Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Political Communication of Election Legislative Candidates (Affirmative Action Analysis) Quota of 30 Percent of Women's Representation in the Legislative Election in the Election City of Pekalongan City Dwirainaningsih, Yustiana Dwi
Law Research Review Quarterly Vol 4 No 3 (2018): L. Research Rev. Q. (August 2018) "Law and Democracy in General Election: Between
Publisher : Faculty of Law Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/snh.v4i03.27027

Abstract

Political communication is a political process which in this context is a political candidate for women who nominate themselves as candidates for parliament, the election law indirectly is one form of political accommodation on the demand for the importance of gender equality for women in the political sphere, while providing more big space political participation from women. Affirmative Action Policy with the first quota system carried out in the Election of Legislative assembly, Regional Representative Council and Regional People's Representative Council. This research is in order to obtain, process and conclude data and resolve a problem, therefore the author in this case uses sociological juridical legal research in the form of legal aspects based on the rules of law on political communication. In this case the researcher uses a problem approach, namely the qualitative descriptive method is a method that can raise facts, conditions, variables and phenomena that occur. In the future more and more women will take part and participate in the political arena, giving enlightenment, awareness and encouragement to women so that in various political activities such as participating in campaigns, voters, becoming legislative candidates, as well as legislators.
BUBUR SIMBUT SEBAGAI PERINTANG WARNA DALAM PEMBUATAN RAGAM HIAS PADA KAIN Wirawan D. S, Bayu; Sariyati, Inva; Dwirainaningsih, Yustiana
JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN Vol 14 (2018)
Publisher : BAPPEDA Kota Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.156 KB)

Abstract

Bubur simbut sebagai perintang warna dalam pembuatan ragam hias pada kain serta dapat digunakan oleh semua kalangan, bahkan anak-anak. Selama ini dalam pengenalan batik pada anak-anak menggunakan lilin atau malam panas. Hal tersebut memiliki resiko tinggi karena anak-anak masih belum stabil dan suka bercanda, sehingga dikhawatirkan malam panas tersebut melukai mereka. Dengan penggunakaan bubur simbut resiko tersebut dapat diminimalisir karena bubur simbut terbuat dari bahan yang aman dan ramah lingkungan. Dengan demikian pengenalan batik pada generasi muda dapat dilaksanakan sedini mungkin. Dengan menggunakan bubur simbut, diharapkan dapat menekan biaya produksi pembuatan batik. Bahan baku bubur simbut mudah didapat, dan relatif murah. Proses pembuatan dan penggunaan bubur simbut yang sederhana dapat diaplikasikan dalam skala industri bahkan rumah tangga. Pengaplikasian bubur simbut juga dapat dijadikan sarana pengenalan batik bagi masyarakat semua kalangan mulai dari usia anak-anak hingga dewasa. Kata Kunci : Bubur simbut, Perintang warna, Ragam hias
Pengaruh upah minimum terhadap penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan masyarakat di Kota Pekalongan Dwirainaningsih, Yustiana
JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN Vol 12 (2017)
Publisher : BAPPEDA Kota Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.298 KB)

Abstract

Pencapaian kesejahteraan sosial sebagai tujuan akhir pembangunan membutuhkan terciptanya kondisi dasar , yaitu: 1. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan: 2. terciptanya konsisi ekonomi yang kuat dan 3. pembangunan ekonomi yang inklusif dan merata (Bappenas, 2010) kesejahteraan sosial diharapkan dapat tercapai jika ekonomi terus tumbuh sehingga pada gilirannya akan tercipta lapangan kerja lebih banyak dan menyerap lebih banyak tenaga kerja dengan upah yang adil. Studi ini bertujuan untuk menguuji dan nenganalisis pengaruh upah terhadap penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan sosial di Kota Pekalongan. Periode penelitian adalah lima tahun yaitu dari tahun 2013 – 2017 dengan menggunakan data skunder yang diberikan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kenaikan upah minimum dikota Pekalongan akan mengurangi lapangan kerja, tenaga kerja dengan produktivitas rendah yang umumnya menyerap di sektor primer , sektor yang menyerap sebagian tenaga kerja dan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan penyerapan tenaga kerja tidak menyebabkan peningkatan kesejahteraan sosial di Kota Pekalongan karena : 1. Upah minimum yang diteria oleh tenaga kerja lebih rendah dari kebutuhan dasar minimum , 2. Upah minimum yang diterima tenaga kerja lebih rendah dari pendapatan pajak.
ANALISIS POSISI BERSAING PERUSAHAAN BATIK MENGGUNAKAN THE INDUSTRY ATTRACTIVENES BUSINESS STRENGTH MATRIX (MDTI)STUDY KASUS DI TOBAL BATIK Dwirainaningsih, Yustiana; Kuswardani, Indah
JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN Vol 17 (2019)
Publisher : BAPPEDA Kota Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.212 KB)

