,2%; 0,25% dan 0,3%. Ekstrak tanaman daun alpukat diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian antibakteri dengan metode sumuran diameter zona hambat yang paling besar yaitu pada konsentrasi 0,3% dengan diameter zona hambat 3 mm ± 0,32 dan kemampuan daya hambat dikategorikan lemah.  Pada uji fisik dan stabilitas sediaan memenuhi parameter evaluasi sediaan fisik sebelum penyimpanan, tapi setelah penyimpanan sediaan tidak memenuhi persyaratan uji waktu mengering. Dapat disimpulkan bahwa sediaan masker gel peel off ekstrak etanol daun alpukat memenuhi parameter uji fisik, stabil dan memiliki aktivitas antibakteri yang lemah. Kata kunci: Daun Alpukat (Persea americana Mill.), Masker peel off, Antibakteri, Uji Sterilitas.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL RIMPANGLENGKUAS PUTIH (Alpinia galanga L. Willd) TERHADAPBAKTERI Klebsiella pneumoniae ISOLAT URIN PADA PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIH Shintia, Arini; Fatimawali, Fatimawali; Siampa, Jainer P.
PHARMACON Vol 8, No 4 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29378

Abstract

ABSTRACTWhite galangal rhizome is a plant that has properties such as antifungal and antibacterial. White galangal rhizome contains of active compounds, namely flavonoid, phenol and terpenoid compounds which can inhibit microbes. This study aimed to determine the antibacterial activity of ethanol extracts of white galangal rhizome against Klebsiella pneumoniae urine isolate in patients with urinary tract infections. White galangal rhizome plants were extracted using 96% ethanol solvent. Antibacterial activity test was performed using the disc and wells method. The result showed that ethanol extracts of white galangal rhizome has antibacterial activity against the bacteria Klebsiella pneumoniae. In the disc method with concentrations of 80%, 60%, 40%, 20% and 10% the diameter of the inhibition zone formed are 9,8 mm; 9 mm; 7,8 mm; 7,9 mm and 7,7 mm. Inhibition of the disc method is categorized as medium because the diameter of the zone formed is only around an average of 5-10 mm. Whereas in the wells method for concentrations of 80%, 60%, 40%, 20% and 10% the diameter of the inhibition zone are 11,3 mm; 10,3 mm; 9,3 mm; 6,3 mm and 2,6 mm. The inhibitory ability at concentrations of 80% and 60% is categorized as strong because it has an average of 10-20 mm, for concentrations of 40% and 20% are categorized as medium, because it has an average inhibition zone diameter of 5-10 mm, and for concentration of 10% is categorized as weak because it has a inhibition diameter <5 mm.Keywords: White Galangal Rhizome (Alpinia galanga L. Willd), Klebsiella pneumonia ABSTRAKRimpang lengkuas putih merupakan tanaman yang memiliki khasiat di antaranya sebagai antifungi dan antibakteri. Rimpang Lengkuas putih mengandung golongan senyawa aktif yaitu golongan senyawa flavonoid, fenol dan terpenoid yang dapat menghambat mikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol rimpang Lengkuas putih terhadap bakteri Klebisella pneumoniae isolat urin pada penderita infeksi saluran kemih. Tanaman rimpang Lengkuas putih di ekstraksi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Uji aktivitas antibakteri dengan metode cakram dan sumuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol rimpang Lengkuas putih memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Klebsiella pneumoniae. Pada metode cakram dengan konsentrasi 80%, 60%, 40%, 20% dan 10% diameter zona hambat yang terbentuk ialah 9,8 mm; 9 mm; 7,8 mm; 7,9 mm dan 7,7 mm. Penghambatan pada metode cakram dikategorikan sedang karena diameter zona yang terbentuk hanya berkisar pada rata-rata 5-10 mm. Sedangkan pada metode sumuran untuk konsentrasi 80%, 60%, 40%, 20% dan 10% diameter zona hambatnya ialah 11,3 mm; 10,3 mm; 9,3 mm; 6,3 mm dan 2,6 mm. Kemampuan penghambatan pada konsentrasi 80% dan 60% di kategorikan kuat karena memiliki diameter zona hambat rata-rata 10-20 mm, untuk konsentrasi 40% dan 20% di kategorikan sedang, karena memiliki diameter zona hambat rata-rata 5-10 mm, dan untuk konsentrasi 10% di kategorikan lemah karena memiliki diameter zona hambat <5 mm. Kata Kunci: Rimpang lengkuas putih (Alpinia galanga L. Willd), Klebsiella pneumoniae
FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN KALIANDRA (Calliandra surinamensis) DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERINYA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Somba, Gichella C. J.; Edi, Hosea Jaya; Siampa, Jainer P.
PHARMACON Vol 8, No 4 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29357

