Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SKI MELALUI MEDIA FILM KISAH NABI DI KELAS V MIS ISTIQOMAH AL’ULYA PAYA GELI Juliadi, Juliadi; Tambunan, Nurhalima
Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman Vol 8, No 2 (2023): Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/muaddib.v8i2.344-362

Abstract

Penelitian ini fokus kepada implementasi pembelajaran SKI melalui media film kisah nabi di kelas V MIS Istiqomah Al’Ulya Paya Geli, Faktor faktor yang menjadi pendukung dan penghambat implementasi pembelajaran SKI melalui media film kisah nabi di kelas V MIS Istiqomah Al’Ulya Paya Geli. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Sumber data yang digunakan adalah data primer, Sedangkan pengumpulan data pelaksanaan penelitian penulis melakukan observasi, wawancara, serta dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan Reduksi Data, Penyajian Data, Penarikan Kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pembelajaran SKI melalui media film kisah nabi di kelas V MIS Istiqomah Al’Ulya Paya Geli. Hasil penelitian implementasi pembelajaran SKI melalui media film kisah nabi di kelas V MIS Istiqomah Al’Ulya Paya Geli menunjukkan bahwa: (1) Terdapat beberapa langkah yang dilakukan oleh guru sebelum proses pembelajaran yaitu, perencanaan, persiapan kelas, penyajian, aktivitas lanjutan. (2) Faktor faktor pendukung dan penghambat implementasi pembelajaran SKI melalui media film kisah nabi di kelas V MIS Istiqomah Al’Ulya Paya Geli. Media film mampu meningkatkan keaktifan dan semangat belajar, media film memberikan kemudahan dalam memahami materi pelajaran, peserta didik mampu mengerjakan soal dan menjawab pertanyaan, media film mampu meningkatkan nilai belajar dan mencapai kriteria ketuntasan minimal.
Pentingnya Pendidikan Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Dunia Pendidikan rinayang; Musafir; Mulyono, Ana; Dewi, Fita Umaya; Rahmah, Feru Nika Tiana; Qahfi, Lalu Ashabul; Aolia, Nazia; Bagus, Raden; Gunawan, Hari; Zazuli, Ahmad Aditian; Juliadi, Juliadi; Yanti, Hastika; Firdaus, Fahmi; Azizi, Faziyatul
Literasi: Jurnal Pendidikan Guru Indonesia Vol. 3 No. 4 (2024): Desember
Publisher : Lembaga Bale Literasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58218/literasi.v3i4.1128

Abstract

Democracy and human rights (HAM) education are important components in building a just and civilized society. In the context of the world of education, a strong understanding of the principles of democracy and human rights not only strengthens individual character, but also increases social and political awareness. This article discusses the importance of integrating democracy and human rights education in the education curriculum, as well as its impact on forming a generation that is aware of their rights and obligations as citizens.
Teachers' strategies for training students' literacy and numeracy through media-based learning in Pansor Village Eliyana, Eliyana; Sapriadi, Sapriadi; Atnika, Atnika; Risnawati, Risnawati; Juliadi, Juliadi; Saputra Nur, Beni Edi; Imron, Dedi; Purnama, Dimas; tami, Ayu Nurhasni; Rahmatin, Mulkia
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 10, No 4 (2024): Jurnal Ilmiah Mandala Education (Oktober)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jime.v10i4.7494