Abstract

Tobal Batik is a home industry that is engaged in the production and sale of batik cloth and batik clothing that is located at Jalan Terai No. 24 Pekalongan The number of other home industries which are engaged in selling batik has quite prospective business opportunities. The increasingly tight competition among batik sellers requires Tobal Batik management to be able to anticipate the emergence of threats from competitors and be able to take advantage of the opportunities and strengths the company has. To achieve this goal, Tobal Batik needs to pay attention to two main factors in the company, namely external and internal factors. External factors are factors that are not influenced by company policy, while internal factors can be influenced by company policy to optimize sales volume that is entirely within the control of the company. To analyze these external and internal factors, a purposive samplin can be used whose purpose is to determine the position of Tobal Batik in the market based on the strengths, weaknesses, opportunities and threats that the company has. Whereas in analyzing business opportunities and the extent to which products produced by Tobal Batik are able to compete in the market, it will be analyzed using the MDTI matrix which serves to see the marketing position of Tobal Batik based on market growth and market share. In order to create a competitive space, companies need to make plans in marketing strategies, so that product sales can increase in the market and provide benefits for the company. Keywords: Marketing strategy, Competitive position, MDTI
ANALISIS PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN MELALUI BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN ( BPSK ) Dwirainaningsih, Yustiana
JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN Vol 15 (2018)
Publisher : BAPPEDA Kota Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.314 KB)

Abstract

Secara faktual bahwa sengketa konsumen akan selalu ada dalam kehidupan sehari-hari, dalam proses penyelesaian sengketa konsumen dapat dilakukan dengan dua jalur yaitu penyelesaian menggunakan jalur litigasi (melalui pengadilan) dan non litigasi di mana penyelesaiannya dilakukan oleh Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) dengan cara mediasi, konsolidasi dan abritase. Penelitian ini dilakukan pada Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen yang berkedudukan di Kota Pekalongan dengan menggunakan jenis dan pendekatan yuridis normatif. Penulis melakukan penelaahan literatur hukum seputar perlindungan konsumen serta penyelesaian sengketa konsumen terhadap undangundang perlindungan konsumen yang kemudian dikumpulkan dan diklasifikasikan dengan catatan secara rinci, sistematis dan terarah mengenai dokumen/kepustakaan. Selanjutnya penulis menganalisa data secara deskriptif, sehingga diperoleh gambaran yang menyeluruh tentang permasalahanpermasalahan seputar penyelesaian sengketa konsumen di BPSK Kota Pekalongan. Hasil dari penelitian yang penulis lakukan ini mengemukakan peran BPSK Kota Pekalongan dalam upaya penyelesaian sengketa konsumen ditinjau berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dapat ditempuh dengan 3 (tiga) metode/cara yaitu konsiliasi, mediasi dan arbitrase atas dasar pilihan dan persetujuan para pihak yang bersengketa. Bentuk putusan dengan metode konsiliasi dan mediasi bersifat final dan mengikat, tanpa harus dimintakan fiat eksekusi ke Pengadilan Negeri setempat, sedangkan bentuk putusan yang ditempuh dengan metode arbitrase harus dimintakan fiat eksekusi ke Pengadilan Negeri setempat agar putusan arbitrase tersebut mempunyai kekuatan eksekutorial. Kata Kunci: Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen, Sengketa Konsumen, Penyelesaian Sengketa
Implementasi Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Retota Sakti Kota Pekalongan Di Era New Normal Aria Mulyapradana; Yustiana Dwirainaningsih; Salman Al Farisi
Widya Cipta - Jurnal Sekretari dan Manajemen Vol 6, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.991 KB) | DOI: 10.31294/widyacipta.v6i1.11390