Abstract

ABSTRACT This study aims to test the antibacterial effectiveness of ethanolic extract of Kaliandra leaf cream and evaluate the preparations using parameters of physical properties, physical stability, and sterility. Kaliandra leaf (Calliandra surinamensis) contains compounds such as flavonoid, saponins and tannins that can inhibit the growth of bacteria. This research uses laboratory experimental methods. Cream preparation formula is made with variations in the concentration of ethanol extract of Kaliandra leaves 2%, 3%, 4%, 5%, 6%. Kaliandra leaf extract was obtained by maceration using 96% ethanol solvent. The study of antibacterial test of ethanol extract of Kaliandra leaf extract using the method of Staphylococcus aures produced inhibitory power of 5.09 ± 0.88 mm at a concentration of 6%. The physical evaluation of the cream preparation includes organoleptic examination (odor, color, shape), homogeneity, pH testing, adhesion, dispersion, cycling test. All tests are carried out before and after the cycling test. The results obtained before and after the cycling test showed that the cream preparations met organoleptic requirements, homogeneity, cream pH 6.07 (4.5-6.5), cream adhesion 4.59 seconds (<4 seconds), cream dispersion  6.19 cm (5-7 cm). Cream sterility testing shows that the cream is sterile. It can be concluded that the ethanol extract of Kaliandra leaves cream meets the physical test parameters, is stable and has moderate antibacterial activity. Keywords : Kaliandra Leaf (Calliandra surinamensis), Cream, Antibacterial, Staphylococcous aureus.  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas antibakteri sediaan krim ekstrak etanol daun Kaliandra dan mengevaluasi sediaan dengan menggunakan parameter uji sifat fisik, stabilitas fisik, dan sterilitas. Daun Kaliandra (Calliandra surinamensis) merupakan tanaman yang mengandung senyawa flavonoid, saponin dan tannin yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium, Formula sediaan krim dibuat dengan variasi konsentrasi ekstrak etanol daun Kaliandra 2%, 3%, 4%, 5%, 6%. Ekstrak daun Kaliandra diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Penelitian uji antibakteri sediaan krim esktrak etanol daun Kaliandra menggunakan metode sumuran pada bakteri Staphylococcus aures menghasilkan daya hambat 5,09±0,88 mm pada konsentrasi 6%. Evaluasi fisik sediaan krim meliputi pemeriksaan organoleptis (bau, warna,  bentuk), homogenitas, pengujian pH, daya  lekat,  daya  sebar, uji cycling test. Semua pengujian dilakukan sebelum dan sesudah cycling test. Hasil penelitian yang didapat sebelum dan sesudah cycling test menunjukkan bahwa sediaan krim memenuhi persyaratan organoleptis, homogenitas, pH krim 6,07 (4,5-6,5), daya lekat krim 4,59 detik (<4 detik), daya sebar krim 6,19 cm (5-7 cm). Pengujian sterilitas krim menunjukan bahwa krim steril. Dapat disimpulkan bahwa sediaan krim ekstrak etanol daun Kaliandra memenuhi parameter uji fisik, stabil dan memiliki aktivitas  antibakteri yang sedang. Kata kunci : Daun Kaliandra (Calliandra surinamensis), Krim, Antibakteri, Staphlococcous aureus.
UJI EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE PUTIH (Zingiber officinale Rosc.var. Amarum) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus) Lahamendu, Beatriks; Bodhi, Widdhi; Siampa, Jainer P.
PHARMACON Vol 8, No 4 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29372

