Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Kegiatan Play Outdor untuk Mengembangkan Kemampuan Motorik Anak Taman Kanak-Kanak Usia 5-6 Tahun Usman, Usman; Zulhidayah, Tri; Lestari, Windi
Murhum : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 5 No. 1 (2024): Juli
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal (PPJ) PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/murhum.v5i1.452

Abstract

Kegiatan paly outdoor dapat memberikan dampak positif bagi perkembangn gerak anak, aktivitas dialam terbuka akan memberikan stimulasi pada gerak lokomotorik, non lokomotorik dan manipulatif. Dengan kegiatan berjalan cepat, berlari, membungkuk, menekuk, menggiring bola, kemampuan dan  melempar akan menjadi stimulus dalam perkembangan gerak anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan efektivitas permainan play outdoor terhadap perkembangan gerak anak di Kelompok B TK Pelangi Bulukumba. Dengan Sampel penelitian sebanyak 20 orang. Penelitian ini menggumakan metode kuantitatif dengan pendekatan eksperimen one group test pretest dan postest. Untuk melihat kemampuan motorik anak dilakukan dengan unjuk kerja, kemudian data dikumpulkan dengan menggunakan lembar  observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan uji statisitik parametrik paired sampel t test dan N Gain skor. Dari hasil analisis data simpulkan bahwa kegiatan play outdoor memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kemampuan motorik gerak lomotorik, non lokomotorik dan manipulatif. Dan hasil uji N Gain berada dalam kategori tinggi hal mengindikasikan bahwa kegiatan play outdoor efektivit efektif untuk meningkatkan kemampuan motorik anak didik kelompok B di TK Pelangi Bulukumba.
Deteksi Mutasi A3243G MTDNA pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Menggunakan PCR Alelle’s Specific Amplification (PASA) Lestari, Windi; Kasmuddin, Kasmuddin; Rantisari T, A. Meinar Dwi; Saleh, Adriandy
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/sehatmas.v2i3.2588

Abstract

Type 2 diabetes mellitus is one of the most common metabolic disorders caused by a combination of two men factors: impaired insulin secretion by pancreatic β cells and the inability of insulin-sensitive tissues to respond properly to insulin. The genetically predisposed from of diabetes known as type 2 diabetes mellitus produce the ATP required for the secretory process. An A to G mutation at the 3243-nucleotide position of mitochondrial DNA tRNALeu gene is associated with damage. Maternally Inherited Diabetes and Deafness (MIDD), which was identified as the cause of the mutation, the Allele’s Specific Amplification (PASA) PCR method was chosen because it had not been widely used by other researchers and to increase detection accuracy because the A3243G mtDNA mutation is a heteropblastic mutation. The aim of th research was to detect the A3243G mtDNA mutation in type II diabetes mellitus patiens by using Allele’s Specific Amplification (PASA) PCR. This type of qualitative descriptive research. The result showed the appearance of a 200 bp band in 10 out of 15 samples amplified with D1/DN primer pairs for normal mtDNA and D1/DMt prime pairs.
Wisata Taman Edukasi Pembangunan Wisata Taman Edukasi Sandrass Garden Di Dusun V Ngori, Desa Braja Luhur, Kecamatan Braja Selebah, Kabupaten Lampung Timur Hafidz, Muhammad Al; Febriana, Khairi Hayad; Tumampas, Kevien Glendi; Mahani, Bila; Safitri, Margeliza; Lestari, Windi
Open Community Service Journal Vol. 3 No. 2 (2024): Open Community Service Journal
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ocsj.v3i2.74