Abstract

AbstractThe purpose of this research is to determine the effect of implementing safety and health programs on work productivity in the new normal era at PT. Retota Sakti Pekalongan City. This research uses quantitative methods and explanatory research and the number of respondents is 90 respondents who are employees of PT. Retota Sakti. Occupational safety and health of employees is one of the determining factors for the success of companies both engaged in the production of goods and services. Productivity itself is not new in the business world, so many opinions or business perspectives are raised, how to actually measure the productivity standards of a business or company. So how much attention the company pays to the safety and health of employees in increasing their productivity. In the new normal era, it seems that it is now one of the words that are often echoed by business people. Not because the new normal era is a transition period from the COVID-19 pandemic, but precisely because the new normal era was the beginning of the revival of the productivity of business people since previously being shackled in the Covid-19 circle. This research concludes that there is an effect of work safety on work productivity and the effect of occupational health on work productivity in the new normal era. Keywords: work safety, occupational health, work productivity, new normal, covid-19
Pengaruh upah minimum terhadap penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan masyarakat di Kota Pekalongan Yustiana Dwirainaningsih
JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN Vol. 12 (2017)
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54911/litbang.v12i0.19

Abstract

Pencapaian kesejahteraan sosial sebagai tujuan akhir pembangunan membutuhkan terciptanya kondisi dasar , yaitu: 1. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan: 2. terciptanya konsisi ekonomi yang kuat dan 3. pembangunan ekonomi yang inklusif dan merata (Bappenas, 2010) kesejahteraan sosial diharapkan dapat tercapai jika ekonomi terus tumbuh sehingga pada gilirannya akan tercipta lapangan kerja lebih banyak dan menyerap lebih banyak tenaga kerja dengan upah yang adil. Studi ini bertujuan untuk menguuji dan nenganalisis pengaruh upah terhadap penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan sosial di Kota Pekalongan. Periode penelitian adalah lima tahun yaitu dari tahun 2013 – 2017 dengan menggunakan data skunder yang diberikan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kenaikan upah minimum dikota Pekalongan akan mengurangi lapangan kerja, tenaga kerja dengan produktivitas rendah yang umumnya menyerap di sektor primer , sektor yang menyerap sebagian tenaga kerja dan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan penyerapan tenaga kerja tidak menyebabkan peningkatan kesejahteraan sosial di Kota Pekalongan karena : 1. Upah minimum yang diteria oleh tenaga kerja lebih rendah dari kebutuhan dasar minimum , 2. Upah minimum yang diterima tenaga kerja lebih rendah dari pendapatan pajak.
UPAYA PENCAPAIAN LOYALITAS KONSUMEN DALAM PRESPEKTIF SUMBER DAYA MANUSIA ( STUDI KASUS DI PASAR GROSIR SETONO ) Yustiana Dwirainaningsih; Mujiyono Mujiyono
JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN Vol. 8 (2015)
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54911/litbang.v8i0.35

Abstract

JASA ADALAH BIDANG YANG SANGAT UNIK KARENA PERBEDAANNYA BILA DI BANDINGKAN BIDANG USAHA LAIN. DALAM BIDANG JASA, ELEMEN MANUSIA SANGAT PENTING KARENA PERANNYA DALAM UPAYA MENCAPAI KESETIAAN KONSUMEN YANG AKAN MENGARAH KEPADA KEUNGGULAN KOMPETITIF PERUSAHAAN. STUDI INI BERTUJUAN UNTUK MENGGAMBARKAN DAN MENEMUKAN PENGARUH ELEMEN MANUSIA TERHADAP KESETIAAN KONSUMEN MELALUI KEPUASAN KONSUMEN DAN KEPERCAYAAN. ANALISA YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUJI HIPOTESA ADALAH PATH ANALYSIS. DITEMUKAN DALAM STUDI INI BAHWA KEHANDALAN KARYAWAN MERUPAKAN VARIABEL YANG PALING PENTING DALAM UPAYA MEMPEROLEH KONSUMEN YANG SETIA MELALUI KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN. DITEMUKAN JUGA PERAN KEPERCAYAAN KONSUMEN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN. MENURUT PERSPEKTIF MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK MEMPEROLEH KONSUMEN YANG LOYAL PERUSAHAAN PERLU MENGEMBANGKAN MODAL INTELEKTUALNYA.
BUBUR SIMBUT SEBAGAI PERINTANG WARNA DALAM PEMBUATAN RAGAM HIAS PADA KAIN Bayu Wirawan D. S; Inva Sariyati; Yustiana Dwirainaningsih
JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN Vol. 14 (2018)
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54911/litbang.v14i0.65