Abstract

ABSTRACTWhite Ginger Rhizome (Zingiber officinale Rosc.var. Amarum) contains secondary metabolites such as flavonoids, there are also several compounds such as gingerol, shogaol, and zhigeron which provide anti-inflamatory, antioxidant, analgesic, anticarsinogenic and cardiotonic effects. This study aims to determine the analgesic effect of ethanol extracts of white ginger rhizome with different doses, namely the treatment group 1, dose 0.006 g, the Treatment  Group 2, dose 0.012 g and the Treatment Group 3, dose 0.024 g tested on white male wistar strain rats. This study uses a laboratory experimental research design using male white rats as experimental animals. The result of the study using LSD showed a difference between the group of negative control and the group of positive control, and also the treatment group with extracts with significance value (0.014, 0.008, 0.012 and 0.005 ) the value <0.05, which indicates that according to the hypothesis namely rejecting H0 and accepting H1, which means significantly different between the negative control group with  positive control group and the treatment group with extracts, but there is no difference between the positive control group and the treatment group with extract which means there is no difference because they both have analgesic effects. From the results of the study it can be concluded that the ethanol extracts of white ginger rhizome at a dose 0.006 g, 0.012 g, and 0.024 g has analgesic effects in male white wistar strain rats can be seen from the decreasing number of rat responses (licks and jumps).Keywords: Analgesic, anova, White Ginger Rhizome, White male wistar strain ABSTRAKRimpang Jahe putih (Zingiber officinale Rosc.var amarum ) mengandung metabolit sekunder seperti flavonoid juga terdapat beberapa senyawa seperti gingerol, shogaol, dan zingeron yang memberikan efek antiinflamasi, antioksidan, analgetik, antikarsinogenik dan kardiotonik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya efek analgetik dari ekstrak etanol rimpang jahe putih dengan dosis yang berbeda-beda yaitu Kelompok Perlakuan 1 dosis 0,006 g, kelompok Perlakuan 2 dosis 0,012 g dan Kelompok Perlakuan 3 dosis 0,024 g yang diuji pada tikus putih jantan galur wistar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan tikus putih jantan sebagai hewan percobaan. Hasil penelitian menggunakan LSD menunjukkan adanya perbedaan antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok kontrol positif, dan juga kelompok perlakuan dengan ekstrak dengan nilai signifikansi (0,014, 0,008, 0,012 dan 0,005) nilai tersebut <0,05 yang menandakan bahwa sesuai hipotesis yaitu menolak H0 dan menerima H1 yang berarti berbeda secara signifikan antara kelompok kontrol negatif dengan kontrol positif dan kelompok perlakuan dengan ekstrak,tapi tidak terdapat perbedaan antara kelompok kontrol positif dengan kelompok perlakuan dengan ekstrak yang berarti tidak memiliki perbedaan karena sama-sama memiliki efek analgetik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol rimpang jahe putih dengan dosis 0,006 g, 0,012 g dan 0,024 g memiliki efek analgetik pada tikus putih jantan galur wistar dapat dilihat dari menurunnya jumlah respon tikus (jilatan dan lompatan).Kata kunci : Analgetik, anova, rimpang Jahe putih, tikus Putih jantan galur wistar
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR SEDIAAN KRIM EKSTRAK METANOL KETEPENG CINA (Cassia alata L.) TERHADAP JAMUR Candida albicans Rumayar, Ricky C.; Yamlean, Paulina V. Y.; Siampa, Jainer P.
PHARMACON Vol 9, No 3 (2020): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.9.2020.30020

