Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

KORELASI ANTARA KADAR HbA2 DENGAN NILAI INDEKS MENTZER PADA PASIEN THALASEMIA DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2022 Hidayat, Hidayat; Fitriani, Dita; Nur, Muhammad; Randi Aldiansyah, Aditia
SEHAT : Jurnal Kesehatan Terpadu Vol. 2 No. 3 (2023): AGUSTUS 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/s-jkt.v2i3.18182

Abstract

Thalasemia merupakan penyakit yang diturunkan, maka penderita penyakit ini telah terdeteksi sejak masih bayi. Hemoglobin mengalami penghancuran (hemolisis) karena adanya gangguan sintesis rantai hemoglobin atau rantai globin. Indonesia termasuk salah satu negara dengan frekuensi gen (angka pembawa sifat) thalassemia yang tinggi. insiden pembawa sifat thalassemia di Indonesia berkisar 6-10%, artinya dari setiap 100 orang, 6-10 orang adalah pembawa sifat thalassemia. Tujuan dariĀ  penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara kadar HbA2 dengan nilai indeks mentzer pada pasien thalasemia di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah pasien thalasemia yang melakukan pemeriksaan darah lengkap dan pemeriksaan elektroforesis hb. sampel pada penelitian ini adalah total populasi sejumlah 36 orang. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan teknik total sampling. analisis korelasi menggunakan menggunakan uji korelasi rank spearman. Distribusi frekuensi pasien dengan diagnosis Thalasemia Minor, yaitu sebanyak 24 orang (66.7%), pasien dengan diagnosis Thalasemia HbE, yaitu sebanyak 3 orang (8,3%), dan pasien dengan diagnosis Anemia Defisiensi Besi, yaitu sebanyak 9 orang (25.0%). tidak terdapat korelasi antara kadar HbA2 dengan nilai indeks mentzer pada pasien thalassemia di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2022 (p value0,076). Tidak terdapat korelasi antara kadar HbA2 dengan nilai indeks mentzer pada pasien thalassemia di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2022.
FOREST PROTECTION EFFORTS AGAINST CONVERTING FOREST FUNCTIONS TO PALM OIL PLANTATIONS Susanto, Ikbal; Fitriani, Dita; Astika, Hikmah Ayu; Fatimah, Mutiara
Communale Journal Vol 1 No 2 (2023): July
Publisher : Pusat Unggulan Ipteks-PUI Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/communale.v1i2.25902

Abstract

The conversion of forest functions to oil palm plantations has often been carried out in Indonesia. Many factors motivate communities, individuals, and companies to do this. One of them is the economic factor. Investment in oil palm plantations is considered a promising investment and generates many profits. However, individuals or companies often need to pay more attention to ecological aspects and the impacts of the forest function's conversion. The consequences resulting from the transformation of forest functions will affect the environment in the short and long term. Forests that have many benefits and uses not only for humans but also for the habitat of animals and plants in them must be protected and preserved. The increasingly widespread conversion of forest functions results from fulfilling human desires and harming other living things, so the government is obliged to make an effort through prevention and mitigation so that the existence of forests and their sustainability are maintained and can continue to bring many benefits to living things.
Kandungan COD Dan BOD Pada Tambak Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Di BBPBAP Jepara Fitriani, Dita; Permatasari, Mahardhika Nur
MAIYAH Vol 4 No 1 (2025): Maiyah : Vol. 4 No. 1 Maret 2025
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.maiyah.2025.4.1.15788

Abstract

Budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) menjadi perhatian utama bagi para petani udang vannamei di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau, Jepara. Tantangan utama yang dihadapi petani udang vannamei dalam melakukan budidaya salah satunya yaitu terdapat tingkat bahan pencemar organik pada kolam budidaya udang vannamei. Pengukuran yang tepat dilakukan dengan menguji kadar oksigen dan unsur hara dapat diketahui dengan menguji kualitas air menggunakan parameter Chemical Oxygen Demand (COD) dan Biological Oxygen Demand (BOD) melalui metode purposive sampling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kadar COD dan BOD pada kolam udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau, Jepara serta disesuaikan dengan standar baku mutu kualitas air yang ditetapkan oleh Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung No. 34 Tahun 2019. Standar baku mutu COD yang ditetapkan sebesar 25 mg/L sedangkan BOD sebesar 3 mg/L. Pengambilan sampel dilakukan di tiga stasiun (inlet, tengah, dan outlet) selama periode Juli - Agustus 2024. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai kadar COD berkisar antara 21,5 - 25,4 mg/L dan nilai kadar BOD berkisar antara 1,4 - 3,6 mg/L sehingga dapat dinyatakan bahwa pengujian yang dilakukan sesuai standar baku mutu dan terdapat fluktuatif pada pengujiannya.
Efektifitas Madu Trigona Apicalis Sebagai Antibakteri Terhadap Pertumbuhan Bakteri Cutibacterium acnes Pada Acne Vulgaris Dengan Metode Difusi Demanda, Rizki; Silvia, Eka; Fitriani, Dita; Panonsih, Resati Nando
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 6 (2025): Volume 12 Nomor 6
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i6.20091

