Articles
Identifikasi Tumbuhan Paku (Pteridophyta) di Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara
Adlini, Miza Nina;
Hartono, Adi;
Khairani, Miftahul;
Tanjung, Indayana Febriani;
Khairuna, Khairuna
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 6, No 2 (2021): June 2021
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24002/biota.v6i2.3842
Tumbuhan Cryptogamae merupakan kelompok tumbuhan tingkat rendah yang berkembang biak dengan tidak memakai biji. Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan salah satu divisi tumbuhan Cryptogamae yang memiliki pola penyebaran yang cukup luas dan lazim ditemui di sekitar lingkungan. Kampus II UINSU. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tumbuhan tumbuhan paku yang terdapat di kampus II UINSU yang diharapkan dapat bermanfaat sebagai pengembangan dalam pembelajaran kontekstual Botani Cryptogamae yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan nyata dengan mengamati berbagai spesies tumbuhan Cryptogamae yang ditemukan di areal kampus II UINSU. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode survey eksploratif dan deskriptif, dengan melakukan pendataan tumbuhan serta mengamati morfologi dan deskripsi tumbuhan tersebut. sampel dikoleksi dalam bentuk segar dan diidentifikasi di laboratorium Tadris Biologi FITK UINSU. Identifikasi tumbuhan menggunakan prosedur pendataan ciri morfologi tumbuhan dan kunci identifikasi yang bersumber dari buku Tjitrosoepomo (2011). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 2 kelas tumbuhan paku yakni kelas Filicinae dan Lycopodiinae, dimana terdapat 1 ordo, 1 famili, 5 sub famili dan 6 spesies untuk kelas Filicinae serta 1 ordo, 1 famili, dan 1 spesies untuk kelas Lycopodiinae yang ditemukan di Kampus II UINSU.
KARAKTERISASI TANAMAN JERUK (Citrus sp.) DI KECAMATAN NIBUNG HANGUS KABUPATEN BATU BARA SUMATERA UTARA
Miza Nina Adlini;
Hafizah Khairina Umaroh
KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan Vol 4, No 1 (2020): KLOROFIL: JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30821/kfl:jibt.v4i1.8921
Citrus is one of the horticultural plants found in Indonesia and is in great demand. The diversity of oranges is very high as indicated by the number of Citrus members. North Sumatra is one of the province with high citrus productivity. Therefore, this study aims to identify the diversity of citrus plants based on their morphological characters in  Nibung Hangus area, Batu Bara, North Sumatra. Data were collected by exploration method. Morphological identification is carried out to assess the morphological diversity of samples taken at the study site, including visual observations of the size, shape and color of plant organ parts. The organs observed included the stems, leaves and fruit of citrus plants. Morphological characterization using the guidelines in IPGRI and the book of Tjitrosoepomo (2002). The data analysis was carried out in a descriptive qualitative. The results showed that there were 5 types of citrus plants found in Nibung Hangus, namely Pamelo Plant (Citrus maxima), Lime Plant (Citrus aurantifolia), Tangerine Plant (Citrus reticulata blanco), Kaffir Lime Plant (Citrus hystrix), and Sunkist Citrus Crop (Citrus sinensis).
Identifikasi Tumbuhan Paku (Pteridophyta) di Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara
Miza Nina Adlini;
Adi Hartono;
Miftahul Khairani;
Indayana Febriani Tanjung;
Khairuna Khairuna
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 6, No 2 (2021): June 2021
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24002/biota.v6i2.3842
Tumbuhan Cryptogamae merupakan kelompok tumbuhan tingkat rendah yang berkembang biak dengan tidak memakai biji. Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan salah satu divisi tumbuhan Cryptogamae yang memiliki pola penyebaran yang cukup luas dan lazim ditemui di sekitar lingkungan. Kampus II UINSU. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tumbuhan tumbuhan paku yang terdapat di kampus II UINSU yang diharapkan dapat bermanfaat sebagai pengembangan dalam pembelajaran kontekstual Botani Cryptogamae yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan nyata dengan mengamati berbagai spesies tumbuhan Cryptogamae yang ditemukan di areal kampus II UINSU. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode survey eksploratif dan deskriptif, dengan melakukan pendataan tumbuhan serta mengamati morfologi dan deskripsi tumbuhan tersebut. sampel dikoleksi dalam bentuk segar dan diidentifikasi di laboratorium Tadris Biologi FITK UINSU. Identifikasi tumbuhan menggunakan prosedur pendataan ciri morfologi tumbuhan dan kunci identifikasi yang bersumber dari buku Tjitrosoepomo (2011). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 2 kelas tumbuhan paku yakni kelas Filicinae dan Lycopodiinae, dimana terdapat 1 ordo, 1 famili, 5 sub famili dan 6 spesies untuk kelas Filicinae serta 1 ordo, 1 famili, dan 1 spesies untuk kelas Lycopodiinae yang ditemukan di Kampus II UINSU.