Abstract

Kekayaan budaya, sejarah, dan potensi sumber daya alam menjadikan Indonesia sebagai negara Kepulauan. Seiring dengan kekayaan yang ada, potensi yang ada dapat diintegrasikan menjadi destinasi wisata berbasis edukasi. Wisata edukasi merupakan jenis wisata yang memadukan kegiatan wisata edukasi. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengedukasi masyrakat terkait tanaman holtikultura sebagai tanaman rumah tangga yang bernilai ekonomi tinggi dan meningkatkan branding desa Braja Luhur melalui wisata taman edukasi Sandrass Garden. Metode yang digunakan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA), yang mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam setiap tahapan. Kegiatan ini terdiri dari 5 tahapan yakni prosedur survei wilayah, perencanaan tata letak dan desain arsitektur taman, penyiapan lahan, penanaman bibit, dan pemeliharaan. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa pembangunan wisata taman edukasi Sandrass Garden dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan ekowisata.
Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Dalam Optimalisasi Nilai Tambah Singkong Menjadi Singkong Mustofa di Desa Talang Aman Kabupaten Ogan Komering Ulu Pusvita, Ema; Lestari, Windi; Rosmawati, Henny; Lastinawati, Endang; Ogari, Putri Ayu; Septianita, Septianita; Purwadi, Purwadi; Gribaldi, Gribaldi; Nurlaili, Nurlaili; Sakalena, Firnawati; Danial, Ekawati; Saputra, Doris
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 1 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i1.1124

Abstract

The abundant cassava commodity resources in Talang Aman Village are an opportunity to empower the Women Farmers Group (KWT) to play an important role in increasing the added value of cassava-based local products, one of which is through processing into Mustofa cassava. This service was carried out in Talang Aman Village, Batu Kuning Village, Ogan Komering Ulu Regency, with the aim of increasing the capacity of KWT in the processing, packaging, and marketing process of Mustofa Cassava. The approach used is participatory descriptive with training, mentoring, and evaluation methods for KWT members. The results of the Service show that this empowerment program has succeeded in improving the technical skills of KWT members in processing cassava into quality Mustofa Cassava, improving packaging designs and materials, and expanding marketing networks through digital media. In addition, there was an increase in KWT members' income by 30% after the program was implemented. The conclusion of this service is that empowerment based on intensive training and mentoring can increase the added value of local commodities and encourage women's economic independence in rural areas.ABSTRAKSumber daya komoditi singkong yang banyak di Desa Talang Aman menjadi peluang pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk berperan penting dalam meningkatkan nilai tambah produk lokal berbasis singkong, salah satunya melalui pengolahan menjadi Singkong Mustofa. Pengabdian ini dilakukan di Desa Talang Aman, Kelurahan Batu Kuning, Kabupaten Ogan Komering Ulu, dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas KWT dalam proses pengolahan, pengemasan, dan pemasaran Singkong Mustofa. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif partisipatif dengan metode pelatihan, pendampingan, dan evaluasi terhadap anggota KWT. Hasil Pengabdian menunjukkan bahwa program pemberdayaan ini berhasil meningkatkan keterampilan teknis anggota KWT dalam mengolah singkong menjadi Singkong Mustofa yang berkualitas, memperbaiki desain dan bahan kemasan, serta memperluas jaringan pemasaran melalui media digital. Selain itu, terjadi peningkatan pendapatan anggota KWT sebesar 30% setelah program dilaksanakan. Kesimpulan dari Pengabdian ini adalah bahwa pemberdayaan berbasis pelatihan dan pendampingan secara intensif dapat meningkatkan nilai tambah komoditas lokal serta mendorong kemandirian ekonomi perempuan di pedesaan.
The Implementation of CORE Type Cooperative Learning Model to Improve Students Learning Outcome on Integrated Science Module in Junior High School of Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) Kasli, Elisa; Yusrizal, Yusrizal; Lestari, Windi
Asian Journal of Science Education Vol 2, No 2: October, 2020
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/ajse.v2i2.18267

