Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

STUDI ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG VANAME (L. vannamei) DI TAMBAK PESISIR KOTA PEKALONGAN Permatasari, Mahardhika Nur; Ariadi, Heri
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 9, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.v9i2.36923

Abstract

AbstractThe vaname shrimp (L. vannamei) culture on the Pekalongan coast has begun to be carried out and developed more intensively. The purpose of this study was to determine the financial feasibility status of vaname shrimp farming business in coastal region of Pekalongan City, Central Java. The research method used in this research is descriptive quantitative and descriptive qualitative with purposive sampling data collection techniques. The parameters observed are water quality parameters and indicators of business financial feasibility analysis. The results of this study, obtained the pH value of pond water 8.3, salinity 15 ppt, dissolved oxygen >4 mg/L, green water colour, and water level of 120 cm or the quality standard is appropriate for operational shrimp farming. Meanwhile, from the results of the financial feasibility analysis of the business, the profit value of Rp. 443,992,208, R/C Ratio 1.74, BEP unit 2,729 kg, BEP sales Rp. 149,618,403, business profitability 7.4, Net Present Value Rp. 35,391,189,367, Payback Periods 3.1 years, and Profitably Index 48.36% means that this business unit is very feasible and profitable. Based on the analysis of the financial feasibility of the business and the existing water quality parameter profile, the vannamei shrimp farming business unit in coastal region of Pekalongan City, Central Java is very feasible and profitable to run and develop in the future. Keywords: Coastal, financial feasibility, L. vannamei, vaname shrimp AbstrakBudidaya udang vaname (L. vannamei) di pesisir Kota Pekalongan mulai marak dijalankan dan dikembangkan lebih intensif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui status kelayakan finansial unit usaha budidaya udang vaname di tambak pesisir Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Metode peenlitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan data secara purposive sampling. Adapun parameter yang diamati adalah parameter kualitas air dan indikator-indikator analisis kelayakan finansial usaha.Hasil dari peenlitian ini, didapatkan nilai pH air tambak 8.3, salinitas 15 ppt, oksigen terlarut >4 mg/L, warna air hijau, dan ketinggian air 120 cm atau secara baku mutu sudah sesuai untuk kegiatan budidaya udang. Sedangkan dari hasil analisis kelayakan finansial usaha didapatkan nilai keuntungan Rp. 443.992.208, R/C Ratio 1.74, BEP unit 2.729 kg, BEP sales Rp. 149.618.403, rentabilitas usaha 7.4, Net Present Value Rp. 35.391.189.367, Payback Periods 3.1 tahun, dan Profitabily Index 48.36% artinya unit usaha ini sangat layak dan menguntungkan. Berdasarkan analisis kelayakan finansial usaha dan profil parameter kualitas air yang ada, unit usaha budidaya udang vaname di tambak pesisir Kota Pekalongan, Jawa Tengah sangat layak dan menguntungkan untuk dijalankan serta dikembangkan di masa yang mendatang. Kata kunci: Pesisir; kelayakan finansial; L. vannamei; udang vaname
Kajian Kualitas Air Sungai Meduri Pekalongan Akibat Pembuangan Limbah Cair Batik Berdasarkan Indikator Biologi Mahardhika Nur Permatasari; Heri Ariadi; Benny Diah Madusari; Hayati Soeprapto
Journal of Aquaculture Science Vol 6 No 2 (2021): Journal of Aquaculture Science
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31093/joas.v6i2.198