Abstract

ABSTRACTCandle tree is widely used traditionally as an antiparasitic and antifungal. Candle tree leaves have important ingredients such as alkaloids, saponins, tannins, steroids, anthraquinones, flavonoids. This study aims to formulate, evaluate, and test the antifungal effectiveness of cream preparations with M / A cream types of methanol extract of Candle tree (cassia alata L.) leaves at a concentration of 3.5%; 5.5% and 7.5%. Antifungal effectiveness tests were performed using the diffusion method for creams with the largest antifungal activity. Then the results of testing the effectiveness of the largest antifungal cream was obtained at a concentration of 7.5% with a 9.5 mm diameter of inhibition zone. Physical evaluation of the preparation includes organoleptic test, homogeneity test, pH test, dispersion test, adhesion test, and cycling test. All tests are carried out before and after cyling test. The results of the cream preparation study met the physical evaluation requirements before the cycling test and after the cyling test. Antifungal cream showed organoleptic, homogeneity, pH 8, spreadability test 6.67 cm and adhesion test 27.41 seconds after storage did not change. In conclusions from the study of 3.5% concentration cream; 5.5% and 7.5% methanol extract of Candle tree leaves can be formulated as a cream preparation because it is physically stable and has strong antifungal activity. Keywords: Candle tree (cassia alata L.), Cream, Candida albicans, Antifungal  ABSTRAK Ketepeng cina banyak dimanfaatkan secara tradisional, antara lain adalah sebagai antiparasit dan antijamur Daun ketepeng cina memiliki kandungan penting seperti alkaloid, saponin, tannin, steroid, antrakuinon, flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi, mengevaluasi, serta menguji efektivitas antijamur sediaan krim dengan tipe krim M/A daun ekstrak metanol ketepeng cina (cassia alata L.) pada konsentrasi 3,5%; 5,5% dan 7,5%. Uji efektivitas antijamur dilakukan dengan metode difusi untuk krim dengan aktivitas antijamur terbesar. Kemudian dilakukan hasil pengujian efektivitas krim antijamur terbesar diperoleh pada konsentrasi 7,5% dengan diameter zona hambat 9,5 mm. evaluasi fisik sediaan meliputi uji organoleptic, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat, dan uji cycling test semua pengujian dilakukan sebelum dan sesudah cyling test. Hasil  penelitian sediaan krim memenuhi persyaratan evaluasi fisik sebelum uji cycling test dan setelah cyling test. Krim antijamur memperlihatkan organoleptic, homogenitas, pH 8, uji daya sebar 6,67 cm dan uji daya lekat 27,41 detik setelah penyimpanan tidak terjadi perubahan. Kesimpulan dari penelitan pada krim konsentrasi 3,5%; 5,5% dan 7,5% ekstrak metanol daun ketepeng cina dapat diformulasi sebagai sediaan krim karena stabil secara fisik dan memiliki aktivitas antijamur yang kuat. Kata kunci : Ketepeng cina (cassia alata L.), Krim, Candida albicans, Antijamur
Penyalutan Bakteri Asam Laktat Hasil dari Fermentasi Kulit Buah Nanas (Ananas comosus) dengan Pewarna Bunga Telang (Clitoria ternatea) Masengi, Kyoko Itsuko Etsuko Gabriela; Siampa, Jainer Pasca; Tallei, Trina Ekawati
JURNAL BIOS LOGOS Vol 10, No 2 (2020): JURNAL BIOS LOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.10.2.2020.29047