Abstract

This community service is entitled teacher strategies in training students' literacy and numeracy through media-based learning at SDN 5 in Pansor village, Kayangan sub-district, North Lombok district. This service is carried out with several objectives, first, to increase awareness about the importance of learning numeracy literacy from an early age, second, to provide knowledge to the students of SDN 5 Sesait that learning numeracy literacy is not just by reading books but can use several tools. apart from books such as drawing media and ice cream sticks and so on. The method used is a face-to-face and direct practice method of learning literacy and numeracy using image-based media or using ice cream sticks by constructing a framework. The results obtained from this service or socialization are to outline the methods used by teachers to teach students mathematics and literacy using media-based learning. Numeracy literacy is one of the first steps or stages that must be trained in school.  One of the factors causing media-based Literacy and Numeracy training to be held in Pansor Village, especially at SDN 5 Sesait, is the low ability in reading and arithmetic in grades 5 and 6 which is caused by contemporary factors, namely playing online games and playing social media, especially for children. elementary school children who are continuously without parental supervision.
Meningkatan Minat Belajar Siswa dengan Menggunakan MediaPembelajaran Audio Visual pada Mata Pelajaran SKI denganMateri Toko Al-Khawarizmi di Sekolah MTsS Darul Falah Tarok Risdianti, Risdianti; Juliadi, Juliadi
Jurnal Pesona Indonesia Vol. 1 No. 2 (2024): JPI 2024
Publisher : Institut Teknologi Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71436/jpi.v1i2.21

Abstract

Media komunikasi pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan agar komunikasi berjalan secara efektif dan efisien. media ini ada beberapa macam salah satunya adalah media audio visual yang digunakan dalam mata pelajaran SKI dengan materi tokoh al-Kawarizmi di sekolah MTsS Darul Falah Tarok. karena dengan tersedianya media yang baik maka siswa akan dapat termotivasi dan juga akan menumbuhkan minat yang baru dalam belajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pada Penelitian Tindakan Kelas dengan judul meningkatan minat belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran audio visual pada mata pelajaran ski dengan materi toko al-khawarizmi di sekolah MTsS Darul Falah Tarok diambil kesimpulan sebagai berikut. Metode Audio Visual yang digunakan didalam pembelajaran SKI dengan materi tokoh al-Khawarizmi dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga nilai ketuntasan yang diharapkan dapat tercapai. Hasil belajar yang didapatkan tiap siklus selalu meningkat dibuktikan dengan meningkatnya nilai yang diperoleh siswa, pada pra siklus yang menggunakan metode ceramah, ketuntasan siswa hanya 1 siswa atau 3%, pada siklus I, siswa yang tuntas sebesar 11 siswa atau 31%, yang diperbaik pada sisklus II, ketuntasan siswa sebesar 33 siswa atau 97%. Siswa lebih fokus dan tertarik untuk memperhatikan dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, dengan menggunakan metode audio visual ini.
Strategi Pembelajaran Kontekstual Pendidikan Agama Islam dalam Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah SDS Islam Terpadu Sintong Makmur Juliadi, Juliadi; Risdianti, Risdianti
Indo Green Journal Vol. 1 No. 4 (2023): Green 2023
Publisher : Published by Institut Teknologi Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71436/green.v1i4.93

Abstract

Pembelajaran kontekstual merupakan salahsatu alternatif yang dapat mereduksi pembelajaran verbal dan teoretis. Sebuah pendekatan agar peserta didik memberi umpan balik dari materi yang sudah dijelaskan oleh guru, dan diintegrasikan dengan model pembelajaran demonstrasi. Upaya yang dilakukan adalah dengan menerapkan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam Pendidikan Agama Islam yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa di sekolah Selain itu, penelitian ini dapat memberikan penguatan secara komprehensif pemahaman tentang makna atau maksud menghubungkan ilmu pengetahuan yang dipelajari siswa dengan pengalaman langsung dalam kehidupan nyata. Melalui model pembelajaran kontekstual, dalam penelitian tindak kelas di sekolah SDS Islam Terpadu Sintong Makmur Pengalaman belajar tidak hanya terjadi dan diadakan ketika seseorang siswa berada di dalam kelas, namun yang jauh lebih penting dari itu adalah bagaimana membawa pembelajaran tersebut kepada pengalaman di luar kelas, yaitu ketika dia diminta untuk merespons dan menyelesaikan permasalahan nyata yang dihadapi sehari-hari. Pembelajaran kontekstual idealnya berhubungan dengan masalah dunia nyata ke teori yang akan dipelajari atau disajikan kepada siswa dan siswa aktif memecahkan masalah sesuai apa yang diperolehnya, mengkorelasikan teori yang dipelajari dengan pengalaman dalam kehidupan sehari- hari. Motivasi belajar langsung berasal dari kemauan atau cita-cita atau bahkan tujuan-tujuan tertentu yang telah dimiliki siswa sebelumnya, sehingga hanya guru mengarahkan dan membantu dalam kapasitasnya sebagai fasilitator pembelajaran. Siswa menjadi lebih aktif karena dia belajar, dia mengalami, dan pada akhirnya dia akan menerapkan ilmunya dalam kehidupan.
Strategi Pembelajaran Kontekstual Pendidikan Agama Islam dalam Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah SDS Islam Terpadu Sintong Makmur Juliadi, Juliadi; Risdianti, Risdianti
Indo Green Journal Vol. 1 No. 4 (2023): Green 2023
Publisher : Published by Institut Teknologi Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71436/green.v1i4.93

