Diabetes melitus (DM) merupakan gangguan metabolisme kronis akibat produksi insulin yang tidak memadai atau resistensi terhadap insulin. Prevalensi DM terus meningkat secara global, termasuk di Indonesia, dengan proyeksi mencapai 21,3 juta kasus pada 2030. UPT Puskesmas Gang Sehat di Kota Pontianak menyediakan layanan pengelolaan DM, namun cakupan pelayanan sesuai standar pada tahun 2023 hanya 72,40%, masih jauh dari target 100%. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas program pengendalian DM di puskesmas tersebut dan mengidentifikasi solusi prioritas untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Metode penelitian menggunakan Rapid Assessment Procedure, dengan data diperoleh melalui wawancara mendalam, telaah dokumen, dan observasi. Analisis masalah dilakukan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth), akar masalah diidentifikasi dengan diagram fishbone, dan solusi dianalisis menggunakan metode CARL (Capability, Accessibility, Readiness, Leverage). Hasil penelitian menunjukkan rendahnya cakupan pelayanan DM disebabkan oleh keterbatasan sumber daya manusia, metode edukasi yang kurang efektif, dan akses layanan yang terbatas. Alternatif solusi yang diajukan meliputi pelatihan kader, pembuatan leaflet dan video edukasi, pengembangan platform edukasi online, serta sistem pengingat otomatis. Berdasarkan analisis, pembuatan leaflet dan video edukasi dipilih sebagai solusi prioritas yang dinilai paling efektif untuk meningkatkan cakupan layanan dan mencegah komplikasi DM.