Abstract

ABSTRAKBakteri sebagai hasil fermentasi dari kulit buah nanas (Ananas comosus) mengandung bakteri asam laktat yang dapat berperan sebagai probiotik. Agar bakteri dinyatakan sebagai probiotik bakteri harus mampu bertahan pada pH rendah, sehingga dilakukan penyalutan menggunakan metode ekstrusi dengan polimer alginat yang diwarnai dengan ekstrak bunga telang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh simulasi cairan lambung terhadap viabilitas bakteri yang disalut dengan menggunakan polimer alginat dan mengevaluasi pertumbuhan bakteri pada media De Man Rogosa and Sharpe Agar (MRSA) dan Nutrient Agar (NA). Metode penelitian terdiri dari proses fermentasi kulit buah nanas, enkapsulasi menggunakan polimer alginat dengan metode ektstrusi dan uji viabilitasnya. Hasil penelitian didapatkan bahwa terjadi pengurangan jumlah bakteri dan berat enkapsul yang disebabkan oleh pH rendah. Perubahan warna enkapsul terjadi setelah dipaparkan pada larutan simulan cairan lambung. Pertumbuhan bakteri pada NA lebih banyak dibandingkan dengan medium MRSA. Hal ini dikarenakan media NA merupakan media yang tidak selektif, sehingga mikroorganisme lain selain bakteri asam laktat dapat bertumbuh. Kata Kunci: ekstrusi; enkapsulasi; fermentasi; kulit buah nanas.  ABSTRACTFermentation product of pineapple fruits skin (Ananas comosus) contains lactic acid bacteria (LAB) which can serve as probiotics. In order to be declared as a probiotic, bacteria must be able to survive at low pH, thus encapsulation was carried out using the extrusion method with alginate polymers dyed with telang extract. This study aims to evaluate the effect of simulated gastric fluid (GSF) on the viability of bacteria encapsulated with alginate polymers and evaluate bacterial growth on De Man Rogosa and Sharpe Agar (MRSA) and Nutrient Agar (NA). The research method consisted of the fermentation process of pineapple peel, encapsulation using the alginate polymers with the extrusion method and its viability test. The results of the study was obtained that there was a reduction in the number of bacteria and encapsule weight caused by low pH. There were also changes in color of the microcapsules after being exposed to GSF. The bacterial growth in the NA exceeded the growth in the MRSA medium. This is due to NA is a non-selective medium, thus microorganisms besides lactic acid bacteria can grow. Keywords: encapsulation; extrusion; fermentation; pineapple fruit skin.
Enkapsulasi Bakteri Asam Laktat Hasil Fermentasi Buah Salak (Salacca zalacca) Lokal Menggunakan Aginat dengan Pewarna Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) Purukan, Christy; Siampa, Jainer Pasca; Tallei, Trina Ekawati
JURNAL BIOS LOGOS Vol 10, No 2 (2020): JURNAL BIOS LOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.10.2.2020.29045

Abstract

ABSTRAKBuah salak merupakan salah buah asli Indonesia yang dapat digunakan sebagai sumber bakteri asam laktat apabila difermentasikan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan enkapsulasi bakteri asam laktat hasil fermentasi buah salak menggunakan metode ekstrusi dengan pewarna kembang sepatu dan menguji viabilitas bakteri yang terenkapsulasi dengan pemaparan terhadap cairan asam lambung pH 3. Fermentasi dilakukan selama 7 hari dan diukur kadar asam, kadar alkohol, dan enumerasi bakteri hasil fermentasi. Enkapsulasi dilakukan dengan mencampur suspensi bakteri hasil fermentasi dengan larutan alginat yang telah dicampur dengan ekstrak kembang sepatu, kemudian diteteskan menggunakan syringe volume 3 ml dan 5 ml dalam larutan CaCl2 sehingga membentuk beads, kemudian diuji viabilitas menggunakan cairan asam lambung pH 3. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa alginat dapat digunakan sebagai bahan pengkapsul bakteri hasil fermentasi buah salak dengan menggunakan ekstrak kembang sepatu sebagai pewarna alami pada kapsul. Hasil uji viabilitas menunjukkan bahwa beads yang terbentuk dari syringe volume 3 ml lebih baik dibandingkan beads yang terbentuk dengan syringe volume 5 ml.Kata kunci:bakteri asam laktat; enkapsulasi; fermentasi; kembang sepatu; salak. ABSTRACT Zalacca is a fruit native to Indonesia that can be used as a source of lactic acid bacteria (LAB) when fermented. This study aimed to encapsulate LAB obtained from the zalacca fruit fermentation using the extrusion method with hibiscus pigment as a coloring dye, and to test the viability of the encapsulated bacteria in the pH 3 of simulated gastric fluid (SGF). Fermentation was carried out for seven days and acidity and alcohol were evaluated. The number of bacteria was also enumerated. Encapsulation was carried out by mixing fermented bacterial suspension with alginate solution which had been mixed with hibiscus extract and then dripped using 3 ml and 5 ml volume syringes in the CaCl2 solution to form beads. The viability ov LAB was tested after being exposed to SGF. Based on the result of this study it can be concluded that alginate can be used to encapsulate LAB produced from the zalacca fruit fermentation with a pigment extracted from hibiscus used as a natural dye. The viability tests indicated that the beads formed with the 3 ml volume syringe were better than the 5 ml volume syringe.Keywords: lactic acid bacteria; encapsulation; fermentation; hibiscus; zalacca.
PKM Pemberdayaan Guru SLB Khusus Autis Permata Hati Dan SLB YPAC Manado Melalui Pelatihan Produksi Minuman Kesehatan Granul Instan Jahe Merah (Zingiber Officinale) Sebagai Upaya Peningkatan Kemandirian Ekonomi dan Terapi Supportif Siswa SLB Siampa, Jainer Pasca; Jayanto, Imam
VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol 2, No 2 (2020): VIVABIO:Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/vivabio.2.2.2020.30280