PROFIL KETERAMPILAN MENYUSUN SKENARIO PEMBELAJARAN MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN
Ummi Nur Afinni Dwi Jayanti;
Miza Nina Adlini;
Khairuna Khairuna
Jurnal Biolokus: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi dan Biologi Vol 3, No 1 (2020): June
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30821/biolokus.v3i1.720
Salah satu keterampilan dasar mengajar yang harus dimiliki seorang guru yaitu keterampilan menyusun skenario pembelajaran. Keterampilan ini mencakup bagaimana guru terampil dalam menyusun tahapan kegiatan pembelajaran, pemilihan media dan instrumen pembelajaran serta alokasi waktu untuk memfasilitasi peserta didik dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui tingkat keterampilan mahasiswa calon guru biologi yang menempuh perkuliahan di perguruan tinggi keagamaan dalam menyusun skenario pembelajaran biologi. Subjek penelitian merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi yang sedang menempuh semester akhir. Sampel diambil melalui metode purposive sampling dengan kriteria mahasiswa tersebut telah menempuh mata kuliah Microteaching dan PPL. Instrumen penelitian yaitu angket penilaian Rencana Perencanaan Pembelajaran. Hasil analisis data menunjukkan mahasiswa masih kurang terampil dalam menyusun skenario pembelajaran biologi. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu informasi bagi calon guru khususnya guru biologi untuk meningkatkan keterampilannya dalam menyusun skenario pembelajaran. Selain itu, dosen pengampu mata kuliah perencanaan pembelajaran dan microteaching dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai salah satu tolak ukur untuk merancang kegiatan perkuliahan yang mampu memfasilitasi perkembangan keterampilan mahasiswa calon guru biologi dalam menyusun skenario pembelajaran.
IDENTIFIKASI TUMBUHAN TINGKAT TINGGI (PHANEROGAMAE) DI KAMPUS II UINSU
Adi Hartono;
Miza Nina Adlini;
Yusran Efendi Ritonga;
Muhammad Iqbal H Tambunan;
Martua Syahriadi Nasution;
Jumiah Jumiah
Jurnal Biolokus: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi dan Biologi Vol 3, No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30821/biolokus.v3i2.755
Tumbuhan tingkat tinggi (Phanerogamae) merupakan tumbuhan berbiji yang berkembang biak secara seksual. Tumbuhan ini memiliki persebaran yang cukup luas dan lazim ditemukan di berbagai daerah. Kampus II UINSU merupakan kampus yang memiliki keanekaragaman tumbuhan tingkat tinggi yang cukup bervariasi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tumbuhan tingkat tinggi (Phanerogamae) yang terdapat di Kampus II UINSU Metodologi penelitian yang digunakan ialah metode survey eksploratif dan deskriptif, dengan melakukan pendataan tumbuhan serta mengamati morfologi dan deskripsi tumbuhan tersebut. sampel dikoleksi dalam bentuk segar dan diidentifikasi di laboratorium Tadris Biologi FITK UINSU. Identifikasi tumbuhan menggunakan prosedur pendataan ciri morfologi tumbuhan dan kunci identifikasi yang bersumber dari buku Tjitrosoepomo (2010). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua sub divisi tumbuhan, yaitu sub divisi Angiospermae dan Gymnospermae. Pada sub divisi Angiospermae ditemukan 6 ordo dengan 9 famili pada kelas Monocotyledonae dan 25 ordo dengan 32 famili pada kelas Dicotyledonae. Sedangkan, pada sub divisi Gymnospermae ditemukan 1 kelas dengan 2 ordo tumbuhan tingkat tinggi (Phanerogamae) yang ditemukan di Kampus II UINSU.