Abstract

Pembelajaran kontekstual merupakan salahsatu alternatif yang dapat mereduksi pembelajaran verbal dan teoretis. Sebuah pendekatan agar peserta didik memberi umpan balik dari materi yang sudah dijelaskan oleh guru, dan diintegrasikan dengan model pembelajaran demonstrasi. Upaya yang dilakukan adalah dengan menerapkan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam Pendidikan Agama Islam yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa di sekolah Selain itu, penelitian ini dapat memberikan penguatan secara komprehensif pemahaman tentang makna atau maksud menghubungkan ilmu pengetahuan yang dipelajari siswa dengan pengalaman langsung dalam kehidupan nyata. Melalui model pembelajaran kontekstual, dalam penelitian tindak kelas di sekolah SDS Islam Terpadu Sintong Makmur Pengalaman belajar tidak hanya terjadi dan diadakan ketika seseorang siswa berada di dalam kelas, namun yang jauh lebih penting dari itu adalah bagaimana membawa pembelajaran tersebut kepada pengalaman di luar kelas, yaitu ketika dia diminta untuk merespons dan menyelesaikan permasalahan nyata yang dihadapi sehari-hari. Pembelajaran kontekstual idealnya berhubungan dengan masalah dunia nyata ke teori yang akan dipelajari atau disajikan kepada siswa dan siswa aktif memecahkan masalah sesuai apa yang diperolehnya, mengkorelasikan teori yang dipelajari dengan pengalaman dalam kehidupan sehari- hari. Motivasi belajar langsung berasal dari kemauan atau cita-cita atau bahkan tujuan-tujuan tertentu yang telah dimiliki siswa sebelumnya, sehingga hanya guru mengarahkan dan membantu dalam kapasitasnya sebagai fasilitator pembelajaran. Siswa menjadi lebih aktif karena dia belajar, dia mengalami, dan pada akhirnya dia akan menerapkan ilmunya dalam kehidupan.
Peningkatan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning(PBL) Siswa Kelas III SD Negeri 150 MANGKUTANA Hasmira, Hasmira; Sari A, Widya Karmila; Juliadi, Juliadi
Pinisi Journal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 2 (2025): Juli
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70713/pjp.v5i2.27108

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 150 Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri 150 Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur pada semester genap 2020/2021 yang berjumlah 13 orang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar dan observasi. Data yang dikumpul dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Pada siklus I menunjukkan nilai terendah 55 dan nilai tertinggi 80 dengan skor rata-rata hasil belajar siswa sebesar 69 dimana standar deviasinya 8,15. Selanjutnya pada siklus II menunjukkan nilai terendah 68 dan nilai tertinggi 88 dengan skor rata-rata hasil belajar siswa sebesar 79 dan standar deviasinya 6,57. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkannya model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.