Abstract

Sungai Meduri yang mengalir di desa ngaliyan, pandanarum, tirto, tegal dowo dan jeruk sari merupakan salah satu di kabupaten pekalongan yang diindikasikan tercemar oleh limbah batik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kualitas sungai Meduri ditinjau dari aspek fisika (suhu, kecerahan, TSS dan kedalaman), aspek kimia (DO, pH, BOD, Cr6+, Minyak dan Fenol) dan aspek biologi (plankton).  Penelitian ini dilakukan pada bulan mei-juni 2015. pengambilan sampel dilakukan sebanyak  3 kali dengan interval waktu 2 minggu sekali. Komunitas Plankton di Sungai Meduri terdiri dari kelas Barcillariophyceaea, Chlorophycea, Chyanophyceae, Rotatoria dan Entomostraca. Kelimpahan berkisar antara 1104-5393, Indeks keanekaragaman (H') berkisar antara 1,011-1,885, Nilai indeks Keanekaragaman terendah pada staisu. bila nilai indeks keanekaragamn berkisar antara 1-1,5 menandakan perairan dalam kondisi tercemar sedang sampai berat Indeks keseragaman (E) berkisar antara 0,564-0,978 dan indeks Dominasi berkisar antara 0,022-1,000.pada sungai Meduri tidak ada biota yang mendominasi.  Kandungan Biological Oxygen Demand (BOD) di perairan Sungai Meduri memiliki nilai yang melebihi baku mutu air kelas III. Berdasarkan PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas dan Pengendalian Pencemaran Air, Baku mutu air kelas III untuk parameter BOD adalah 3 mg/l. Nilai Cr6+  dan Minyak masih berada dibawah baku mutu air kelas III yaitu 0,05 mg/l dan 1000 mg/l. Sedangkan nilai fenol paling tinggi terdapat pada stasiun 3 dan 4 yaitu 0,11mg/l  dan 0,07 mg/l, baku mutu nilai fenol adalah 1 mg/l.
Kajian Kualitas Air Sungai Meduri Pekalongan Akibat Pembuangan Limbah Cair Batik Berdasarkan Indikator Biologi Mahardhika Nur Permatasari; Heri Ariadi; Benny Diah Madusari; Hayati Soeprapto
Journal of Aquaculture Science Vol 6 No 2 (2021): Journal of Aquaculture Science
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31093/joas.v6i2.198

Abstract

Sungai Meduri yang mengalir di desa ngaliyan, pandanarum, tirto, tegal dowo dan jeruk sari merupakan salah satu di kabupaten pekalongan yang diindikasikan tercemar oleh limbah batik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kualitas sungai Meduri ditinjau dari aspek fisika (suhu, kecerahan, TSS dan kedalaman), aspek kimia (DO, pH, BOD, Cr6+, Minyak dan Fenol) dan aspek biologi (plankton).  Penelitian ini dilakukan pada bulan mei-juni 2015. pengambilan sampel dilakukan sebanyak  3 kali dengan interval waktu 2 minggu sekali. Komunitas Plankton di Sungai Meduri terdiri dari kelas Barcillariophyceaea, Chlorophycea, Chyanophyceae, Rotatoria dan Entomostraca. Kelimpahan berkisar antara 1104-5393, Indeks keanekaragaman (H') berkisar antara 1,011-1,885, Nilai indeks Keanekaragaman terendah pada staisu. bila nilai indeks keanekaragamn berkisar antara 1-1,5 menandakan perairan dalam kondisi tercemar sedang sampai berat Indeks keseragaman (E) berkisar antara 0,564-0,978 dan indeks Dominasi berkisar antara 0,022-1,000.pada sungai Meduri tidak ada biota yang mendominasi.  Kandungan Biological Oxygen Demand (BOD) di perairan Sungai Meduri memiliki nilai yang melebihi baku mutu air kelas III. Berdasarkan PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas dan Pengendalian Pencemaran Air, Baku mutu air kelas III untuk parameter BOD adalah 3 mg/l. Nilai Cr6+  dan Minyak masih berada dibawah baku mutu air kelas III yaitu 0,05 mg/l dan 1000 mg/l. Sedangkan nilai fenol paling tinggi terdapat pada stasiun 3 dan 4 yaitu 0,11mg/l  dan 0,07 mg/l, baku mutu nilai fenol adalah 1 mg/l.
Efek Perbedaan Jenis Rumput Laut Sebagai Agen Fitoremediasi Pada Sistem Budidaya Udang Windu (Penaeus monodon) Semi Intensif Hery Irawan; Mahardhika Nur Permatasari; Ahmad Naufal Attaqi
Journal of Marine and Aquatic Sciences Vol 9 No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/jmas.2023.v09.i02.p16