Abstract

The study aims to identify students learning outcome, teachers skills in managing class, along with students response towards the implementation of CORE type cooperative learning model. The study employed Action Research using a descriptive statistical approach. The study was conducted through 4 stages: planning, acting, developing, and reflecting. The participants were 30 second-year Junior High School students of PKPU, and the data were elicited through the scores of students learning outcomes, observation sheet of teachers skills in managing class, and students response sheets toward CORE type cooperative learning model. The finding indicated that students learning outcomes improve from cycle 1 to cycle 3: in cycle 1, the individual completeness is 37% and the classical completeness is 40%; in cycle 2, the individual completeness is 63% and the classical completeness is 70%; in cycle 3, the individual completeness is 93% and the classical completeness is 90%. Moreover, teachers skills in managing the class improve from moderate to a very good category, along with positive responses indicated by the students, where all students show positive responses towards the implementation of CORE type cooperative learning model. It is concluded that the model can significantly improve the students learning outcome on integrated science module
Pemberdayaan Masyarakat Teknik Sambung Pucuk Tanaman Hias Bougenville di Desa Gunung Kuripan Kabupaten OKU Pusvita, Ema; Lastinawati, Endang; Rosmawati, Henny; Septianita, Septianita; Ogari, Putri Ayu; Danial, Ekawati; Gribaldi, Gribaldi; Nurlaili, Nurlaili; Purwadi, Purwadi; Lestari, Windi; Putri, Piranti Herdaning
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 4 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i4.1719

Abstract

This community service aims to improve the skills and knowledge of Gunung Kuripan Village residents in ornamental plant propagation techniques, especially through the grafting method on bougainvillea. This activity was motivated by the high public interest in ornamental plants with economic value but still limited understanding of efficient vegetative propagation techniques. Through an educational and demonstrative approach, 20 participants were given direct training starting from selecting rootstocks and scions, cutting techniques, grafting, to post-grafting care. The evaluation results showed that after 14 days, most of the grafts showed positive growth in the form of new shoots and good tissue unity. This technique allows one plant to produce various flower colors, increasing the aesthetic and commercial value of bougainvillea. This innovation is also a solution to limited planting space and strengthening opportunities for household-scale ornamental plant entrepreneurship. Thus, this activity succeeded in providing applicable technology transfer with the output of grafted plants, increasing community capacity in the field of horticulture, and encouraging the development of a creative economy based on ornamental plants. This service is expected to be an educational model that can be replicated in other areas with similar potential.ABSTRAKPengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan warga Desa Gunung Kuripan dalam teknik perbanyakan tanaman hias, khususnya melalui metode sambung pucuk (grafting) pada bougenville. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh tingginya minat masyarakat terhadap tanaman hias bernilai ekonomis namun masih terbatasnya pemahaman terhadap teknik perbanyakan vegetatif yang efisien. Melalui pendekatan edukatif dan demonstratif, peserta yang berjumlah 20 orang diberikan pelatihan langsung mulai dari pemilihan batang bawah dan atas, teknik pemotongan, penyambungan, hingga perawatan pasca-grafting. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa setelah 14 hari, sebagian besar sambungan menunjukkan pertumbuhan positif berupa tunas baru dan kesatuan jaringan yang baik. Teknik ini memungkinkan satu tanaman menghasilkan berbagai warna bunga, meningkatkan nilai estetika dan komersial bougenville. Inovasi ini juga menjadi solusi terhadap keterbatasan ruang tanam serta memperkuat peluang wirausaha tanaman hias skala rumah tangga. Dengan demikian, kegiatan ini berhasil memberikan transfer teknologi yang aplikatif dengan luaran hasil tanaman yang telah di sambung pucuk, meningkatkan kapasitas masyarakat di bidang hortikultura, serta mendorong pengembangan ekonomi kreatif berbasis tanaman hias. Pengabdian ini diharapkan menjadi model edukatif yang dapat direplikasi di wilayah lain dengan potensi serupa.
PENGUJIAN KOMPOSISI CAMPURAN BETON MUTU K-250 BERDASARKAN SNI 7394:2008 DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL ALAMI GORONTALO (QUARRY SUNGAI BONE) Lestari, Windi
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol. 5 No. 1 (2017): RADIAL: JuRnal PerADaban SaIns RekAyasan dan TeknoLogi
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37971/radial.v5i1.145