Abstract

Bubur simbut sebagai perintang warna dalam pembuatan ragam hias pada kain serta dapat digunakan oleh semua kalangan, bahkan anak-anak. Selama ini dalam pengenalan batik pada anak-anak menggunakan lilin atau malam panas. Hal tersebut memiliki resiko tinggi karena anak-anak masih belum stabil dan suka bercanda, sehingga dikhawatirkan malam panas tersebut melukai mereka. Dengan penggunakaan bubur simbut resiko tersebut dapat diminimalisir karena bubur simbut terbuat dari bahan yang aman dan ramah lingkungan. Dengan demikian pengenalan batik pada generasi muda dapat dilaksanakan sedini mungkin. Dengan menggunakan bubur simbut, diharapkan dapat menekan biaya produksi pembuatan batik. Bahan baku bubur simbut mudah didapat, dan relatif murah. Proses pembuatan dan penggunaan bubur simbut yang sederhana dapat diaplikasikan dalam skala industri bahkan rumah tangga. Pengaplikasian bubur simbut juga dapat dijadikan sarana pengenalan batik bagi masyarakat semua kalangan mulai dari usia anak-anak hingga dewasa. Kata Kunci : Bubur simbut, Perintang warna, Ragam hias
ANALISIS PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN MELALUI BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN ( BPSK ) Yustiana Dwirainaningsih
JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN Vol. 15 (2018)
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54911/litbang.v15i0.76

Abstract

Secara faktual bahwa sengketa konsumen akan selalu ada dalam kehidupan sehari-hari, dalam proses penyelesaian sengketa konsumen dapat dilakukan dengan dua jalur yaitu penyelesaian menggunakan jalur litigasi (melalui pengadilan) dan non litigasi di mana penyelesaiannya dilakukan oleh Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) dengan cara mediasi, konsolidasi dan abritase. Penelitian ini dilakukan pada Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen yang berkedudukan di Kota Pekalongan dengan menggunakan jenis dan pendekatan yuridis normatif. Penulis melakukan penelaahan literatur hukum seputar perlindungan konsumen serta penyelesaian sengketa konsumen terhadap undangundang perlindungan konsumen yang kemudian dikumpulkan dan diklasifikasikan dengan catatan secara rinci, sistematis dan terarah mengenai dokumen/kepustakaan. Selanjutnya penulis menganalisa data secara deskriptif, sehingga diperoleh gambaran yang menyeluruh tentang permasalahanpermasalahan seputar penyelesaian sengketa konsumen di BPSK Kota Pekalongan. Hasil dari penelitian yang penulis lakukan ini mengemukakan peran BPSK Kota Pekalongan dalam upaya penyelesaian sengketa konsumen ditinjau berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dapat ditempuh dengan 3 (tiga) metode/cara yaitu konsiliasi, mediasi dan arbitrase atas dasar pilihan dan persetujuan para pihak yang bersengketa. Bentuk putusan dengan metode konsiliasi dan mediasi bersifat final dan mengikat, tanpa harus dimintakan fiat eksekusi ke Pengadilan Negeri setempat, sedangkan bentuk putusan yang ditempuh dengan metode arbitrase harus dimintakan fiat eksekusi ke Pengadilan Negeri setempat agar putusan arbitrase tersebut mempunyai kekuatan eksekutorial. Kata Kunci: Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen, Sengketa Konsumen, Penyelesaian Sengketa