Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Aktifitas Fisik, Gizi Lebih, Konsumsi Buah, Sayur, Natrium, dengan Hipertensi Lansia di Palung Raya: Physical Activity, Over Nutrition, Fruit, Vegetables and Sodium Consumption, Hypertension of The Elderly in Palung Raya Afrinis, Nur; Safitri, Yenny; Satira, Mardiah
Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik Vol 3 No 4 (2024)
Publisher : Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB dan PERGIZI PANGAN Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25182/jigd.2024.3.4.236-243

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan aktivitas fisik, gizi lebih, konsumsi buah, konsumsi sayur dan konsumsi natrium dengan kejadian hipertensi pada lansia di Desa Palung Raya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Mei 2023 dengan jumlah sampel sebanyak 52 orang yang diambil dengan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner recall aktivitas fisik 24 jam, microtoise, timbangan digital, kuesioner food recall 1x24 jam, Food Frequency Questionnaire (FFQ), dan tensi meter digital. Data dianalisis secara univariat dan bivariate dengan chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 48,1% responden memiliki tingkat aktivitas ringan, sebanyak 71,2% responden tidak gizi lebih, 63,5% responden kurang mengonsumsi buah, 59,6% responden kurang mengonsumsi sayur, 63,5% responden memiliki kategori konsumsi natrium yang tidak baik, dan 67,3% responden mengalami hipertensi. Terdapat hubungan signifikan antara aktivitas fisik (p=0,030), konsumsi buah (p=0,028), konsumsi sayur (p=0,029), konsumsi natrium (p=0,044) dengan kejadian hipertensi pada lansia, namun tidak terdapat hubungan siginifikan antara status gizi lebih dengan kejadian hipertensi pada lansia (p=0,18). Berdasarkan penelitian ini diharapkan responden rutin melakukan aktivitas fisik secara teratur rutin, meningkatkan konsumsi buah dan sayur, serta membatasi konsumsi bahan makanan sumber natrium seperti garam dapur.
Hubungan Pola Makan dan Tingkat Stres dengan Status Gizi pada Remaja di SMAN 1 Pekanbaru Okti, Maharani Nilam; Afrinis, Nur; Apriyanti, Fitri
Science: Indonesian Journal of Science Vol. 1 No. 4 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/science.v1i4.143

Abstract

Pemenuhan kebutuhan gizi berperan penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikis, karena pemenuhan zat gizi pada remaja perlu diperhatikan. Hal ini akan mempengaruhi status gizi pada remaja. Pola makan dan tingkat stres dapat memengaruhi status gizi remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara pola makan dan tingkat stres dengan status gizi pada remaja di SMAN 1 Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi penelitian ini siswa kelas X dan XI berjumlah 774 orang, dengan sampel sebanyak 98 sampel. Menggunakan teknik pengambilan sampel stratified random sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi-Square. Pengambilan data menggunakan kuesioner Food Frequency Questionnaire (FFQ), Depression Anxiety Stress (DASS 42), pengukuran berat badan dan tinggi badan dengan alat timbangan dan microtoice. Hasil penelitian ini terdapat 67 responden (68,4%) memiliki status gizi normal, 68 responden (69,4%) memiliki pola makan yang baik, dan  68 responden (69,4%) tidak mengalami stres. Terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan dan tingkat stres dengan status gizi pada remaja di SMAN 1 Pekanbaru. Diharapkan untuk dapat mengatur pola makan dan tingkat stres pada remaja agar tetap memiliki status gizi normal.
Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Asupan ASI Booster dengan Pemberian Asi Eksklusif Aini, Syarifah; Afrinis, Nur; Syafriani, Syafriani
Science: Indonesian Journal of Science Vol. 1 No. 5 (2025)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/science.v1i5.196

