Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Hidup Pasien Tuberkulosis di Puskesmas Perumnas II Pontianak, Indonesia: Hasil Penelitian Sakila, Shella; Fitriangga, Agus; In’am Ilmiawan, Muhammad
Cermin Dunia Kedokteran Vol 52 No 7 (2025): Kedokteran Umum
Publisher : PT Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v52i7.1386

Abstract

Introduction: Tuberculosis patients need long-term treatment. The effects of anti-tuberculosis drugs and stigma in society may cause stress, which can decrease the patient’s quality of life. This research aims to search for the correlation between stress level and quality of life in tuberculosis patients in Puskesmas Perumnas II Pontianak. Methods: An analytical study with a cross-sectional approach was conducted in January 2021 at Puskesmas Perumnas II Pontianak. The total sampling technique acquired 24 respondents. Analysis was performed using the Spearman rank correlation test. Results: The stress level was 83.3% in normal stress, 8.3% mild stress, 8.3% moderate stress, 79% of respondents had a good quality of life, and 21% of respondents had a poor quality of life. The Spearman rank correlation test results showed no significant correlation between stress level and quality of life (p=0,195). Conclusion: No significant correlation between stress level and quality of life in tuberculosis patients in the Puskesmas Perumnas II Pontianak.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DIABETES MELITUS PADA MASYARAKAT DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GANG SEHAT PONTIANAK SELATAN Tsabit, Syarifah Shabrina; Pratama, Elvin Felix; Komara, Alteza; Linati, Raudina Dwita; Putri, Wayan Adelia; Fitriangga, Agus; Tobing, Silvana Deborah Lumban
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 13, No 1 (2025): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jkm.v13i1.2468

Abstract

Prevalensi global Diabetes Melitus (DM) pada tahun 2021 mencapai 10,5%, dengan Indonesia menempati peringkat kelima sebagai negara dengan jumlah penderita terbanyak. Persentase penderita DM yang menerima layanan kesehatan sesuai standar di wilayah kerja UPT Puskesmas Gang Sehat Pontianak Selatan tahun 2023 masih belum tercapai yaitu sebesar 72,4%. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang deteksi dini menjadi satu diantara hambatan pencapaian indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM). Penelitian ini menggunakan desain deskriptif observasional dengan variabel meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, sumber informasi, dan tingkat pengetahuan, yang diukur menggunakan kuesioner DKQ-24. Sebagian besar responden (82,3%) memiliki tingkat pengetahuan kurang. Pengetahuan cukup lebih banyak ditemukan pada perempuan (21,3%) dibandingkan laki-laki (11,4%). Kelompok usia 19–59 tahun memiliki pengetahuan cukup tertinggi (19,8%). Responden dengan pendidikan tinggi menunjukkan pengetahuan cukup paling banyak (32,5%), sedangkan pengetahuan kurang banyak ditemukan pada responden yang tidak bekerja (90,9%). Puskesmas dapat membuat program khusus untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait DM yang dikemas dengan konsep baru seperti edukasi yang memanfaatkan media sosial misalnya melalui akun Instagram Puskesmas dan grup whatsapp.
EVALUASI EFEKTIVITAS PROGRAM PENGENDALIAN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS GANG SEHAT PONTIANAK SELATAN Linati, Raudina Dwita; Komara, Alteza; Putri, Wayan Adelia; Tsabit, Syarifah Shabrina; Pratama, Elvin Felix; Nurtilawati, Astari; Fitriangga, Agus
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 13, No 1 (2025): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jkm.v13i1.2470

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan gangguan metabolisme kronis akibat produksi insulin yang tidak memadai atau resistensi terhadap insulin. Prevalensi DM terus meningkat secara global, termasuk di Indonesia, dengan proyeksi mencapai 21,3 juta kasus pada 2030. UPT Puskesmas Gang Sehat di Kota Pontianak menyediakan layanan pengelolaan DM, namun cakupan pelayanan sesuai standar pada tahun 2023 hanya 72,40%, masih jauh dari target 100%. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas program pengendalian DM di puskesmas tersebut dan mengidentifikasi solusi prioritas untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Metode penelitian menggunakan Rapid Assessment Procedure, dengan data diperoleh melalui wawancara mendalam, telaah dokumen, dan observasi. Analisis masalah dilakukan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth), akar masalah diidentifikasi dengan diagram fishbone, dan solusi dianalisis menggunakan metode CARL (Capability, Accessibility, Readiness, Leverage). Hasil penelitian menunjukkan rendahnya cakupan pelayanan DM disebabkan oleh keterbatasan sumber daya manusia, metode edukasi yang kurang efektif, dan akses layanan yang terbatas. Alternatif solusi yang diajukan meliputi pelatihan kader, pembuatan leaflet dan video edukasi, pengembangan platform edukasi online, serta sistem pengingat otomatis. Berdasarkan analisis, pembuatan leaflet dan video edukasi dipilih sebagai solusi prioritas yang dinilai paling efektif untuk meningkatkan cakupan layanan dan mencegah komplikasi DM.
Hubungan Konsumsi Kopi, Aktivitas Fisik, dan Stres Akademik terhadap Kualitas Tidur Mahasiswa Kedokteran Hikmah, Nurul; Putri, Eka Ardiani; Fitriangga, Agus
Majalah Kedokteran Andalas Vol. 46 No. 3 (2023): Online Juli 2023
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v46.i4.p592-599.2023

Abstract

Latar belakang: Kualitas tidur buruk dapat menurunkan performa aktivitas di siang hari. Sebagian besar mahasiswa kedokteran mengalami stres akademik dalam masa pendidikan karena durasi pendidikan yang lama dan beratnya beban.; Metode: Studi analitik potong lintang dilakukan pada lima puluh delapan mahasiswa kedokteran Angkatan 2018 Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura  yang mengonsumsi kopi; Hasil: Responden penelitian ini berusia 18-24 tahun dengan sebagian besar perempuan (66%). Berdasarkan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), didapatkan hasil bahwa sebagian besar (42 = 72,4%) memiliki kualitas tidur yang buruk dan berdasarkan Global Physcical Activity Questionnaire (GPAQ) didapatkan hasil bahwa responden memiliki aktivitas fisik yang rendah (34 =58,6%). Berdasarkan Student Academic Stress Scale (SASS), paling banyak responden memiliki tingkat stres akademik yang sangat berat (24 =41,4%). Sebagian besar responden memiliki kualitas tidur buruk, konsumsi kopi sedang, aktivitas fisik rendah, dan stress akademik yang sangat berat. Analisis data yang dilakukan menunjukkan nilai p >0.05 untuk semua variabel. Konsumsi kopi (OR 1.8; 95% CI 0.56-0.58), aktivitas fisik (OR 0.87; 95% CI 0.27-2.80), dan stress akademik (OR 1.34; 95% CI 0.40-4.47); Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi kopi, aktivitas fisik, stres akademik, dan kualitas tidur pada mahasiswa kedokteran Angkatan 2018 Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura