Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PELAKSANAAN PRAKTIKUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI BINGIN TELUK DENGAN ANALISIS MODEL RASCH Sari, Dewi Sartika; Auliandari, Lia; Nawawi, Sulton
Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi Vol 4, No 1 (2020): DIDAKTIKA BIOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/dikbio.v4i1.3300

Abstract

Syarat dalam pembelajaran biologi adalah kegiatan praktikum yang bertujuan membantu siswa untuk menghubungkan objek nyata dan konsep. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran pelaksanaan praktikum pada pembelajaran Biologi kelas XI di SMA Negeri Bingin Teluk. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan dua kali pelaksanaan. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA dengan 63 siswa pada Tahun Ajaran 2018/2019. Instrumen pengumpulan data menggunakan angket dengan emapt indikator, yaitu keadaan laboratorium, waktu pelaksanaan prakrikum, minat siswa terhadap praktikum, dan persiapan dan pelaksanaan praktikum. Pernyataan angket diukur dalam skala Likert dan dianalisis menggunakan Rasch model melalui program Winstep dengan melihat person item map dan person measure. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan praktikum memiliki nilai logit rata-rata di atas 0,00, yaitu 1,18 untuk praktikum kesatu dan 1,32 untuk praktikum kedua. Artinya, adanya kecenderungan siswa yang lebih banyak menyetujui butir pernyataan angket, yang menandakan bahwa kegiatan pelaksanaan praktikum termasuk dalam kategori baik. Namun, salah satu butir pernyataan pada indikator keadaan laboratorium sangat sulit disetujui siswa karena menunjukkan suatu kondisi yang tidak tersedianya alat-alat penunjang, seperti sumber air, pemadam api, dan P3K. Oleh karena itu, saran dari penelitian adalah sekolah diharapkan untuk meningkatkan perlengkapan penunjang laboratorium, sehingga pelaksanaan praktikum dapat lebih baik lagi. Requirement for learning biology is practicum activities that aims to help students connect the real objects and concepts. The research purpose was to provide an overview of the practicum implementation in Biology class XI at SMA Negeri Bingin Teluk. This research was a quantitative descriptive research with two implementations. The research subjects were students of class XI IPA with 63 students in the 2018/2019 Academic Year. The data collection instrument used a questionnaire with four indicators, namely laboratory conditions, practical implementation time, student interest in practicum, and preparation and implementation of practicum. Questionnaire statements were measured on a Likert scale and analyzed using the Rasch model through the Winstep program by looking at the person item map and person measure. The results showed that the practicum implementation had an average logit value above 0.00, namely 1.18 for the first practicum and 1.32 for the second practicum. Those meant there was a tendency for students to agree more with the questionnaire statement items, which indicated that the practicum implementation was good. However, one of the statement items on the laboratory condition indicator was very difficult for students to agree because it indicated a condition where supporting equipment was not available, such as a water source, fire extinguisher, and first aid kit. Therefore, the suggestion from the research is that school is expected to improve laboratory supporting equipment, so that the practicum implementation can be even better.
KEANEKARAGAMAN VEGETASI DI HUTAN KOTA SEBAGAI SALAH SATU RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK KOTA PALEMBANG Lia Auliandari; Delfy Lensari; Erni Angraini
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Biosains
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v6i1.14523

Abstract

Hutan kota adalah salah satu ruang terbuka hijau (RTH) publik sebagai sumber keanekaragaman vegetasi di kota yang berperan penting dalam konservasi keanekaragaman hayati, terutama bagi kota dengan kepadatan yang tinggi, termasuk Kota Palembang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keanekaragaman vegetasi hutan kota di Palembang. Pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan sampling acak berstrata. Pencuplikan tumbuhan bawah menggunakan plot yang berukuran 2m x 2m, pohon tingkat semai dan pancang serta perdu dan liana dengan plot 5m x 5m, sedangkan untuk pohon dewasa digunakan plot 10m x 10m. Hasil penelitian menunjukkan keanekaragaman vegetasi yang menyusun hutan kota di Palembang beragam, dari yang terendah hingga yang tertinggi dengan berurutan berdasarkan tingkat keragaman 1 (q = 1), yaitu 1,384 untuk Hutan Kota Bumi Perkemahan Gandus, 2,531 untuk Kawasan Kolam Retensi OPI, 12,942 untuk Hutan Bandara Lanud Sri Mulyono Herlambang, 20,322 untuk TWA Punti Kayu, 25,885 untuk Kawasan Stadion Jakabaring, dan 26,743 untuk Hutan Bukit Siguntang. Semakin beragam vegetasi di RTH publik, terutama hutan kota, akan lebih mudah mewujudkan sebuah ekosistem kota hijau sehingga mendukung Kota Palembang sebagai kota yang nyaman, hijau, berwawasan lingkungan, dan berkelanjutan (Green City, Eco City, Sustainable City).
Pelatihan Role-Playing dalam Scaffolding Materi Sistem Organ pada manusia Bagi Siswa Marlina Ummas Genisa; Saleh Hidayat; Lia Auliandari
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 4 Nomor 4 Tahun 2021
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/matappa.v4i1.1233