Abstract

Upaya untuk membangun manusia seutuhnya diselenggarakan melalui menjaga kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin seperti pemberian ASI eksklusif. ASI eksklusif adalah makanan pertama yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bayi yang diberikan sejak lahir hingga umur enam bulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, asupan ASI booster dengan pemberian ASI eksklusif Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan di Desa Pantai Cermin Kecamatan Tapung pada tanggal Juni-Juli 2023. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi usia 7-24 bulan. Sebanyak 44 ibu dengan menggunakan total sampling. Analisis data yang digunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Dari 44 responden terdapat 28 responden (63,6%) yang memiliki pengetahuan rendah, 28 responden (63,6%) yang memiliki sikap negatif dan 20 responden (44,5%) yang memiliki asupan ASI booster kurang. Ada hubungan yang signifikan antara Pengetahuan, Sikap, Asupan ASI Booster dengan pemberian ASI eksklusif di Desa Pantai Cermin Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin. Saran yaitu agar responden lebih meningkatkan pengetahuan, sikap dan asupan ASI Booster nya dengan cara diberikan penyuluhan dan buku buku tentang ASI Eksklusif.
Hubungan.Pengetahuan.Ibu, Pola Makan dan Penyakit.Infeksi Anak dengan Status.Gizi Anak Prasekolah Afrinis, Nur; Indrawati, Indrawati; Raudah, Raudah
Aulad: Journal on Early Childhood Vol. 4 No. 3 (2021): December 2021
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/aulad.v4i3.99

Abstract

Anak usia prasekolah mempunyai kebiasaan makan yang khas yang dipengaruhi oleh pengetahuan ibu. Status gizi anak dipengaruhi oleh pola makan, penyakit infeksi dan pengetahuan ibu tentang gizi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang gizi, pola makan dan penyakit infeksi dengan status gizi anak prasekolah. Desain penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian adalah semua anak dan orang tua siswa di TK Pertiwi yaitu 50 orang dengan teknik total sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner, Food Frequency Questionnaire (FFQ), dan pengukuran status gizi menggunakan timbangan. Analisa data univariat dan bivariat dengan uji chi square. Pengetahuan ibu tentang gizi kurang, pola makan anak kurang baik, sebagian besar memiliki riwayat penyakit infeksi dan status gizi kurang. Terdapat hubungan pengetahuan ibu tentang gizi, penyakit infeksi dan pola makan dengan status gizi anak prasekolah. Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk memberikan penyuluhan tentang gizi kepada ibu untuk meningkatkan pengetahuan dan pola makan anak pra sekolah.
Hubungan Pola Makan dan Penyakit Diare dengan Kejadian Underweight pada Balita di Desa Pulau Burung Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Burung Rahayu , Sri; Afrinis, Nur; Syafriani
Science: Indonesian Journal of Science Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/science.v1i3.96

Abstract

Underweight terjadi dikarenakan adanya masalah pola makan seperti kesalahan cara pemberian makanan pada balita dan didukung dengan adanya penyakit diare yang dialami balita. Tujuan untuk menganalisis hubungan pola makan dan penyakit diare dengan kejadian gizi kurang pada balita di wilayah kerja Puskesmas Pulau Burung. Penelitian bersifat kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Mei – 10 Juni 2024. Populasi ibu yang memiliki balita umur 24-60 bulan yang berjumlah 116 orang dengan sampel 116 oang diambil menggunakan teknik total sampling alat ukur yang digunakan timbangan BB, microtise, kuesioner, dan FFQ. Analisa data menggunakan bivariat dan univariat dengan uji chi squre. Hasil penelitian terdapat 61 balita (52,6%) dengan pola makan buruk, sebanyak 75 balita (64,7%) yang tidak mengalami diare, dan sebanyak 75 balita (64,7%) yang tidak mengalami kejadian underweight. Terdapat hubungan yang bermakna antara pola makan dengan kejadian underweight pada balita (p-value 0,001), dan terdapat hubungan yang bermakna antara penyakit diare dengan kejadian underweight pada balita (p-value 0,000). Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang pola makan pada balita dan penyakit diare sehingga dapat mencegah terjadinya kejadian underweight pada balita.
Hubungan Pengetahuan Ibu dan Perilaku Picky Eating dengan Kejadian Stunting pada Balita Studi Wilayah Kerja Puskesmas Purnama Kota Dumai Trisdeaty, Muthia; Afrinis, Nur; Apriyanti, Fitri
Science: Indonesian Journal of Science Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/science.v1i3.126

