Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

UPAYA PENINGKATAN POSISI TAWAR PETERNAK ANGGOTA KELOMPOK BAKAL KLASTER SAPI BALI DI KABUPATEN BELU DAN MALAKA, NUSA TENGGARA TIMUR - Effort to Improve the Bargaining Posistion of the Farmer Members of the Group will Cluster Bali Cattle in the District Belu and Malaka, Nusa Tenggara Timur Maria Krova
Indonesian Journal of Applied Sciences Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7531.251 KB) | DOI: 10.24198/ijas.v5i1.16649

Abstract

AbstrakKesenjangan antara produksi dan kebutuhan domestik daging sapi saat ini telah mengakibatkan kecenderungan tingginya harga daging sapi nasional. Tingginya harga daging di pasar tersebut tidak dapat dinikmati oleh peternak antara lain karena posisi tawar peternaknya lemah. Salah satu model pengembangan yang untuk mengatasi masalah tersebut telah diinisiasi oleh Bank Indonesia adalah klaster. Pemasaran ternak sapi dalam manajemen kelompok bakal klaster melibatkan banyak pelaku yang saling terkait sehingga masalahnya menjadi kompleks dan dinamis. Pendekatan yang tepat untuk memahami persoalan adalah dinamika sistem. Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem pemasaran yang dilakukan dalam manejemen kelompok bakal klaster saat ini masih menempatkan peternak anggota kelompok dalam posisi tawar yang lemah. Peternak anggota hanya menerima harga dari pedagang pengumpul, pedagang pengumpul menerima harga dari koordinator pedagang pengumpul, dan koordinator pedagang pengumpul mendapatkan harga dari pedagang besar. Artinya harga di peternak anggota sangat  tergantung dari harga di pedagang besar. Kebijakan yang diusulkan untuk meningkatkan posisi tawar peternak adalah menerapkan harga pedagang pengumpul dan koordinator pedagang pengumpul di peternak. Hal ini dapat dilakukan apabila ada inovasi  kelembagaan usaha bersama simpan pinjam menjadi koperasi serta merangkul semua pedagang. Cara lainnya adalah dengan membentuk unit balai lelang agro di koperasi. Koperasi berfungsi menampung produksi anggota dan melelangnya kepada pedagang. Hasil simulasi menunjukkan bahwa skenario kebijakan menerapkan harga di tingkat pedagang akan meningkatkan keuntungan dan likuiditas keuangan peternak.Kata Kunci: Sapi Bali, posisi tawar, klaster, dinamika sistem, koperasiAbstractThe gap between production and domestic consumption of beef has now resulted in a tendency to high beef prices nationwide. The high price of meat in the market can not be enjoyed by farmers, among others, because of the weak bargaining position of the farmer. One of the development model to overcome these problems have been initiated by Bank Indonesia is a cluster.  Marketing of cattle in the cluster group management will involve many actors are interrelated so that the problem becomes complex and dynamic. The right approach to understanding the problem is the system dynamics. The results showed that the  marketing system are carried out in the management group will cluster is still putting breeders group members in a weak bargaining position. Breeders members only receive the price of the traders, traders receive price from collectors coordinator, and the coordinator of traders get the price of large traders. Means the price at farmer members highly dependent on the price at wholesalers. The proposed policy to improve the bargaining position of farmers is to apply the price collectors and traders in  breeder coordinator. This can be done if there is a joint effort of institutional innovation become savings and loan cooperatives and embrace all traders. Another way is to form a unit in the cooperative agro auction. Cooperative serves to accommodate the  production of the members and auction to the merchant. The simulation results show that the policy scenarios apply price at the merchant level will improve profitability and financial liquidity breeders.Keywords: Bali Cattle, bargaining position, cluster, system dynamics, cooperative
Alternatif Kebijakan Pengendalian Pemotongan Sapi Bali Betina Produktif di Timor Barat Maria Krova; J. G. Sogen; Maria Y. Luruk
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 5, No 3 (2018): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.004 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v5i3.4816