Abstract

Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS), persentase tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Sulawesi Utara meningkat dari 6,09 menjadi 6,86 di bulan Agustus 2018 atau setara dengan 80.664 orang. Kondisi serupa pun juga menjadi keluhan lulusan SLB di Sulawesi Utara. Menurut keterangan kepala sekolah SLB Khusus Autis Permata Hati dan YPAC Manado, lulusan SMA-LB sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Sehingga sangat penting dilakukan pembekalan kewirausahaan bagi anak didik. SLB Khusus Autis Permata Hati Manado dan SLB YPAC merupakan salah satu SLB yang fokus pada pendidikan anak autis dan anak dengan keterbatasan lainnya. Pembekalan kewirausahaan diharapkan dapat menjadi jawaban atas permasalahan keterbatasan kesempatan bekerja di kantor atau perusahaan sehingga dapat menghasilkan lulusan yang mandiri secara finansial. Fokus pada kegiatan ini adalah melatih guru-guru SLB Khusus Autis Permata Hati dan SLB Yayasan Pendidikan Anak Cacat (YPAC) Manado agar dapat membuat minuman kesehatan. Adanya kegiatan pelatihan pembuatan minuman kesehatan berbahan dasar jahe merah (Zingiber officinale) lokal Manado diharapkan dapat menjadi alternatif jenis usaha yang akan diajarkan dan dikembangkan di SLB ini sehingga alumninya nanti dapat berwirausaha. Minuman yang dihasilkan juga nanti dapat dikonsumsi sebagai minuman kesehatan yang baik bagi anak autis karena kandungan jahe merahnya. Kegiatan ini diharapkan akan bermuara pada alumni SLB yang hidup mandiri dengan membuka usaha shingga akhirnya dapat menurunkan tingkat pengangguran di Sulawesi Utara secara khusus. Hasil dari kegiatan ini adalah guru-guru telah memiliki pengetahuan baru tentang manfaatjahe merah untuk anak autis dan cara pembuatan minuman jahe instan sehingga akan menjadi bahan ajar pada mata pelajaran kewirausahaan pada kedua mitra SLB.
Uji Antibakteri Sediaan Masker Peel Off Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea ameicana Mill.) terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis sebagai Antijerawat Puluh, Esterlina Aldora; Edy, Hosea Jaya; Siampa, Jainer Pasca
Jurnal MIPA Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jmuo.8.3.2019.25773