Abstract

Cutibacterium acnes adalah bakteri gram positif yang meningkatkan produksi sebum dan menyebabkan peradangan kulit pada Acne vulgaris. Bakteri yang resisten terhadap antibiotik, terutama Cutibacterium acnes, meningkat di Indonesia, menjadi masalah penting dalam pengobatan. Sifat antibakteri madu muncul sebagai alternatif alami. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kemanjuran madu terhadap Cutibacterium acnes pada konsentrasi 20%, 50%, dan 80% menggunakan metode difusi disk, dan untuk mengevaluasi potensinya sebagai pengganti antibiotik dalam pengobatan Acne vulgaris. Studi ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif madu sebagai antibakteri dalam mengisolasi bakteri Cutibacterium acnes, penyebab jerawat vulgaris. Dengan menggunakan metode uji difusi cakram pada media agar Mueller-Hinton, penelitian ini menggunakan desain eksperimental murni untuk melihat bagaimana larutan madu memengaruhi zona penghambatan Cutibacterium acnes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan madu 20% menghasilkan zona penghambatan lemah (4,02 mm), zona penghambatan sedang 50% (8,5 mm), dan zona penghambatan kuat 80% (12,92 mm). Namun, larutan madu dengan konsentrasi 20%, 50%, dan 80% memiliki efek antibakteri pada Cutibacterium acnes. Aquadest, yang berfungsi sebagai kontrol negatif, tidak menciptakan zona penghambatan. Uji statistik Kruskal-Wallis menunjukkan perbedaan yang signifikan antara larutan madu (20%, 50%, dan 80%), Tetrasiklin, dan Aquadest, dengan p-value = 0,01. Hasil ini menunjukkan bahwa, meskipun efektivitas Tetrasiklin 30 mcg lebih rendah, madu dapat menghentikan pertumbuhan Cutibacterium acnes.
Hubungan Kadar Kreatinin Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Di Rumah Sakit Bintang Amin Saputra, Muhamad Nicolas; Alfarisi, Ringgo; Fitriani, Dita
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 6 (2025): Volume 12 Nomor 6
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i6.20259

Abstract

Penyakit Ginjal Kronis (PGK) merupakan kondisi progresif yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal secara bertahap, yang berkontribusi terhadap berbagai komplikasi, termasuk anemia. Anemia pada PGK disebabkan oleh defisiensi eritropoietin yang diproduksi oleh ginjal, yang berdampak pada penurunan kadar hemoglobin. Selain itu, kreatinin sebagai produk sampingan metabolisme otot menjadi salah satu parameter dalam menilai fungsi ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kadar kreatinin dan kadar hemoglobin pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis. Desain analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 88 orang merupakan pasien PGK yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Bintang Amin pada tahun 2024. Data kadar kreatinin dan hemoglobin diperoleh melalui rekam medis. Analisis statistik menggunakan korelasi pearson-test untuk menilai hubungan antara kadar kreatinin dan hemoglobin. Rerata kadar kreatinin yaitu sebesar 9,082 mg/dL dengan nilai kadar minimal 2,4 mg/dL dan nilai kadar maksimal yaitu 30,3 mg/dL. Rerata kadar hemoglobin yaitu sebesar 8,595 g/dL, dengan nilai kadar minimal yaitu 5,5 g/dL dan nilai kadar maksimal yaitu 13,6 g/dL.Hasil analisis bivariat menggunakan pearson-test tidak mendapatkan hubungan antara kadar kreatinin terhadap kadar hemoglobin pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa (p-value = 0,950). Tidak terdapat hubungan antara kadar kreatinin terhadap kadar hemoglobin pada pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisas di Rumah Sakit Bintang Amin.