Abstract

Salah satu persoalan yang terjadi di daerah sentra  produksi  adalah pemotongan betina produktif. Fenomena tersebut diduga terjadi pula di Timor Barat sebagai salah satu daerah kantong produksi sapi bali. Sapi bali adalah salah satu plasma nuftah yang memiliki persoalan sistemik karena melibatkan banyak pelaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya pengendalian pemotongan betina produktif dalam manajemen dan kelembagaan aktual. Pendekatan pemahaman sistem  agribisnis sapi bali di Timor Barat dilakukan dengan prespektif dinamika sistem. Informan kunci ditentukan melalui pemetaan pelaku dalam rantai pasok sapi bali. Penentuan informan kunci menggunakan metode snow ball sampling. Banyaknya informan kunci tergantung pada kejenuhan informasi yang diperoleh. Data, informasi, dan pengetahuan primer dikumpulkan berdasarkan observasi, focuss group diskusi (FGD), dan wawancara mendalam (indepth study)  dengan informan kunci. Jenis data yang dikumpulkan terdiri atas: data numerik, data tertulis, dan model mental. Pemodelan dengan dinamika sistem akan menggunakan perangkat lunak Ventana Simulation (Vensim). Hasil analisis dan pembahasan menunjukkan manajemen dan kelembagaan aktual yang melibatkan berbagai pelaku dalam sistem ketersediaan daging sapi untuk pasar lokal belum memiliki peran untuk pengendalian pemotongan betina produktif. Kebijakan yang diperlukan untuk mengendalikan pemotongan sapi bali betina produktif, adalah meningkatkan calf crop dan menekan mortalitas.Kata kunci: betina produktif, pemotongan, sapi bali, sistem, Timor Barat. ABSTRACTOne of the problems that occur in the center of production is slaughtering productive cows. This phenomenon is thought to occur in West Timor as one of the production center of bali cattle production. Bali cattle are one of the plasma nuftah which has systemic problems due to involve many actors. This study aims to determine the efforts to control the slaughtering of productive cows in actual management and institutions. An understanding approach to the bali cattle agribusiness system is carried out with a perspective dynamics system. Key informants were determined through mapping of actors in the supply chain of bali cattle. Determination of key informants is applying the snow ball sampling methods. Data are collected based on observation, FGD, and in-depth interviews. Data collected consists of: numeric and written data, and also mental models. Modeling with dynamics system will use Vensim software. The results show that actual management and institutions do not yet have a role to control the slaughtering of productive cows. The policy needed to control the slaughter of productive bali cows is to increase calf crop and  reduce mortality.Keywords: productive, slaughtering, bali cows, system, West Timor
PKM UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETERNAK SAPI KELOMPOK TANI NIJBAKI DAN FEN HET NAO MAT DI DESA OELETSALA KECAMATAN TAEBENU Maria Krova; Melkianus Tiro; Upik Syamsiar Rosnah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan
Publisher : Jurusan Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (900.598 KB) | DOI: 10.35726/jpmp.v4i2.329

Abstract

Nao Mat adalah rendahnya produktivitas dan lemahnya kedudukan tawar menawar peternak dalam penentuan harga ternak sapi. Solusi yang ditawarkan dari kegiatan PKM ini, adalah: 1) meningkatkan pemahaman dan keterampilan peternak dalam teknis perkandangan yang layak, pakan bernutrisi, manajemen pemasaran, pentingnya mempertimbangkan pembukuan usaha dan keuntungan usaha, serta pengelolaan keuangan dan literasi keuangan perbankan dan koperasi; 2) meningkatkan keterampilan peternak dalam penyusunan ransum bernutrisi sesuai kebutuhan ternak. Metode pendekatan yang digunakan adalah penyuluhan dan diskusi, pelatihan, dan pendampingan. Hasil pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan diskusi, pelatihan, serta pendampingan menunjukkan bahwa peternak anggota kelompok mitra telah memiliki pemahaman, keasadaran, dan keterampilan yang semakin meningkat. Hal ini telah ditindaklanjuti dalam beberapa hal seperti: perbaikan kandang yang layak oleh 6 persen peternak anggota kelompok mitra dan pemberian pakan tambahan tongkol jagung dan dedak walaupun belum mempertimbangkan nutrisi yang dibutuhkan ternak oleh 10 persen peternak. Kendala yang dihadapi dalam mengimplementasi pengetahuan yang diperoleh adalah keterbatasan bahan pakan penyusun ransum dan dana yang dimiliki.
USAHA PENGEMBANGBIAKAN SAPI BALI KELOMPOK TANI (KT) MARIN TASI DAN BERO SEMBADA DI DESA KAPITAN MEO, KABUPATEN MALAKA Maria Krova
Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan
Publisher : Jurusan Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.351 KB) | DOI: 10.35726/jpmp.v2i1.185

