Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Godaan Paylater: Peran Kontrol Diri Dan Fomo Dalam Pembelian Impulsif Pangesti, Galuh Indriya; Rohayati, Nita; Pertiwi, Anggun
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 6, No 3 (2025): J-P3K
Publisher : Yayasan Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v6i3.830

Abstract

Pembelian impulsif merupakan perilaku berbelanja secara langsung tanpa adanya perencanaan dan pertimbangan yang kuat, disertai perasaan senang dan puas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kontribusi kontrol diri dan FoMO dalam kaitannya dengan kecenderungan pembelian impulsif pada pengguna paylater. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain kausal, data dikumpulkan dari 385 orang dewasa awal dengan rentang usia 18–40 tahun melalui teknik sampling insidental. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah skala Brief Self-Control Scale (BSCS), Fear of Missing Out Scale (FoMOS), dan Impulse Buying Tendency Scale (IBTS). Hasil uji simultan menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berada di bawah batas 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kontrol diri dan FoMO berpengaruh negatif terhadap perilaku pembelian impulsif pada pengguna paylater. Dengan kata lain, semakin rendah kontrol diri dan semakin tinggi FoMO, maka semakin besar kecenderungan pembelian impulsif. Kedua variabel ini berkontribusi sebesar 37,4% terhadap perilaku tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrol diri dan FoMO dapat memengaruhi secara signifikan terhadap pembelian impulsif dewasa awal pengguna layanan paylater.
WORK FAMILY CONFLICT SEBAGAI PREDIKTOR TERJADINYA BURNOUT PADA ANGGOTA KEPOLISIAN DI POLRES KARAWANG Nugroho, Sephtian Setyo; Dimala, Cempaka Putrie; Pertiwi, Anggun
PSIKOLOGI KONSELING Vol. 17 No. 2 (2024): Jurnal Psikologi Konseling
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/psikologikonseling.v17i2.69414

Abstract

Profesi kepolisian dikenal memiliki tingkat stres tinggi dan rentan mengalami burnout akibat tuntutan pekerjaan berat dan jam kerja panjang. Work family conflict timbul dari ketidakseimbangan antara tuntutan pekerjaan dan keluarga, dapat menjadi faktor signifikan dalam terjadinya burnout. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh work family conflict terhadap burnout pada anggota kepolisian di Polres Karawang. Studi terdahulu menunjukkan bahwa work family conflict dapat menjadi prediktor burnout pada berbagai profesi, termasuk kepolisian. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik sampling yang digunakan Purposive Sampling, sampel terdiri dari 271 personil Polri di Polres Karawang. Instrumen penelitian menggunakan The Multidimensional Measure of Work Family Conflict dan Maslach Burnout Inventory – Human Service Survey (MBI-HSS). Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara work family conflict terhadap burnout ditunjukan dengan hasil (t = 37,590, p < 0,05). Work family conflict berkontribusi sebesar 84% terhadap terjadinya burnout. Temuan ini menegaskan pentingnya upaya mengurangi work family conflict di kalangan anggota kepolisian untuk mencegah dan mengurangi burnout.
PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA PRIA TRANSGENDER (WARIA): DITINJAU DARI DUKUNGAN SOSIAL & SELF-EFFICACY Dewi, Andrea Puspita; Dimala, Cempaka Putrie; Pertiwi, Anggun
PSIKOLOGI KONSELING Vol. 17 No. 2 (2024): Jurnal Psikologi Konseling
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/psikologikonseling.v17i2.69429

Abstract

Pria transgender adalah pria yang mengidentifikasi diri sebagai wanita, tetapi ditetapkan sebagai pria saat lahir. Pria transgender atau wanita pria (yang selanjutnya disebut waria) juga dikenal sebagai pria trans, transmaskulin atau pria dengan pengalaman transgender. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial dan self-efficacy terhadap psychological well-being. Partisipan dalam penelitian ini adalah pria transgender berusia 25 – diatas 45 tahun yang berdomisili di Kabupaten Bekasi dengan jumlah 105 partisipan. Pengambilan sampel menggunakan teknik snowball sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan skala multidimensional scale of perceived social support (MSPSS), general self-efficacy scale (GSES), dan psychological well-being scales (RPWBS) dengan metode kuantitatif dan desain penelitian kausalitas. Analisis data menggunakan teknik regresi berganda, dengan bantuan program SPSS versi 25.0 for windows 64-bit. Hipotesis dalam penelitian ini ada Hasil dari analisis data diperoleh nilai signifikansi regresi dukungan sosial dan self-efficacy terhadap psychological well-being sebesar 0,000 (P= 0,000<0,05) yang artinya hipotesis diterima, yaitu adanya pengaruh dukungan sosial dan self-efficacy terhadap psychological well-being pada pria transgender di Kabupaten Bekasi. Nilai Koefiensi determinasi dukungan sosial dan self- efficacy terhadap psychological well-being adalah (R Square) 0.696 atau 69,6%, yang di mana dukungan sosial berkontribusi 48,6% sedangkan self-efficacy 21.0% artinya dukungan sosial memiliki pengaruh lebih besar dari pada self-efficacy terhadap psychological well-being pada pria transgender di Kabupaten Bekasi.