Abstract

Balita adalah masa penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, di mana stunting menjadi salah satu masalah utama yang sering terjadi. Stunting ditandai dengan tinggi badan yang kurang akibat kekurangan gizi, yang dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan ibu dan perilaku makan, seperti picky eating. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu dan perilaku picky eating dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Purnama, Kota Dumai. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan melibatkan 151 sampel yang dipilih secara acak sederhana. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan pengukuran antropometri, serta dianalisis menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dan kejadian stunting, serta hubungan antara perilaku picky eating dengan kejadian stunting (p-value < 0,05). Kesimpulannya, baik pengetahuan ibu maupun perilaku picky eating berpengaruh terhadap kejadian stunting. Oleh karena itu, disarankan agar Puskesmas memberikan penyuluhan tentang pencegahan stunting dan pentingnya gizi seimbang untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang kesehatan balita.
Hubungan Pengetahuan tentang DM, Konsumsi Makanan Manis dan Aktivitas Fisik dengan Kejadian DM Tipe 2 pada Masyarakat Dewasa Akhir Usia 50-59 Tahun Aisyah, Siti; Afrinis, Nur; Syafriani, Syafriani
Science: Indonesian Journal of Science Vol. 1 No. 6 (2025)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/science.v1i6.239

Abstract

Dewasa akhir merupakan masa dimana seseorang mengalami berbagai perubahan kemunduran fungsi diri mulai dari fisiologi, psikologis, sosial dan ekonomi . Ketika seseorang memasuki tahap dewasa akhir mulai muncul berbagai penyakit salah satunya penyakit diabetes mellitus (DM) tipe 2. DM tipe 2 merupakan suatu kelompok penyakit metabolik yang menyebabkan hiperglikemia karena glukosa darah tidak dapat digunakan dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang DM, konsumsi makanan manis,aktivitas fisik dengan kejadian DM Tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif degan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di Desa Limau Manis Kecamatan Kampar pada bulan Juni-Juli 2023. Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat di Desa Limau Manis yang berusia 50-59 tahun (dewasa akhir). Sebanyak 111 masyarakat dewasa akhir dengan menggunakan stratified random sampling. Analisis data yang digunakan analisis univariat dan bivariate dengan uji chi-square. Dari 111 responden terdapat 73 (65,8%) responden dewasa akhir usia 50-59 tahun (65,8%) yang tidak menderita DM Tipe 2, 58 responden (52,3%) yang memiliki pengetahuan baik tentang DM, 58 responden (52,3%) yang sering konsumsi makanan manis, 63 responden (56,8%) yang beraktivitas fisik sedang-berat. Tidak tedapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang DM dengan kejadian DM TIPE 2, terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi makanan manis, aktivitas fisik dengan kejadian DM Tipe 2 di Desa Limau Manis Wilayah Kerja UPT Puskesmas Air Tiris. Saran yaitu agar responden lebih meningkatkan pengetahuan tentang DM, membatasi konsumsi makanan manis dan lebih rutin melakukan aktivitas fisik/olahraga.
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN GIZI KURANG PADA REMAJA DI MTS-MUHAMMADIYAH PENYASAWAN Jannah, Miftahul; Afrinis, Nur; Lasepa, Wanda
SEHAT : Jurnal Kesehatan Terpadu Vol. 2 No. 2 (2023): MEI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/sjkt.v2i2.16232

Abstract

Gizi kurang masih menjadi masalah gizi utama di Indonesia. Gizi kurang dapat terjadi pada setiap remaja dikarenakan kebiasaan makan yang kurang baik, jumlah asupan zat gizi yang kurang baik dan pengetahuan gizi seimbang yang rendah merupakan faktor penyebab dari masalah gizi kurang. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan pengetahuan gizi seimbang dan asupan zat gizi makro dengan gizi kurang pada remaja di MTs Muhammadiyah Penyasawan. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2022, populasi pada penelitian ini sebanyak 148 siswa dan sampel sebanyak 119 siswa menggunakan teknik stratified random sampling. Pengumpulan data dengan wawancara, kuesioner pengetahuan gizi seimbang, karakteristik siswa, form food recall 2x24 jam, indeks standar antropometri yang digunakan yaitu IMT/U. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Hasil penelitian diperoleh 61 siswa (51,3%) memiiki pengetahuan gizi seimbang kurang, 64 siswa (53,8%) memiliki asupan energi kurang, 73 siswa (61,3%) memiliki asupan protein kurang, 65 siswa (54,6%) memiliki asupan lemak kurang, 75 siswa (63%) memiliki asupan karbohidrat cukup. Ada hubungan antara pengetahuan gizi seimbang (p-value=0,000), asupan energi (p-value=0,036), asupan protein (p-value=0,000), dan asupan karbohidrat (p-value=0,024) dengan gizi kurang pada remaja di MTs Muhammadiyah Penyasawan. Tidak ada hubungan antara asupan lemak (p-value=0,422) dengan gizi kurang. Perlu adanya penyuluhan gizi seimbang, meningkatkan asupan makanan sumber energi, protein, lemak dan karbohidrat yang tinggi serta bervariasi agar kondisi gizi kurang tidak semakin memburuk.
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN PEMBERIAN MP-ASI DINI PADA BAYI DI DESA PULAU GADANG KECAMATAN XIII KOTO KAMPAR Annisa, Rahmi; Afrinis, Nur; Lasepa, Wanda
SEHAT : Jurnal Kesehatan Terpadu Vol. 2 No. 3 (2023): AGUSTUS 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/sjkt.v2i3.19172