Abstract

Upaya untuk menunjang klaster penggemukan sapi Bali yang dilakukan oleh KT Bero Sembada adalah memproduksi sendiri sapi Bali bakalan dan memasok sapi Bali bakalan dari luar, antara lain dari KT Marin Tasi. Solusi yang diperoleh dari pelaksanaan IbM ini, antara lain: 1) meningkatkan pemahaman peternak mengenai pentingnya perencanaan usaha ternak, pembukuan usaha ternak, manajemen pengembangbiakan, kebutuhan pakan dan nutrisi untuk setiap tahapan reproduksi sapi Bali, peranan koperasi untuk pengembangan usaha ternak sapi; 2) merancang metode perencanaan usaha ternak sederhana, pembukuan usaha sederhana, dan sistem akuntansi koperasi yang sederhana; 3) Meningkatkan keterampilan peternak dan pengurus UBSP dalam melakukan perencanaan usaha ternak sapi,  pembukuan usaha ternak sapi, dan pembukuan UBSP, yang terdiri dari:  kas UBSP, Rekapitulasi kas UBSP, Kertas Kerja, Neraca keuangan UBSP, dan laporan perhitungan rugi laba UBSP. Metode pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan, pelatihan, dan ujicoba. 
Pemahaman Manajemen Peternak dalam Meningkatkan Produktivitas Usaha Ternak Sapi Potong di Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur M. M. Sol'uf; M. Krova; A. A. Nalle
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 16, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.16.2.156-163

Abstract

Suatu penelitian telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan memahami interaksi kompleks antar berbagai pemangku kepentingan serta faktor-faktor pengungkit dalam meningkatkan produktivitas sapi potong di Kabupaten Kupang.  Pengambilan contoh dilakukan secara bertahap. Tahap pertama penentuan  empat kecamatan contoh secara purposif, tahap kedua penentuan 40 peternak dan  10 orang pedagang secara snow ball sampling dan 6 orang pejabat pemerintah dengan pendekatan wawancara. Banyaknya informan kunci tergantung pada kejenuhan informasi yang diperoleh. Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ventana Simulation (Vensim) PLE. Perangkat lunak tersebut digunakan membuat diagram sebab akibat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi dalam usaha ternak sapi potong dapat dikatakan bahwa interaksi antar pelaku aktual usaha sapi potong di wilayah Kabupaten Kupang  hanya sebatas pengadaan ternak atau jual beli ternak antar pelaku kepentingan dalam hal ini tidak terdapat interaksi lainnya yang dapat menumbuhkan atau meningkatkan produktivitas ternak sapi potong. Faktor penting yakni produksi sapi potong dan layanan pemerintah dan lembaga akademisi, yang berarti jika dua faktor ini diintervensi maka perilaku sistem dalam usaha ternak sapi potong dapat berubah secara signifikan.
Peran Usaha Pembibitan Sapi Potong Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (Perak) dan Strategi Pengembangannya di Kabupaten Ngada R. L. R. Rimbing; M. Krova; M. Y. Luruk
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 14, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.14.1.14-27