HOTS-AEP OF CLIMATE CHANGE (HOTS-AEPCC) DAN TOPIK BIOTEKNOLOGI UNTUK EKOPEDAGOGIK PADA PEMBELAJARAN IPA
Ilmi Zajuli Ichsan;
Ahman Sya;
Sunaryo Sunaryo;
Achmad Husen;
Diana Vivanti Sigit;
Yosi Laila Rahmi;
Miza Nina Adlini;
Titin Titin;
Nurfadhilah Nurfadhilah
Jurnal Biotek Vol 9 No 1 (2021): JUNI
Publisher : Department of Biology Education of Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24252/jb.v9i1.21101
Climate change is a phenomenon that discusses in one of the topics of Science (IPA) that could be integrated with biotechnology. The topic might be studied further in terms of ecopedagogy. The purpose of this study was to measure HOTS with the Higher Order Thinking Assessment instrument based on the Environmental Problem of Climate Change (HOTS-AEPCC) and to analyze the relationship between ecopedagogy and biotechnology. The method used in this research was descriptive with the data collection technique using a survey. The results indicated that the students' HOTS scores as measured by HOTS-AEPCC were still in the low category. Therefore, the results of the analysis showed that the topic of biotechnology in science learning was suitable. It assumed that ecopedagogy could combine with biotechnology. This study concludes that the students' HOTS score is still low. Therefore it is necessary to develop science learning oriented to climate change.
KARAKTERISASI TANAMAN JERUK (Citrus sp.) DI KECAMATAN NIBUNG HANGUS KABUPATEN BATU BARA SUMATERA UTARA
Miza Nina Adlini;
Hafizah Khairina Umaroh
KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan Vol 4, No 1 (2020): KLOROFIL: JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30821/kfl:jibt.v4i1.8921
Citrus is one of the horticultural plants found in Indonesia and is in great demand. The diversity of oranges is very high as indicated by the number of Citrus members. North Sumatra is one of the province with high citrus productivity. Therefore, this study aims to identify the diversity of citrus plants based on their morphological characters in Nibung Hangus area, Batu Bara, North Sumatra. Data were collected by exploration method. Morphological identification is carried out to assess the morphological diversity of samples taken at the study site, including visual observations of the size, shape and color of plant organ parts. The organs observed included the stems, leaves and fruit of citrus plants. Morphological characterization using the guidelines in IPGRI and the book of Tjitrosoepomo (2002). The data analysis was carried out in a descriptive qualitative. The results showed that there were 5 types of citrus plants found in Nibung Hangus, namely Pamelo Plant (Citrus maxima), Lime Plant (Citrus aurantifolia), Tangerine Plant (Citrus reticulata blanco), Kaffir Lime Plant (Citrus hystrix), and Sunkist Citrus Crop (Citrus sinensis).
Improving student biology learning outcomes through guided inquiry assisted mind mapping
Uswatun Hasanah;
Miza Nina Adlini
BIO-INOVED : Jurnal Biologi-Inovasi Pendidikan Vol 4, No 3 (2022): October 2022
Publisher : Master Program of Biology Education, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20527/bino.v4i3.13699
Guided inquiry can make students active in solving problems with the skills and knowledge that students have. This supports the improvement of student learning outcomes and fosters student creativity in understanding learning materials through mind mapping. The purpose of this study was to examine the guided inquiry model with the aid of mind mapping on the biology learning outcomes of class X high school students. This type of research uses a quasi-experimental with Pre-test and Post-test Non Equivalent Control Group Design. The population of the study was class X students as many as 3 classes with a total of 108 people. The sample consisted of 2 classes, namely X IPA1 as the control class and X IPA2 as the experimental class. Samples were taken using purposive sampling technique. The data was taken using a test instrument in the form of multiple choice questions 20 questions. Data analysis was carried out using the t test, the results obtained were tcount> ttable so H0 was rejected and Ha was accepted. The conclusion of this study is that there is an effect of guided inquiry model with mind mapping on biology learning outcomes. This guided inquiry learning model with mind mapping can help students participate in the learning process and observation and can make students understand the subject matter better.Abstrak Inkuiri terbimbing dapat membuat siswa aktif dalam memecahkan masalah dengan keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki siswa. Hal ini mendukung peningkatan hasil belajar siswa dan menumbuhkan kreatifitas siswa dalam memahami materi pembelajaran melalui mind mapping. Tujuan penelitian ini untuk melihat model inkuiri terbimbing berbantuan mind mapping terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMA. Jenis penelitian menggunakan quasy experimental dengan Pre-test and Post-test Non Equivalent Control Group Design. Populasi dari penelitian adalah siswa kelas X sebanyak 3 kelas dengan jumlah 108 orang. Sampel terdiri atas 2 kelas yakni X IPA1 sebagai kelas kontrol dan X IPA2 sebagai kelas eksperimen. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling. Data diambil menggunakan instrumen tes berupa soal pilihan berganda berjumlah 20 soal. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji t, diperoleh hasil thitung> ttabel jadi H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh model inkuiri terbimbing dengan mind mapping terhadap hasil belajar biologi. Model pembelajaran guided inquiry dengan mind mapping ini bisa membantu siswa berpartisipasi dalam proses pembelajaran maupun pengamatan serta dapat membuat siswa lebih memahami materi pelajaran.