Abstract

ABSTRAK Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidrolik lainnya, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan campuran tambahan membentuk masa padat. Beton saat ini banyak digunakan dalam suatu kegiatan proyek konstruksi karena beton lebih mudah dibentuk dalam pengerjaannya, bahan-bahan mudah didapat, mudah perawatannya dan tentunya harga lebih murah dari pada konstruksi baja. Bahan-bahan untuk pembuatan beton diantaranya adalah agregat halus atau di masyarakat umum disebut pasir, Di Kabupaten Bone Bolango banyak terdapat bahan-bahan dasar yang dapat dipergunakan untuk pembuatan beton, dalam hal ini material alam yang berasal dari Quarry Sungai Bone banyak dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat Bone Bolango dan Kota Gorontalo, bahkan sebagian masyarakat yang ada di Kota Gorontalo telah memanfaatkannya untuk pembangunan infrastruktur. Untuk mengetahui apakah pasir tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan konstruksi tentunya harus melalui suatu pengujian laboratorium. Hasil dari laboratorium sangat menentukan bisa tidaknya bahan tersebut digunakan untuk setiap perkerjaan konstruksi dengan mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI). Penelitian dan pengambilan material agregat dilakukan di quarry sungai Bone, Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo, selanjutnya dilakukan pengujian Laboratorium yaitu di Laboratorium Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo dan di Laboratorium Bahan Bangunan Dinas PU Provinsi Gorontalo. Berdasarkan hasil uji laboratorium tersebut diantaranya Modulus Kehalusan dari saringan No.4 sampai dengan No.200 adalah 2,12%, dan kadar lumpur agregat halus sebesar 2,24%, dengan hasil pengujian tersebut dilanjutkan pada perancangan kekuatan beton yang akan dikehendaki. Dalam hal ini perancangan beton kekuatan yang diinginkan adalah K-250, proses Mix Desain Beton untuk volume 1m3 untuk beton normal metode SNI 7394:2008 dengan berat total adalah 2474 Kg didapatkan untuk Air 215 liter, semen 384 Kg, agregat halus 770 Kg, dan agregat kasar 1105 Kg. Alhamdulillah hasil dari uji tekan yang dilakukan ternyata memenuhi kekuatan yang dikehendaki yakni K-250. Kata kunci : beton, semen, agregat, pengujian saringan, kadar lumpur, kuat tekan beton
Pemberian Kapur Pertanian Untuk Meningkatkan pH Tanah di Desa Tanjung Sari, Kabupaten OKU Novriani, Novriani; Pusvita, Ema; Asroh, Ardi; Gribaldi, Gribaldi; Nurlaili, Nurlaili; Danial, Ekawati; Yulhasmir, Yulhasmir; Diana, Susanti; Dewi, Nurmala; Sakalena, Firnawati; Fatmanurshanti, Dora; Lastinawati, Endang; Rosmawati, Henny; Ogari, Putri Ayu; Lestari, Windi
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 5 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i5.2041