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui peran usaha pembibitan sapi potong program PERAK terhadap peningkatan populasi sapi potong; 2) mengetahui peran usaha pembibitan sapi potong program PERAK terhadap pendapatan peternak; 3) mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat perkembangan populasi pembibitan sapi potong program PERAK; 4) mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan peternak pembibitan sapi potong program PERAK ; dan 3) merumuskan strategi pengembangan usaha pembibitan sapi potong program PERAK. Penelitian dilakukan pada 3 kecamatan, 6 desa atau kelurahan, dan 8 kelompok usaha pembibitan sapi potong program PERAK di Kabupaten Ngada. Pemilihan lokasi ditentukan secara purposive dengan pertimbangan kelompok yang masih aktif. Responden penelitian sebanyak 52 orang dari total 2.466 orang peternak pembibitan sapi potong program PERAK dan difokuskan pada responden penerima program PERAK tahun 2011.Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif (korelasi-regresi) dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) peran usaha pembibitan sapi potong program PERAK memberikan kontribusi terhadap perkembangan populasi sapi potong di Kabupaten Ngada sebesar 10% dari total populasi; 2) peran usaha pembibitan sapi potong program PERAK memberikan kontribusi terhadap pendapatan peternak pembibitan sapi potong program PERAK di Kabupaten Ngada sebesar 18% dari total pendapatan peternak; 3) hasil uji-t membuktikan bahwa secara parsial dengan tingkat keyakinan 95% faktor calving interval (X5) berpengaruh sangat nyata terhadap perkembangan populasi pembibitan sapi potong program PERAK; 4) hasil uji-t membuktikan bahwa secara parsial dengan tingkat keyakinan 99% faktor jumlah ternak sapi yang dijual (X4) berpengaruh sangat nyata terhadap pendapatan peternak pembibitan sapi potong program PERAK; dan 5) strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan usaha pembibitan sapi potong pembibitan program PERAK di Kabupaten Ngada adalah strategi peningkatan populasi ternak sapi potong pembibitan program PERAK, peningkatan kualitas sumberdaya manusia, optimalisasi penggunaan sumberdaya alam, pengembangan dan penerapan teknologi, pengembangan pemasaran, dan strategi keberlanjutan usaha ternak sapi potong program PERAK.Kata kunci: Program PERAK, Populasi, Pendapatan, Usaha Pembibitan Sapi Potong, Strategi Pengembangan
Evaluate the Program in Strengthening Group Business’s Capital Effectiveness of Beef Cattle Farm to Increasing Farmers Income in Kupang Regency J. T. V. Hanin; M. Krova; U. Lole
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 17, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.17.1.62-67

Abstract

Research has been conducted, and this study aims to know the effectiveness and income of the program in Strengthening Group Business’s Capital (SGBC) by performance, the assistance of government institutions, and local institutions, then point to income. The data collecting method used multi random sampling such-stage as the first seven district samples are selected based on purposive random sampling, and the second 200 respondents are chosen. Data, then, are analyzed by applying analysis of descriptive and inferential use of SPSS and SMART PLS software. The result shows that performance, assistance, and local institutions significantly affect program effectiveness by direct effect and income by indirect effect with the role of mediating factors, While point significantly affects farmers' income.  
RESPONS PRODUKSI AGROINDUSTRI SE’I BABI TERHADAP PERMINTAAN KONSUMEN (STUDI KASUS PADA USAHA AGROINDUSTRI SE’I BABI BAUN) Diana Meliani Sabat; Maria Krova; Solvi M Makandolu
JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN Vol 5 No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/nukleus.v5i1.830

Abstract

A case study focused on the agroindustry of Baun smoked pork in the District of Amarasi Barat Regency of Kupang has been conducted from September to October 2016. The aims of the study were: (1) to assess consumer perceptions about the peculiarities of Baun smoked pork; (2) to identify the efforts made by the producer in maintaining the customers; (3) to analyze factors that influence consumer demand, and (4) to analyze the extent of the production response to the demand of smoked pork. Ninety consumer respondents were included in this study following a simple random sampling procedure during 30 days of interviewed (3 respondents/day). The data obtained were descriptively analyzed for both qualitative and quantitative. Cobb-Douglas function was used to analyse the correlation and regression for quantitative data. The results showed that Baun smoked pork had a distinctive taste, with simple way of serving and on time. It also had available lesehan dining facilities. Factors that have a significant effect on the demand of smoked pork were the income and the number of family member. Furthermore, the production of smoked pork is influenced by consumer’s demand and day of production. The smoked pork production did not corresponding with the consumer demand, where the total demand of 2,624 kg per month. Therefore, producers should have the right strategy to maintain their potential consumers through the efforts of increasing the number of pig slaughtered especially at the week end. ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk: (1) mengetahui persepsi konsumen tentang kekhasan produk se’i babi Baun; (2) mengidentifikasi upaya produsen dalam mempertahankan pelanggan; (3) menganalisis faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen; (4) menganalisis sejauh mana respons produksi terhadap permintaan se’i babi. Pengambilan contoh konsumen sebanyak 90 orang dilakukan secara acak sederhana dengan teknik pengambilan tiga orang per hari selama 30 hari. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis kuantitatif berupa analisis korelasi dan regresi dengan pendekatan fungsi Cobb-Douglas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa se’i babi Baun memiliki rasa yang khas, cara penyajiannya sederhana dan tepat waktu serta tersedia fasilitas makan lesehan. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap jumlah permintaan se’i babi Baun yaitu pendapatan dan jumlah anggota keluarga. Selanjutnya, produksi se’i babi Baun dipengaruhi oleh permintaan konsumen dan hari produksi. Produksi belum merespon permintaan konsumen dimana jumlah permintaan sebanyak 2.624 kg per bulan belum dapat dipenuhi oleh produsen se’i babi. Oleh karena itu, produsen harus memiliki strategi yang tepat untuk mempertahankan konsumen potensialnya melalui upaya meningkatkan jumlah ternak babi yang dipotong khususnya pada akhir minggu.
ANALISIS DISTRIBUSI MARGIN DI ANTARA LEMBAGA-LEMBAGA PEMASARAN TERNAK SAPI POTONG DI KABUPATEN KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR (Anaysis of margin distribution between marketing beef cattle institutions in Kupang District East Nusa Tenggara) Matheos Filipus Lalus; Maria Krova; Maria R. Deno Ratu; Obed H. Nono
JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN Vol 6 No 2 (2019): Desember
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/nukleus.v6i2.2119