Abstract

Daun Alpukat memiliki kandungan antara lain saponin, alkaloid, flavonoid, polifenol, quersetin yang bersifat sebagai antibakteri.  Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi terbaik dari ekstrak etanol daun alpukat (Persea americana Mill.) yang diformulasikan sebagai sediaan masker gel peel off berdasarkan uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini menggunakan metode ekperimental laboratorium. Formula sediaan masker gel peel off ekstrak daun Alpukat dibuat dengan variasi konsentrasi 0.1%; 0.15%; 0.2%; 0.25% dan 0.3%. Ekstrak tanaman daun alpukat diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian antibakteri dengan metode sumuran diameter zona hambat yang paling besar yaitu pada konsentrasi 0,3% dengan diameter zona hambat 3 mm ± 0,32 dan kemampuan daya hambat dikategorikan lemah. Dapat disimpulkan bahwa konsentrasi terbaik dari ekstrak etanol daun Alpukat (Persea americana Mill.) yang diformulasikan sebagai sediaan masker gel peel off yaitu pada konsentrasi 0.3% dan dikategorikan kemampuan daya hambat lemahAvocado leaves contains saponins, alkaloids, flavonoids, polyphenols, quercetin which are as antibacterial properties. This study aims to obtain the best concentration of ethanol extract of avocado leaves (Persea americana Mill.) which is formulated as a gel peel off mask preparation based on antibacterial activity test against Staphylococcus epidermidis bacteria. This study uses a laboratory experimental method. Avocado leaf extract peel off mask gel formula is made with a concentration variation of 0.1%; 0.15%; 0.2%; 0.25% and 0.3%. Avocado leaf extract is obtained by maceration using 96% ethanol solvent. Antibacterial testing with the largest inhibition zone diameter wells method is at a concentration of 0.3% with a diameter of inhibition zone 3 mm ± 0.32 and the ability of inhibition is categorized as weak. It can be concluded that the best concentration of ethanol extract of avocado leaves (Persea americana Mill.) Which is formulated as a gel peel off mask preparation is at a concentration of 0.3% and categorized as weak inhibitory ability
Uji Efektivitas Antibakteri Sediaan Krim Ekstrak Etanol Daun Kaliandra (Calliandra surinamensis) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Somba, Gichella C.J; Edy, Hosea Jaya; Siampa, Jainer Pasca
Jurnal MIPA Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jmuo.8.3.2019.25776

Abstract

Daun Kaliandra (Calliandra surinamensis) mengandung senyawa flavonoid, saponin dan tannin yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi dan mengetahui efektivitas antibakteri sediaan krim ekstrak etanol daun Kaliandra terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium. Formula sediaan krim dibuat dengan variasi konsentrasi ekstrak etanol daun Kaliandra 2%, 3%, 4%, 5%, 6%. Ekstrak daun Kaliandra diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Penelitian uji antibakteri sediaan krim esktrak etanol daun Kaliandra menggunakan metode sumuran pada bakteri Staphylococcus aures menghasilkan daya hambat yang terbesar 5,09±0,88 mm pada konsentrasi 6%. Dapat disimpulkan bahwa sediaan krim ekstrak etanol daun Kaliandra memiliki efektivitas  antibakteri yang sedangKaliandra leaf (Calliandra surinamensis) contains flavonoid compounds, saponins and tannins that can inhibit bacterial growth. The aim of this study was to formulate and investigate the antibacterial effectiveness of Kaliandra leaf ethanol extract cream against Staphylococcus aureus. This research uses laboratory experimental methods. Cream preparation formula is made with variations in the concentration of ethanol extract of Kaliandra leaves 2%, 3%, 4%, 5%, 6%. Kaliandra leaf extract was obtained by maceration using 96% ethanol solvent. The antibacterial test study of ethanol extract of Kaliandra leaf extract using the method of Staphylococcus aures produced the greatest inhibition of 5.09 ± 0.88 mm at a concentration of 6%. It can be concluded that the ethanol extract of Kaliandra leaf cream has moderate antibacterial effectivenessDaun Kaliandra (Calliandra surinamensis) mengandung senyawa flavonoid, saponin dan tannin yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi dan mengetahui efektivitas antibakteri sediaan krim ekstrak etanol daun Kaliandra terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium. Formula sediaan krim dibuat dengan variasi konsentrasi ekstrak etanol daun Kaliandra 2%, 3%, 4%, 5%, 6%. Ekstrak daun Kaliandra diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Penelitian uji antibakteri sediaan krim esktrak etanol daun Kaliandra menggunakan metode sumuran pada bakteri Staphylococcus aures menghasilkan daya hambat yang terbesar 5,09±0,88 mm pada konsentrasi 6%. Dapat disimpulkan bahwa sediaan krim ekstrak etanol daun Kaliandra memiliki efektivitas  antibakteri yang sedang