Abstract

Acidic soils are one of the major constraints in agricultural development in tropical regions, including in Tanjung Sari Village, Ogan Komering Ulu (OKU) Regency. Field surveys indicated that most farmlands in this village have soil pH ranging from 4.5 to 5.0, which is categorized as acidic. This condition negatively affects nutrient availability, microbial activity, and the productivity of food and horticultural crops. One of the recommended practices to overcome this problem is the application of agricultural lime (liming). This activity aimed to improve farmers’ knowledge and skills regarding the benefits, dosage, and techniques of lime application, as well as to directly improve soil pH through field demonstration. The method consisted of three stages: preparation (survey and soil analysis), implementation (training, extension, and field practice), and evaluation (measurement of soil pH and assessment of farmers’ knowledge improvement). The training materials included soil pH concepts, its influence on crop growth, types of agricultural lime, calculation of lime requirements, and proper application techniques. The results of this activity indicated an increase in farmers’ understanding of the importance of liming and an improvement in soil pH in demonstration plots after lime application. In conclusion, liming practices in Tanjung Sari Village proved beneficial for improving soil quality and supporting sustainable agricultural productivity. It is expected that farmers will be able to apply this technology independently in the future, with continuous support from local government through the provision of agricultural lime.ABSTRAKTanah masam merupakan salah satu kendala utama dalam pengembangan pertanian di daerah tropis, termasuk di Desa Tanjung Sari, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar lahan pertanian di desa ini memiliki pH tanah berkisar antara 4,5–5,0, yang tergolong masam dan berdampak negatif terhadap penyerapan unsur hara, aktivitas mikroorganisme, serta produktivitas tanaman pangan dan hortikultura. Salah satu upaya untuk memperbaiki kondisi tersebut adalah melalui pemberian kapur pertanian atau pengapuran. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani mengenai manfaat, dosis, dan teknik aplikasi kapur pertanian, sekaligus memperbaiki pH tanah melalui penerapan langsung di lahan. Metode kegiatan meliputi tahap persiapan (survei dan analisis tanah), pelaksanaan (penyuluhan, pelatihan, dan praktik lapangan), serta evaluasi (pengukuran pH tanah dan peningkatan pengetahuan peserta). Materi kegiatan mencakup konsep pH tanah, pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman, jenis kapur pertanian, perhitungan dosis kapur, serta teknik aplikasi di lapangan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman petani mengenai peran kapur pertanian, serta adanya perbaikan pH tanah di lahan percontohan setelah pengapuran. Dengan demikian, kegiatan pengapuran di Desa Tanjung Sari terbukti bermanfaat dalam meningkatkan kualitas tanah dan mendukung produktivitas pertanian berkelanjutan. Ke depan, diharapkan petani dapat menerapkan teknologi ini secara mandiri dan pemerintah daerah dapat memberikan dukungan melalui penyediaan kapur pertanian secara berkelanjutan.
The Role of High Pressure Processing in Maintaining Microbiological Safety and Flavor of Fresh and Minimally Processed Foods: A Mini Review Prayitno, Citra Pratiwi; Defira, Citra; Ichsan, Onne Akbar Nur; Sujatmiko, Harumi; Saputra, Doris; Lestari, Windi; Aldoni, M.
Journal of Food and Agricultural Product Vol. 5 No. 2 (2025): JFAP
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jfap.v5i2.7236

Abstract

The microbiological safety of fresh food products is a crucial challenge in the food industry, mainly due to the high prevalence of pathogenic microorganisms such as Salmonella spp., Escherichia coli, and Listeria monocytogenes. At the same time, there is an increase in consumer demand for fresh products with optimal organoleptic and natural nutritional qualities. High-Pressure Processing (HPP), as a non-thermal processing technology, offers an innovative solution to these problems. This mini review aims to examined the basic principles of HPP, its effectiveness in inactivating microorganisms, and its impact on the sensory attributes of various fresh food products. Various studies show that HPP can significantly reduce the number of microbes while maintaining the organoleptic characteristics of fresh food products. Overall, HPP shows great potential as a future food processing technology that can bridge the need for safety and quality in fresh products. Keywords: High-Pressure Processing, food products, fresh food
Robust Panel Data Regression Analysis using the Least Trimmed Squares (LTS) Estimator on Poverty Line Data in Lampung Province Lestari, Windi; Widiarti; Utami, Bernadhita Herindri Samodera; Usman, Mustofa; Handayani, Vitri Aprilla
Integra: Journal of Integrated Mathematics and Computer Science Vol. 1 No. 2 (2024): July
Publisher : Magister Program of Mathematics, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26554/integrajimcs.20241210

Abstract

Robust regression is an alternative method in regression analysis designed to produce stable parameter estimates, even when the data contain outliers or deviate from classical assumptions. One of its estimation techniques, the Least Trimmed Square (LTS),works by minimizing the smallest squared residuals, thereby assigning smaller weights to extreme data points. This method serves as a solution when classical approaches, such as Ordinary Least Squares (OLS), fail to meet the assumptions, especially in socio-economic data that are often complex and prone to outliers. This study employs robust regression with the LTS estimator on panel data to examine the impact of population size , population density , and registered job vacancies on poverty lines in Lampung Province. The data cover 15 districts and cities from 2019 to 2023. The analysis results show that the model obtained has a coefficient of determination of R2=0.8909. This means that the three predictor variables can explain 89.09% of the variation in the poverty line.