Abstract

The activities of the institutions involved in beef cattle marketing in Kupang District-ENT include: purchasing, transportation, sorting, standardization and grading, and so on. In carrying out these activities, traders sacrifice costs, labor and time. Therefore, marketing margins will be created as return for these sacrifices. This research was conducted by survey method. Data analysis was running by analysis of farmer's share and marketing margins. The results of the study: farmer's share has been fairly. The average farmer share was 59.01%. Marketing margin was 62.17%; profit margin was 66.71%. The largest profit margin is received by midlemen traders was 60.70%, inter-island traders was 29.30%. There disparity in distribution of marketing margins, where was 88.57% for midlemen and only 48.33% for inter-island traders. ABSTRAK Kegiatan lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemasaran ternak sapi potong di Kabupaten Kupang-NTT antara lain: pembelian, pengangkutan, sortasi, standarisasi dan grading, dan sebagainya. Dalam melakukan berbagai kegiatan tersebut, para pedagang mengorbankan biaya, tenaga dan waktu. Oleh karena itu akan tercipta margin pemasaran sebagai balas jasa terhadap segala pengorbanan tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan metode survai. Analisis data dilakukan dengan farmer’s share dan margin pemasaran. Hasil penelitian: farmer’s share sudah cukup adil. Rata-rata farmer’s share 59,01%. Margin pemasaran 62,17%; profit margin 66.71%. Profit margin terbesar diterima pedagang perantara 60.70%, pedagang antar pulau 29.30%. Terjadi distribusi margin pemasaran yan timpang, yakni 88,57% diterima pedagang perantara dan 48,33% yang diterima pedagang antar pulau.
Hubungan faktor sosial ekonomi peternak sapi Dan sifat inovasi teknologi inseminasi buatan dan adopsinya Pada ternak sapi di kabupaten malaka Handrianus Tefa; Tenang Tenang; Maria Krova
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 1 No. 2 (2019): Juni
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penerapan teknologi IB pada peternak sapi potong dan untuk mengetahui karakteristik peternak dan faktor-faktor yang mempengaruhi peternak dalam penerapan teknologi IB pada ternak sapi potong di Kabupaten Malaka. Populasi dalam penelitian ini adalah semua peternak dilakukan secara purposive dari 12 Kecamatan di Kabupaten Malaka. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara, observasi, studi mendalam (indepth study) dan mengunakan kuesioner. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan uji korelasi spearman.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tinggi/kuat (0,807) antara faktor sosial ekonomi peternak kabupaten Malaka dengan adopsi teknologi IB yang diterapkan dan terdapat hubungan yang tinggi (0,805) antara sifat inovasi teknologi IB peternak Kabupaten Malaka dengan adopsi teknologi IB yang diterapkan. Kata kunci: ternak sapi, teknologi inseminasi buatan ABSTRACT The purpose of this research is to identify application IB technology to beef cattle farmers and to evalute the characteristics of farmers and factors influencing farmer in the application of IB technology to beef cattle in Malaka Regency. Population in this research is all farmers conducted by purposive from 12 District in Malaka Regency. Data collection was done through interview technique, observation, indepth study and using questionnaire. The data collected were analyzed using spearman correlation test. The results showed that there was a highly/strong relationship (0.807) between socio-economic factors of the Malaka Regency farmers with the adoption of applied IB technology and a high correlation (0.805) between the technological innovation of IB breeders in Malaka with the adoption of applied IB technology. Keywords: cattle, artificial insemination technology