Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

APLIKASI RHIZOBIUM DAN CENDAWAN MIKORIZA ARBUSCULA (CMA) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogeal) DI DESA SOCAH KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN MADURA Tutik Nurhidayati; Nurul Jadid; Safita Meridian
JURNAL PENELITIAN BIOLOGI BERKALA PENELITIAN HAYATI Vol 17 No 1 (2011): December 2011
Publisher : The East Java Biological Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.892 KB) | DOI: 10.23869/195

Abstract

The cultivation of peanuts in Socah village mostly located in marginal land. On the other hand to increase the productivity of land by local communities is use of chemical fertilizers. The effects of chemical fertilizers is the decline in the productivity of the land. In these circumstances it is absolutely necessary to perfect technology of dry land resources is essential. One of the technologies that can be developed is the use of rhizobium and mycorrhiza. Thus occurred the tripartite relationship between rhizobium, mycorrhiza, and plants arbuscula beneficial for growth and development of land. In this study the application of local rhizobium and mycorrhiza on crops of peanuts, with measurable parameters of nodule formation and detection of plant growth and productivity of peanut.
Pengembangan Kebun Bibit Herbal Organik Sebagai Unit Pendukung Konsep Agrowidyawisata di Desa Oro-Oro Ombo, Kota Batu, Malang Nurul Jadid; Kristanti Indah Purwani; Tutik Nurhidayati; Ardy Maulidy Navastara; Dini Ermavitalini; Wirdhatul Muslihatin; Marsudi
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Politeknik Dharma Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/jurpikat.v1i2.324

Abstract

Pergeseran pola hidup di dalam masyarakat yang saat ini cenderung back to nature menyebabkan semakin meningkatnya permintaan obat herbal organik. Namun demikian, budidaya tanaman obat secara organik dan pengelolaannya secara professional masih jarang dilakukan. Kota Batu, Malang Jawa Timur terkenal sebagai agropolitan. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan kebun bibit herbal organik yang berfungsi sebagai area pembibitan tanaman herbal dan agrowidyawisata di Desa Oro-Oro Ombo Kota Batu, Malang. Pengabdian masyarakat dilakukan bersama mitra Kelompok Tani Hutan (KTH) Panderman. Adapun metode yang dilakukan berupa penggalian informasi lokal dan pendampingan pengembangan kebun bibit herbal. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa Desa Oro-Oro Ombo, Kota Batu Malang merupakan kawasan potensial untuk budidaya tanaman herbal. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, partisipasi masyarakat desa terhadap pengembangan budidaya herbal organik semakin meningkat. Sehingga hal ini dapat berdampak positif pada peningkatan ekonomi masyarakat desa.
PELATIHAN KOMPOSTING SAMPAH SKALA RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DESA KETEGAN TANGGULANGIN SIDOARJO Dini Ermavitalini; Nurul Jadid; Wirdhatul Muslihatin; Triono Bagus Saputro; Maya Shovitri; Endry Nugroho Prasetyo; Noor Nailis Saadah; Kristanti Indah Purwani
Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ja.v5n1.p39-43

Abstract

Along with the increasing number of people and all economic activities carried out, waste becomes acontamination that continues to leave problems. Sidoarjo Regency has 18 sub-districts with 350 villagesand a population of around 2.3 million people with a high level of economic growth. According to the 2017Sidoarjo Regency Environmental and Hygiene Office (DLHK), reported that Sidoarjo district residentsdispose of household waste around 0.5 kg per day. DLHK identifies the lack of Integrated WasteManagement Sites (TPST) and Final Waste Disposal Sites (TPAS) to accommodate and manage wastefrom the Sidoarjo Regency community. The lack of TPST and TPAS is not a problem in wastemanagement if active community involvement is involved in processing household waste known asCommunity Based Waste Management (PSBM). This abdimas method is a campaign about theimportance of the role of the community in improving environmental status and composting training withraw materials in the form of kitchen waste with a simple household-scale tool located in the KeteganVillage office, Tanggulangin Sub-district, Sidoarjo. The participants were very enthusiastic about takingpart in the training and were eager to practice household composting on a household scale for the need tofertilize plants planted in the yard. Participants want monitoring by the service team on the compostingresults that have been carried out by each participant.
Greenhouse Potential based on Ecotourism and Education for Sustainable Village Economic Resilience Lilik Nurindah Sari; Tutik Nurhidayati; Maya Shovitri; Enny Zulaika; Nengah Dwianita Kuswytasari; Arif Luqman; Nur Hidayatul Alami; Kristanti Indah Purwani; Nurul Jadid; Dini Ermavitalini; Imam Wahyudi Farid; Ciptian Weried Priananda
IPTEK Journal of Proceedings Series No 1 (2023): The 1st International Conference on Community Services and Public Policy (ICCSP) 2022
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23546026.y2023i1.16378