Abstract

Pelatihan role-playing sistem organ pada manusia sebagai alternative dalam menyikapi kesulitan siswa memahami proses fisiologi yang kompleks pada tubuh. Model kegiatan melalui pendampingan dan role-playing bagi 42 siswa SMA Muhammadiyah 3 Palembang selama dua hari. Kegiatan hari pertama meliputi: evaluasi awal, pengenalan dan pendampingan pembuatan naskah role-playing sesuai dengan materi. Hari kedua role-playing I di kelas XI IPA, role-playing II di kelas X,  diskusi dan evaluasi akhir. Indikator keberhasilan kegiatan dilihat dari hasil observasi terhadap kreatifitas siswa menghubungkan proses 3M (Merumuskan, Merencanakan, Memproduksi) dalam naskah yang dibuat, serta penguasaan konsep melalui hasil tes. Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa siswa kelas XI IPA memiliki kreatifitas yang tinggi dalam membuat naskah role-playing secara berkelompok, selain itu terjadi peningkatan penguasaan konsep sebesar 45% pada siswa kelas XI IPA. Berbeda halnya pada siswa kelas X yang hanya melihat pementasan role-palying mengalami peningkatan sebesar 15 %. Tingginya tingkat partisifatif siswa selama kegiatan menunjukkan hasil positif terhadap kegiatan, sehingga perlatihan serupa dapat diterapkan pada sekolah  yang lain
Does problem based learning through outdoor learning enhance creative thinking skills? Lia Auliandari; Erie Agusta; Siti Esa Bintari
JURNAL BIOEDUKATIKA Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/bioedukatika.v7i2.11708

Abstract

Studies of PBL and outdoor learning in improving creative thinking skills in Indonesia are still conducted separately. Although there are studies that combine PBL with outdoor learning, the dependent variables are still learning outcomes and motivation, not yet reaching creative thinking ability. This study aimed to determine the influence of the PBL model through outdoor learning in improving students' creative thinking ability on Environmental Changes at grade X SMA PGRI Tanah Abang PALI. This study used the quasi-experimental design (using nonequivalent control group design) the sampling technique used purposive sampling. The instrument used essay questions consisting of aspects of fluency, flexibility, originality, elaboration, and evaluation. The descriptive data analysis used gain score and inferential data analysis used independent sample t-test supported by the effect size r independent t-test. The results showed there was the influence of the PBL model through outdoor learning to improve students' creative thinking ability on Environmental Changes at grade X SMA PGRI Tanah Abang PALI (sig 0,00 < ± 0,05/2). The limitation of this study is the determination of the observation location of pollution objects. If the PBL model through outdoor learning wants to be used, the purpose of the observed problem should be a more real problem and directly to the location of pollution, so that outdoor learning becomes more optimal.
Accelerated learning model with prezi-assisted concept mapping to teach “Movement System” Nurbadriah Nurbadriah; Sri Wardhani; Lia Auliandari
JURNAL BIOEDUKATIKA Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.845 KB) | DOI: 10.26555/bioedukatika.v7i2.10499