ILMIZI model in environmental learning during COVID-19: Improving students’ attitudes in University
Ilmi Zajuli Ichsan;
Agung Purwanto;
Henita Rahmayanti;
Isil Koc;
Merve Turan;
Paulo Weslem Gomes;
Md. Mehadi Rahman;
Lia Auliandari;
Miza Nina Adlini;
Irvan Permana;
Helmia Tasti Adri
Edubiotik : Jurnal Pendidikan, Biologi dan Terapan Vol 6 No 01 (2021): Edubiotik : Jurnal Pendidikan, Biologi dan Terapan
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan Ilmu Eksakta dan Keolahragaan, IKIP Budi Utomo Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33503/ebio.v6i01.1221
Environmental education amid Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) pandemic requires innovation. The pandemic situation need to improving student attitudes in maintaining the environment need an improvement by conducting various innovations and one of them is ILMIZI learning model utilization. The research aim was to improve student attitudes with the ILMIZI model. The research method is experimental without a control class. Samples involved in the research consist of 61 students with a treatment of environmental learning using the ILMIZI model. The Instrument used in this research was the attitude instrument with a scale of 1-5. The research results suggest that t-value (.231) > t-statistic (1.67) indicating that the ILMIZI model is not yet effective in improving the students’ attitudes in maintaining the environment. The pretest score (83.80) and post-test score (83.62) are not significantly different. The conclusion drawn from the research is that the ILMIZI model has not effective in improving student attitudes in maintaining the environment during COVID-19.
The effect of guided inquiry learning model on students' critical thinking skills in biology learning
Anggrian El Ritli;
Miza Nina Adlini
BIO-INOVED : Jurnal Biologi-Inovasi Pendidikan Vol 4, No 3 (2022): October 2022
Publisher : Master Program of Biology Education, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20527/bino.v4i3.13841
The quality of education in preparing students to have critical thinking skills has not been optimal. Guided inquiry stimulates the thinking ability of students. This study analyses the guided inquiry learning model's effect on students' critical thinking skills on the body's defence system material. This research is quasi-experimental. The population in this study were four classes with a sample consisting of two classes, namely XI IPA A as the experimental class and XI IPA B as the control class. The sampling technique used random cluster sampling. Data collection techniques using multiple choice questions. The results showed: that the calculation of the paired sample t-test in the guided inquiry learning model got a significant value (sig) of 0.00, which means that the sig value is smaller than 0.05 (0.00<0.05). This result shows a probability of less than 0.05, meaning the guided inquiry learning model between the experimental and control classes is not the same. The pre-test and post-test values are more significant than 0.05 (sig>0.05), so it concluded that the data in this study are homogeneous. There is a significant difference in the use of this learning model that educational institutions should follow up. Teacher qualifications need to be improved in innovating and implementing this learning model to optimize students' critical thinking skills.Abstrak Kualitas pendidikan dalam mempersiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan berpikir kritis belum optimal. Inkuiri terbimbing merangsang kamampuan berpikir peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem pertahanan tubuh. Penelitian ini adalah eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah empat kelas dengan sampel terdiri atas dua kelas yaitu XI IPA A sebagai kelas eksperimen dan XI IPA B sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan soal pilihan berganda. Hasil penelitian menunjukkan: perhitungan paired sampel t test pada model pembelajaran inkuiri terbimbing mendapatkan nilai signifikan (sig) sebesar 0,00 yang artinya nilai sig lebih kecil dari 0,05 (0,00<0,05). Ini menunjukkan probabilitas kurang dari 0,05 yang berarti model pembelajaran inkuiri terbimbing antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak sama. Nilai pre-test dan post-test lebih besar dari 0,05 (sig>0,05) maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini bersifat homogen. Adanya perbedaan signifikan dengan penggunaan model pembelajaran ini hendaknya ditindaklanjuti oleh lembaga pendidikan. Kualifikasi guru perlu ditingkatkan dalam melakukan inovasi dan implementasi model pembelajaran ini untuk mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.