Kegiatan belajar mengajar yang baik ialah peserta didik memperoleh skill (keterampilan), value (nilai), dan knowledge (pengetahuan) yang didorong oleh peranan guru langsung. Beberapa siswa menganggap materi IPS sulit dimengerti dan dipahami. Hasil observasi memaparkan bahwa pembelajaran belum optimal, sebagian besar masih banyak siswa yang belum mencapai KKM. Hal tersebut tentu akan mempengaruhi hasil belajar yang kurang optimal dan rendah. Dalam meningkatkan hasil belajar siswa, maka dibutuhkan kemampuan guru yang mampu menguasai model pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, maka guru memiliki tuntutan untuk menerapkan model pembelajaran yang menyenangkan, efektif, dan inovatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa melalui penerapan model pembelajaran tipe scramble materi jenis usaha masyarakat Indonesia. Jenis penelitian ini mengadopsi pendekatan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, di mana setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SDN 006 Anggana. Perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi merupakan tahapan-tahapan penting dalam Penelitian Tindakan Kelas. Metode pengumpulan data yang digunakan mencakup observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode rata-rata, persentase, dan peningkatan hasil belajar. Hasil yang diperoleh menunjukkan peningkatan hasil belajar IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe scramble, saat pra siklus nilai rata-rata 67, persentase ketuntasan 21% (sangat kurang) dimana 4 siswa tuntas, di siklus I memperoleh nilai rata-rata 74,47, persentase ketuntasan 37% (cukup), dimana 7 siswa tuntas, peningkatan sebesar 11,14% dan di siklus II nilai rata-rata 84, persentase ketuntasan 84%, (baik) dimana 16 siswa tuntas, peningkatan sebesar 25,37%. Melalui perolehan persentase tersebut sudah >70% sehingga dapat dihentikan di siklus II.