Abstract

Pengetahuan merupakan hasil tahu setelah seseorang melakukan penginderaan melalui panca indera. Edukasi tentang pemberian MP-ASI yang baik kepada ibu menyusui dengan meninjau dari pengetahuan ibu menyusui tentang pemberian MP-ASI sangat penting dilakukan. Pemberian MP-ASI yang sesuai dan bernilai zat gizi yang baik untuk kecupukan balita sehingga dengan demikian dapat mencegah stunting dapat tercapai. Tujuan penelitian ini adalah  mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang MP-ASI dengan pemberian MP-ASI di desa Pulau Gadang Kec XIII Koto Kampar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional dimana variabel dependen dan variabel independent di ukur dalam waktu yang bersamaan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Artinya semua populasi dijadikan sampel penelitian. Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang. Alat pengumpul data yang digunakan adalah angket. Penelitian ini menggunakan analisa Bivariat.  Hasil penelitian menemukan 6 dari 30 ibu menyusui di Desa Pulau Gadang memilih pengetahuan yang kurang tentang MP-ASI dini, 15 dari 30 ibu menyusui di Desa Pulau Gadang memilih pengetahuan yang kurang tentang MP-ASI dini, 9 dari 30 ibu menyusui di Desa Pulau Gadang memilih pengetahuan yang baik tentang MP-ASI dini. Maka rata-rata ibu menyusui di Desa Pulau Gadang memilih pengetahuan yang cukup tentang MP-ASI dini. Penelitian menemukan 20 orang dari 30 orang ibu menyusui di Desa Pulau Gadang memberikan MP-ASI Dini kepada bayinya. Artinya 66,70% bayi di Desa Pulau Gadang sudah diberikan MP-ASI Dini.
HUBUNGAN PEMBERIAN MP-ASI DINI, RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KEJADIAN GIZI KURANG PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA PINANG KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2023 Simamora, Dina Astri; Afrinis, Nur; Lestari, Rizki Rahmawati
SEHAT : Jurnal Kesehatan Terpadu Vol. 3 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/s-jkt.v3i4.26726

Abstract

Kejadian gizi kurang pada bayi disebabkan kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi, Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang tidak tepat, dan terkena penyakit infeksi. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis hubungan pemberian MP-ASI dini, riwayat penyakit infeksi dan pengetahuan ibu dengan kejadian gizi kurang pada bayi usia 6-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Pinang tahun 2023. Penelitian ini bersifat analitik menggunakan desain cross sectional. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Maret - 08 April 2023. Populasi pada penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi usia 06-12 bulan. Jumlah sampel 106 orang dipilih secara simple random sampling. Alat penggumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. Hasil Analisa univariat diperoleh 66 responden (62,3%) memberikan MP-ASI Dini kepada bayi kurang dari 6 bulan, 68 bayi (64,1%) yang tidak memiliki riwayat penyakit infeksi, 66 responden (62,3%) pengetahuan responden kurang tentang MP-ASI dan 87 bayi (82,1%) yang tidak mengalami gizi kurang. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan pemberian MP-ASI dini (p value = 0,055), terdapat hu bungan riwayat penyakit infeksi (p value = 0,000), dan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu (p value = 0,015) dengan kejadian gizi kurang pada bayi usia 6-12 bulan. Kesimpulan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian MP-ASI dini dengan kejadian gizi kurang, terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat penyakit infeksi dengan kejadian gizi kurang , dan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan kejadian gizi kurang pada bayi.