Penelitian ini bertujuan untuk menilai bagaimana pendekatan commognitive mempengaruhi kemampuan siswa dalam komunikasi matematis. Metode Quasi-Eksperimental diadopsi untuk penelitian ini, memanfaatkan uji coba terkontrol acak dengan pengukuran pra-tes dan pasca-tes. Partisipan dalam penelitian ini adalah semua siswa dari kelas XI di MA PP Mu'allimin Muhammadiyah yang terletak di Kota Bangkinang, dengan kelas XI Pi 1 ditetapkan sebagai kelompok kontrol dan kelas XI Pi 2 sebagai kelompok eksperimen, dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Untuk pengumpulan data, penelitian ini menggunakan tes yang dirancang untuk mengevaluasi kemampuan komunikasi matematis. Instrumen penilaian yang digunakan adalah lembar tes yang ditujukan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis tersebut. Sebelum melakukan uji T, uji normalitas dan homogenitas dilakukan. Temuan dari uji normalitas menunjukkan angka statistik pra-tes sebesar 0,224 untuk kelompok kontrol dan 0,267 untuk kelompok eksperimen. Nilai signifikansi dari uji normalitas Shapiro Wilk mengungkapkan bahwa skor pra-tes kelompok kontrol memiliki signifikansi 0,003, yang berada di bawah ambang batas 0,05, sedangkan signifikansi skor pra-tes kelompok eksperimen berada pada 0,000, juga kurang dari 0,05. Demikian pula, skor pasca-tes pada kelompok kontrol mencatat signifikansi 0,031, yang menunjukkan bahwa skor tersebut di bawah 0,05, sedangkan kelompok eksperimen menghasilkan hasil pasca-tes dengan signifikansi 0,001, yang juga turun di bawah 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa data tidak sesuai dengan distribusi normal. Hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa signifikansi pra-tes untuk kedua kelompok adalah 0,551, yang menunjukkan bahwa skor tersebut di atas 0,05, sedangkan hasil pasca-tes menunjukkan signifikansi 0,009, yang berada di bawah 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data pra-tes menunjukkan homogenitas sedangkan data pasca-tes tidak. Karena data tidak menunjukkan kenormalan maupun homogenitas, penelitian ini memilih uji-t Mann Whitney. Analisis menghasilkan angka asimp. sig (2-tailed) sebesar 0,000 untuk pra-uji, kurang dari 0,05, dan nilai asimp. sig (2-tailed) sebesar 0,001 untuk pasca-uji, juga di bawah 0,05, yang mendorong penolakan ð»0 dan penerimaan ð»a. Kesimpulan keseluruhan dari analisis data menunjukkan bahwa pendekatan commognitive secara signifikan memengaruhi kemampuan komunikasi matematis siswa.