Abstract

The primary sources of organic waste in prawn ponds include feed waste from the farming process as well as ongoing metabolic activity, such as the production of urine and faeces. The increase in organic waste has an impact on reducing the water quality, one of the solutions is by implementing phytoremediation with seaweed. This research aimed to analyzed the growth and ability of seaweed Sargassum sp., Gracillaria sp., and Caulerpa sp. as phytoremediation agents to reduce organic matter in waters. This research was conducted for 68 days and used an experimental method with a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 replications. The treatment are A Sargassum sp., B Gracillaria sp., C Caulerpa sp. and D control. The results indicated that treatment C tended to decrease total organic matter (TOM) and sediment organic matter by 123.74 mg/l and 1.37%, respectively. The result also revealed that Caulerpa sp. the most effective seaweed to be used as phytoremediation organic materials in tiger shrimp farms compared to the two other seaweed species (i.e., Gracillaria sp. and Sargassum sp.). The growth of seaweed showed that there was a significant difference in specific growth of seaweed. The best specific growth rate value in treatment C was 1.37 ± 0.1%. The results of this study shown that Caulerpa sp. has more effective remediate organic matter and improve seaweed growth than Gracillaria sp. and Sargassum sp.
Pelestarian Lingkungan Hidup Berbasis Pendidikan Islam di Pantai Sodong Cilacap Nurchamidah, Nurchamidah; Permatasari, Mahardhika Nur; Jefri Anjaini; Hery Irawan; Adinda Kurnia Putri; Fikriyya, Nabela; Ahmad Naufal Attaqi; Any Kurniawati; Ani Suryanti; Nuning Vita Hidayati
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i4.10088

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pendekatan pelestarian lingkungan berbasis pendidikan Islam yang diterapkan di Kawasan Konservasi Nagara Pantai Sodong, Cilacap. Dalam ajaran Islam, pelestarian lingkungan merupakan manifestasi dari hubungan manusia dengan alam (hablu minal alam) sebagai khalifah di bumi. Metode pengabdian yang digunakan meliputi penyuluhan kepada siswa sekolah dasar dengan tahapan kegiatan berupa survei lokasi, pretest, penyuluhan, pelepasan tukik, dan posttest. Penyuluhan difokuskan pada nilai-nilai Islam tentang pentingnya menjaga lingkungan melalui ayat-ayat Al-Qur'an, seperti QS Al-Baqarah:30 dan QS Ar-Rum:41, yang menegaskan tanggung jawab manusia dalam memelihara keseimbangan ekosistem. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan pemahaman siswa berdasarkan nilai posttest yang lebih tinggi dibandingkan pretest kondisi ini menunjukan teknik pendidikan yang efektif meliputi pendekatan keteladanan, nasihat, cerita, hukuman, dan pembiasaan. Pendekatan-pendekatan ini mampu menanamkan kesadaran lingkungan secara berkelanjutan dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip Islam ke dalam praktik sehari-hari. Program ini juga menyoroti peran penting pendidikan berbasis agama dalam menciptakan generasi yang peduli terhadap pelestarian lingkungan. Pendekatan integratif antara pendidikan lingkungan dan nilai-nilai Islam dapat menjadi solusi strategis dalam menghadapi masalah kerusakan lingkungan akibat ulah manusia. Rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut mencakup eksplorasi lebih dalam tentang efektivitas teknik-teknik pendidikan tertentu dan penerapannya pada kelompok masyarakat yang lebih luas. Pelestarian lingkungan melalui pendidikan berbasis agama dapat menjadi model yang relevan untuk menciptakan keseimbangan ekosistem yang berkelanjutan.
LOCAL WISDOM AS A STRATEGIC APPROACH FOR SUSTAINABLE FISHERIES RESOURCE MANAGEMENT: A CASE STUDY IN THE RIVERINE WATERS OF BANYUMAS REGENCY, CENTRAL JAVA Putera, I Gede Suweda Anggana; Pramono, Taufik Budhi; Junaidi, Teuku; Salsabila, Sahda; Hutabarat, Philipus Uli Basa; Firdaus, Abdul Malik; Permatasari, Mahardhika Nur
Jurnal Perikanan Unram Vol 15 No 3 (2025): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v15i3.1511