Abstract

Indonesia has many rural areas with diversity and uniqueness in each region that have developed into eco-tourism. The village that is being developed as an eco-tourism destination is expected to improve the welfare of the surrounding community. Developed eco-tourism can provide jobs for residents in the village. Eco-tourism is also one of the developments to preserve ecosystems in rural areas. This eco- tourism sector can support community welfare and sustainable rural development. One approach to the development of rural areas is through village ecotourism. Village Ecotourism is a rural area with several special characteristics that can be used as a tourist destination. One way to improve the development of village ecotourism is by adding new facilities that lead to educational tourism, i.e., greenhouse facilities. The existence of this greenhouse can be used as a means of science education about a more advanced agricultural system with a controlled environmental system. Greenhouse technology can improve the quality and quantity of plant productivity, thereby increasing people's income, and producing healthier organic plant products. Greenhouses can also be used as educational tourism facilities for various science education activities and simple agricultural training. Training for residents can also be carried out, for community empowerment, such as training in planting, fertilizing, nurseries, processing plant products, and the process of packaging plant products. This review summarizes the various potentials of Greenhouse development for the development of education-based village ecotourism and provides references for further research that focuses on community service, which is increasing sustainable village economic resilience.
Aplikasi Eco Enzyme Sebagai Bahan Pembuatan Sabun Antiseptik Nurul Jadid; Adillatul Lathiifatun Jannah; Bagas Prakoso Wicaksono Putra Handiar; Tutik Nurhidayati; Kristanti Indah Purwani; Dini Ermavitalin; Wirdhatul Muslihatin; Ardy Maulidy Navastara
Sewagati Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.591 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i1.168

Abstract

Indonesia merupakan negara tropis dan agraris dengan biodiversitas tumbuhan terbesar kedua di dunia, setelah Brazil. Kondisi iklim tropis dan suburnya tanah menjadikan wilayah Indonesia sebagai salah satu Kawasan pertanian yang diperhitungkan di wilayah asia tenggara. Salah satu sentra agribisnis di Jawa Timur adalah kota Batu, Malang. Kota ini dikenal sebagai Kawasan Agropolitan dengan tanaman hortikultura sebagai komoditas unggulan. Industri pertanian dan perkebunan di wilayah tersebut berhasil menopang ekonomi masyarakat sekitar. Namun demikian, permasalahan limbah pertanian organik sebagai produk samping dari pengembangan industri pertanian di kota Batu menjadi hal yang harus diperhatikan bersama. Salah satu alternatif pengelolaan limbah atau sampah organik tersebut adalah pengembangan eco-enzyme. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa pembuatan sabun antiseptic berbasis eco-enzyme. Sabun antiseptic ini mengambil nama Mizella yang berasal dari kata Mizu dan Ella. Mizu dalam Bahasa Jepang berarti Air dan Ella dalam Bahasa Prancis berarti kecantikan dan keindahan. Berdasarkan hasil survei didapatkan hasil sebagai berikut, sebanyak 80% responden menyatakan aroma, busa, kelembapan, kesegaran, pada sabun organik sudah sangat baik, sebanyak 73.3% responden menyatakan warna, penampilan, busa pada sabun organik Eco-Enzyme sudah sangat baik, sebanyak 76.7% responden menyatakan kualitas pembersihan dan kekesatan pada sabun organik Eco-Enzyme sudah sangat baik, sebanyak 83.3% responden menyatakan kehalusan pada sabun organik Eco-Enzyme sudah sangat baik.
Penggunaan Alat Peraga Kawat Luncur Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pokok Bahasan Gaya Lorentz Abdul Wahab; Aunurohim; Dian Saptarini; Indah Trisnawati D.T; Nurul Jadid; Edwin Setiawan; Farid Kamal Muzaki; Triono Bagus Saputro; Iska Desmawati
Sewagati Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.839 KB)

Abstract

Penelitian ini disusun sebagai tindak lanjut dari sebuah penelitian untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran tentang gaya Lorentz yang sering dialami oleh peserta didik yaitu kesulitan menvisualisasikan gaya Lorentz sehingga hasil belajar peserta didik kurang baik. Penelitian yang dilakukan menggunakan rancangan uji coba one-group pretest – posttest sedangkan pengembangan alat peraga kawat luncur menggunakan model 4D yang terdiri atas 4 tahap yaitu define, design, develop dan disseminate. Penelitian ini diujicobakan kepada peserta didik kelas 9D yang terdiri atas 32 peserta didik. Penggunaan alat peraga kawat luncur dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik dapat memvisualisasikan keberadaan dan arah gaya Lorentz secara jelas pada peserta didik sehingga mereka lebih mudah memahami konsep dan arah gaya Lorentz. Hasil belajar perserta didik pada materi gaya Lorentz setelah menggunakan alat peraga kawat luncur dalam pembelajaran mengalami kenaikan dengan rata – rata n-gain sebesar 0,8 dan berkategori tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga kawat luncur dalam pembelajaran materi gaya Lorentz mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Optimalisasi Produk “Biofitofiltrasi” dalam Manajemen Kualitas Air pada Akuakultur Semi Intensif Ikan Nila Oreochromis niloticus Edwin Setiawan; Dewi Hidayati; Awik Puji Dyah Nurhayati; Nurlita Abdulgani; Nova Maulidina Ashuri; Noor Nailis Sa'adah; Nurul Jadid; Nadila Wulan Cahyani; Zufar Azzaria Azmi; Aulia Istighfarotunnisa; Afrilya Dina Salsabila; Alifia Cahyaning Putri; Danang Samudra; Natanael Hari Wijaya; Geoloveriana Esasi; Kharisma Armida Ulayya; Devi Pramesti Wulandari; Kamila Islamiati; Maitsa Adzro Fania; Rony Irawanto
Sewagati Vol 7 No 3 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v7i3.560