Abstract

An accelerated learning model contained practical methods that can be used to accelerate students mastery and understanding of learning materials. This study aimed to investigate the effect of Accelerated Learning model with Prezi-assisted concept mapping on the eight-grade students ability to understand Movement System. This study employed a quasi-experimental pretest-posttest control group design and a cluster random sampling technique to select the sample. It involved students from class VIII.2 (control class) and class VIII.3 (experimental class) of SMP Negeri 3 Sekayu. The result of the t-test analysis showed that the Accelerated Learning model with Prezi-assisted concept mapping had an effect on the students cognitive achievement (significance level of 0.000 < ±/2 (0.025)). The students achievement in affective (honesty and discipline) and psychomotor (creativity in creating a mind map) domains was observed and analyzed during the learning process, then presented in percentage form. The result of the analysis indicated that the experimental class achieved better than the control class in affective and psychomotor domains. The experimental students affective and psychomotor scores were directly proportional to their cognitive achievement. Thus, it can be concluded that the Accelerated Learning Model with Prezi-assisted concept mapping has an effect on the eight-grade students achievement in cognitive, affective, and psychomotor domains, especially in Motion System lesson.
Analisis Kemandirian Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X SMA YKPP Pendopo Sesi Oktarin; Lia Auliandari; Tutik Fitri Wijayanti
BIOEDUSCIENCE Vol 2 No 2 (2018): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.92 KB) | DOI: 10.29405/j.bes/22104-1152493

Abstract

Background: Kemandirian menjadi salah satu faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa, melalui kemandirian belajar akan membawa perubahan sikap serta perubahan positif dalam setiap tindakan siswa. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran biologi kelas X SMA YKPP Pendopo. Metode: Metode penelitian termasuk deskriptif kuantitatif. Teknik sampling menggunakan teknik sampling jenuh, dengan subjek penelitian ialah kelas X.IPA 1 dan X.IPA 2 SMA YKPP Pendopo. Instrumen dalam penelitian menggunakan angket sebagai data primer dan lembar observasi yang digunakan untuk mengambil data sekunder pada saat pengamatan kegiatan-kegiatan kemandirian belajar siswa. Angket yang digunakan berupa angket dengan skala bertingkat. Teknik analisis data menggunakan model Rasch melalui program Winsteps untuk menganalisis Person Item Map, Person Fit Order, Scalogram, dan Person Measure. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 72 responden terdapat 63 siswa yang memiliki kemandirian yang tinggi dan termasuk valid dengan nilai logit di atas 0,00, kemudian 3 siswa yang memiliki kemandirian yang rendah dengan nilai logit di bawah 0,00 dan 6 siswa dinyatakan tidak valid dikarenakan tidak memenuhi kriteria misfit. Kesimpulan: Siswa kelas X SMA YKPP Pendopo memiliki kemandirian yang tinggi dengan persentase sebesar 87,5%. Kemandirian belajar siswa yang tinggi ditunjukkan dari kecenderungan siswa yang lebih banyak menyetujui item pernyataan pada angket, yaitu pada indikator tanggung jawab yang didukung dari hasil observasi bahwa sebesar 62,5% siswa selalu menunjukkan sikap tanggung jawab dan sebesar 44,43% siswa selalu menunjukkan sikap disiplin.
Pengembangan Powerpoint dengan Discovery Learning Materi Pencemaran Lingkungan Kelas X SMAN 4 Palembang Yulia Widya Astuti; Saleh Hidayat; Lia Auliandari
BIOEDUSCIENCE Vol 3 No 2 (2019): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.241 KB) | DOI: 10.29405/j.bes/3257-653250

Abstract

Background: Media pembelajaran adalah seperangkat alat pelengkap yang digunakan oleh guru dalam rangka berkomunikasi dengan siswa. Media dapat mengurangi kepasifan siswa selama proses pembelajaran. Salah satu media yang dapat digunakan oleh seorang guru adalah microsoft powerpoint (PPT). Hasil Observasi menunjukkan proses pembelajaran di kelas guru masih menggunakan media powerpoint yang masih monoton membuat perhatian bisa berkurang dan cenderung pasif terhadap pembelajaran biologi. Untuk menghindari kepasifan dari siswa dalam pembelajaran, maka guru harus menyiasati permasalahan tersebut, salah satunya adalah dengan memanfaatkan media pembelajaran yang menarik bagi siswa dengan dikombinasikan model pembelajaran yakni model discovery learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan dari media powerpoint (PPT) dengan model discovery learning pada materi pencemaran lingkungan Kelas X di SMAN 4 Palembang agar siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Metode : Prosedur menggunakan model pengembangan mengacu dari Tessmer self evaluation, prototyping (expert reviews, one-to-one, dan small group). Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa lembar observasi, wawancara dan angket. Hasil : media powerpoint dengan model discovery learning pada materi pencemaran lingkungan kelas X SMA layak digunakan ditinjau dari validasi ahli media, materi dan pengguna (guru) dengan kriteria layak dan sangat layak. Uji coba satu-satu dan kelompok kecil memiliki hasil dengan kriteria layak dan sangat layak. Kesimpulan: hasil penelitian tersebut menunjukkan media powerpoint dengan model discovery learning layak digunakan dalam proses pembelajaran.
Sebaran Spasial Bakteri Koliform di Sungai Musi Bagian Hilir Marlina Ummas Genisa; Lia Auliandari
Majalah Ilmiah Biologi BIOSFERA: A Scientific Journal Vol 35, No 3 (2018)
Publisher : Fakultas Biologi | Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.mib.2018.35.3.750