Abstract

The riverine ecosystems traversing Banyumas Regency through the Serayu Watershed (DAS Serayu) serve as strategic freshwater resource zones, supporting both ecological functions and local livelihoods through economically valuable fish species. However, anthropogenic pressures such as domestic waste pollution, land-use conversion, overfishing, and the use of destructive fishing methods have led to significant ecological degradation. This study aims to: (1) identify key issues in the management of riverine fish resources in Banyumas as common property resources, and (2) explore community-based local wisdom practices implemented for sustainable fisheries conservation. Conducted in February 2025 at the Pokmaswas Lestari Kaliku post in Rawalo Subdistrict, this research employed a qualitative descriptive approach, utilizing field observations, in-depth interviews, and FGDs with 38 respondents drawn from key institutions, including the Provincial Marine and Fisheries Office, Banyumas Fisheries and Livestock Office, local fishery extension workers, the Rekam Jejak Nusantara NGO, and 9 active community monitoring groups (Pokmaswas). Findings reveal that Pokmaswas have adopted various forms of traditional ecological knowledge as management instruments, including: (1) prohibition of hazardous fishing gear (poison and electric shock), (2) establishment of core conservation zones (fish sanctuaries), (3) periodic restocking of indigenous fish species, (4) enforcement patrols against illegal and destructive fishing practices, and (5) public education and outreach initiatives on river ecosystem conservation. These practices demonstrate not only ecological effectiveness but also the critical role of community participation in achieving sustainable fisheries management. In conclusion, local wisdom-based approaches prove to be strategic and effective in addressing complex aquatic resource management challenges, offering an integrated pathway between conservation imperatives and the socio-economic needs of riverside communities.
PENINGKATAN KOMPETENSI KELOMPOK WANITA TANI (KWT) BERBASIS FISHPRENEURSHIP MELALUI PENGAKTIFAN KEMBALI BUDIKDAMBER IKAN LELE DAN PENGOLAHAN SOSIS IKAN Kurniawati, Any; Dewi, Rose; Winanto, Tjahjo; Simangunsong, Tohap; Permatasari, Mahardhika Nur
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 5 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i5.2287

Abstract

Kelompok Wanita Tani (KWT) Kembangturi, Desa Tunjungan, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, merupakan komunitas masyarakat yang bergerak dalam bidang pertanian dan perikanan. Salah satu usaha yang pernah dijalankan adalah budidaya ikan dalam ember (budikdamber), namun aktivitas tersebut mengalami stagnasi sehingga sarana budikdamber tidak lagi berfungsi. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan untuk mengaktifkan kembali usaha budikdamber melalui peningkatan kompetensi anggota KWT. Kegiatan yang dilakukan meliputi (1) sosialisasi teknik budikdamber yang disertai pre-test dan post-test, serta (2) simulasi praktik budikdamber. Sosialisasi diikuti oleh 20 anggota KWT. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman, dengan nilai rata-rata pre-test sebesar 71,67 dan post-test sebesar 84,28. Selain itu, dilakukan penyuluhan dan pelatihan pembuatan sosis ikan sebagai upaya meningkatkan keterampilan pengolahan hasil perikanan, sekaligus membuka peluang usaha baru yang bernilai ekonomis tinggi dan berpotensi memperluas pasar produk lokal. Seluruh peserta mengikuti kegiatan dengan antusias dan memberikan umpan balik positif terkait pentingnya kegiatan ini dalam mendukung pemberdayaan ekonomi kelompok.
Kandungan COD Dan BOD Pada Tambak Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Di BBPBAP Jepara Fitriani, Dita; Permatasari, Mahardhika Nur
MAIYAH Vol 4 No 1 (2025): Maiyah : Vol. 4 No. 1 Maret 2025
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.maiyah.2025.4.1.15788

Abstract

Budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) menjadi perhatian utama bagi para petani udang vannamei di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau, Jepara. Tantangan utama yang dihadapi petani udang vannamei dalam melakukan budidaya salah satunya yaitu terdapat tingkat bahan pencemar organik pada kolam budidaya udang vannamei. Pengukuran yang tepat dilakukan dengan menguji kadar oksigen dan unsur hara dapat diketahui dengan menguji kualitas air menggunakan parameter Chemical Oxygen Demand (COD) dan Biological Oxygen Demand (BOD) melalui metode purposive sampling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kadar COD dan BOD pada kolam udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau, Jepara serta disesuaikan dengan standar baku mutu kualitas air yang ditetapkan oleh Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung No. 34 Tahun 2019. Standar baku mutu COD yang ditetapkan sebesar 25 mg/L sedangkan BOD sebesar 3 mg/L. Pengambilan sampel dilakukan di tiga stasiun (inlet, tengah, dan outlet) selama periode Juli - Agustus 2024. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai kadar COD berkisar antara 21,5 - 25,4 mg/L dan nilai kadar BOD berkisar antara 1,4 - 3,6 mg/L sehingga dapat dinyatakan bahwa pengujian yang dilakukan sesuai standar baku mutu dan terdapat fluktuatif pada pengujiannya.
SOSIALISASI PENCEGAHAN STUNTING DAN PRAKTIK PEMBUATAN PRODUK OLAHAN IKAN AIR TAWAR DI DESA ADIPASIR, BANJARNEGARA Samudra, Sesilia Rani; Putri, Adinda Kurnia; Permatasari, Mahardhika Nur
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 4 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i4.2458