Abstract

Bisnis ikan Nila segar memiliki potensi ekonomi tinggi di Kota Batu. Sebagai kota ekowisata, permintaan dan konsumsi ikan air tawar segar dalam usaha kuliner memiliki pasar yang besar. Salah satu lokasi untuk budidaya ikan Nila di Kota Batu adalah Dsn.Kajar, Desa Pandanrejo, Kec.Bumiaji. Pembudidaya ikan Nila di desa ini memanfaatkan pekarangan yang tidak terpakai dan saluran irigasi. Untuk menjaga kualitas lingkungan, air menjadi faktor penting karena jika kualitas air menurun maka terjadi penurunan produktivitas ikan. Oleh karena itu, kami memperkenalkan Biofitofiltrasi menggunakan tanaman untuk menjaga kualitas air dalam budidaya ikan Nila. Dua jenis tanaman air dari Famili Alismataceae yakni Daun Tombak dan Melati Air yang berpotensi sebagai penyerap logam berat beracun digunakan. Kegiatan Abmas ini terdiri dari pengenalan Biofitofiltrasi yang melibatkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata dan kerja Praktek kepada warga desa dan pembudidaya ikan, serta praktek pembuatan pot apung bambu dan aplikasinya dalam tambak dan keramba saluran irigasi ikan Nila. Meskipun dari 30 responden hanya 7 responden yang memberikan jawaban lengkap terhadap 4 pertanyaan survei, 100% responden memberikan respon yang sangat positif terkait tingkat pemahaman terhadap sosialisasi yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa penjelasan dapat dipahami oleh peserta, dan informasi berhasil disampaikan dengan baik. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa KKN Abmas telah berhasil memberikan kontribusi bagi masyarakat setempat melalui program ini.
Sertifikasi Halal dan Pengembangan Solusi Pengawet Produk Lokal Dodol Tape Ekspor Bondowoso yang Terintegrasi Teknologi Tepat Guna Nasori, Nasori; Suyatno, Suyatno; Navastara, Ardy Maulidy; Jadid, Nurul; Gunawan, Setiyo
Sewagati Vol 9 No 1 (2025)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v9i1.2225

Abstract

Sertifikasi halal adalah proses verifikasi yang memastikan bahwa suatu produk memenuhi standar halal sesuai syariat Islam yang dikelola oleh BPJPH dan LPPOM MUI. Sertifikasi halal sangat penting bagi UMKM, terutama di sektor makanan dan minuman untuk menjamin bahwa produk yang dipasarkan dapat dikonsumsi oleh mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam. Artikel ini membahas program pendampingan sertifikasi halal bagi UMKM GeHael Food Indonesia, yang dilaksanakan sebagai bagian dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) oleh mahasiswa ITS. Pendampingan ini meliputi berbagai tahapan, mulai dari musyawarah dengan pelaku usaha, pendataan produk, pengisian data di platform OSS dan Sihalal, hingga verifikasi dan validasi di tempat produksi. Pendampingan ini bertujuan untuk membantu UMKM dalam memahami pentingnya sertifikasi produk halal hingga proses penerbitan sertifikasi halal. Hasilnya, proses sertifikasi berjalan lebih lancar dan memberikan manfaat bagi pelaku UMKM, meningkatkan akses pasar domestik dan internasional, serta membangun kompetensi mahasiswa dalam pengabdian masyarakat. Selain itu diberikan solusi untuk produk GeHael Food Indonesia karena durasi kadaluwarsa relatif singkat yaitu sekitar 6 bulan. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah upaya teknis untuk meningkatkan jangka waktu kadaluwarsa dari produk dodol olahan tape, yang merupakan produk baru hasil inovasi GeHael Food Indonesia, yaitu sebuah sistem dan teknis baru, berupa pengepresan dan vacuum dry conveyor. Dengan Teknologi bernama vacuum dry conveyor ini di harapkan mampu memberikan solusi untuk meningkatkan waktu kadaluwarsa produk ekspor ini.