Abstract

Tujuan penelitian adalah memberikan gambaran sebaran bakteri koliform/E.coli secara spasial di Sungai Musi bagian hilir yang melewati Kota Palembang. Titik sampling dalam penelitian sebanyak 21 titik secara systemtic random sampling, dimulai dari Pulokerto hingga Pulo Kemaro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran bakteri koliform/E. coli tertinggi adalah di sekitar titik sampling 13-18, diikuti dengan sebaran yang lebih rendah, yaitu sekitar titik sampling 4-12, dan yang terendah adalah pada titik sampling 1-3 di sekitar Pulokerto dan titik sampling 19-21 di sekitar Pulo Kemaro. Faktor yang dapat menyebabkan sebaran bakteri adalah penggunaan lahan dan karakter bakteri E. coliyang bersifat anaerob fakultatif dan halofilik. Penggunaan lahan berupa lahan terbangun untuk permukiman dan kawasan untuk kegiatan pemerintahan dan perekonomian memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap jumlah dan sebaran bakteri E. coli dibandingkan dengan lahan terbuka
ILMIZI model in environmental learning during COVID-19: Improving students’ attitudes in University Ilmi Zajuli Ichsan; Agung Purwanto; Henita Rahmayanti; Isil Koc; Merve Turan; Paulo Weslem Gomes; Md. Mehadi Rahman; Lia Auliandari; Miza Nina Adlini; Irvan Permana; Helmia Tasti Adri
Edubiotik : Jurnal Pendidikan, Biologi dan Terapan Vol 6 No 01 (2021): Edubiotik : Jurnal Pendidikan, Biologi dan Terapan
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan Ilmu Eksakta dan Keolahragaan, IKIP Budi Utomo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/ebio.v6i01.1221

Abstract

Environmental education amid Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) pandemic requires innovation. The pandemic situation need to improving student attitudes in maintaining the environment need an improvement by conducting various innovations and one of them is ILMIZI learning model utilization. The research aim was to improve student attitudes with the ILMIZI model. The research method is experimental without a control class. Samples involved in the research consist of 61 students with a treatment of environmental learning using the ILMIZI model. The Instrument used in this research was the attitude instrument with a scale of 1-5. The research results suggest that t-value (.231) > t-statistic (1.67) indicating that the ILMIZI model is not yet effective in improving the students’ attitudes in maintaining the environment. The pretest score (83.80) and post-test score (83.62) are not significantly different. The conclusion drawn from the research is that the ILMIZI model has not effective in improving student attitudes in maintaining the environment during COVID-19.
Exploration of Understorey Vegetation's Beauty: Supporting Tourism Potential of Bukit Siguntang, Palembang Lia Auliandari; Delfy Lensari; Erni Angraini
Journal of Indonesian Tourism and Development Studies Vol. 7 No. 2 (2019)
Publisher : Postgraduate School, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jitode.2019.07.02.04

Abstract

Bukit Siguntang Forest, an urban forest on a hill filled by trees that are believed to be a tomb complex of Malay kings. As an ecosystem, Bukit Siguntang Forest also consists of various understorey. Because of the tourist location, the understorey of Bukit Siguntang Forest tends to be easier to encounter cleaning which is considered as weed and disturbs beauty. The study purpose was to explore the aesthetic potential of the understorey vegetation of Bukit Siguntang Forest. The study method used vegetation analysis with the plot measuring 2m x 2m, which was followed by species identification. The results showed that the understorey identified as dominating species with aesthetic potential were Asystasia gangetica, Bidens pilosa, Borreria laevis, Drymaria cordata, and Mimosa pudica. The understorey which is included in herbs and shrubs had beautiful flowers, unique leaf shapes, and attractive colors. These plants provide the beauty of their parts so that they can be applied to form a flower bed, green coverage and refreshing scenery. However, the growth of understorey also needs to be controlled. That is because understorey can grow rapidly, so that will be growing too densely and messy planting mode.Keywords: aesthetic function, Bukit Siguntang, tourism, understorey vegetation.