Abstract

Desa Adipasir merupakan desa prioritas penanganan stunting di Kabupaten Banjarnegara. Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, dilakukan sosialisasi stunting dan praktik pembuatan nugget berbahan dasar ikan air tawar. Kegiatan ini melibatkan Tim Pengabdian Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan UNSOED, mahasiswa KKN, bidan desa, dan Perangkat Desa Adipasir. Pengembangan produk olahan ikan bertujuan mendukung ketahanan pangan lokal dan memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil, menyusui, dan anak-anak sebagai upaya pencegahan stunting di masyarakat. Metode pelaksanaan kegiatan adalah dengan penyuluhan kelompok, serta melibatkan para ibu warga Desa Adipasir secara langsung sebagai subyek pada praktik pembuatan produk olahan ikan. Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan pemahaman mengenai stunting dan upaya pencegahannya bagi ibu-ibu warga yang memiliki anak balita, dan peningkatan keterampilan dalam pengolahan ikan air tawar menjadi nugget ikan. Kegiatan pengabdian di Desa Adipasir berhasil meningkatkan pemahaman pencegahan stunting melalui sosialisasi dan praktik pembuatan nugget ikan lele. Sebanyak 20 peserta aktif terlibat dalam proses pembuatan, memahami pentingnya konsumsi ikan untuk pemenuhan gizi ibu hamil dan balita. Produk nugget ikan menawarkan alternatif sehat, bergizi, dan bernilai ekonomi bagi masyarakat. Kegiatan ini diharapkan mendorong pemanfaatan ikan air tawar sebagai solusi inovatif dalam pencegahan stunting dan membuka peluang pemberdayaan ekonomi berbasis sumber daya lokal. Sosialisasi pencegahan stunting di Desa Adipasir berhasil, mendorong pemanfaatan ikan air tawar untuk pemenuhan gizi masyarakat.
STRUKTUR KOMUNITAS PLANKTON DI MUARA SUNGAI SIGEMPOL, RANDUSANGA, KABUPATEN BREBES Permatasari, Mahardhika Nur; Irawan, Hery; Hutabarat, Philipus Uli Basa
MAHSEER: Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Vol 7 No 2 (2025): Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan
Publisher : Universitas Gajah Putih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55542/mahseer.v7i2.1278

Abstract

Muara Sungai Sigempol di Randusanga, Kabupaten Brebes, merupakan kawasan estuarin yang mendukung keanekaragaman hayati akuatik, termasuk komunitas plankton sebagai komponen dasar rantai makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kelimpahan, keanekaragaman, keseragaman dan dominasi plankton serta kaitannya dengan kualitas perairan. Pengambilan sampel dilakukan di tiga lokasi sepanjang muara dan dianalisis menggunakan indeks keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi. Hasil menunjukkan bahwa struktur komunitas plankton bervariasi secara spasial, dengan Lokasi 3 memiliki keanekaragaman dan keseragaman tertinggi, serta dominansi terendah. Lokasi ini menunjukkan kondisi perairan yang lebih stabil dengan keberadaan plankton khas estuari seperti Ceratium dan Rhizosolenia. Sebaliknya, Lokasi 1 didominasi Apanothece, genus yang sering dikaitkan dengan perairan eutrofik. Parameter kualitas air seperti kecerahan, amonia, dan DO berperan penting dalam memengaruhi struktur komunitas plankton. Penelitian ini menegaskan bahwa plankton merupakan bioindikator efektif dalam menilai kondisi ekosistem estuarin dan menyediakan data penting untuk pengelolaan lingkungan perairan.